HAPPY READINGSetelah berdiskusi panjang dengan Tigran, Naomi setuju bahwa Kayla akan dipertemukan dengan ayahnya. Tigran sudah menghubungi Chris, dan hari ini mereka akan bertemu di restoran Temani Kids Café Kemang. Jujur ia memang merekomendasikan restoran ini kepada Tigran, dan jaraknya sangat dekat dengan butiknya.Restoran pilihannya sangat nyaman apalagi bersama anaknya. Kayla dan dirinya sering menghabiskan waktu makan siang di sini. Karena selain makan siang, ia bisa menemani Kayla bermain yang di dalamnya ada permainan anak, berupa perosotan, ayunan, panjat-panjatan dan bola-bola ukuran raksasa ada di sana.Mereka duduk di table kosong sambil menunggu kedatangan Chris. Walau sebenarnya ia masih bersitegang dengan kehadiran Chris, namun ia tetap mengesampingkan egonya. Ia sebagai orang dewasa, memahami bahwa pernikahan itu tidak selamanya berlangsung sesuai dengan harapan dan rencana.Setiap orang akan berubah, perubahan itu berdampak pada penyesuaain kebutuhan perhatian dan
HAPPY READINGChris berikan senyum terbaiknya kepada mereka. Chris tau bahwa anak perempuan memiliki karakter yang berbeda dengan laki-laki. Anak perempuan itu cenderung berhati lembut dan perasa. Banyak orang mengatakan bahwa anak perempuan justru lebih dekat dengan sosok ayah ketimbang ibunya. Namun selama ini ia tidak pernah ada di samping Kayla, sungguh ia merasa sangat bersalah.Ia melangkah semakin dekat, inginnya mengatakan kepada Kayla ia tidak ingin putrinya mengikuti jejaknya. Ia ingin anaknya mengambil jalan di sampingnya dan melangkah lebih jauh dari apa yang ia bayangkan. Tidak peduli berapa usianya, ia akan tetap menjadi bayi perempuan kesayangannya.Lihatlah senyumannya membuatnya tersenyum dan tawanya menular, hatinya murni dan sejati diatas segalanya, ia senang bahwa dia adalah putrinya. Kini ia sudah berada di hadapan Tigran, Naomi dan Kayla. Inginnya segera memeluk putrinya, namun ia tahu situasi mereka seperti apa. Kayla belum mengenalnya dengan baik, karena inil
HAPPY READINGTigran melirik jam melingkar di tangannya menungjukan pukul 14.00, mobilpun tiba di rumah Naomi. Ia memarkir mobilnya di halaman rumah. Ia membuka hendel pintu dan Naomi juga keluar, wanitanya menurunkan hadiahh-hadiah pemberian Chris tadi di restoran.“Sayang, aku nggak mampir ya. Aku ada meeting hari ini jam tiga.”“Iya, enggak apa-apa.”Tapi Tigran menggendong Kayla yang sedang tertidur, ia bawa masuk ke dalam rumah. Sementara bibi membantu Naomi membawa kado-kado itu ke dalam. Tigran membaringkan tubuh Kayla ke tempat tidur, ia memandang putrinya. Walaupun statusnya sebagai ayah tiri, ia tetap mencintai putrinya.Tigran keluar dari kamar Kayla, ia menatap Naomi yang menyusun gift dari Chris. Tigran mendekati Naomi, Naomi tersenyum kepadanya.“Kamu sudah mau pergi?” Tanya Naomi.“Iya, sayang.”“Nanti malam kamu dandan yang cantik, kita dinner di rumah orang tua aku.”Naomi tersenyum dan mengangguk, “Iya.”“Makasih ya, kamu sudah hadir di tengah-tengah hidup aku dan
HAPPY READINGMereka masuk ke dalam, Naomi memperhatikan area rumah, rumah ini di dominasi warna putih, rumahnya tampak luas dan mewah. Mereka masuk ke dalam ruang keluarga, ia menatap seorang wanita muda di sana. Dia mengenakan dress hitam dengan tali sphagetti. Ia pernah melihat wanita itu saat acara pesta pernikahan Erlan dan Kinan kemarin.Wanita mudah itu mendekati mereka, “Ini Elizabet adiknya Tigran,” ucap mama Tigran.“Hai, mba Naomi.”“Hai Elizabet.”Tatapan mereka tertuju pada Kayla dan papa di sana. Papa Tigran memperlihatkan grand piano berwarna putih di sana. Dengan pita besar berwarna merah sebagai tanpa bahwa itu adalah gift. Kayla melompat-lompat melihat hadiahnya.“Ini gift untuk Kayla dari opa,” ucap papa kepada Kayla.“Wah, asyik, asyik. Thank you, opa.”“Sama-sama sayang.” Naomi yang melihat itu terbelalak kaget, karena tadi ia pikir hadiah berupa boneka atau mainan anak-anak. Ternyata papa Tigran memberinya sebuah grand piano putih, ia tahu betul berapa harga p
HAPPY READING *** “Papi …” “Papi …” Tigran lalu menoleh kearah sumber suara, ia memandang seorang balita mengenakan seragam berwarna orange dengan logo TK Cikal. Wajah balita itu sangat cantik, berambut lurus berponi, matanya bening, kulitnya putih dan umurnya sekitar 4-5 tahun. “Papi?” ucap Tigran memastikan dirinya lah yang bernama papi. Balita itu tersenyum simpul dan mengangguk, “Yes, you are my daddy.” Tigran terdiam sejenak, lalu tertawa mendengar suara kecil itu berucap. “Really?” Ia merasa takjub mendengar kata papi dari bibir mungil itu. “Yes, I want you to be my daddy.” Tigran tersenyum, siapa yang tidak ingin menjadi ayah dari gadis cantik itu. Wajah cantik itu seperti malaikat, “Apa kamu nggak punya papi?” Tanya Tigran penasaran. Gadis kecil itu lalu menggelengkan kepala, “Kayla nggak punya papi,” ucapnya lirih. “Oh God, di mana papi kamu?” “I don’t know, mami bilang kalau papi pergi jauh.” “Oh God, di mana mami kamu?” Tanya Tigran penasaran. “Itu mami,” tu
HAPPY READING “Kay, kamu jangan pergi jauh-jauh ya, mainnya deket sini aja,” ucap Naomi. “Iya, mami!” Naomi memakan chiken Caesar salad, ia kembali menatap ke arah layar leptop dan menekan tombol off. Ia tadi menjemput Kayla ke sekolah, entahlah kenapa langkah kakinya bisa ke sini. Ia hanya ingin menikmati senin siang bersama Kayla. Jujur ini merupakan pertama kalinya ia ke restoran ini. Konsep restoran ini mengusung fun dining experience. Di dalam restoran terdapat sebuah akuarium raksasa berisi enam ekor penguin humbolt. Suasana restoran ini terlihat teduh dan sejuk, ditambah dengan interior ala dunia bawah air yang menghiasi sudut ruangan. Membuat siapapun yang berkunjung betah berlama-lama di sini. Jujur kebahagiaanya saat ini adalah melakukan kegiatan bersama Kayla. Kesibukannya sebagai pekerja dan ibu tunggal tidaklah mudah. Segudang pekerjaan membuatnya lelah. Sesekali jika waktu luang ia melakukan me-time bersama putrinya. “Kayla makan dulu,” ucap Naomi memanggil Kayla
HAPPY READINGAlis Naomi terangkat ia tidak percaya bahwa pria bernama Tigran itu adalah pemilik dari perusaha terbesar di Indonesia. Bahkan semua produk yang di produksi dari Mayori ada di isi dapurnya. Ia menelan ludah, ia memandang Kayla meraih biscuit itu dan memasukan ke dalam mulutnya.Naomi sebenarnya takut jika ada orang asing memberi makanan untuk anaknya, ia harus aware dengan dirinya sendiri. Ia tidak tahu apakah pria itu pemilik dari Mayori atau bukan, karena sekarang banyak sekali kasus penipuan.“Kamu ragu?” Tigran memperhatikan gestur tubuh Naomi.“Ah, enggak,” ucap Naomi.Naomi sudah terlanjur melihat Kayla sudah memasukan biscuit itu ke dalam mulutnya, ia lalu mengambil biscuit itu dan melihat tekstur nya seperti biscuit pada umumnya. Ia memasukan ke dalam mulutnya, rasanya sangat enak, susunya terasa dan sangat renyah, sangat cocok untuk balita seperti Kayla.“Papi, mau lagi,” ucap Kayla.Tigran tersenyum, ia mengelus puncak kepala Kayla ia menyerahkan bungkusan it
HAPPY READING“Bilang apa sama om?” Tanya Naomi.“Makasih papi,” ucap Kayla tersenyum kepada Tigran.“Iya, sama-sama,” Tigran mengelus puncak kepala Kayla.Tigran menatap Naomi yang beranjak dari duduknya, wanita itu mengemasi barang-barangnya, “Kamu mau pulang?”“Iya, jam tiga nanti Kayla ada les piano.”Tigran memandang Naomi, “Kamu ke sini pakai apa?”“Saya bawa mobil sendiri,” ucap Naomi.“Saya antar kalian hingga ke basement.”“Ah, enggak usah,” tolak Naomi.“Mau dianter papi,” rengek Kayla.Mata Naomi melotot, ia ingin mengakhiri pertemuan dengan Tigran di sini, namun Kayla justru menginginkan pria itu bersama mereka lagi. Oh Tuhan, kenapa Kayla susah sekali diajak kerja sama. Terlalu percaya dengan pria asing itu tidak baik.Tigran menyungging senyum, ia lalu menggendong tubuh Kayla, “Let’s go kita pulang.”“Tapi saya bawa mobil sendiri, Tigran,” ucap Naomi menjelaskan.“Saya antar kalian hingga ke parkiran, Naomi.”Naomi melihat Tigran menggendong Kayla keluar dari area resto