Share

Bab 176

Penulis: Miana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 18:34:16
Saat aku pulang kerja, baru pukul enam sore.

Beberapa orang tinggal di lokasi proyek, beberapa lagi tidak, tetapi umumnya mereka makan malam di kantin sebelum pulang.

Aku juga begitu.

Namun, Alfie jelas-jelas selalu sengaja mencariku.

Baru saja aku mengambil makan malam, dia sudah membawa nampannya ke arahku.

Aku sengaja mencari sudut yang sepi untuk duduk.

Alfie mengikutiku dan duduk di depanku. Dia tersenyum sambil berkata, "Audrey, malam ini aku harus lembur, nanti kamu pulang duluan, ya."

"Hmm."

Aku mengangguk pelan, lalu mengembalikan minuman yang dia belikan siang tadi dalam keadaan utuh.

Alfie tertegun sejenak, lalu menatapku dengan senyum di wajahnya, "Audrey, ini maksudnya ...."

"Sebetulnya, aku sudah menikah."

Wajah Alfie langsung berubah.

Aku melanjutkan, "Selain itu, aku juga sudah punya anak."

Kali ini, ekspresi wajah Alfie berubah menjadi jauh lebih suram.

Dia berkata, "Audrey, kalau kamu mau tolak aku, tidak perlu membuat alasan seperti itu. Usia kamu kelihatan baru dua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 177

    "Audrey!"Benar saja, itu suara Zayn yang bernada dingin, seperti berasal dari neraka.Dia terdengar seolah yakin sekali bahwa itu aku. Suaranya yang penuh amarah seperti ingin menghancurkan aku menjadi serpihan.Aku menahan napas, tidak berani menutup telepon, juga tidak berani bersuara.Sekarang harus bagaimana?Saat aku panik seperti semut di atas penggorengan, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.Aku langsung berpikir itu pasti Alfie. Mataku berbinar dan aku segera berlari membuka pintu.Benar saja, itu Alfie.Alfie tertegun sejenak, belum sempat dia berbicara, aku buru-buru memberi isyarat untuk diam, lalu menyodorkan ponselku padanya, memintanya menjawab telepon itu untukku.Alfie memandangku dengan curiga, kemudian berkata ke telepon, "Halo?"Aku menatapnya tanpa berkedip.Dia berkata lagi, "Halo?" Lalu, dia bertanya, "Kamu siapa? Bicaralah!"Setelah beberapa saat, Alfie mengembalikan ponselku dan berkata, "Orang itu sepertinya sudah menutup telepon."Aku melihat layar ponsel,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 178

    Zayn adalah investor utama dari drama itu, jadi tidak aneh jika dia menghadiri acara pembukaan.Namun, dengan statusnya sekarang, dia hadir secara langsung di acara pembukaan seperti itu benar-benar mengejutkan."Lalu?" tanyaku."Lalu, aku lihat dia bertanya ke Yosef soal keberadaanmu. Yosef bilang dia tidak tahu. Dia juga bertanya ke Arya.""Kamu tahu Arya, 'kan? Pemeran utama pria dalam drama ini. Dia aktor yang sangat tampan.""Tapi, apa hubungannya kamu dengan Arya? Kenapa Zayn sampai bertanya ke dia soal keberadaanmu?""Oh, dulu aku pernah kerja beberapa hari di bawah kepemimpinan Arya, di perusahaan Yosef dan kelompoknya.""Oh ...." Dorin terlihat paham. Setelah beberapa saat, dia melanjutkan, "Sebenarnya, dia tidak datang bertanya padaku. Tapi, kebetulan kamu tiba-tiba meneleponku.""Begitu aku lihat nomor itu, aku langsung tahu itu kamu. Untung aku tidak menyimpannya dengan nama kontak.""Saat kamu menelepon, aku langsung pergi mencari tempat untuk menjawabnya. Tapi, siapa sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 179

    Sepertinya, Zayn masih curiga bahwa orang yang tadi menelepon Dorin adalah aku.Memang, pria ini sama sekali tidak mudah ditipu.Aku melihat ponsel yang terus berdering, tetapi aku benar-benar tidak berani menjawabnya.Aku sekarang sangat takut mendengar suaranya yang dingin itu.Sejujurnya, aku memang takut padanya. Jika dia mulai mengancam, besar kemungkinan aku akan ketakutan dan menyerah untuk kembali padanya.Jadi, aku memutuskan untuk tidak menjawab teleponnya. Biarlah dia marah-marah di sana, aku tidak peduli.Selama aku tidak menjawab teleponnya, aku tidak akan mendengar ancamannya, dan aku juga tidak akan merasa takut.Pikiranku tenang setelah menyusun rencana itu. Aku mengatur ponsel menjadi mode senyap, lalu melemparnya ke samping.Entah berapa lama berlalu, layar ponsel akhirnya menjadi gelap.Aku mengambil ponsel itu untuk memeriksanya.Astaga, pria itu meneleponku delapan kali berturut-turut.Melalui ponsel, aku bisa merasakan kegigihan obsesifnya yang menakutkan.Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 180

    Aku juga menyapanya kembali.Dia berkata padaku, "Kamu tidak marah sama Alfie, 'kan? Dia itu memang tidak bisa ngomong yang benar. Kemarin juga sudah aku tegur.""Tidak, memang bukan salah dia. Ini salahku yang buat kalian salah paham."Bibi itu memperhatikan aku dari atas sampai bawah, lalu berkata, "Astaga, kamu ini masih kelihatan seperti anak sekolah. Kok sudah menikah dan hamil?"Sambil berkata begitu, dia melirik perutku dan bertanya, "Berapa bulan bayinya? Belum kelihatan, ya.""Hmm, baru hamil." Aku tersenyum, lalu berjalan bersama bibi itu naik ke atas.Bibi itu melirik bakpao di tanganku, lalu berkata lagi, "Wanita hamil itu harus banyak makan makanan bergizi. Cuma makan bakpao itu tidak cukup.""Apalagi, kamu tinggal sendiri di luar ini tidak aman. Aku benar-benar tidak paham, kok ibu mertuamu dan suamimu tega biarkan kamu, yang sedang hamil, kerja di luar."Aku tersenyum kecil dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku juga baru tahu kalau hamil.""Oh begitu." Bibi itu kembali meliri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 181

    "Dia mau tunangan!"Tanganku yang memegang ponsel sedikit gemetar. Butuh beberapa saat sebelum aku bisa memaksakan senyum dan berkata, "Benarkah?""Ya, meskipun aku tidak dapat undangan, ya jelas saja, aku mungkin tidak cukup pantas. Tapi, aku dengar banyak orang di kru drama ngomong soal itu, katanya dia mau tunangan.""Kalau begitu, selamat untuk dia." Aku tersenyum. "Pasti sama Cindy, 'kan?""Sepertinya begitu." Dorin menjawab, lalu menambahkan dengan nada mengejek, "Laki-laki memang semuanya sama. Baru beberapa waktu lalu dia sibuk cari-cari kamu, sekarang sudah mau tunangan sama perempuan lain."Aku tersenyum, "Tidak bisa dibilang begitu. Dia cari aku karena benci, ingin balas dendam, bukan karena dia suka sama aku.Orang yang dia suka memang Cindy. Jadi, tidak ada yang aneh kalau dia tunangan sama dia. Lagi pula, kami sudah lama cerai."Dorin terdiam sejenak, lalu bertanya, "Audrey, kamu ... kamu sedih tidak? Aku ingat dulu kamu pernah bilang kalau kamu suka sama dia.""Sudah tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 182

    Keduanya tersenyum sambil menyapaku.Saat turun bersama, Alfie bertanya, "Audrey, kemarin kamu lihat tidak, bos besar yang kembangkan proyek di area kita?"Aku menggeleng, "Kalian lihat?"Kemarin aku memang dengar kabar bahwa bos besar datang meninjau proyek. Katanya, dia datang dengan mobil mewah.Banyak orang di kantor yang pergi melihat, mau sekalian melihat penampilan bos besar itu, bahkan supervisor juga ikut.Aku sendiri tidak terlalu suka keramaian, dan aku takut bahaya berdesakan hingga terjatuh, jadi aku tidak pergi.Kemarin, saat makan di kantin, yang dibicarakan orang-orang juga cuma soal bos besar itu.Namun, lucunya, tetap saja tidak ada satu orang pun yang tahu nama si bos besar.Alfie berkata, "Aku tidak sempat lihat, tapi ibuku sempat."Sambil bicara, Alfie menyenggol lengan ibunya.Barulah bibinya berkata, "Kami memang lagi santai waktu itu, jadi bisa lihat. Eh, jangan salah, bos besar itu ganteng banget, tinggi, kakinya panjang. Wajahnya, aduh, lebih tampan dari seleb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 183

    Aku hampir tersungkur, nyaris terjatuh.Aku mengernyitkan dahi sambil mendongak, dan melihat Alfie.Alfie berkata kepadaku, "Dik, mobil itu hampir menuju ke arahmu, kenapa kamu malah bengong di sana?"Meski jarak mobil itu denganku masih cukup jauh, Alfie memang bermaksud baik untuk keselamatanku, jadi aku tidak marah.Aku berkata, "Tidak apa-apa, aku tadi mau menghindar kok, cuma mobil itu rasanya agak familier.""Hahaha ...."Begitu aku selesai bicara, bibi dan Alfie langsung tertawa terbahak-bahak.Terutama bibi, "Audrey, kamu pasti pernah lihat mobil mewah seperti itu di jalan, ya? Familier apanya?""Bibi tadi sudah bilang, kita orang kecil ini harus sadar diri, jangan terus berpikir mau jadi orang kaya mendadak, seperti burung pipit yang berubah jadi foniks.""Kamu lihat dirimu, bukannya sadar, malah mau sengaja cari masalah. Aduh, gimana sih."Sengaja cari masalah?Sudut bibirku berkedut, tapi aku tidak menjawab.Bibi melanjutkan, "Itu 'kan mobil bos besar proyek kita. Jangan sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 184

    Hari ini kata-kata bibi terdengar selalu meremehkanku. Tentu saja, aku tahu bahwa apa yang Bibi katakan sangat bertentangan.Aku tersenyum lalu berkata, "Tidak perlu, aku harus pergi bekerja."Setelah itu, aku pergi.Bibinya tertawa di belakangku, "Di belakang kamu jangan diam-diam menyenangkan bos besar. Ada banyak orang di lokasi konstruksi. Kalau kamu membuat masalah, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya."Aku tahu bahwa Bibi mengingatkan agar aku tidak bermimpi bisa mendapatkan bos besar.Aku tersenyum dengan acuh tak acuh dan berjalan langsung ke kantor.Topik yang dibicarakan di kantor semuanya tentang bos besar.Biasanya suasana di kantor begitu sunyi, hanya suara kertas dan suara ketukan keyboard.Setelah aku masuk ke dalam, suasana seluruh kantor menjadi sangat heboh.Banyak orang juga membahas pada saat pulang kerja nanti, jika bos besar belum pulang, mereka akan segera mendekatinya.Lucu sekali, mereka begitu mengagumi bos besar.Bahkan ada rekan kerja yang datang berta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 211

    "Hei!"Aldi menendang kakiku dan berkata, "Barusan Bos bilang selama kamu bersedia menyerah dan mengatakan kamu tidak sanggup melakukan pekerjaan ini, Bos kami akan mengampunimu dan tidak akan menghukummu."Aku melihat ke arah Zayn di belakangnya.Pria itu duduk malas di kursi sambil merokok, sudut bibirnya selalu menyunggingkan senyuman sinis.""Hei, aku sedang berbicara denganmu!" Aldi menendang kakiku lagi.Aku mendongak dan berkata pelan, "Kembalilah dan katakan padanya kalau aku bisa melakukan pekerjaan ini."Aldi mengerutkan kening dan berkata, "Tidak kusangka ternyata kamu cukup licik, sengaja menolak kebaikan bos besar untuk menarik perhatiannya.""Tapi aku tidak mengkritikmu. Tidak mudah bagi Bos untuk melembutkan sikap padamu. Kusarankan kamu untuk menerima apa adanya.""Masih ada banyak batu bata yang tidak berguna, awas mati kelelahan karena kehabisan tenaga.""Terima kasih atas perhatianmu, Kak Aldi.""Si ... siapa yang peduli padamu? Dasar wanita tidak tahu malu." Aldi be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 210

    Dia berdiri membelakangi cahaya dan terlihat lebih muram dari sebelumnya.Aku mengerutkan kening dan bersandar, "Bukankah kamu sudah pergi?"Mata Zayn tertuju pada tanganku.Awalnya tanganku ramping, putih dan sangat cantik yang merupakan standar untuk bermain piano.Saat ini sudah dipenuhi debu dan berbagai jenis luka dan kuku sudah patah-patah.Dia melihat tanganku dengan tenang dan tidak berkata apa-apa.Penampilannya yang suram membuat orang mustahil menebak apa yang dipikirkannya.Akan tetapi dulu aku memperlakukannya seperti itu dan dia pasti berpikir ternyata hal seperti ini juga terjadi padaku.Aku bersandar pada batu bata dan tersenyum santai padanya, "Zayn, kamu senang tidak melihatku seperti ini?"Zayn tertawa, lalu mencibir, "Tanganmu cuma terluka setelah bekerja keras beberapa saat. Apa kamu pikir hukuman seperti ini sebanding dengan kebahagiaanku?""Oh!" Aku menatapnya dengan wajah datar, "Karena hukuman ini tidak sebanding dengan kebahagiaanmu, terus kenapa kamu masih me

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 209

    Penglihatanku tiba-tiba menjadi gelap dan seluruh tubuhku terhuyung ke samping.Untung saja pinggangku ditopang oleh sentuhan kekuatan.Sebelum aku bisa berdiri teguh, terdengar tawa dari samping."Lihat, Kak Aldi ini bilang Audrey tidak tahu malu, tapi kemudian dia malah membantunya.""Benar, apa yang Kak Aldi ucapkan berbeda dari kenyataannya. Dia jelas sudah lama suka pada wanita ini dan masih tidak mengakuinya.""Benar, 'kan? Kali ini dia bereaksi dengan begitu gesit. Dia pasti membenci wanita ini karena cinta.""Pergi, pergi ... jangan banyak bicara omong kosong di sini."Aldi berkata sambil menarik tangannya seolah terlalu kotor dan menyeka tangan yang membantuku di bajunya.Aku memegang gerobak itu dengan mantap dan berkata dengan datar kepadanya, "Terima kasih."Tidak peduli bagaimanapun, tadi dia juga telah membantuku.Kalau tidak, aku pasti akan jatuh dan mungkin sesuatu terjadi pada bayi di perutku.Jadi tidak peduli seberapa jeleknya ucapan perbuatannya, aku harus mengucapk

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 208

    Terlalu malas untuk memedulikannya, aku berbalik dan berjalan keluar.Dari belakang terdengar para pekerja menertawakan Alfie."Jadi pacarmu adalah orang yang mereka bicarakan beberapa hari yang lalu.""Ck, ck, kami tidak berani punya wanita tidak tahu malu yang seenaknya merayu pria kaya.""Benar, tadi kami iri padamu, tapi sekarang kami bersimpati padamu. Mungkin saja dia punya banyak pria di belakangmu.""Pergi, pergi, jangan bicara omong kosong di sini. Kapan aku bilang dia pacarku?"Aku mencibir dan buru-buru keluar dari kantin.Batu bata bekas tersebut diangkut dengan kendaraan khusus menuju lokasi yang ditentukan, yaitu satu kilometer ke arah barat.Kalau diangkut dengan kendaraan, akan selesai dalam dua kali perjalanan.Akan tetapi kalau menggunakan gerobak itu untuk mengangkutnya, entah berapa banyak perjalanan yang harus kulakukan.Aku melihat tumpukan batu bata bekas yang lebih tinggi dariku dengan agak putus asa.Akan tetapi saat teringat tatapan sinis Zayn, aku langsung me

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 207

    "Bagaimana kalian akan menghukumnya?"Pak Kevin dan Aldi saling memandang, tetapi mereka tidak bisa menjawab untuk beberapa saat.Aldi menghela napas dan berkata, "Intinya adalah dia adalah petugas data sementara. Petugas data sementara ini menandatangani perjanjian saat bergabung dengan pekerjaan dan tidak bisa diberhentikan sesuka hati.""Benar, benar!" Pak Kevin buru-buru menjawab, "Kalau tidak, aku akan memecat karyawan yang menjengkelkan ini. Bos, kamu jangan marah kepada departemen kami cuma gara-gara dia.""Benar, Bos!" Aldi dan Pak Kevin bernyanyi dengan harmonis, "Ruang data kami selalu rajin dan teliti. Tolong jangan menghilangkan semua upaya departemen kami cuma gara-gara kotoran seperti dia.""Bos ....""Cukup!"Pak Kevin masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Zayn menyela dengan nada kesal.Seketika Pak Kevin tidak berani mengatakan apa pun.Aldi tidak berani membuka mulutnya lagi, hanya menatapku dengan tatapan penuh kebencian.Zayn mengeluarkan kotak rokoknya, mengambil

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 206

    Zayn bersandar di kursinya dan tersenyum jenaka.Dia berkata kepadaku, "Dengar, bukankah pacarmu menyuruhmu untuk meminta maaf padaku? Kok masih berdiri?"Saat Zayn mengatakan ini, Alfie mendorongku ke arahnya.Senyuman Zayn menjadi semakin lebar dan tatapannya terlihat sangat sinis.Dia tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arahku.Dia menunduk untuk menatapku. Ada rasa dingin, ejekan dan kebencian di sepasang mata yang dalam.Aura intimidasi yang kuat muncul lagi.Aku ingin mundur, tetapi kakiku seolah tumbuh akar dan aku tidak bisa mengangkatnya seberapa keras aku berusaha.Dia tersenyum padaku dan tiba-tiba berkata sambil tertawa penuh arti di telingaku, "Menurutmu apakah pacarmu akan bersedia kalau aku menyuruh pacarmu untuk mengantarmu ke kasurku atau tidak?""Cukup!"Aku mendorongnya sekuat tenaga dan berteriak, "Aku sudah bilang berkali-kali kalau dia bukan pacarku, kenapa kamu selalu saja tidak mengerti!?""Aku tidak mengerti?"Zayn menertawakan dirinya sendiri, tawanya sangat din

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 205

    Alfie berkata pada dirinya sendiri lagi, "Aku tahu, kemarin kamu pasti membuat pacarnya marah di restoran, jadi dia datang kemari untuk membuat perhitungan denganmu.""Pasti begitu. Kalau tidak, kenapa kemarin wanita cantik itu juga pergi tanpa membelikan apa pun kita?""Dasar kamu ini, orang itu mengundang kita dengan niat baik, tapi kamu malah membuat mereka marah. Sekarang orang itu datang untuk membuat perhitungan denganmu."Aku diam-diam menertawakan diriku sendiri.Lihatlah bahkan orang luar seperti Alfie pun tahu Cindy adalah pacar Zayn.Sambil menahan kesedihan di hatiku.Aku berbalik perlahan.Kulihat Zayn duduk santai di kursi makan dengan sebatang rokok di tangannya.Astaga. Tadi kulihat ada orang yang duduk di sana saat masuk, tetapi punggungnya menghadap ke arahku.Aku juga sama sekali tidak menyangka itu adalah dia, jadi aku tidak memperhatikannya.Kalau tahu itu adalah dia, seharusnya aku berbalik dan lari begitu masuk.Zayn menatapku sambil tersenyum, menghisap rokok da

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 204

    Alfie sudah menghampiriku sebelum aku mendekat.Setelah itu, beberapa rekan kerjanya tersenyum intim ke arahku."Yo, Kak Alfie, kamu bilang pacarmu akan memasak dan mengantarkan makanan enak untukmu. Tidak kusangka apa yang kamu katakan itu benar.""Hei, kali ini Kak Alfie tidak membual. Lihat betapa cantiknya wanita cantik ini.""Benar, lihat wajahnya dan kaki lurus jenjangnya itu. Benar-benar membuat kami iri!"Aku mengerutkan kening dan menatap Alfie, "Apa maksud mereka?"Mungkin dia mendengar nada suaraku agak marah, jadi Alfie melambaikan tangan kepada para pekerja, "Sudahlah, jangan mengolok-olok kami. Audrey tidak suka bercanda.""Hei, Kak Alfie, kamu masih memanggilnya dengan mesra.""Benar, Alfie, kamu benar-benar hebat. Kapan kamu menemukan pacar secantik itu? Intinya dia bahkan memasak sendiri dan membawakannya untukmu.""Benar, pacar yang begitu cantik dan lemah lembut, tolong bantu kami perkenalkan beberapa gadis sepertinya lagi.""Aduh, tolong jangan menertawakanku lagi.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 203

    Aku tertegun sejenak, tetapi bibi itu melihatku dan langsung memanggilku sebelum aku bisa mengatakan sesuatu.Aku berjalan mendekat dan melihat penampilannya yang sangat kesakitan, jadi aku tidak tahan lagi untuk bertanya, "Bibi, ada apa denganmu?"Bibi memegang perut sambil menghela napas dan berkata dengan nada tertekan, "Kemarin kamu ajak Alfie makan di mana? Ada yang tidak beres dengan kepiting yang dibawa pulang. Aku dan Alfie muntah serta diare setelah makan.""Alfie juga bilang harga kepiting itu 7,7 juta. Kulihat bocah itu pasti sedang membual. 770 ribu masih lumayan.""Audrey, bukannya bibi mengkritikmu. Kalau kamu enggan mengeluarkan uang untuk mentraktir Alfie makan besar, kamu bisa membawanya ke warung.""Sekarang perutku masih sakit setengah mati.""Bibi, bagaimana kalau aku mengantarmu ke rumah sakit untuk diperiksa?"Bibinya buru-buru melambaikan tangannya dan berkata dengan sinis, "Cuma sakit perut, ngapain pergi ke rumah sakit? Apakah berobat tidak butuh uang.""Hiss!"

DMCA.com Protection Status