Share

Empat

Penulis: Reistya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 01:49:28

"Gue nggak tahu dia siapa, tapi namanya Rei. Kayaknya dia salah satu pekerja di klub. Soalnya, di bajunya dia ada pin yang dipakai sama karyawan club itu." 

"Tapi kalian main aman kan?" Jimmy bertanya, karena takut sepupunya melakukan kebodohan tanpa menggunakan pengaman dalam berhubungan. 

Sayangnya jawaban Yogi membuat Jimmy lagi-lagi terbelalak. Sepupunya itu malah menggelengkan kepalanya. Tentu saja jawabannya berarti, bahwa semalam Yogi berhubungan tanpa pengaman dan jelas itu beresiko tinggi. Kepala jadi rasanya benar-benar sakit akibat kelakuan Yogi. 

"Kok bisa-bisanya lo nggak pakai pengaman?"

"Gue mabuk berat. Dan kayaknya cewek itu juga. Soalnya waktu kita berhubungan, Dia sama sekali nggak nyebut nama gue, tapi nama cowok lain. Pak siapa gitu." Yogi mencoba menyatukan semua kepingan ingatannya. hanya saja ia telah mengingat nama yang disebutkan oleh Rei semalam.

"Berarti kemungkinan itu pacar atau suaminya? Cantik?" Jimmy bertanya sambil mendekatkan tubuhnya kepada Yogi, lalu pria itu menaik turunkan kedua alisnya, menggoda sepupunya.

Yogi hela nafas lalu ia menggelengkan kepalanya lagi. "What?! Sumpah hari ini kepala gue sakit banget karena jawaban-jawaban yang lo kasih!" Jimmy berteriak nyaris frustrasi. Rasanya ia menyesal telah memberikan ide pada Yogi. Karena pada akhirnya semua sama sekali tidak berjalan sesuai dengan rencana.

"Dia itu gendut, mukanya sih nggak jelek-jelek banget, kulitnya juga putih kelihatan terawat lah. Pas gue cek dompetnya juga lumayan berada. Maksudnya ya bukan dari kalangan bawah-bawah banget. Karena gue lihat jam tangan yang dia pakai cukup bermerek." 

"Tunggu, tunggu," kata Jimmy menghentikan ucapan Yogi sambil memajukan kedua tangannya. "Lo ngapain ngecek-ngecek tasnya dia?"

"Gue mau tahu lah, semalam gue tidur sama siapa. Jadi waktu dia masih tidur gue coba cari tahu. Gue juga kasih not Siapa tahu dia hamil dan butuh tanggung jawab gue." Yogi mengatakan itu dan lagi-lagi Jimmy memegang kepalanya dengan kedua tangan.

"Ya Tuhan, ampunilah kebodohan sepupu hamba ini. Lo ngapain ngasih note?! Kalau dia lupa sama lo bukannya itu lebih bagus? Bodoh banget sih lo?!"Jimmy Ini kesal dengan kelakuan sepupunya. Karena menurutnya, lebih baik tak perlu mengirimkan note. Dan biarkan hubungan itu berlalu dan berakhir begitu saja dalam satu malam. 

"Gue nggak mau jadi orang yang nggak bertanggung jawab." 

"Terserah deh lo. Ya kalau kayak gitu suatu saat dia nuntut atau semacamnya. Lagian dia nggak cantik kok, ngapain tanggung jawab."

"Lo nggak boleh kayak gitu. tanggung jawab itu didapetin bukan cuman untuk perempuan cantik. Tanggung jawab itu nggak ngelihat fisik, harta, Tahta dan status sosial. Kalau memang Lo salah ya harus tanggung jawab."

Bagaimanapun Yogi memang sebenarnya adalah orang yang baik. Meskipun ia sangat perfeksionis pada pekerjaan dan cukup dingin pada orang lain. 

"Oke kita lewati masalah ini. Lo ingat apa aja yang udah terjadi semalam sama perempuan itu?"

"Aku cuman ingat gue nyusu sama dia dan ada airnya."

"Hah apa?!"

"Ada ASI nya. Manis, hmm." Yogi jadi menandak ingat lagi pada rasa manis ASI yang ia hisap. 

"Berarti kalau gitu aman. Kemungkinan perempuan itu udah punya suami dan anak atau lagi hamil. Jadi kalau dia hamil udah pasti ada yang tanggung jawab." Jimmy merasa lega setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Yogi mengenai ASI. "Kalau begitu sekarang tugas lo cuman kasih tau Clarissa. Kalian harus bertemu, dan Lo bilang lo minta maaf karena terlalu mabuk dan gak sadarkan diri."

Yogi anggukan kepalanya Ia setuju pada Jimmy kalau harus berbicara pada Clarissa dan meminta maaf. 

***

"Gue berangkat agak siang ya? Habis jemput Bebe sekalian mau rehat. Kepala gue sakit banget," kata Rei pada Wiji, atasan yang juga adik kelasnya dulu. 

Ya, pengaruh alkohol tampaknya belum hilang...

"Lagian kamu ngapain sih Kak, pakai mabok segala?" tanya Wiji. 

"Enggak inget aku, kenapa bisa mabok banget kayak gitu. Yaudah ya gue mau masak dulu buat Bebe." Rei ini pembicaraannya karena ia tak mau juga diselidiki lebih lanjut.

"Oke, oke," kata WIji kemudian mematikan sambungan telepon. 

Pagi tadi sudah berjanji pada Bebe untuk memasakkan makanan kesukaan putrinya. Strawberry suka sekali spageti dan itu cukup mudah di masak. Bukan dengan saus bolognese, tapi di buat dengan kuah yang terbuat dari susu full krim dan kaldu jamur. Rei biasa menyebutnyqa stup spqagetty itu masakan yang biasa dibuat sang mami untuknya. Dan kini ia memasak itu untuk putri kesayangannya. 

"Kok tumben sih Kak lo pulang pagi buta gini?" tanya Sinta yang baru saja selesai mandi. Sebenarnya rumah Sinta tepat berada di samping rumahnya. Hanya saja tadi mesin air milik sahabatnya itu rusak. 

"Hmm, iya, sibuk. Sorry lo jadi nginep buat jagain Bebe." 

"Jujur sih gue enggak apa-apa jagain Jil, cuma lo tau kan, dia itu tanya lo terus." Sinta berkata kemudian membantu Rei. "BTW Kak, gue mau ngomong sama lo."

Rei menghentikan kegiatannya kemudian menatap pada Sinta. "Kayaknya penting nih. Mau ngomong apa?"

"Lusa gue balik ke kampung," kata Sinta dan membuat Rei menjadi bingung. Karena jika Sinta tak ada ia tak tahu di mana akan menitipkan putrinya. Apalagi sulit untuk percaya kepada orang lain. 

"Yah, terus Bebe aku siapa yang bantuin jaga?" tanya Rei.

"Lo kan tau, gue udah dua tahun enggak balik ke Lampung.  Bokap gue juga sakit dan ibu gue minta gue buat balik." 

Rei mengerti mengapa temannya itu harus kembali ke kampung, hanya saja ia memikirkan bagaimana nasib putrinya. Apalagi ia tak bisa percaya pada orang lain. Sejak kembali dari Australia setelah pernikahannya gagal, Rei hanya bisa percaya pada Sinta. 

"Ya udah kalau kayak gitu. Lo hati-hati ya nanti." 

"Jil gimana kak?" Sinta bertanya, sebenarnya tak tega juga meninggalkan anak itu. Apalag sudah empat tahun ini ia yang membantu Rei menjaga anak itu.

"Gue nanti bisa bawa dia ke kantor dulu. Gampang, enggak usah lo pikirin. Atau gue minta nyokap gue buat k sini nanti." 

Tentu saja dengan meminta sang ibu ke sini, Rei harus mengorbankan harga dirinya. Dulu sang ibu menentang hubungannya dengan sang mantan suami. Dan Rei nekat menikah dengan Bumi dengan alasan klasik, karena terlalu mencintai Bumi dan akhirnya kini? Pria itu malh meninggalkannya dengan perempuan lain yang jelas lebih cantik darinya. Pekerjaan Bumi sebagai seorang fotografer yang membuatnya banyak bertemu dengan banyak gadis cantik. Dan pada waktu itu, salah satu dari model yang ia tangani proyeknya berhasil merebut suaminya. 

Selesai memasak  dan makan dia segera melakukan kegiatan rutinnya yaitu memompa ASI miliknya. ASI ini harus diantarkan ke rumah Indah, ia antarkan saat nanti akan menjemput Bebe. ASI Rei melimpah, kanan dan kiri bisa jadi satu botol besar.

Padahal awalnya dulu sama sekali tak keluar, karena ia stress setelah bercerai dengan mantan suaminya.  Lalu terus memaksakan, juga meminum aneka suplemen herbal untuk membantu. Dibantu dukungan Indah dan juga Sinta saat itu, akhirnya ia berhasil mengatasi depresi dan stres yang dirasakan, kemudian menghasilkan ASI yang ia berikan kepada Putri nya. Rei kadang merasa sedikit bersalah, karena Bebe selama 4 bulan sempat menyusu dengan susu formula. 

Wanita itu menaiki motornya sampai akhirnya tiba di rumah Indah. Sahabatnya itu sudah menunggu di teras seraya menggendong bayi cantiknya. Rei memberikan kotak berisi 2 kantung asi pada Indah. 

"Cantik amat sih anak mami Rei," kata Rei menggoda Zee yang ada dalam gendongan sang ibu.

"Lo kemana kemarin?" tanya Indah. 

Rei terdiam, tak ingin mengatakan apapun tetapi mulutnya tak tahan untuk memberitahu. "Lo jangan marah." 

Indah anggukan kepalanya. Meyakinkan diri kalau ia tak akan marah pada sahabatnya itu. "Kemana?"

"Gue mabok, terus iwiw iwiw sama cowok." Rei berkata dengan wajah bersalah. 

"Heh!" Indah berteriak seraya memukul pundak rei. Teriakan dari mulut cemprengnya bahkan berhasil membuat bayi kecilnya menangis! 

"Nangis kan? Lo sih teriak-teriak."

"Heh gubluk, jangan macem-macem Lo. Astaga, kalau Lo hamil gimane Bambang?!" Indah kesal dan kini ia berusaha keras untuk memelankan suaranya agar tak ada yang mendengar. 

"Yaudah," shaut Rei asal.

"Asli ya mau gue ulek mulut Lo. Lo emang ga ada dildo, timun, terong apa botol apa gitu. Jangan pakai kont*l beneran!" Kesal indah dan kini berbicara seperti seorang laki-laki.

Rei menutupi telinga Zee. "Maafkan mulut mamakmu yang berdosah itu nak."

"Sumpah ya Rei!" Indah rasanya ingin memukul terus sahabatnya itu agar mendapatkan kesadaran. 

Rei kini berlari meninggalkan sahabatnya itu dan dengan cepat menggeber motornya untuk meninggalkan rumah Indah.

Rasanya itu adalah cara yang paling tepat untuk membuat Indah berhenti marah-marah padanya.... 

Bab terkait

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Lima

    Sementara itu di lokasi lain, kini Yogi tengah sibuk memerhatikan pemotretan salah satu model pilihannya untuk produk lipstik terbaru dari perusahaan miliknya. Pria itu cukup perfeksionis dalam segala hal, bahkan hingga pemilihan model pun ikut turun tangan. Dan selalu disaat pemotretan Ia juga hadir untuk memerhatikan dan memberikan masukan.Model berdiri dengan cantik menggunakan baju berwarna merah, memegang produk lipstik terbaru mereka seri bold. Hanya saja Yogi merasa ada sesuatu yang kurang."Cut!" Pria itu berteriak membuat semua yang ada di sana menghentikan kegiatan. Deff, sang fotografer menatap dengan heran. Kenapa tiba-tiba saja sang atasan meminta kegiatan mereka dihentikan."Lipstiknya terlalu gelap, kenapa kalian pakai warna Mahogany 420d09? Ganti! Bran Red!" Yogi memerintahkan. Tentu saja mendengar teguran dari sangat Hasan membuat penata rias segera mengganti lipstik sesuai dengan permintaan. Dari kejauhan Yogi memerhatikan kemudian pria itu berteriak sekali lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Enam

    Sebelumnya....Rei sedang berada di ruang kerjanya.Hari ini Sinta sudah kembali ke kampung dan ia mau tau mau akan membawa Bebe ke kantor. Rasanya gelisah sekali sejak tadi karena jam makan siang nanti ia harus menjemput putri semata wayangnya itu. Menjelang pukul dua belas, ia melangkahkan kakinya ke dapur. Tadi memang sudah mengatakan akan meminta tolong Pras yang memang sudah datang siang tadi. Karena hari ini tak ada pekerjaan lain, Pras memang sengaja datang lebih pagi dan sibuk dengan pekerjaan dapur, membantu koki menyiapkan bahan makanan. "Pras," panggil Rei pada Pras yang kini tengah sibuk duduk di sudut dapur seraya memainkan ponsel miliknya. "iya Mbak?" Pras segera berdiri dan berjalan mendekati Rei. "Tolongin aku jemput Bebe ya?" pinta Rei seraya menyerahkan kunci motor miliknya, dan sebuah paper bag berisi jaket milik Strawberry. "Sama ini jaketnya, minta dia pakai jaket dulu ya." Bebe sejak kecil sering terkena sakit flu dan juga memiliki riwayat atsma. Hal itu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Tujuh

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Delapan

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sembilan

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sepuluh

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sebelas

    Yogi dalam perjalanan ke kantor setelah mengantar Rei kembali ke rumah. Sambil memasukkan satu tangan ke dalam kantong celana, ia berjalan di lorong. Sesekali menganggukkan kepalanya untuk membalas apaan dari karyawan. Yogi memang cukup ramah, meskipun menjawab dengan tanpa senyuman.Perusahaan make up itu ia buat. Dilandasi atas kakak perempuan keduanya yang memiliki alergi khusus terhadap kosmetik, membuatnya ingin mendirikan sebuah perusahaan kosmetik untuk semua jenis kulit dengan memanfaatkan bahan-bahan terbaik untuk segala jenis kulit sensitif. Sampai di lantai 3, ia berjalan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan sudah ada Jimmy duduk menunggu sambil menatap layar ponselnya. Jimmy sudah menunggu, karena ingin meminta konfirmasi mengenai launching untuk make up terbaru musim ini."Gimana hari ini? Lo jadi ketemu cewek itu?" Pertanyaan dari Jimmy mengindikasi kalau rajin sudah memberitahu mengenai apa yang terjadi padanya. Yogi menganggukkan kepalanya kemudian duduk di kursi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Dua belas

    "Mas tunggu sebentar ya? Aku enggak lama kok," kata Rei meminta ijin. Kemudian turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah Indah. Dari dalam Indah sudah menunggu. Ia juga melihat Rei yang datang bersama seseorang. Ia segera berjalan ke luar untuk menghampiri, dan membukakan pintu untuk sahabatnya itu.Rei cukup terkejut karena tumben sahabatnya ini gerak cepat membukakan pintu untuknya. "Wih tumben gercep banget bukain pintunya?""Sama siapa lo?" tanya Indah mengintrogasi."Pak Tedi," jawab Rei sambil menyerahkan empat kantong ASI hasil memerah semalam. "Yang bobo can-" belum selesain Indah bicara, Rei membekap mulut sahabatnya itu. "Diam ya anda. Bukan dia orangnya," jawab Rei. "Ya udah, gue jalan dulu. ASI gue lagi melimpah, kemarin gue minum ASI booster itu. Jadi jangan khawatir stok susu buat kesayangan.""Makasih ya bep," ucap Indah."Sama-sama bep, yaudah gue jalan ya. Enggak enak ditungguin."Iya, yaudah hati-hati lo." Indah berpesan kemudian mencium kedua pipi saha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh satu

    "Mami di sini!" Bebe segera berteriak ketika dia melihat Yogi yang tengah terduduk di sebuah kursi taman tak jauh dari rumah hantu. Yogi memiliki asma dan tiba-tiba saja kambuh setelah ia keluar dari rumah hantu tadi. Rasanya seperti kekurangan oksigen, ia memutuskan untuk duduk di kursi. Sementara memilih tak peduli saat Rei dan juga yang lain melangkahkan kakinya untuk menuju ke wahana lain. "Papi nggak apa-apa? Papi kenapa?" Bebe bertanya karena ia merasa cemas dengan Yogi. Anak itu duduk di samping Yogi, kemudian menepuk-nepuk punggung Yogi yang terduduk lemas. Yogi tersenyum, dia senang sekali mendapat perhatian seperti itu dari strawberry. "Papi nggak apa-apa sayang, cuman Papi ada asma dan tadi kambuh habis keluar dari ruangan itu."Saat itu Rei dan juga Tedi berlari menghampiri. Mereka juga cemas dengan keadaan Yogi. "Kamu nggak apa-apa kan pak?" Rei bertanya pada Yogi. Wanita itu kemudian duduk di samping Yogi, dia menyentuhkan k pria itu, dan juga membuka kancing kemeja

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh

    Bebe senang sekali hari ini. Dia bisa melihat banyak hewan di sana. Gadis kecil itu begitu excited, terus berbicara dan juga tertawa. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat hewan secara langsung. Rei tidak menyesal sudah membawa gadis kecilnya ke sana. Sejak menelusuri Taman safari tadi, Putri kecilnya banyak sekali bertanya ini dan itu. Setelah berada di ujung perjalanan, mereka segera turun. Perjalanan masih akan berlanjut, masih banyak hewan yang akan mereka lihat seperti gajah dan juga bisa berfoto bersama hewan lainnya. Bebe berada dalam gendongan Yogi, anak itu berkata kelelahan Setelah dia sibuk bermain dengan kelinci. Padahal wajah Bebe sudah memerah karena cuaca yang cerah. Tapi dia masih begitu bersemangat. Apalagi saat tadi lumba-lumba. "Mami im happy. Tadi lihat lumba-lumba. Ternyata besar sekali ya mami?" tanya anak itu. Ia meminta turun dan berjalan bersama Rei."Iya sayang."Rei berjalan di belakang bersama dengan Tedi. Wanita itu juga merasa senang karena akhir

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   sembilan belas

    Yogi menatap dengan tatapan iri dan dengki ke arah Rei dan Tedi. Jelas ada percik-percik api cemburu yang ia rasakan. Saat ini ia bisa memastikan kalau apa yang ia rasakan adalah cinta. Berawal dari cinta satu malam, kemudian berakhir dengan hatinya yang berdebar dan inginkan Rei. Jangan lupakan, semua itu berbekal juga akibat ASI yang ia rasakan di malam panas itu. "Mau jalan- jalan." Tedi menjawab, kemudian berjalan menuju mobil miliknya sambil menggendong Strawberry. Saat digendong anak itu melambaikan tangannya ke arah Yogi. Dan Yogi juga melakukan hal yang sama dia lambaikan tangan kepada Strawberry. Rei mengikuti langkah Tedi, tapi dia berhenti tepat di depan Yogi. "Kita mau jalan-jalan ke seaworld Pak.""Mas, please." Yogi menekankan, ia tak mau kalah dengan Tedi, yang bisa dengan luwes Rei panggil dengan sebutan Mas."Iya Mas," sahut Rei mengikuti keinginan Yogi. Tedi mendudukkan Bebe di kursi belakang, dia juga memakaikan sabuk pengaman. Setelahnya berjalan keluar, dan ber

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas b

    "Lagi pada ngomongin apa sih serius banget?" Rei datang dari arah dapur, sambil membawakan nasi goreng untuk Tedi. Wanita itu kemudian segera memberikan piring berisi nasi goreng kepada Tedi."Terima kasih," ucap Tedi."Sama-sama Mas. Enggak tau sesuai sama selera kamu atau enggak." Rei kembali duduk di tempatnya tadi. dia kini mulai menyantap kembali nasi goreng miliknya.Tedi menyantap nasi goreng di tangannya. "Tadi aku cerita sama kamu kalau mau ke taman Safari. Terus, aku tanya di sana ada lumba-lumba atau enggak. kata Om Tedi, lumba-lumba itu ada di seaworld. Mami, Kalau Mami gajian boleh kita kasih word aja? Bebe nggak usah ke taman Safari." Bebe kembali bertanya kepada sang ibu. Ia berubah pikiran setelah melihat foto-foto yang tadi ditunjukkan oleh Tedi."Gimana kalau kita ke seaworld hari ini?" tanya Tedi tiba-tiba.Rei dan Bebe menatap ke arah pria itu bersamaan. Bebe pasti senang mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang duduk di sampingnya. Namun Rei merasa kalau itu ti

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas a

    Apa yang dilakukan oleh Clarissa, membuat Deff jadi tak bisa berhenti memikirkan tentang Bebe. Bayangan anak itu terus berputar yang di dalam pikirannya. Ia juga terus menatap foto Strawberry sejak kembali ke rumah.Tidak bisa dielak lagi, kalau gadis kecil itu adalah putrinya. Wajah mereka berdua benar-benar mirip, Ia bahkan sengaja menyandingkan foto kecilnya dengan Bebe. Ada perasaan bersalah karena ia tak bisa melihat putrinya sampai saat ini berada di sekolah dasar. Untuk menghilangkan kegalauan— ia memutuskan untuk menghubungi Kanaya, kekasihnya. Tak lama, sampai panggilan diterima oleh Kanaya."Ya sayang?" Sapaan terdengar dari balik telepon. Suara Kanaya masih sangat serak, sepertinya dia terbangun karena panggilan telepon dari Deff."Kamu masih tidur ya?""Hmm, aku kemarin habis ada fashion show. Terus hari ini niatnya siang aku ada kerjaan. Kayaknya aku nggak bisa datang ke Jakarta minggu depan deh.""Kenapa?" tanya Deff. Jujur saja merasa kecewa, tapi dia bisa apa? Kanaya

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   tujuh belas

    Sebuah rumah besar berdiri di salah satu sudut kota Jogjakarta. Seorang pria dan wanita paruh baya tengah duduk di teras belakang. Mereka menatap ke arah berbungaan yang mekar begitu indah di halaman rumah yang mereka tata sendiri."Besok aku mau beli bunga mawar kuning ah Pap. Kayaknya bagus deh kalau ditaruh di sudut sana." Wanita berusia 40 tahunan, dengan tatatpan sayu dan wajah yang lembut itu bernama Ratih, dia menunjuk ke salah satu sudut di taman yang masih kosong."Kamu beli aja, besok aku anterin kalau kamu mau." Dan yang menjawab ini adalah Bramantyo. Suami dari Ratih, pria berusia 50 tahun itu berbicara tanpa menatap ke arah sang istri. Dia sedang membaca artikel bisnis dari tab yang berada di genggamannya.Saat itu, seorang pria bertubuh tegap dengan lesung pipi berjalan masuk menghampiri. Dia adalah Juniar, kakak dari Rei. Pria itu duduk di hadapan kedua orang tuanya Ia lalu meletakkan sebuah amplop berisi foto-foto di atas meja. Jun baru saja tiba dari Jakarta untuk me

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam belas

    Om Yogi!Om Yogi!Om Yogi!Ya ampun suara siapa sih ini? pagi-pagi gini teriak-teriak? Kayak suaranya Rama sama Ryan. Yogi membatin dalam hatinya. Ini masih terlalu pagi untuk dia membuka mata dan bangun. Sementara suara bising di kamar itu mengganggu tidurnya malam ini. Tiba-tiba saja dia membuka mata, ketika merasakan sebuah cubitan di pipinya. "Rama?!" Pria itu tersentak kaget ketika menatap anak berusia 7 tahun itu yang kini tepat berada di hadapannya. "Ada aku juga Om." Kini ada lagi yang lebih kecil, dan itu adalah Rian. Mereka berdua adalah anak dari Yuna, kakak kedua dari Yogi. Masih ada yang lainnya berusia 4 tahun, namanya adalah Raka. Tentu saja hal ini membuat dia terkejut Kenapa tiba-tiba saja kedua keponakannya itu berada di dalam kamarnya?"Kok kalian ada di sini sih?""Iya, kita ke sini sama nenek, sama bunda, sama tante Yura, sama adek Yemi." Itu adalah Rian yang kini duduk di dalam pangkuan Yogi. Dan yang dimaksud dengan Yemi itu adalah anak dari Yura. "Ngapain

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas b

    Deff kini tengah bersama Clarissa, seperti biasa keduanya tengah ngobrol mengenai pekerjaan. Clarissa juga tengah dilanda kebimbangan. Itu semua karena sang ayah memintanya untuk segera mengurus perusahaan. Perusahaan ayah Clarissa bergerak di bidang konstruksi. Dan ia sama sekali tak tertarik."Gue juga bingung banget, papi minta supaya gue cepat-cepet urus perusahaan." Clarissa bercerita kemudian meneguk mojito yang ia pesan tadi."Lagian Gue rasa lo nggak usah nolak. Karena mau apapun bidang bisnisnya, sebagai kepala perusahaan gue rasa tugasnya akan sama aja. Yang jalib kerjasama, ngecek dokumen, hal-hal kayak gitu, kecuali lo ke terjun langsung di lapangan." Deff coba mengungkapkan pendapat kepada sahabatnya."Iya, gue cuman ngerasa belum siap aja sama itu semua. BTW, gimana kerjaan lo di tempatnya Pak Yogi?"Deff mengunyah kentang goreng, sebelum ia menjawab pertanyaan Clarissa mengenai pekerjaannya. "Biasa aja sih. Nggak ada yang spesial. Ya biasa, kalau ada yang salah pasti h

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas A

    Sepeninggalan Rei dan Bebe kini hanya ada Yogi dan Tedi. Seketika hening tak ada pembicaraan dari kedua pria itu. Mereka hanya saling diam, Yogi sibuk menatap layar pada ponselnya; sementara itu Tedi menunggu sambil sibuk menggerakkan kakinya, canggung. Tedi merasa ada yang harus dibicarakan dengan Yogi. Setidaknya mereka berdua harus mengobrol. "Saya dengar Pak Yogi lagi ada kerjasama baru sama salah satu perusahaan ponsel merk Korea" "Ah, itu perusahaan papi saya. Kebetulan sekarang yang megang bukan saya lagi tapi, kakak perempuan saya." Jawaban Yogi memutus pertanyaan dari Tedi. Kini hening lagi, karena tak ada pertanyaan lain yang terlontar dari bibir pria pucat itu. Masalahnya, Yogi memang tak suka terlalu banyak berbasa-basi. Memang sih dia mengenal Tedi, tapi hanya sebatas itu saja. Tidak ada kerjasama di antara keduanya. Meskipun sering bertemu di beberapa kesempatan. Apalagi kini sudah jelas kalau pria di samping itu sebagai lawannya untuk mendapatkan hati Rei. Itu yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status