Beranda / Romansa / Man of Love / Rencana Pernikahan

Share

Rencana Pernikahan

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 08:00:53

“Akhirnya! Kita akan menjadi keluarga.”

“Ya, Pak.”

“Masa masih panggil begituan? Bentar lagi jadi keluarga loh.”

Rendra menatap tidak enak pada Fandi mendengar nada protes dari Berry yang diangguki lainnya, Fandi sendiri memilih diam tidak menghiraukan kalimat godaan tersebut.

“Grogi tadi?” tanya Dona yang duduk disamping Fandi, Rendra memilih menganggukkan kepala sambil tersenyum “Aku dengar mau lanjut kuliah? Kerja di rumah sakit juga jadi staf GA, benar?”

“Nggak usah tarik dia.” Seno memberikan peringatan.

“Aku hanya tanya, Kang. Nggak ada niat begitu.” Dona mengerucutkan bibirnya.

“Aku udah punya perjanjian sama Pras, sayang.” Fandi memberikan informasi yang membuat semua tertarik “Masalah kantor lawyer yang aku buat, aku butuh orang yang bisa dipercaya dan karena hubungan Pras dan Lita akhirnya kepikiran itu.”

“Lita panggil Rendra, Fandi panggil Pras. Memang nama yang benar siapa? Kita ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Man of Love   Gemas

    “Sudah yakin? Kamu nggak akan menyesal nantinya? Kamu tahu masa lalu Pras, yakin dia benar berubah? Kalau dia nanti balik lagi gimana? Kamu siap?” Lita menatap tidak percaya mendengar pertanyaan Dara, pertanyaan yang keluar setiap kali membahas tentang Rendra dan sudah dijawabnya berulang kali dengan jawaban yang sama, tapi tampaknya sang sahabat memang tidak ingin dirinya menyesal nantinya.“Pertanyaan kamu sudah aku jawab berulang kali, apa nggak bosan? Aku harus yakin kalau dia berubah, lagian taruhannya besar kalau sampai dia nggak berubah dan asal kamu tahu aku bukan wanita lemah.” Lita menatap malas pada Dara, mengatakan tujuannya datang ke tempat sang sahabat “Aku kesini mau minta bantuan.” “Bantuan apa?” tanya Dara penasaran.“Bantu aku menyiapkan proses pernikahan.” Lita menatap penuh harap kearah Dara.“Memang kapan? Masih lama, kan? Kaya diburu apa aja, kebiasaan semua serba dadakan.” Lita menggelengkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Man of Love   Pemandangan Liar

    “Itu apaan?”“Mana sih?” “Itu loh.” “Astaga! Kok bisa nggak malu ciuman di tempat terbuka, tempat umum, dilihat banyak orang.” Lita menutup matanya.“Bego! Kita lagi di Bali, wajarlah....apalagi ini tempat private juga.”Lita membuka matanya mendengar penuturan Dara, sahabatnya. “Ya, benar. Kita lagi di Bali. Siapa memang dia? Pastinya tamu undangan, kalau ada disini artinya tamu undangan Kang Fandi. Masa Kang Fandi punya teman yang nggak ada akhlak begitu.” Lita menggelengkan kepalanya.“Ya, sudahlah lagian mereka sudah dewasa juga. Kamu aja yang nggak tahu gimana orang dewasa pacaran, kakak kamu yang mau nikah besok pastinya juga nggak jauh beda. Udah nggak usah lihat begituan nanti malah pengen dan nggak ada lawannya.”“Kamu pengen ya? Harusnya kamu ajak Bang Arta buat kesini.” Lita menggoda Dara yang kembali mendapatkan pukulan ringan di lengan.Dara menarik tangan Lita agar berjalan ke tempat lain, pemandangan yang mereka lihat tidak bagus pasalnya mereka berdua tidak memilik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Man of Love   Penasaran Tinggi

    “Kenapa disini? Harusnya tempat keluarga sana.” “Kamu lihat cowok kemarin nggak di hotel?” Lita bertanya tanpa peduli dengan pertanyaan yang diberikan Dara.Dara mengerutkan keningnya “Ngapain aku cari dia? Kamu penasaran banget, nggak bagus tahu.”“Penasaran aja siapa dia, secara tempat ini sudah disiapkan khusus buat acara jadi nggak ada orang luar masuk.”“Kakak iparmu kaya juga ternyata.” Dara menaik turunkan alisnya dengan mengalihkan pembicaraan.Lita tidak mendengarkan kalimat dengan nada godaan sahabatnya tentang kekayaan sang kakak ipar, pikirannya sudah fokus pada kejadian di dekat pantai kemarin. Sepanjang mata memandang tidak menemukan sosok pria tersebut, mengingat tamu yang ada di hotel tersebut dan artinya tempat itu khusus teman-teman kakaknya.“Sialan ni anak, diajak ngomong malah nggak di dengar. Kamu cari cowok itu? Nggak ada dari tadi, aku juga nggak lihat dia sarapan.” Dara memukul lengan Lita kesal “Benar?” Lita menjawab tanpa menatap kearah Dara.“Ya, buat apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Man of Love   Tidak Melihat

    “Udah sampai mana?”“Udah ACC, besok mau daftar sidang.” “Nggak percuma dekatin dan hangatin ranjang dia.” Pras tertawa mendengar kata-kata Bram, sahabatnya. Hal yang tidak diketahui sama sekali oleh orang terdekatnya, hubungan intim dengan salah satu dosen demi mendapatkan nilai. Perbuatannya itu semua hanya agar segera lulus, terlalu asyik bekerja sampai melupakan pendidikan dan secara kebetulan bertemu dosen yang kurang perhatian dari suaminya, mereka membuat kesepakatan gila tersebut.“Kamu kemarin datang ke pernikahannya Pak Fandi? Katanya dapat istri konglomerat, benar? Kamu datang karena undangannya Bu Tita, kan?” suara Bram menghentikan ingatan masa lalunya.“Ya, lebih tepatnya karena Pak Slamet bawa Vania jadinya aku juga dibawa.”“Kamu tidur sama Vania?” Bram menatap tidak percaya.“Satu kamar, kita nggak ngapa-ngapain! Nggak tertarik juga lakuin itu sama dia, bayangin bekasnya Pak Slamet ogah. Udah nggak usah tanya-tanya lagi.” Pras memberikan tatapan tajam.“Bokap lo gim

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Man of Love   Bertemu Lagi

    “Dara, tahu nggak sih yang tinggal depan unit kamu itu....”“Depan unit aku? Itu kan kosong? Mana ada orang yang tinggal disana? Apa sudah ada orangnya?” Lita mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Dara, tapi dirinya yakin jika pria itu keluar dari sana dengan wanita tua dan mereka berciuman.“Dar, kalau kamu lihat ada cowok ciuman sama cewek tua gitu pandangan kamu gimana?” tanya Lita penasaran.“Dia suka sama cewek yang lebih tua, bisa jadi cewek yang masih muda itu merepotkan. Memang kenapa?” Dara memberikan tatapan penuh selidik.“Cuman tanya aja,” jawab Lita sambil menggelengkan kepalanya.Lita malah berpikir jika cowok itu pria panggilan, tapi tidak mungkin ketika melihat wajahnya. Pria itu memiliki wajah yang biasa-biasa saja, biasanya pria panggilan itu wajah dan bodynya bisa langsung terlihat dari tatapan biasa, tapi pria itu sama sekali tidak.“Kamu keterima di event organizer?” tanya Dara membuyarkan lamunan Lita.“Ya, besok sudah mulai kerja.”“Bakal sibuk nanti? Nant

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Man of Love   Lamaran Dadakan

    “Ikut!”“Kemana?”“Lihat tempat buat minggu ini, belum buka email?” Lita menggelengkan kepalanya “Lo baca di jalan, buruan beresin barang-barangm gue tunggu di depan.”Lita menghembuskan napas panjang, mengikuti ritme kerja Pras sangat melelahkan. Terhitung sudah satu minggu, semua yang berhubungan dengan pekerjaan melalui email dan terlambat membaca seperti tadi artinya wassalam.“Kita kemana, mas?” tanya Lita saat memasuki mobil Pras.“Lihat tempat buat pameran, memang lo nggak buka email?” Lita menggelengkan kepalanya “Belum sempat, mas. Kemarin masih merapikan laporan yang dikumpulkan besok.”Pras sangat tahu apa yang dilakukan Lita, semenjak kehadiran Lita setidaknya pekerjaan yang biasa di pegangnya berkurang, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan laporan dan terdapat angka. Pras akan mengangkat tangan dan meminta anak-anak lain mengerjakan, tapi mereka sudah memiliki pekerjaan lain yang lebih banyak tidak bisa diganggu sama sekali.Fokus dalam mengendarai membuat suasana

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Man of Love   Penolakan

    “Mas nggak salah? Bagaimana bisa melamar? Kita nggak ada hubungan apapun loh, memang nggak bisa ajak salah satu wanita itu?”Pras hanya diam membiarkan Lita berbicara setelah apa yang dilakukannya dihadapan sang ayah, tindakan yang bisa dikatakan secara tiba-tiba. Kehidupan pria disampingnya saja tidak tahu, kecuali saat bekerja. Lita hanya tahu dia bersama dengan wanita-wanita yang usianya lebih tua, tidak tahu hubungan lebih lanjut.“Ayahku tahunya kamu calon istriku, bagaimana? Kamu bilang aja sama orang tuamu bisa-bisa dalam waktu dekat ada lamaran.”“Mas, kita nggak saling kenal loh. Aku bahkan nggak tahu nama kamu yang mana? Pras atau Rendra.”“Kamu nggak tahu nama atasanmu? Kamu nggak pernah baca namaku?”“Nggak, lagian mana ada waktu baca begituan. Lagian tinggal jawab apa susahnya!” Lita menjawab tanpa dosa.Pras hanya menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata Lita, keputusannya memang gila. Menikah sama se

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Man of Love   Jangan Masuk

    “Ada apa diantara kalian?” “Kalian lagi debat masalah apa? Konsep? Kenapa kita pada nggak tahu?” “Bukan deh, lo ketemu mantannya Pras? Terus Pras ngaku lo sebagai ceweknya?” “Ini lebih masuk akal daripada debat, tapi Pras nggak pernah bawa cewek memang punya?” “Benar juga, selama ini kita nggak pernah tahu ceweknya Pras. Lita, kasih tahu gimana ceweknya Pras.” Lita memilih diam mendengar pertanyaan atau perdebatan teman-teman dari tim, keputusannya menjaga jarak dengan Pras sudah dilakukan sejak kemarin tapi tampaknya Pras tidak ingin Lita menjaga jarak dan selalu memberikan pekerjaan yang berkaitan dengan dirinya, padahal bisa meminta teman yang lain melakukannya dan semua itu dilakukan agar Lita tidak jauh dari Pras, tindakan yang membuat siapa saja curiga. “Lo benar nggak buat salah? Apa lo nolak Pras?” “Nggak.” Lita berdiri meninggalkan mereka yang masih penasaran.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02

Bab terbaru

  • Man of Love   Gemas

    “Sudah yakin? Kamu nggak akan menyesal nantinya? Kamu tahu masa lalu Pras, yakin dia benar berubah? Kalau dia nanti balik lagi gimana? Kamu siap?” Lita menatap tidak percaya mendengar pertanyaan Dara, pertanyaan yang keluar setiap kali membahas tentang Rendra dan sudah dijawabnya berulang kali dengan jawaban yang sama, tapi tampaknya sang sahabat memang tidak ingin dirinya menyesal nantinya.“Pertanyaan kamu sudah aku jawab berulang kali, apa nggak bosan? Aku harus yakin kalau dia berubah, lagian taruhannya besar kalau sampai dia nggak berubah dan asal kamu tahu aku bukan wanita lemah.” Lita menatap malas pada Dara, mengatakan tujuannya datang ke tempat sang sahabat “Aku kesini mau minta bantuan.” “Bantuan apa?” tanya Dara penasaran.“Bantu aku menyiapkan proses pernikahan.” Lita menatap penuh harap kearah Dara.“Memang kapan? Masih lama, kan? Kaya diburu apa aja, kebiasaan semua serba dadakan.” Lita menggelengkan

  • Man of Love   Rencana Pernikahan

    “Akhirnya! Kita akan menjadi keluarga.” “Ya, Pak.”“Masa masih panggil begituan? Bentar lagi jadi keluarga loh.” Rendra menatap tidak enak pada Fandi mendengar nada protes dari Berry yang diangguki lainnya, Fandi sendiri memilih diam tidak menghiraukan kalimat godaan tersebut.“Grogi tadi?” tanya Dona yang duduk disamping Fandi, Rendra memilih menganggukkan kepala sambil tersenyum “Aku dengar mau lanjut kuliah? Kerja di rumah sakit juga jadi staf GA, benar?” “Nggak usah tarik dia.” Seno memberikan peringatan.“Aku hanya tanya, Kang. Nggak ada niat begitu.” Dona mengerucutkan bibirnya.“Aku udah punya perjanjian sama Pras, sayang.” Fandi memberikan informasi yang membuat semua tertarik “Masalah kantor lawyer yang aku buat, aku butuh orang yang bisa dipercaya dan karena hubungan Pras dan Lita akhirnya kepikiran itu.”“Lita panggil Rendra, Fandi panggil Pras. Memang nama yang benar siapa? Kita ma

  • Man of Love   Bersyukur

    “Malah ketawa! Aku itu kesal sama papa dan mama yang malah mau ikut campur rencana lamaran, malah hubungi keluarga besar buat datang ke acara lamaran. Aku udah bilang kalau acaranya sederhana.” Rendra melupakan rasa kesal pada kedua orang tuanya “Mama katanya udah hubungi mama kamu?” Lita menghentikan tawanya sambil menganggukkan kepalanya ketika melihat ekspresi Rendra yang mengerucutkan bibirnya “Papanya mas memang benar, aku tahu kalau mas sedang menahan diri selama sama aku. Makasih, sayang sudah bisa bertahan selama ini. Mama memang hubungi mama aku, mereka bicara banyak hal dan kayaknya bakal berubah dalam lamaran besok.” Lita membelai pipi Rendra pelan dengan tatapan lembut sambil menjelaskan apa yang terjadi “Jadi sekarang sudah yakin melamar? Kang Fandi datang jumat malam, aku langsung ke Bandung sama mereka.”“Jadilah, mama udah booking hotel dekat rumah kamu. Mama bilang karena hanya keluarga jadinya nggak enak kalau nggak buka kamar, pantas bookin

  • Man of Love   Berita Mengejutkan

    “Uang itu uang kamu, mau dipakai apa terserah. Lagian kenapa dulu nggak dipakai? Sekarang terserah mau dipakai buat apa, kami mempersiapkan semua kebutuhan kamu selama kuliah. Papa tahu kalau kamu memang nggak ada minat di kedokteran, tapi bukan berarti kami nggak memberikan kamu uang untuk kuliah. Memang kamu pakai buat apa? Lamaran?.”Rendra menggelengkan kepalanya “Aku mau lanjutin kuliah, pa.”Suasana seketika hening ketika Rendra mengatakan niatnya, melanjutkan kuliah dengan jam kerja yang dirasa sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Mengambil jam kuliah malam, sedangkan paginya akan kerja. Lita sudah tahu dan membantunya memilih kampus, awalnya akan kembali ke kampus lamanya tapi kakak kedua Lita yang tidak lain mantan dosennya memberikan saran kampus lain.“Kamu tetap melamar Lita, kan?” tanya Amelia memecah keheningan.Rendra tersenyum mendengar nada suara sang mama khawatir “Ya, ma. Minggu depan kita lamar Lita, kakaknya bisa

  • Man of Love   Mencintaimu

    “Beneran, mas?” Lita memicingkan matanya menatap Rendra yang duduk dihadapannya, informasi yang diberikan menurut penilaiannya adalah lampu hijau, hanya saja Lita tidak percaya begitu saja apa yang dikatakan pria dihadapannya.“Kamu nggak percaya sama aku?” Rendra menatap penuh selidik.“Bukan nggak percaya, mungkin memang nggak percaya.” Lita memutuskan terus terang “Kang Seno ini termasuk sulit dalam percaya sama orang, pastinya Kang Seno sudah tahu mas bagaimana dari Kang Fandi, walaupun nggak akan percaya penuh. Kang Seno beranggapan apa yang dikatakan orang lain adalah informasi berharga dan akan menjadi penilaian sendiri ketika bertemu nantinya.” Rendra mengangguk menyetujui kalimat yang keluar dari Lita, sepanjang mereka berbicara tadi semua yang dikatakan Lita memang benar adanya. Sebenarnya kalimat terakhir bukan sebuah restu, melainkan keseriusan dirinya dengan Lita dan semua rencana masa depan yang sudah dibuat ketika bertemu

  • Man of Love   Sebelum Sah

    “Kesana sama teteh! Akang mau bicara sama pacarmu, urusan pria.”Lita menghentakkan kakinya menatap tajam pada Seno, kakak pertamanya. Kedatangan tiba-tiba ke apartemen ditambah keinginannya bertemu dengan Rendra, setidaknya tidak mengganggu kegiatan walaupun sekarang sedang weekend. Melihat Rendra yang tampak tenang, walaupun Lita tahu jika kekasihnya dalam keadaan tidak baik-baik saja.“Akang jangan aneh-aneh! Aku kasih tahu papa dan mama!” Lita memberikan ancaman.“Siapa lagi? Fandi dan Hardian? Semua akan dukung aku.” Seno mengatakan dengan sangat santai.“Aku nggak papa,” ucap Rendra menenangkan Lita yang langsung mengalihkan pandangannya.“Mas nggak tahu gimana Kang Seno.” Lita mengerucutkan bibirnya.“Mau ke tempat Berry atau nggak restui hubungan kalian?” Lita membelalakkan matanya menatap tajam Seno “Makanya kalau dibilang nurut, nggak aku apa-apain cowok ini.” Lita menghentakkan kakinya melangkah

  • Man of Love   Perjodohan

    “Segar sekali.” Rendra hanya tersenyum mendengar kalimat rekan kerjanya, Danu. Memilih tidak menghiraukan kalimat godaannya dengan fokus pada pekerjaan. Suasana ruangannya seketika hening, semua sibuk pada pekerjaan masing-masing, bahkan mereka tidak menyadari waktu istirahat jika sang bos menegur mereka bertiga.“Kalian itu memang fokus sekali, sampai-sampai istirahat nggak tahu. Makan siang dimana?” Gani menatap mereka bertiga gantian.Rendra membuka ponselnya dimana Lita sedang istirahat dengan teman-temannya, mungkin lebih baik istirahat di kantin atau keluar dari rumah sakit mencari tempat makan yang enak dan murah. “Pras, kamu mau makan dimana?” suara Danu membuyarkan lamunannya “Pak Gani tanya itu.” “Sekitar sini, Pak.” Rendra menjawab tidak enak.“Kita makan siang bareng, gimana?” ajak Gani menatap mereka bertiga.“Pak, saya ajak anak HRD ya? Rina.” Amel membuka suaranya.“Rina yang jo

  • Man of Love   Menahan Diri

    “Kamu harus lewatin berapa pintu nanti?” Bram langsung bertanya setelah puas tertawa mendengarkan cerita Rendra tentang kedatangan ke rumah orang tua Lita, melihat ekspresi puas dari Bram seketika menyesali keputusannya mendatangi rumah sahabatnya untuk menceritakan semua yang terjadi saat mendatangi rumah kedua orang tua Lita, walaupun begitu Rendra justru mendapatkan ketenangan setelah berbicara dengan sahabatnya ini. “Kamu benar serius sama Lita?” tanya Bram kembali sebelum Rendra menjawab pertanyaan sebelumnya dengan tatapan serius “Langkah awalmu Pak Fandi, kamu yakin dia akan menilai bagus? Dia tahu kamu sama rekan kerjanya, apalagi tadi katamu menghadapi akang pertamanya.” Rendra mengusap kasar wajahnya “Aku sebelum berangkat hampir saja tergoda sama ceweknya Pak Fandi, lagian kita berdua punya kartu AS masing-masing jadi aku sedikit yakin dia nggak akan menilai negatif. Permasalahannya itu di kakak pertamanya

  • Man of Love   Penilaian

    “Mas, kenapa kesini?” Lita terkejut melihat kedatangan Rendra ke rumah orang tuanya yang ada di Bandung, beberapa menit yang lalu meminta keluar dan pemandangan yang dihadapinya sama-sama tidak pernah dibayangkan. “Aku sudah bilang kalau serius, makanya pas kamu bilang orang tuamu ingin bertemu jadinya aku langsung berangkat. Aku sendirian karena memang mau bicara terlebih dahulu sama orang tuamu, baru nanti bawa orang tuaku.” Rendra menjelaskan semuanya secara lengkap “Apa aku bisa ketemu sama mereka?” Lita menghembuskan napasnya mendengar jawaban dan penjelasan yang diberikan Rendra, bisa dikatakan dari awal memang hubungan mereka kearah serius hanya saja tidak menyangka akan secepat ini. Lita juga bisa melihat keseriusan Rendra dengan berhenti dari semua wanita-wanita lamanya, perubahan yang dia lihatkan mengarah pada hal positif. “Lita, malah melamun.” Rendra menggerakkan tangannya dihadapan

DMCA.com Protection Status