Share

Bab 192 Berlian Untukmu

Dylan mengatakan hal ini untuk membuat hatinya sakit, kan? Dylan sangat kejam sekali!

Akan tetapi hatinya sudah kebal dan kuat bagaikan baja. Kening Dylan berkerut dan baru saja hendak mengatakan sesuatu, sosok Thomas yang tidak jauh dari sana menyadari mereka berdua sedang berbincang dan segera menyusul.

“Malaikat Lydia,” panggil Thomas yang membuat ujung bibir Lydia terangkat ke atas. Perasaannya yang tadi sedih karena Dylan mendadak menjadi jauh lebih ringan. Thomas datang dan langsung merangkul bahu Lydia. Dia melirik Dylan dengan sorot penuh persaingan dan permusuhan.

“Mau main? Kita bertiga dan kurang kamu.”

Jika sepuluh menit yang lalu ditanya oleh Thomas, perempuan itu masih tertarik untuk main mahjong. Akan tetapi sekarang dia tidak tertarik dan menjawab, “Aku capek, mau pulang.”

“Aku antar,” ujar Thomas dengan cepat.

“Hari ini nggak perlu, Om Liman yang jemput. Kamu bintang acara malam ini, nggak boleh pergi duluan.”

“Aku nggak masalah, kamu lebih penting dari mereka,” kata T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status