Akademi Crypton, Salah Satu Sekolah Sihir di benua Toman Jauh dari gerbang Akademi Sihir Crypton. Seorang gadis yang cantik, pakaian yang sederhana sedang berada di lapangan terbuka. Tempat latihan dari para penyihir yang sedang menjalani masa belajar sihirnya di Akademi Crypton. Kekuatan sihir yang kuat dan paling diminati di seluruh dunia adalah Necromancer. Sihir pemanggilan. ”Dasar anak haram! Kamu tak akan bisa melakukan sihir pemanggilan, bahkan sampai usiamu tua dan menjadi nenek tua sekalipun!” suara itu dari Monica. Dia adalah rekan belajar sihir dari Aeera. Aeera menunduk dan bibirnya bergetar. Dia menggigit bibirnya pelan. Tanda getir sudah hidupnya selama ini, hanya menjadi bahan bully bagi teman-temen di akademi Crypton. Monica memanggil makhluknya dan sudah berada pada peringkat ketiga. Dia memanggil Katak besar, katak itu menuruti perintah Monica. Dia memamerkan itu semua pada para murid yang lain. ”Benar! Sampai kiamat pun kamu tidak akan bisa memanggil makhluk ap
Jakarta City, siang hariSeorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Dia mengurung diri di kamarnya. Dia memegang sebuah pena dan sudah sejak tadi tangannya di atas kertas. Entah apa yang akan dilakukannya, menulis sesuatu? Tapi, dia tak melakukan apapun dan hanya gemetar tangannya.Dua tahun sudah lelaki berusia 21 tahun tersebut mengurung diri di kamarnya. Namanya, Kenan Kalandra. Rasa malu dan tak percaya diri sudah memenuhi seluruh hidupnya. Hidup dalam ketakutan dan rasa malu yang sangat.Peristiwa dua tahun lebih yang menimpanya, membuat pemuda itu menjadi pribadi yang tertutup. Ibunya, Ghina tak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menunggu dan bersedih setiap saat. Anaknya, Kenan menjadi korban bullying dan bahkan dipermalukan saat pesta wisuda anak SMA saat itu.Ghina tak bisa berbuat apa-apa, dia baru mengetahui anaknya adalah korban bullying selama tiga tahun dia bersekolah. Anak-anak orang kaya itu, mereka telah menghancurkan masa depan puteranya dengan mempermalukannya.”Kena
”Apakah ini mimpi?” Kenan membuka tangannya ke masing-masing arah, dia membuka tangannya. Pena masih dipegang di tangan kanannya. Rasanya sangat sejuk dan itu adalah sebuah tempat yang sangat nyaman. Mimpi itu memang indah, tidur adalah cara terbaik untuk memghilangkan kepenatan dan kecemasan. Mata Kenan sempat terpaku melihat wajah putih dan sangat cantik di depannya. Wanita itu terlihat sangat sederhana, wajahnya bagai pualam saat purnama. Benar-benar indah. Tapi, pakaiannya seperti pakaian seorang ... penyihir? Baju putih dan ada rompi di luarnya. Dia memakai gaun yang mirip dengan seorang penyihir. ”Tuan Roh! Aku mohon, kalahkan Iblis Roksan. Dia akan menghancurkan kami semua! Lindungi kami!” wanita cantik itu berkata lagi. Kenan merasa heran, dia sendiri melihat sekeliling sekali lagi. ”Apakah ini, mimpi?” tanya Kenan. ”Tidak tuan Roh, ini adalah kenyataan. Saya memanggil anda dengan kekuatan penuh saya sebagai penyihir. Tolong kalahkan Iblis Roksan untuk melindungi kami!” K
Wuusshhh! Cahaya berpendar. Tubuh Kenan seolah disedot dari langit dan dia menghilang dalam cahaya dan dia tiba-tiba sudah berada di kamarnya dengan cahaya yang masih menyisa. Dia seperti seorang di sebuah panggung dan cahaya lampu yang terang sedang menyorotnya. Cahaya itu menghilang dan dia hampir jatuh. Tangan Kenan menahan tubuhnya di meja belajar di samping kamar tidurnya. Dimana ini? Apakah aku sudah bangun dari mimpi? Pikir Kenan. Tapi ..., itu bukanlah mimpi. Itu adalah kenyataan! Benar! Itu terlalu aneh jika mimpi. Gadis bernama Aeera itu, dia bahkan tak bisa dilupakan oleh Kenan. Itu adalah wajah yang sangat cantik dan lugu. Itu bukan mimpi. ”Panggil aku lagi, Aeera!” teriak Kenan, tak ada jawaban dan hanya ada kesunyian. ”Tolong panggil aku lagi, Aeera. Kumohon, panggil aku lagi! Aku tidak mau hidup di dunia ini lagi! Biarkan aku hidup di dunia mimpi itu lagi!” Kenan menjatuhkan lututnya di lantai. Dia benar-bener terpuruk, perasaan cemas, takut dan malu bercampur lag
”Tolong panggil aku lagi Aeera! Tolong panggil aku lagi, kumohon ...” sudah berapa kali Kenan mengatakan hal itu. Dia gemetaran, berpindah dari satu sisi di kamarnya ke sisi yang lain. Dia pindah dari pojok kamar, lalu pindah lagi di kursi, di kamar dan berputar berjalan kesana dan kemari. Dia melihat ke jendala, menunggu adanya halilintar menyambar. Dia bahkan sangat ingin agar halilintar itu segera datang. Tak peduli apapun! ”Apakah itu semua hanya mimpi?” Kenan memejamkan matanya, jika hanya mimpi. Kenapa terlalu nyata untuk dapat dikenang. Wajah itu, wajah yang sangat cantik dan lugu milik Aeera. Sebelumnya, Dinan berdoa pada Tuhan agar ada orang dari dimensi lain atau dunia manapun yang memanggilnya dan membawanya pergi dari dunianya. Tapi, sudah satu minggu, tidak ada lagi keajaiban mimpi itu. Tidak ada lagi tentang sihir panggilan! Apakah memang itu hanya mimpi? Internet! Kenan mencari tahu semua hal tentang sihir pemanggilan, bisa jadi dunia itu benar-benar nyata dan ada d
Wuusshh! Kenan mulai merasakan jiwa raganya disedot dari atas. Dan bagaikan percepatan yang luar biasa dan tanpa bisa diukur kecepatannya. Dia seperti kehilangan kesadaran dalam waktu yang sangat cepat. Dan dia sudah berada di suatu tempat dan dia mulai memulihkan kesadarannya. Seolah, serpihan jiwanya masih mulai terbentuk dan terkumpul. Di mana ini? ”Tuan Kalandra, tuan Kalandra!” sayup-sayup terdengar, namun semua seperti agak samar. Suara wanita, suara yang lembut. Dimana ini? Seolah dirinya sedang berenang di dalam air yang sangat tenang, sangat tenang dan seperti kulitnya bersentuhan dengan air yang menyejukkan. Air? Kenan menggoncangkan kepalanya, sedikit berat. Ini benaran di air? Kenan mulai sadar. Dia menampar wajahnya sendiri dengan telapak tangan kiri. Matanya membuka, di depannya seorang wanita sedang kesulitan bergerak dengan tangan dan kakinya. Itu adalah ..., Aeera? Dia sedang berusaha naik dari air ini. Dia tenggelam! Kenan sigap, dia melihat Aeera dan segera men
Tiga orang yang ditangkap Kenan adalah; Asin, Samuel dan Monica. Ketiganya kini berada di sendok besar yang mampu menampung mereka. Sihir milik Kenan mampu memperbesar sendok yang sebelumnya kecil. ”Apakah itu makhluk panggilanmu, Aeera?” Monica sedikit ragu, dia mulai tak lagi membully Aeera sejak kejadian sebelumnya. Saat, Aeera mengalahkan Iblis Roksan. Sebelumnya, para murid dari Akademi Cyprus hendak ke seberang perairan. Di sana, ada tempat manusia yang memproduksi tanaman dan juga material sihir. Tanaman digunakan untuk penyembuhan dan healing, sedangkan material sihir digunakan untuk memperkuat item sihir dan juga sarana meningkatkan kemampuan sihir mereka. Mereka semua harus naik level, sehingga membutuhkan healing dan juga item sihir sehingga kekuatan energi mereka meningkat. Ketika level mereka meningkat, maka kekuatan makhluk yang dipanggil akan semakin meningkat. Seberang dari perairan itu adalah kota York. Di sana, ada beberapa tempat manusia yang tersembunyi yang jug
Splash!Serpihan jiwa Kenan mulai menyatu kembali. Dia sudah muncul di kamarnya lagi, di depannya ada makanan dan sendok sudah hilang dari tangannya. Jadi, ini semua bukan mimpi! Ini adalah kenyataan yang sebenarnya.Kini, dia adalah Makhluk Panggilan yang akan dipanggil oleh penyihir cantik Aeera. Tiba-tiba senyuman Kenan megembang. Jika itu kenyataan, maka Tuhan menjawab permintaannya. Dia dipanggil oleh seseorang entah dari dunia dan dimensi mana. Kenan belum paham, dia akan menanyakan itu ketika dipanggil lagi oleh Aeera.Tapi sebelum itu, Kenan teringat sesuatu. Benar! Aeera tidak bisa memanggil dan mempertahankannya lama di dunia yang ditempati Aeera. Dia membutuhkan apa itu, Kenan mengingat sesuatu. Seperti ..., pertahanan atau sihir?Kenan segera membersihkan tangannya dengan air, mengambil lap. Meskipun jiwanya masih sedikit pusing karena baru saja berpindah dimensi. Dia memaksakan dirinya, dia melihat layar laptop dan menghidupkan internet.Kenan mencari tahu tentang semua t