Share

Bi Asti Dan Zia

“Nona Zia pasti tidak menyangka ‘kan kalau takdir kalian ternyata sudah terjalin sejak dulu,” ucapan bi Asti membuat kedua bola mata Zia yang membulat sempurna kembali ke ukuran normal.

“Maksud bi Asti?” tanya Zia penasaran.

Wanita paruh baya di hadapan gadis manis itu tersenyum tipis. “Pak Darul sudah seperti ayah kedua buat tuan Sean. Tuan Sean muda sangat menghormati pak Darul yang sangat santun dan lembut padanya, walaupun dia hanya seorang sopir,” jawabnya.

“Seringnya tuan Alan jarang di rumah dan pak Darul yang selalu menghiburnya. Pak Darul dan saya sama-sama bekerja di rumah tuan Alan di tahun yang sama, jadi kami sering bercerita tentang keluarga masing-masing. Saya tidak menyangka ternyata bisa bertemu dengan Nona Zia, anak teman saya,” ucap bi Asti diakhiri senyuman lebarnya.

Zia tersenyum. Kemudian ia kembali tertunduk. Pikirannya masih bercabang.

“Lalu bagaimana dengan ayahku dan tuan Sean setelah kepergian nyonya Lucy?” tanya Zia dengan tatapan berat.

Bi Asti terdiam sej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status