Share

Tiga

Penulis: Reistya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 01:48:55

"Yogi Finanda?" gumam Reisha Clemira setengah sadar.

Janda beranak satu itu semalam menghabiskan waktu bersama dengan seorang pria yang tak dikenal dan hanya ditinggalkan dengan sebuah note?

Sayangnya, Rei sontak tersadar kala menatap dinding yang menunjukkan pukul 07.00 pagi!

"Ah sial!" paniknya.

Wanita itu pun segera bergegas untuk menuju toilet seraya memunguti pakaian yang berserakan. 

Ponselnya sudah berdering sejak tadi dan itu adalah Strawberi putrinya, panggilannya Jil atau Bebe (Bibi). Anak perempuan itu berusia 6 tahun dan kini berada di kelas 1 sekolah dasar. Malam tadi seharusnya ia pulang setelah bekerja. Tapi malam tadi entah apa yang terjadi dan ia malah berakhir di hotel ini. 

Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian ia segera beranjak pergi dari hotel Menatap layar ponsel. Banyak sekali panggilan dari ponsel milik Sinta temannya yang memang diminta untuk menjaga Bebe. 

Dan kini ponsel itu berdering lagi segera ia terima. "Ya Bebe?"

"Mami di mana? Hari ini aku nggak sekolah ya?" Terdengar suara Strawberry dari balik telepon.

"Why? Kamu nggak mau sekolah Nak?" Sambil melangkahkan kakinya dengan cepat Ia terus berjalan keluar pintu hotel, lalu mencari ojek untuk segera beranjak pulang.

"Karena Mami semalam nggak pulang. Be sendiri di rumah."

"Semalam Mami kerja sayang. Kalau gitu Kamu sekarang sekolah, nanti mami masakin makanan kesukaan kamu. Hmm?"

"No, aku nggak mau sekolah, aku nggak mau sekolah."

Rei menuju kumpulan tukang ojek yang tengah memarkirkan motornya tak jauh dari sana. Ia menunjukkan jarinya dan meminta untuk segera diantarkan. Pemilik tubuh gemuk tentu saja kadang memilih ojek pun menjadi sebuah tantangan. Biasanya pemilik motor-motor tua akan menolak. Beruntung kali ini salah satu tukang ojek itu segera menerima.

"Komplek Cendrawasih ya pak." Rei memberikan instruksi kemudian motor itu segera. 

"Nak, Mami OTW pulang. Kalau pas pulang Mami lihat kamu belum pakai seragam, lihat ya, Mami jitak kamu nanti. Babay Bebe." Rei kemudian mematikan panggilannya dan ia fokus dengan perjalanannya menuju rumah.

Begitu tiba, putrinya sudah mengenakan seragam dan tengah duduk di depan rumah. 

Strawberry berlari lalu memeluk sang ibu. Rei menyambut putrinya dan juga memeluk gadis kecil kesayangannya.

"Bebe udah mandi, cantik banget sih anak mami?"

"Nunggu mami baru berangkat." 

"Okay, Mami masuk dulu nanti kita ke sekolah Bebe ya." Rei menawarkan dan anak kecil itu anggukkan kepala. 

Dan seperti biasanya hari ini wanita itu mengantarkan putrinya ke sekolah menggunakan motor miliknya. Kemudian ia kembali ke rumah untuk melakukan kegiatannya sebagai ibu tunggal. Hari ini terpaksa izin bekerja. Tubuh dan kepalanya menjadi sakit akibat apa yang terjadi. 

Setelah pulang dari mengantar putrinya ia kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Kemudian ia mengambil tas miliknya yang berada di atas nakas. Lalu mengeluarkan kertas berisi nomor telepon Yogi. Rei berpikir lama apakah ia harus menyimpan nomor tersebut atau tidak.  Lalu pada akhirnya ia menyimpan nomor tersebut. Saat ini sedang berada pada masa subur dan benar-benar membahayakan. 

Rei lalu mengambil ponsel miliknya ia harus mengirimkan pesan kepada sahabatnya, Indah. Dadanya terasa kosong, padahal ia saat ini tengah menjadi donor ASI untuk putri dari Indah. Strawberry menyusu hingga berusia 5 tahun dan 1,5 tahun belakangan ia menjadi donor ASI. 

Rei:

Susu masih ada kan? Enggak masalah kalau gue kirim sore?

Indah:

Masih dua kantong Bep. Sibuk ya?

Rei:

Semalem gue mabok, gue takut Zee mabok juga kalau minum ASI gue. Hehehe.

Indah;

Tobat Lo! 

Rei:

Baru kemarin aja, udah lama kan enggak sejak ada Bebe. Ya udah gue kirim sore ya Bep.

Rei kesal juga karena dihabiskan oleh Yogi semalam. "Aish! Bayi tua!"

****

Yogi duduk di kursi kerjanya, sejak tadi satu persatu malam panas yang ia habiskan dengan Rei muncul di dalam ingatannya. Sambil menatap ke depan ia memegangi bibirnya, sambil mencubit-cubit perlahan, kemudian mengigit bibir bawahnya. Ia ingat bagaimana melakukan hubungan seraya meminum langsung susu dari dada lawan mainnya, menarik dan buat ia inginkan lagi. 

Permainan malam tadi pengalaman pertamanya melakukan hubungan intim seperti itu. Ada sensasi berbeda, mendesak untuk ia ingat dan kini memuat sensasi menjalar yang awalnya ia nikmati. Yogi kemudian gelengkan kepalanya, kini berusaha menepis ingatan yang persekian detik lalu ia nikmati.

"Clarissa, Clarissa," ucap Yogi mencoba mengingat gadis itu saja.

Saat itu pintu di ketuk, terdengar suara sepupunya Jimmy. Yogi segera mempersilahkan Jimmy untuk masuk ke dalam ruangannya. Pria bermata sayu itu berjalan masuk, si playboy kelas kakap. Bahkan ia berjalan dengan cara dan tatapan yang sensual. Dan jelas itu yang menjadi daya tarik utamanya. 

Jimmy duduk di kursi yang bersebrangan dengan meja kerja Yogi. Ia menatap Yogi yang sedikit terlihat kacau. "Kenapa?Gagal sama Rissa semalam?"

Yogi mengangguk pelan.

"Kok bisa?" tanya Jimmy terkejut juga dengan jawaban yang diberikan oleh Yogi. Padahal sudah direncanakan dengan baik. Dan memang itu adalah ie Jimmy. Pria itu merasa hubungan bisa dengan cepat dibangun dengan hubungan seks.

Dan dengan polos dan bodohnya, Yogi mempercayai itu. Ia menyetujui apa yang dikatakan oleh Jimmy. Jimmy mengatakan kalau Yogi harus mencari waktu dan cara untuk bisa berhubungan intim dengan Clarissa. Rencana yang sudah ia susun selama dua bulan itu akhirnya bisa ia jalankan semalam dan gagal. 

"Enggak tau, dia pulang mungkin. Dan sampai sekarang dia enggak hubungi." Yogi berkata dengan kecewa. 

Jimmy berdecak lalu berpikir tentang alasan kenapa Clarissa meninggalkan tempat itu begitu saja. "Dia sama sekali enggak kabarin atau ngomong apa-apa sama lo?" tanya Jimmy lagi. 

"Enggak, dia kabur gitu aja."

"Hmm, kalau ada sesuatu yang penting dia pasti kabarin. Kecuali--" ucapan Jimmy terhenti lalu menatap Yogi dengan tatapan ragu.

Tentu saja Yogi merasa tak nyaman dengan tatapan Jimmy padanya, ia kemudian bertanya. "Kecuali apa?" tanyanya. 

"Kecuali dia tau kalau lo mau jebak dia. Ya, wajar namanya mau dijebak kan? Pasti kabur." Jimmy berkata lagi sambil kini menyandarkan tubuhnya pada kursi.

Yogi terdiam, pikirannya kembali mengingat apa yang terjadi semalam. Dan tak ada yang ia ingat tentang kemungkinan Clarissa mengetahui niat buruknya. Bahkan yang terjadi malah ia yang pingsan karena kebanyakan minum efek dari gugup yang ia rasakan.

"Sebenarnya semalam gue sempat pingsan karena minum banyak."

Jimmy menepuk keningnya kemudian sedikit memijatnya. karena mendadak saja merasa sakit kepala akibat apa yang dikatakan oleh Yogi barusan. "Emang lo minum berapa banyak?"

"Hampir dua botol kayaknya. Bener-bener gugup kemarin itu."

"Bisa aja dia masuk ke ruangan, terus ya lihat lo yang pingsan dia kabur duluan." Jimin mencoba menerka karena Yogi mengatakan bahwa ia pingsan. Dan mungkin saja Clarissa takut melihat pria itu tiba-tiba saja tak sadarkan diri.

Yogi mengangguk setuju. Kemungkinan besar apa yang dikatakan oleh Jimmy adalah benar. Bahwa Clarissa masuk ke dalam ruangan di saat ia tak sadarkan, diri kemudian Gadis itu merasa takut dan melarikan diri. Dan sepertinya Yogi memang harus membicarakan masalah ini kepada gadis itu.

"Kalau gitu, gue akan hubungin dia dan minta ketemu lagi. Seenggaknya ada yang dijelaskan kalau gue pingsan karena gugup dekat sama dia." Yogi berkata. 

Jimmy anggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Yogi barusan. "Iya boleh, lo harus jelasin ke dia supaya semuanya jelas."

"Tapi semalam gue dapat pengalaman baru. Gue rasa ini adalah hal tergilas yang gue lakuin."Yogi mengatakan itu. Dan tentu saja apa yang dikatakan oleh Yogi membuat Jimmy menatap dengan penasaran.

"Pengalaman baru apa?"

"Gue tidur sama perempuan lain."

"WHAT?!!" Jimmy berteriak terkejut dengan apa yang ia dengar barusan. Pria itu kemudian menutup mulutnya dan berganti memegangi kepala dengan kedua tangannya. "Siapa? Pakai pengaman kan?"

Bab terkait

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Empat

    "Gue nggak tahu dia siapa, tapi namanya Rei. Kayaknya dia salah satu pekerja di klub. Soalnya, di bajunya dia ada pin yang dipakai sama karyawan club itu." "Tapi kalian main aman kan?" Jimmy bertanya, karena takut sepupunya melakukan kebodohan tanpa menggunakan pengaman dalam berhubungan. Sayangnya jawaban Yogi membuat Jimmy lagi-lagi terbelalak. Sepupunya itu malah menggelengkan kepalanya. Tentu saja jawabannya berarti, bahwa semalam Yogi berhubungan tanpa pengaman dan jelas itu beresiko tinggi. Kepala jadi rasanya benar-benar sakit akibat kelakuan Yogi. "Kok bisa-bisanya lo nggak pakai pengaman?""Gue mabuk berat. Dan kayaknya cewek itu juga. Soalnya waktu kita berhubungan, Dia sama sekali nggak nyebut nama gue, tapi nama cowok lain. Pak siapa gitu." Yogi mencoba menyatukan semua kepingan ingatannya. hanya saja ia telah mengingat nama yang disebutkan oleh Rei semalam."Berarti kemungkinan itu pacar atau suaminya? Cantik?" Jimmy bertanya sambil mendekatkan tubuhnya kepada Yogi, la

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Lima

    Sementara itu di lokasi lain, kini Yogi tengah sibuk memerhatikan pemotretan salah satu model pilihannya untuk produk lipstik terbaru dari perusahaan miliknya. Pria itu cukup perfeksionis dalam segala hal, bahkan hingga pemilihan model pun ikut turun tangan. Dan selalu disaat pemotretan Ia juga hadir untuk memerhatikan dan memberikan masukan.Model berdiri dengan cantik menggunakan baju berwarna merah, memegang produk lipstik terbaru mereka seri bold. Hanya saja Yogi merasa ada sesuatu yang kurang."Cut!" Pria itu berteriak membuat semua yang ada di sana menghentikan kegiatan. Deff, sang fotografer menatap dengan heran. Kenapa tiba-tiba saja sang atasan meminta kegiatan mereka dihentikan."Lipstiknya terlalu gelap, kenapa kalian pakai warna Mahogany 420d09? Ganti! Bran Red!" Yogi memerintahkan. Tentu saja mendengar teguran dari sangat Hasan membuat penata rias segera mengganti lipstik sesuai dengan permintaan. Dari kejauhan Yogi memerhatikan kemudian pria itu berteriak sekali lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Enam

    Sebelumnya....Rei sedang berada di ruang kerjanya.Hari ini Sinta sudah kembali ke kampung dan ia mau tau mau akan membawa Bebe ke kantor. Rasanya gelisah sekali sejak tadi karena jam makan siang nanti ia harus menjemput putri semata wayangnya itu. Menjelang pukul dua belas, ia melangkahkan kakinya ke dapur. Tadi memang sudah mengatakan akan meminta tolong Pras yang memang sudah datang siang tadi. Karena hari ini tak ada pekerjaan lain, Pras memang sengaja datang lebih pagi dan sibuk dengan pekerjaan dapur, membantu koki menyiapkan bahan makanan. "Pras," panggil Rei pada Pras yang kini tengah sibuk duduk di sudut dapur seraya memainkan ponsel miliknya. "iya Mbak?" Pras segera berdiri dan berjalan mendekati Rei. "Tolongin aku jemput Bebe ya?" pinta Rei seraya menyerahkan kunci motor miliknya, dan sebuah paper bag berisi jaket milik Strawberry. "Sama ini jaketnya, minta dia pakai jaket dulu ya." Bebe sejak kecil sering terkena sakit flu dan juga memiliki riwayat atsma. Hal itu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Tujuh

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Delapan

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sembilan

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sepuluh

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sebelas

    Yogi dalam perjalanan ke kantor setelah mengantar Rei kembali ke rumah. Sambil memasukkan satu tangan ke dalam kantong celana, ia berjalan di lorong. Sesekali menganggukkan kepalanya untuk membalas apaan dari karyawan. Yogi memang cukup ramah, meskipun menjawab dengan tanpa senyuman.Perusahaan make up itu ia buat. Dilandasi atas kakak perempuan keduanya yang memiliki alergi khusus terhadap kosmetik, membuatnya ingin mendirikan sebuah perusahaan kosmetik untuk semua jenis kulit dengan memanfaatkan bahan-bahan terbaik untuk segala jenis kulit sensitif. Sampai di lantai 3, ia berjalan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan sudah ada Jimmy duduk menunggu sambil menatap layar ponselnya. Jimmy sudah menunggu, karena ingin meminta konfirmasi mengenai launching untuk make up terbaru musim ini."Gimana hari ini? Lo jadi ketemu cewek itu?" Pertanyaan dari Jimmy mengindikasi kalau rajin sudah memberitahu mengenai apa yang terjadi padanya. Yogi menganggukkan kepalanya kemudian duduk di kursi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh satu

    "Mami di sini!" Bebe segera berteriak ketika dia melihat Yogi yang tengah terduduk di sebuah kursi taman tak jauh dari rumah hantu. Yogi memiliki asma dan tiba-tiba saja kambuh setelah ia keluar dari rumah hantu tadi. Rasanya seperti kekurangan oksigen, ia memutuskan untuk duduk di kursi. Sementara memilih tak peduli saat Rei dan juga yang lain melangkahkan kakinya untuk menuju ke wahana lain. "Papi nggak apa-apa? Papi kenapa?" Bebe bertanya karena ia merasa cemas dengan Yogi. Anak itu duduk di samping Yogi, kemudian menepuk-nepuk punggung Yogi yang terduduk lemas. Yogi tersenyum, dia senang sekali mendapat perhatian seperti itu dari strawberry. "Papi nggak apa-apa sayang, cuman Papi ada asma dan tadi kambuh habis keluar dari ruangan itu."Saat itu Rei dan juga Tedi berlari menghampiri. Mereka juga cemas dengan keadaan Yogi. "Kamu nggak apa-apa kan pak?" Rei bertanya pada Yogi. Wanita itu kemudian duduk di samping Yogi, dia menyentuhkan k pria itu, dan juga membuka kancing kemeja

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh

    Bebe senang sekali hari ini. Dia bisa melihat banyak hewan di sana. Gadis kecil itu begitu excited, terus berbicara dan juga tertawa. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat hewan secara langsung. Rei tidak menyesal sudah membawa gadis kecilnya ke sana. Sejak menelusuri Taman safari tadi, Putri kecilnya banyak sekali bertanya ini dan itu. Setelah berada di ujung perjalanan, mereka segera turun. Perjalanan masih akan berlanjut, masih banyak hewan yang akan mereka lihat seperti gajah dan juga bisa berfoto bersama hewan lainnya. Bebe berada dalam gendongan Yogi, anak itu berkata kelelahan Setelah dia sibuk bermain dengan kelinci. Padahal wajah Bebe sudah memerah karena cuaca yang cerah. Tapi dia masih begitu bersemangat. Apalagi saat tadi lumba-lumba. "Mami im happy. Tadi lihat lumba-lumba. Ternyata besar sekali ya mami?" tanya anak itu. Ia meminta turun dan berjalan bersama Rei."Iya sayang."Rei berjalan di belakang bersama dengan Tedi. Wanita itu juga merasa senang karena akhir

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   sembilan belas

    Yogi menatap dengan tatapan iri dan dengki ke arah Rei dan Tedi. Jelas ada percik-percik api cemburu yang ia rasakan. Saat ini ia bisa memastikan kalau apa yang ia rasakan adalah cinta. Berawal dari cinta satu malam, kemudian berakhir dengan hatinya yang berdebar dan inginkan Rei. Jangan lupakan, semua itu berbekal juga akibat ASI yang ia rasakan di malam panas itu. "Mau jalan- jalan." Tedi menjawab, kemudian berjalan menuju mobil miliknya sambil menggendong Strawberry. Saat digendong anak itu melambaikan tangannya ke arah Yogi. Dan Yogi juga melakukan hal yang sama dia lambaikan tangan kepada Strawberry. Rei mengikuti langkah Tedi, tapi dia berhenti tepat di depan Yogi. "Kita mau jalan-jalan ke seaworld Pak.""Mas, please." Yogi menekankan, ia tak mau kalah dengan Tedi, yang bisa dengan luwes Rei panggil dengan sebutan Mas."Iya Mas," sahut Rei mengikuti keinginan Yogi. Tedi mendudukkan Bebe di kursi belakang, dia juga memakaikan sabuk pengaman. Setelahnya berjalan keluar, dan ber

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas b

    "Lagi pada ngomongin apa sih serius banget?" Rei datang dari arah dapur, sambil membawakan nasi goreng untuk Tedi. Wanita itu kemudian segera memberikan piring berisi nasi goreng kepada Tedi."Terima kasih," ucap Tedi."Sama-sama Mas. Enggak tau sesuai sama selera kamu atau enggak." Rei kembali duduk di tempatnya tadi. dia kini mulai menyantap kembali nasi goreng miliknya.Tedi menyantap nasi goreng di tangannya. "Tadi aku cerita sama kamu kalau mau ke taman Safari. Terus, aku tanya di sana ada lumba-lumba atau enggak. kata Om Tedi, lumba-lumba itu ada di seaworld. Mami, Kalau Mami gajian boleh kita kasih word aja? Bebe nggak usah ke taman Safari." Bebe kembali bertanya kepada sang ibu. Ia berubah pikiran setelah melihat foto-foto yang tadi ditunjukkan oleh Tedi."Gimana kalau kita ke seaworld hari ini?" tanya Tedi tiba-tiba.Rei dan Bebe menatap ke arah pria itu bersamaan. Bebe pasti senang mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang duduk di sampingnya. Namun Rei merasa kalau itu ti

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas a

    Apa yang dilakukan oleh Clarissa, membuat Deff jadi tak bisa berhenti memikirkan tentang Bebe. Bayangan anak itu terus berputar yang di dalam pikirannya. Ia juga terus menatap foto Strawberry sejak kembali ke rumah.Tidak bisa dielak lagi, kalau gadis kecil itu adalah putrinya. Wajah mereka berdua benar-benar mirip, Ia bahkan sengaja menyandingkan foto kecilnya dengan Bebe. Ada perasaan bersalah karena ia tak bisa melihat putrinya sampai saat ini berada di sekolah dasar. Untuk menghilangkan kegalauan— ia memutuskan untuk menghubungi Kanaya, kekasihnya. Tak lama, sampai panggilan diterima oleh Kanaya."Ya sayang?" Sapaan terdengar dari balik telepon. Suara Kanaya masih sangat serak, sepertinya dia terbangun karena panggilan telepon dari Deff."Kamu masih tidur ya?""Hmm, aku kemarin habis ada fashion show. Terus hari ini niatnya siang aku ada kerjaan. Kayaknya aku nggak bisa datang ke Jakarta minggu depan deh.""Kenapa?" tanya Deff. Jujur saja merasa kecewa, tapi dia bisa apa? Kanaya

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   tujuh belas

    Sebuah rumah besar berdiri di salah satu sudut kota Jogjakarta. Seorang pria dan wanita paruh baya tengah duduk di teras belakang. Mereka menatap ke arah berbungaan yang mekar begitu indah di halaman rumah yang mereka tata sendiri."Besok aku mau beli bunga mawar kuning ah Pap. Kayaknya bagus deh kalau ditaruh di sudut sana." Wanita berusia 40 tahunan, dengan tatatpan sayu dan wajah yang lembut itu bernama Ratih, dia menunjuk ke salah satu sudut di taman yang masih kosong."Kamu beli aja, besok aku anterin kalau kamu mau." Dan yang menjawab ini adalah Bramantyo. Suami dari Ratih, pria berusia 50 tahun itu berbicara tanpa menatap ke arah sang istri. Dia sedang membaca artikel bisnis dari tab yang berada di genggamannya.Saat itu, seorang pria bertubuh tegap dengan lesung pipi berjalan masuk menghampiri. Dia adalah Juniar, kakak dari Rei. Pria itu duduk di hadapan kedua orang tuanya Ia lalu meletakkan sebuah amplop berisi foto-foto di atas meja. Jun baru saja tiba dari Jakarta untuk me

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam belas

    Om Yogi!Om Yogi!Om Yogi!Ya ampun suara siapa sih ini? pagi-pagi gini teriak-teriak? Kayak suaranya Rama sama Ryan. Yogi membatin dalam hatinya. Ini masih terlalu pagi untuk dia membuka mata dan bangun. Sementara suara bising di kamar itu mengganggu tidurnya malam ini. Tiba-tiba saja dia membuka mata, ketika merasakan sebuah cubitan di pipinya. "Rama?!" Pria itu tersentak kaget ketika menatap anak berusia 7 tahun itu yang kini tepat berada di hadapannya. "Ada aku juga Om." Kini ada lagi yang lebih kecil, dan itu adalah Rian. Mereka berdua adalah anak dari Yuna, kakak kedua dari Yogi. Masih ada yang lainnya berusia 4 tahun, namanya adalah Raka. Tentu saja hal ini membuat dia terkejut Kenapa tiba-tiba saja kedua keponakannya itu berada di dalam kamarnya?"Kok kalian ada di sini sih?""Iya, kita ke sini sama nenek, sama bunda, sama tante Yura, sama adek Yemi." Itu adalah Rian yang kini duduk di dalam pangkuan Yogi. Dan yang dimaksud dengan Yemi itu adalah anak dari Yura. "Ngapain

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas b

    Deff kini tengah bersama Clarissa, seperti biasa keduanya tengah ngobrol mengenai pekerjaan. Clarissa juga tengah dilanda kebimbangan. Itu semua karena sang ayah memintanya untuk segera mengurus perusahaan. Perusahaan ayah Clarissa bergerak di bidang konstruksi. Dan ia sama sekali tak tertarik."Gue juga bingung banget, papi minta supaya gue cepat-cepet urus perusahaan." Clarissa bercerita kemudian meneguk mojito yang ia pesan tadi."Lagian Gue rasa lo nggak usah nolak. Karena mau apapun bidang bisnisnya, sebagai kepala perusahaan gue rasa tugasnya akan sama aja. Yang jalib kerjasama, ngecek dokumen, hal-hal kayak gitu, kecuali lo ke terjun langsung di lapangan." Deff coba mengungkapkan pendapat kepada sahabatnya."Iya, gue cuman ngerasa belum siap aja sama itu semua. BTW, gimana kerjaan lo di tempatnya Pak Yogi?"Deff mengunyah kentang goreng, sebelum ia menjawab pertanyaan Clarissa mengenai pekerjaannya. "Biasa aja sih. Nggak ada yang spesial. Ya biasa, kalau ada yang salah pasti h

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas A

    Sepeninggalan Rei dan Bebe kini hanya ada Yogi dan Tedi. Seketika hening tak ada pembicaraan dari kedua pria itu. Mereka hanya saling diam, Yogi sibuk menatap layar pada ponselnya; sementara itu Tedi menunggu sambil sibuk menggerakkan kakinya, canggung. Tedi merasa ada yang harus dibicarakan dengan Yogi. Setidaknya mereka berdua harus mengobrol. "Saya dengar Pak Yogi lagi ada kerjasama baru sama salah satu perusahaan ponsel merk Korea" "Ah, itu perusahaan papi saya. Kebetulan sekarang yang megang bukan saya lagi tapi, kakak perempuan saya." Jawaban Yogi memutus pertanyaan dari Tedi. Kini hening lagi, karena tak ada pertanyaan lain yang terlontar dari bibir pria pucat itu. Masalahnya, Yogi memang tak suka terlalu banyak berbasa-basi. Memang sih dia mengenal Tedi, tapi hanya sebatas itu saja. Tidak ada kerjasama di antara keduanya. Meskipun sering bertemu di beberapa kesempatan. Apalagi kini sudah jelas kalau pria di samping itu sebagai lawannya untuk mendapatkan hati Rei. Itu yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status