Share

Bab 35

Livy tak kuasa mengingat berbagai adegan yang terjadi semalam. Preston mulai memainkan permainan yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Dia sungguh lelah. Dia tidak punya energi untuk menghadapi Preston lagi.

Livy tidak berani melontarkan sepatah kata pun dan hanya menyantap makanannya. Ivana juga tidak berani. Tiba-tiba, Bendy bertanya, "Livy, kenapa wajahmu merah sekali? Kamu sakit ya?"

Preston memberi isyarat mata kepada Bendy, makanya Bendy sengaja menanyakan kondisi Livy.

Livy tersadar dari lamunannya. Dia buru-buru menggeleng. Ketika tidak sengaja menatap Preston, wajahnya menjadi makin merah.

Ketika melamun tadi, yang muncul di pikiran Livy adalah adegan-adegan tak senonoh. Itu sebabnya, wajahnya memerah. Begitu ditanya oleh Bendy, dia pun merasa makin canggung.

"Nggak kok. Aku cuma agak panas karena kantin terlalu ramai," bantah Livy segera.

"Baguslah kalau begitu." Bendy menghela napas lega. Jika Livy sakit, Bendy pasti akan disuruh membeli obat. Masih banyak pekerjaannya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status