Share

Tetangga

            Setelah hampir satu jam Pak Robert sibuk mengutuki dirinya, setelah perdebatan singkat dengan Hana, akhirnya pelangi datang di pengujung badai. Segurat senyum baru terbit, kecil merekah dari bibir Pak Robert yang sekaligus mencairkan suasana beku di atas meja restoran.

            “Sudahlah, Pak. Jangan ngelamun lagi.” Sekarang tanpa Pak Robert meminta, Hana mengantarkan telapak tangannya sendiri. Memeluk punggung tangan, mengantarkan rasa hangat yang Hana harap cukup untuk meredam api resah di dalam hati Pak Robert. “Kita coba lain waktu ya. Kita cari cara lain. Anggap saja uang Pak Robert yang hilang nanti akan diganti dengan rezeki lain. Oke??”

            Senyumnya melebar, beberapa kerutan yang muncul di bawah kantung mata dan kening tak bisa menipu usia Pak Robert s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status