Share

Lima

Penulis: Reistya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 01:50:07

Sementara itu di lokasi lain, kini Yogi tengah sibuk memerhatikan pemotretan salah satu model pilihannya untuk produk lipstik terbaru dari perusahaan miliknya. Pria itu cukup perfeksionis dalam segala hal, bahkan hingga pemilihan model pun ikut turun tangan. Dan selalu disaat pemotretan Ia juga hadir untuk memerhatikan dan memberikan masukan.

Model berdiri dengan cantik menggunakan baju berwarna merah, memegang produk lipstik terbaru mereka seri bold. Hanya saja Yogi merasa ada sesuatu yang kurang.

"Cut!" Pria itu berteriak membuat semua yang ada di sana menghentikan kegiatan. 

Deff, sang fotografer menatap dengan heran. Kenapa tiba-tiba saja sang atasan meminta kegiatan mereka dihentikan.

"Lipstiknya terlalu gelap, kenapa kalian pakai warna Mahogany 420d09? Ganti! Bran Red!" Yogi memerintahkan. 

Tentu saja mendengar teguran dari sangat Hasan membuat penata rias segera mengganti lipstik sesuai dengan permintaan. Dari kejauhan Yogi memerhatikan kemudian pria itu berteriak sekali lagi. 

"Itu burgundy! Saya bilang Bran Red! Aih!" Yogi berjalan mendekat kemudian memerhatikan lipstik terbarunya yang terdiri atas empat warna.  Dan ia mengambil warna yang ia maksudkan kemudian memberikan kepada sang perias. "Bran Red," katanya menekankan. 

Yogi kemudian mendekati sang fotografer. "Foto-foto sebelumnya nggak dipakai pakai foto yang sekarang. Lipstiknya terlalu gelap, terkesan tua. Dan enggak menonjolkan kecantikan bibirnya. Padahal saya pilih dia sebagai model karena bibirnya yang cukup seksi." 

"Sebelumnya, juga sudah oke Pak. Bapak boleh lihat hasilnya." Deff mengatakan itu. 

Sementara itu Yogi tetaplah Yogi. Ia mengangkat tangannya. " Saya enggak suka yang tadi, ulang semua, mengerti Pak Deffian Buming Pranojo?" Pria berkulit pucat itu menekankan. 

"Baik Pak."  Deff mengerti, meski kesal setengah mati. Karena ia harus mengulang kembali. Padahal ini sudah kostum ketiga. 

Dan seperti biasa sang CEO berkulit pucat itu memutuskan untuk berjalan keluar meninggalkan orang-orang yang kesal karena dirinya. Tentu saja karena mereka harus mengulang semua foto tadi dengan lipstik pilihan Yogi. 

Yogi berjalan menuju ruangannya di atas meja sudah ada makan siang yang disiapkan oleh sekretarisnya, Siska. Is menggunakan waktu singkatnya untuk makan siang. Ada susu rasa pisang yang biasa ia pesan. Yogi memegangi susu kotak itu. Tapi yang teringat malah adegan di mana ia menyesap puting Rei, sementara wanita itu bergerak di atasnya naik dsn turun. 

Yogi dengan cepat menggelengkan kepalanya kemudian meletakkan kembali susu itu di atas meja kerjanya. Yogi itu sampai usianya saat ini masih suka sekali minum susu pisang. Dan itu sudah menjadi keharusan di setiap pagi dan siang. 

"Gue kenapa sih?" tanyanya dalam hati. 

Dalam aktivitas ranjang, bisa dikatakan itu bukan hal yang pertama kali di mana Yogi melakukan kegiatan seksual. Hanya saja ada daya tarik tersendiri saat ia merasakan bermain sex seraya menyesap susu milik wanita lawan mainnya. Seperti sebuah ketagihan yang ingin ia ulang. Hal seperti ini baru pertama kali dirasakannya dan jujur saja membuat Yogi merasa sedikit frustrasi! 

Setelah bekerja, Yogi bahkan langsung melangkahkan kakinya menuju club' atas rasa penasaran yang ia rasakan.

Ditujunya ruangan di mana ia bertemu dengan Rei tempo hari. Pria dengan tatapan dingin itu bergerak cepat membuka pintu, melihat Rei yang duduk di sana, menunggu. Yogi berjalan cepat dan duduk di samping Rei. 

"Kenapa kamu ke sini?" tanya wanita itu.

Tak ada jawaban yang diberikan Yogi selain kecupan bibir yang dengan cepat menjadi ciuman dan lumatan. Yogi mencium semakin dalam, seolah ingin membuat Rei merasa sesak. Tangan wanita itu merambat ke tangan Yogi kemudian mencengkram kuat-kuat. Yogi melepas tautan di antara keduanya dan kini ia menatap Rei, wanita yang kini melihatnya dengan tatapan bingung.

"Mas mau apa?" tanya Rei terdengar sensual saat ia memanggil Yogi dengan sebutan Mas diikuti dengan desahan.

Pria itu tersenyun ansimetris, misterius. Tak ada jawaban selain helaan napas yang hangat dan berat. Rei mengerjapkan matanya, menunggu jawaban yang seharusnya ia tau apa maksudnya. Alih-alih menjawab, Yogi mencium bibir berisi itu lagi.

Pria itu semakin menggebu menekan ciuman pada bibir Rei. Lagipula tak ada penolakan yang ia rasakan. Yogi merasa diterima sehingga ia semakin terbuai oleh hasratnya sendiri. Ciuman Yogi meluncur ke leher Rei memberi sebuah kecupan yang kemudian menjadi jejak kemerahan. 

"Oh," satu desahan lolos tak kala Yogi membuat tanda lagi dan lagi. 

Keterkejutan yang dirasakan Rei berganti dengan kepasrahan tak kala Yogi menyerangnya bertubi-tubi seolah tak ingin memberikan sedikit saja ruang bagi Rei untuk bernapas. Lehernya mendongak memberikan akses bagi pria itu untuk menjelajahi tanpa permisi. Tangan Yogi mulai melucuti pakaian yang ia kenakan. Ia juga membuka satu persatu kancing kemeja Rei, kini menunjukkan bra hitam yang menyembul, penuh kemudian ia rengkuh.

Yogi segera meremas dengan gemas, kemudian menurunkan hingga terlihat katup kecoklatan di ujung dada yang jadi candu untuknya. Bibirnya mendekat dan berniat melahap dan isap seperti tempo lalu. Hanya saja kali ini kantong susu kesayangannya itu kosong. Ia tak peduli. Hasratnya harus dituntaskan. Tangannya tak tinggal diam yang satu meremas yang lainnya mengusap punggung halus menambah stimulus bagi Rei. 

Rei mendongak apa yang ia rassakan seperti sebuah kegilaan yang membuatnya pasrah.Dan Yogi tentu tak tahan lagi, Tak tahan lagi untuk berlama-lama ia sudah dibat gila oleh tubuh wanita ini. Kemudian dengan tergesa menurunkan celananya. Sejak tadi sudah ada yang mendesak ingin dipuaskan. 

Yogi meraba pelan untuk memastikan, kemudian menghujamkan ke dalam lembah yang lembab itu. 

"Oh, Mas," desahan sensual buat Rei tak tahan. 

Yogi terdiam sejenak, mengatur diri ingin menikmati har yang hebat bersama Rei. Yogi baru saja akan bergerak.

Sebelum ....

"Yogi!!!" Seruan Jimmy terdengar. 

"Gi!!" 

Yogi mengerjap, mendapati guling yang berada di depan wajahnya dengan kain yang basah. Bukan hanya itu, bagian celananya juga basah. Sudah lama sekali sejak ia mimpi basah. Terkahir kali waktu SMA ia mimpi berhubungan intim dengan guru bahasa Inggrisnya. Dan kini dengan perempuan gendut yang bahkan tak pernah masuk klasifikasinya!

Bagaimana bisa? 

"Aish sial!" maki Yogi yang ternyata hanya bermimpi. 

Pria itu kemudian segera bangkit dan mandi. Pikirannya benar-benar acak-acakan akibat memimpikan wanita itu. Rei itu gendut, wajahnya juga nggak terlalu cantik, tapi kenapa tiba-tiba saja bisa masuk ke dalam mimpinya Yogi? Itulah yang ada di pikiran pria berkulit putih itu saat ini. Memang sih ada yang bilang kadang ketertarikan itu datang dengan cepat akibat berhubungan intim. Dan apakah itu juga yang kini tengah dirasakannya?

Yogi segera turun ke bawah setelah ia siap. Pria itu kemudian duduk di kursi yang berhadapan tepat dengan Jimmy. Si pemilik mata sayu itu sudah selesai sarapan, saat Yogi mandi tadi ia menikmati secangkir teh dan juga roti panggang dengan selai kacang dan coklat. 

"Kenapa sih kalau pakai ke sini pagi-pagi?"

Pertanyaan Yogi membuat Jimmy menjadi bingung. Masalahnya ini bukanlah pertama kalinya Jimmy datang kemari pagi-pagi seperti ini. "Loh, emang ada yang salah? Gue kan emang sering datang ke sini pagi-pagi."

Iya sih, Jimmy biasanya datang pagi-pagi ke rumah ini? Tapi biasanya Yogi tidak sedang bermimpi seperti tadi. Yogi sepertinya kesal karena mimpinya pagi ini tidak tuntas. 

"Ganggu," kesal Yogi lagi. 

Jimmy bingung, sebenarnya ada apa dengan Yogi malam tadi sehingga menjadi kesal seperti ini? 

"Lo udah ngomong sama Clarissa? Dia marah sama lo ya?"

Setelah memastikan sepupunya tenang, Jimmy bertanya.

Namun, Yogi justru menggeleng. "Gue belum ngomong sama dia. Belum hubungin sama sekali, mungkin nanti." 

Pria itu lalu sibuk dengan sarapan paginya. 

"Terus kenapa lo marah dan kesel kayak gini? Ada sesuatu kah semalam?" Jimmy bertanya lagi karena ia tahu kalau Yogi kesal itu pasti ada sesuatu yang terjadi.

Sayangnya, Yogi tak mungkin memberitahu pada Jimmy. Kalau sepupunya itu mengganggu ia yang tengah bermimpi sedang melakukan hubungan intim dengan Rei, wanita gemuk yang terlibat kegiatan ranjang dengannya tempo hari. Tentu saja jika Jimmy mengetahui itu, Jimmy akan menertawakan dirinya dan ia tak mau ditertawakan oleh sepupunya itu. 

"Enggak, gue cuma lagu sebel aja. Gara-gara kemarin penata rias salah ngasih lipstik." Yogi beralasan.

Ini menerima saja alasan itu karena memang sepupunya kadang sedikit random. Juga sudah mengetahui apa yang terjadi perihal lipstik itu. Orang-orang di kantor sudah tahu kandang Yogi memang semenyebalkan itu. Jadi bukan hal aneh lagi kalau sebuah hal kecil bisa mengganggu moodnya sampai hari ini.

Setelah pagi penuh kejutan itu, Yogi melakukan kegiatan seperti biasa di kantor.

Pikirannya masih sedikit berantakan akibat mimpi yang ia alami semalam.

Namun, perasannya juga menjadi semakin buruk.

Karena semua itu setelah pulang bekerja Ia segera berjalan menuju klub untuk bertemu dengan Rei. Sore itu club masih sangat sepi, Rei ada di dekat meja kasir tengah membicarakan sesuatu. 

Salam satu lirikan saja Yogi sudah bisa mengenali wanita itu. Mungkin juga karena ia adalah satu-satunya wanita bertubuh gemuk di klub. Seragamnya memang sedikit berbeda, bahkan terlihat bebas sepertinya ia bukan pelayan. Sejak tadi Yogi mengidentifikasi memperhatikan setiap gerak-gerik Rei. 

Tak ada yang aneh, wanita itu terlihat sangat hangat dan ramah kepada para karyawan. Dia juga tak banyak melakukan kegiatan di klub ini dan sejak tadi hanya mengobrol saja. Yogi kemudian memanggil salah seorang karyawan yang berada dekat dengan dirinya. 

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya sang pelayan ketika ia berada di dekat Yogi.

"Perempuan yang gendut itu dia siapa ya?" Yogi bertanya.

"Itu Mbak Rei, admin Pak. Tapi kadang juga jadi guide."

"Guide?"

"Iya, mau namanya nggak dipakai untuk memesan room di club bisa pakai nama mbak Rei. Bukan cuman klub ini tapi juga beberapa klub lain." Pras menjawab. 

"Oke makasih," ucap Yogi. 

Yogi menatap terus, ia bahkan kini bisa melihat bagian dada Rei yang basah. Yogi jadi terbayang rasa susu dalam wadah hidup itu. Dengan cepat ia gelengkan kepala. Pria itu kemudian berdiri berjalan menghampiri dengan sangat cepat. Tentu saja di hampiri seperti itu membuat Rei merasa terkejut. 

"Ada yang bisa saya bantu?" sapa Rei ramah. 

"Banyak," jawab Yogi. 

Mendapat jawaban seperti itu tentu saja Rei menjadi bingung. "Bapak mau guide room?"

Yogi anggukan kepala. "Boleh, di sini sekarang. Karena saya mau ngomong ke kamu."

Rei jelas semakin bingung, apalagi pria di depannya itu kini terlihat marah dan kesal. "Maaf?"

"Saya Yogi Finanda."

"Ah," desah Rei yang menggelitik telinga Yogi. Sementara itu ia juga jadi mengerti alasan kenapa pria itu tiba-tiba mendekatinya. 

Bab terkait

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Enam

    Sebelumnya....Rei sedang berada di ruang kerjanya.Hari ini Sinta sudah kembali ke kampung dan ia mau tau mau akan membawa Bebe ke kantor. Rasanya gelisah sekali sejak tadi karena jam makan siang nanti ia harus menjemput putri semata wayangnya itu. Menjelang pukul dua belas, ia melangkahkan kakinya ke dapur. Tadi memang sudah mengatakan akan meminta tolong Pras yang memang sudah datang siang tadi. Karena hari ini tak ada pekerjaan lain, Pras memang sengaja datang lebih pagi dan sibuk dengan pekerjaan dapur, membantu koki menyiapkan bahan makanan. "Pras," panggil Rei pada Pras yang kini tengah sibuk duduk di sudut dapur seraya memainkan ponsel miliknya. "iya Mbak?" Pras segera berdiri dan berjalan mendekati Rei. "Tolongin aku jemput Bebe ya?" pinta Rei seraya menyerahkan kunci motor miliknya, dan sebuah paper bag berisi jaket milik Strawberry. "Sama ini jaketnya, minta dia pakai jaket dulu ya." Bebe sejak kecil sering terkena sakit flu dan juga memiliki riwayat atsma. Hal itu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Tujuh

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Delapan

    Mobil Tedi kini berhenti tepat di depan rumah Rei. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Strawberry yang tengah tertidur. "Bebe tidur Rei." "Dari dulu emang Bebe cepat capek Pak. Karena dia juga dari riwayat asma. Dari kecil Emang sering sakit, makanya tadi saya larang untuk kita makan malam di luar. Bukan nggak mau, saya cuman mikirin dia aja Pak." Rei menjelaskan. Tedi menatap wanita yang ia sukai yang kini tengah memerhatikan putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang. Hanya dengan memerhatikan seperti ini saja, membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas."Biar saya gendong bawa masuk ke dalam.""Ngerepotin bapak nanti, biar saya aja pak.""No, no enggak repot kok." Tedi segera berjalan ke luar dari mobil. Pria itu kemudian beranjak ke kursi belakang, untuk menggendong Strawberry.Sementara kini Rei berjalan cepat untuk menuju pintu dan membukakan untuk Tedi. Dari kejauhan ada Yogi yang menatap keduanya. Dari tadi ia mengikuti mobil Tedi, hanya saja keduanya tak menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sembilan

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sepuluh

    Rei berjalan keluar setelah berhasil memadamkan api. Di sana ia melihat putrinya tengah menyantap makanan yang tadi dibeli oleh Yogi. Wanita itu berjalan mendekati mobil, Yogi kemudian keluar dari dalam mobil berjalan menghampiri Rei, ia merasa cemas. "Udah? Semua Oke? Butuh panggil tukang atau apa gitu?" Pria itu bertanya sebagai bentuk kekhawatiran yang ia rasakan sejak tadi."Oke kok pak. Cuma korban panci aja yang gosong, tapi selain itu semua Oke kok. Makasih karena udah mau bantuin jagain Bebe." Rei ucapkan itu. Jujur saja Yogi masih tak percaya pada dirinya sendiri. Tadi dia berjalan ke rumah Rei untuk membuktikan perasaannya sendiri. Tak ada niat untuk mendekatkan diri atau bertingkah seolah ingin PDKT seperti ini. Tapi kini ia malah bersikap seolah benar-benar menyukai Rei. Sementara nalarnya masih tak bisa menerima Kalau ia jatuh cinta pada wanita gemuk seperti sosok yang berdiri di hadapannya kini. Yogi dalam dilema karena merasa benar-benar ada yang salah dalam otaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Sebelas

    Yogi dalam perjalanan ke kantor setelah mengantar Rei kembali ke rumah. Sambil memasukkan satu tangan ke dalam kantong celana, ia berjalan di lorong. Sesekali menganggukkan kepalanya untuk membalas apaan dari karyawan. Yogi memang cukup ramah, meskipun menjawab dengan tanpa senyuman.Perusahaan make up itu ia buat. Dilandasi atas kakak perempuan keduanya yang memiliki alergi khusus terhadap kosmetik, membuatnya ingin mendirikan sebuah perusahaan kosmetik untuk semua jenis kulit dengan memanfaatkan bahan-bahan terbaik untuk segala jenis kulit sensitif. Sampai di lantai 3, ia berjalan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan sudah ada Jimmy duduk menunggu sambil menatap layar ponselnya. Jimmy sudah menunggu, karena ingin meminta konfirmasi mengenai launching untuk make up terbaru musim ini."Gimana hari ini? Lo jadi ketemu cewek itu?" Pertanyaan dari Jimmy mengindikasi kalau rajin sudah memberitahu mengenai apa yang terjadi padanya. Yogi menganggukkan kepalanya kemudian duduk di kursi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   Dua belas

    "Mas tunggu sebentar ya? Aku enggak lama kok," kata Rei meminta ijin. Kemudian turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah Indah. Dari dalam Indah sudah menunggu. Ia juga melihat Rei yang datang bersama seseorang. Ia segera berjalan ke luar untuk menghampiri, dan membukakan pintu untuk sahabatnya itu.Rei cukup terkejut karena tumben sahabatnya ini gerak cepat membukakan pintu untuknya. "Wih tumben gercep banget bukain pintunya?""Sama siapa lo?" tanya Indah mengintrogasi."Pak Tedi," jawab Rei sambil menyerahkan empat kantong ASI hasil memerah semalam. "Yang bobo can-" belum selesain Indah bicara, Rei membekap mulut sahabatnya itu. "Diam ya anda. Bukan dia orangnya," jawab Rei. "Ya udah, gue jalan dulu. ASI gue lagi melimpah, kemarin gue minum ASI booster itu. Jadi jangan khawatir stok susu buat kesayangan.""Makasih ya bep," ucap Indah."Sama-sama bep, yaudah gue jalan ya. Enggak enak ditungguin."Iya, yaudah hati-hati lo." Indah berpesan kemudian mencium kedua pipi saha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   tiga belas a

    Yogi tiba di depan pagar sekolah Bebe, pria itu berdiri di depan mobil sambil menunggu. Hal itu menyebabkan banyak yang memerhatikannya. Wajah yang tampan, tatapan yang tajam dan dingin, pakaian yang dikenakan. Menjadi daya tarik.Sementara Bebe kini baru saja ke luar dari kelas. Hari ini pulang sekolah lebih cepat, khusus anak kelas satu sampai kelas dua. Gadis kecil itu senang sekali. Bisa pulang lebih cepat. Tangan kecilnya menggandeng tangan sahabatnya, Clara berdua berjalan di lorong."Jil dijemput siapa?" tanya Clara."Mungkin mami atau Om Pras. Tadi aku udah minta Miss Nadia buat chat mami dan kasih tau kalau pulang jam dua belas." Bebe menjawab, dengan riang. Membayangkan banyak memiliki waktu bersama dengan ibunya. Langkah Strawberry terhenti, pun Clara juga terhenti. Anak itu menatap pada Clara. "Clar, i miss papi.""I know, Jill kasih tau aku kan?" Clara yang sering mendengar kalau Bebe kangen dan ingin bertemu dengan sang ayah. Bebe seperti itu lantaran melihat bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh satu

    "Mami di sini!" Bebe segera berteriak ketika dia melihat Yogi yang tengah terduduk di sebuah kursi taman tak jauh dari rumah hantu. Yogi memiliki asma dan tiba-tiba saja kambuh setelah ia keluar dari rumah hantu tadi. Rasanya seperti kekurangan oksigen, ia memutuskan untuk duduk di kursi. Sementara memilih tak peduli saat Rei dan juga yang lain melangkahkan kakinya untuk menuju ke wahana lain. "Papi nggak apa-apa? Papi kenapa?" Bebe bertanya karena ia merasa cemas dengan Yogi. Anak itu duduk di samping Yogi, kemudian menepuk-nepuk punggung Yogi yang terduduk lemas. Yogi tersenyum, dia senang sekali mendapat perhatian seperti itu dari strawberry. "Papi nggak apa-apa sayang, cuman Papi ada asma dan tadi kambuh habis keluar dari ruangan itu."Saat itu Rei dan juga Tedi berlari menghampiri. Mereka juga cemas dengan keadaan Yogi. "Kamu nggak apa-apa kan pak?" Rei bertanya pada Yogi. Wanita itu kemudian duduk di samping Yogi, dia menyentuhkan k pria itu, dan juga membuka kancing kemeja

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh

    Bebe senang sekali hari ini. Dia bisa melihat banyak hewan di sana. Gadis kecil itu begitu excited, terus berbicara dan juga tertawa. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat hewan secara langsung. Rei tidak menyesal sudah membawa gadis kecilnya ke sana. Sejak menelusuri Taman safari tadi, Putri kecilnya banyak sekali bertanya ini dan itu. Setelah berada di ujung perjalanan, mereka segera turun. Perjalanan masih akan berlanjut, masih banyak hewan yang akan mereka lihat seperti gajah dan juga bisa berfoto bersama hewan lainnya. Bebe berada dalam gendongan Yogi, anak itu berkata kelelahan Setelah dia sibuk bermain dengan kelinci. Padahal wajah Bebe sudah memerah karena cuaca yang cerah. Tapi dia masih begitu bersemangat. Apalagi saat tadi lumba-lumba. "Mami im happy. Tadi lihat lumba-lumba. Ternyata besar sekali ya mami?" tanya anak itu. Ia meminta turun dan berjalan bersama Rei."Iya sayang."Rei berjalan di belakang bersama dengan Tedi. Wanita itu juga merasa senang karena akhir

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   sembilan belas

    Yogi menatap dengan tatapan iri dan dengki ke arah Rei dan Tedi. Jelas ada percik-percik api cemburu yang ia rasakan. Saat ini ia bisa memastikan kalau apa yang ia rasakan adalah cinta. Berawal dari cinta satu malam, kemudian berakhir dengan hatinya yang berdebar dan inginkan Rei. Jangan lupakan, semua itu berbekal juga akibat ASI yang ia rasakan di malam panas itu. "Mau jalan- jalan." Tedi menjawab, kemudian berjalan menuju mobil miliknya sambil menggendong Strawberry. Saat digendong anak itu melambaikan tangannya ke arah Yogi. Dan Yogi juga melakukan hal yang sama dia lambaikan tangan kepada Strawberry. Rei mengikuti langkah Tedi, tapi dia berhenti tepat di depan Yogi. "Kita mau jalan-jalan ke seaworld Pak.""Mas, please." Yogi menekankan, ia tak mau kalah dengan Tedi, yang bisa dengan luwes Rei panggil dengan sebutan Mas."Iya Mas," sahut Rei mengikuti keinginan Yogi. Tedi mendudukkan Bebe di kursi belakang, dia juga memakaikan sabuk pengaman. Setelahnya berjalan keluar, dan ber

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas b

    "Lagi pada ngomongin apa sih serius banget?" Rei datang dari arah dapur, sambil membawakan nasi goreng untuk Tedi. Wanita itu kemudian segera memberikan piring berisi nasi goreng kepada Tedi."Terima kasih," ucap Tedi."Sama-sama Mas. Enggak tau sesuai sama selera kamu atau enggak." Rei kembali duduk di tempatnya tadi. dia kini mulai menyantap kembali nasi goreng miliknya.Tedi menyantap nasi goreng di tangannya. "Tadi aku cerita sama kamu kalau mau ke taman Safari. Terus, aku tanya di sana ada lumba-lumba atau enggak. kata Om Tedi, lumba-lumba itu ada di seaworld. Mami, Kalau Mami gajian boleh kita kasih word aja? Bebe nggak usah ke taman Safari." Bebe kembali bertanya kepada sang ibu. Ia berubah pikiran setelah melihat foto-foto yang tadi ditunjukkan oleh Tedi."Gimana kalau kita ke seaworld hari ini?" tanya Tedi tiba-tiba.Rei dan Bebe menatap ke arah pria itu bersamaan. Bebe pasti senang mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang duduk di sampingnya. Namun Rei merasa kalau itu ti

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   delapan belas a

    Apa yang dilakukan oleh Clarissa, membuat Deff jadi tak bisa berhenti memikirkan tentang Bebe. Bayangan anak itu terus berputar yang di dalam pikirannya. Ia juga terus menatap foto Strawberry sejak kembali ke rumah.Tidak bisa dielak lagi, kalau gadis kecil itu adalah putrinya. Wajah mereka berdua benar-benar mirip, Ia bahkan sengaja menyandingkan foto kecilnya dengan Bebe. Ada perasaan bersalah karena ia tak bisa melihat putrinya sampai saat ini berada di sekolah dasar. Untuk menghilangkan kegalauan— ia memutuskan untuk menghubungi Kanaya, kekasihnya. Tak lama, sampai panggilan diterima oleh Kanaya."Ya sayang?" Sapaan terdengar dari balik telepon. Suara Kanaya masih sangat serak, sepertinya dia terbangun karena panggilan telepon dari Deff."Kamu masih tidur ya?""Hmm, aku kemarin habis ada fashion show. Terus hari ini niatnya siang aku ada kerjaan. Kayaknya aku nggak bisa datang ke Jakarta minggu depan deh.""Kenapa?" tanya Deff. Jujur saja merasa kecewa, tapi dia bisa apa? Kanaya

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   tujuh belas

    Sebuah rumah besar berdiri di salah satu sudut kota Jogjakarta. Seorang pria dan wanita paruh baya tengah duduk di teras belakang. Mereka menatap ke arah berbungaan yang mekar begitu indah di halaman rumah yang mereka tata sendiri."Besok aku mau beli bunga mawar kuning ah Pap. Kayaknya bagus deh kalau ditaruh di sudut sana." Wanita berusia 40 tahunan, dengan tatatpan sayu dan wajah yang lembut itu bernama Ratih, dia menunjuk ke salah satu sudut di taman yang masih kosong."Kamu beli aja, besok aku anterin kalau kamu mau." Dan yang menjawab ini adalah Bramantyo. Suami dari Ratih, pria berusia 50 tahun itu berbicara tanpa menatap ke arah sang istri. Dia sedang membaca artikel bisnis dari tab yang berada di genggamannya.Saat itu, seorang pria bertubuh tegap dengan lesung pipi berjalan masuk menghampiri. Dia adalah Juniar, kakak dari Rei. Pria itu duduk di hadapan kedua orang tuanya Ia lalu meletakkan sebuah amplop berisi foto-foto di atas meja. Jun baru saja tiba dari Jakarta untuk me

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam belas

    Om Yogi!Om Yogi!Om Yogi!Ya ampun suara siapa sih ini? pagi-pagi gini teriak-teriak? Kayak suaranya Rama sama Ryan. Yogi membatin dalam hatinya. Ini masih terlalu pagi untuk dia membuka mata dan bangun. Sementara suara bising di kamar itu mengganggu tidurnya malam ini. Tiba-tiba saja dia membuka mata, ketika merasakan sebuah cubitan di pipinya. "Rama?!" Pria itu tersentak kaget ketika menatap anak berusia 7 tahun itu yang kini tepat berada di hadapannya. "Ada aku juga Om." Kini ada lagi yang lebih kecil, dan itu adalah Rian. Mereka berdua adalah anak dari Yuna, kakak kedua dari Yogi. Masih ada yang lainnya berusia 4 tahun, namanya adalah Raka. Tentu saja hal ini membuat dia terkejut Kenapa tiba-tiba saja kedua keponakannya itu berada di dalam kamarnya?"Kok kalian ada di sini sih?""Iya, kita ke sini sama nenek, sama bunda, sama tante Yura, sama adek Yemi." Itu adalah Rian yang kini duduk di dalam pangkuan Yogi. Dan yang dimaksud dengan Yemi itu adalah anak dari Yura. "Ngapain

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas b

    Deff kini tengah bersama Clarissa, seperti biasa keduanya tengah ngobrol mengenai pekerjaan. Clarissa juga tengah dilanda kebimbangan. Itu semua karena sang ayah memintanya untuk segera mengurus perusahaan. Perusahaan ayah Clarissa bergerak di bidang konstruksi. Dan ia sama sekali tak tertarik."Gue juga bingung banget, papi minta supaya gue cepat-cepet urus perusahaan." Clarissa bercerita kemudian meneguk mojito yang ia pesan tadi."Lagian Gue rasa lo nggak usah nolak. Karena mau apapun bidang bisnisnya, sebagai kepala perusahaan gue rasa tugasnya akan sama aja. Yang jalib kerjasama, ngecek dokumen, hal-hal kayak gitu, kecuali lo ke terjun langsung di lapangan." Deff coba mengungkapkan pendapat kepada sahabatnya."Iya, gue cuman ngerasa belum siap aja sama itu semua. BTW, gimana kerjaan lo di tempatnya Pak Yogi?"Deff mengunyah kentang goreng, sebelum ia menjawab pertanyaan Clarissa mengenai pekerjaannya. "Biasa aja sih. Nggak ada yang spesial. Ya biasa, kalau ada yang salah pasti h

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima belas A

    Sepeninggalan Rei dan Bebe kini hanya ada Yogi dan Tedi. Seketika hening tak ada pembicaraan dari kedua pria itu. Mereka hanya saling diam, Yogi sibuk menatap layar pada ponselnya; sementara itu Tedi menunggu sambil sibuk menggerakkan kakinya, canggung. Tedi merasa ada yang harus dibicarakan dengan Yogi. Setidaknya mereka berdua harus mengobrol. "Saya dengar Pak Yogi lagi ada kerjasama baru sama salah satu perusahaan ponsel merk Korea" "Ah, itu perusahaan papi saya. Kebetulan sekarang yang megang bukan saya lagi tapi, kakak perempuan saya." Jawaban Yogi memutus pertanyaan dari Tedi. Kini hening lagi, karena tak ada pertanyaan lain yang terlontar dari bibir pria pucat itu. Masalahnya, Yogi memang tak suka terlalu banyak berbasa-basi. Memang sih dia mengenal Tedi, tapi hanya sebatas itu saja. Tidak ada kerjasama di antara keduanya. Meskipun sering bertemu di beberapa kesempatan. Apalagi kini sudah jelas kalau pria di samping itu sebagai lawannya untuk mendapatkan hati Rei. Itu yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status