”Aku akan menemani Aeera untuk mengalahkan Iblis dan Monster!”Para raja yang tersisa dari seluruh kerajaan di dunia saling melihat satu sama lain. Ratusan tahun, atau bahkan ribuan tahun. Semua manusia hanya berada dalam penindasan, selalu ada perlawanan untuk bebas. Namun, semua pupus dan musnah. Tak ada yang berhasil, bahkan ketika pahlawan manusia paling kuat sekalipun.Semua harapan sudah putus, para manusia seperti menerima kenyataan dan menyerah untuk melawan. Mereka semua sudah pasrah untuk menjadi para budak bagi monster dan iblis.”Ini adalah perjuangan sia-sia, kalian hanya akan menjadi tumbal,” suara raja Eros.Beberapa raja ikut menganggukkan kepalanya, mereka tidak ingin ambil resiko. Kunci Langit adalah salah satu artefak yang menjaga para manusia dengan kekuatan tersebut. Mereka mampu membuat artefak dan juga membuat sihir array kuat dengan tambahan kekuatan dari Kunci Langit. Jika misi ini gagal, para monster dan iblis bisa saja mendapatkan Kunci Langit dan para manus
Raja Iblis, Helios.Helios duduk di singgasananya, beberapa pengawal berdiri di belakangnya, di depannya duduk para petinggi dari bawahannya. Pasukan elit di bawah kekuasaan langsung Helios datang. Mereka semua menunggu perintah dari Helios.”Regius dikalahkan oleh para manusia. Ini di luar perkiraan. Mereka telah mulai berani melawanku!”Pasukan Helios terdiam. Mereka benar-benar takut jika Helios murka. Namun, sedetik kemudian Helios tiba-tiba tersenyum.”Shodam! Apakah laporanmu kemarin bisa dipercaya?” tanya Helios dan gigi taringnya terlihat.Shodam menggerakkan kedua tangannya ke depan, ”Informasi itu akurat, Rajaku. Mereka sedang menuju Pegunungan Raktus untuk mencari senjata mitos Pedang Halilintar!”Pasukan Helios saling berpandangan, mereka baru mengetahui informasi itu. Siapa mereka? Apakah para menusia lemah itu mencoba untuk melawan Iblis dan Monster. Apakah mereka ingin mencoba melawan lagi?”Ha.. ha.. ha..!” tawa Helios diselingi matanya yang menyala.”Aku tugaskan pada
Kenan menangkap Aeera, kecepatan terbangnya mengarah ke Aeera yang terjatuh. Tim yang lain bisa mengurusi mereka sendiri, mereka semua adalah seorang petarung dan penyihir. Mereka turun ke bawah. Kenan menurunkan Aeera. Sera dan Regas ikut turun, tujuh orang berkumpul kembali. Asap masih mengepul di langit karena ledakan serangan tiba-tiba.Di depan mereka, muncul dua manusia dengan pakaian armor hitam. Mereka juga penyihir!”Mereka adalah ...,” suara Sera yang kaget melihat dua orang yang berdiri tersebut.”Siapa mereka, Sera?” tanya Regas.”Rania dan Rasya!”Apa!Kenan tidak paham dengan kekagetan semua orang. Dia pun bertanya pada Yuhas.Yuhas menjelaskan jika Rania dan Rasya adalah dua penyihir yang sudah lama menghilang. Mereka adalah penyihir kuat yang pernah melawan Raja Iblis, tapi mereka kemudian hilang. Keduanya adalah penyihir saudara kandung yang sangat kuat. Semua manusia sepuluh tahun lalu, mengakui kekuatan mereka.”Jadi ..., apa tujuan kalian ke Raktus!” suara Rania mem
Akademi Crypton, Salah Satu Sekolah Sihir di benua Toman Jauh dari gerbang Akademi Sihir Crypton. Seorang gadis yang cantik, pakaian yang sederhana sedang berada di lapangan terbuka. Tempat latihan dari para penyihir yang sedang menjalani masa belajar sihirnya di Akademi Crypton. Kekuatan sihir yang kuat dan paling diminati di seluruh dunia adalah Necromancer. Sihir pemanggilan. ”Dasar anak haram! Kamu tak akan bisa melakukan sihir pemanggilan, bahkan sampai usiamu tua dan menjadi nenek tua sekalipun!” suara itu dari Monica. Dia adalah rekan belajar sihir dari Aeera. Aeera menunduk dan bibirnya bergetar. Dia menggigit bibirnya pelan. Tanda getir sudah hidupnya selama ini, hanya menjadi bahan bully bagi teman-temen di akademi Crypton. Monica memanggil makhluknya dan sudah berada pada peringkat ketiga. Dia memanggil Katak besar, katak itu menuruti perintah Monica. Dia memamerkan itu semua pada para murid yang lain. ”Benar! Sampai kiamat pun kamu tidak akan bisa memanggil makhluk ap
Jakarta City, siang hariSeorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Dia mengurung diri di kamarnya. Dia memegang sebuah pena dan sudah sejak tadi tangannya di atas kertas. Entah apa yang akan dilakukannya, menulis sesuatu? Tapi, dia tak melakukan apapun dan hanya gemetar tangannya.Dua tahun sudah lelaki berusia 21 tahun tersebut mengurung diri di kamarnya. Namanya, Kenan Kalandra. Rasa malu dan tak percaya diri sudah memenuhi seluruh hidupnya. Hidup dalam ketakutan dan rasa malu yang sangat.Peristiwa dua tahun lebih yang menimpanya, membuat pemuda itu menjadi pribadi yang tertutup. Ibunya, Ghina tak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menunggu dan bersedih setiap saat. Anaknya, Kenan menjadi korban bullying dan bahkan dipermalukan saat pesta wisuda anak SMA saat itu.Ghina tak bisa berbuat apa-apa, dia baru mengetahui anaknya adalah korban bullying selama tiga tahun dia bersekolah. Anak-anak orang kaya itu, mereka telah menghancurkan masa depan puteranya dengan mempermalukannya.”Kena
”Apakah ini mimpi?” Kenan membuka tangannya ke masing-masing arah, dia membuka tangannya. Pena masih dipegang di tangan kanannya. Rasanya sangat sejuk dan itu adalah sebuah tempat yang sangat nyaman. Mimpi itu memang indah, tidur adalah cara terbaik untuk memghilangkan kepenatan dan kecemasan. Mata Kenan sempat terpaku melihat wajah putih dan sangat cantik di depannya. Wanita itu terlihat sangat sederhana, wajahnya bagai pualam saat purnama. Benar-benar indah. Tapi, pakaiannya seperti pakaian seorang ... penyihir? Baju putih dan ada rompi di luarnya. Dia memakai gaun yang mirip dengan seorang penyihir. ”Tuan Roh! Aku mohon, kalahkan Iblis Roksan. Dia akan menghancurkan kami semua! Lindungi kami!” wanita cantik itu berkata lagi. Kenan merasa heran, dia sendiri melihat sekeliling sekali lagi. ”Apakah ini, mimpi?” tanya Kenan. ”Tidak tuan Roh, ini adalah kenyataan. Saya memanggil anda dengan kekuatan penuh saya sebagai penyihir. Tolong kalahkan Iblis Roksan untuk melindungi kami!” K
Wuusshhh! Cahaya berpendar. Tubuh Kenan seolah disedot dari langit dan dia menghilang dalam cahaya dan dia tiba-tiba sudah berada di kamarnya dengan cahaya yang masih menyisa. Dia seperti seorang di sebuah panggung dan cahaya lampu yang terang sedang menyorotnya. Cahaya itu menghilang dan dia hampir jatuh. Tangan Kenan menahan tubuhnya di meja belajar di samping kamar tidurnya. Dimana ini? Apakah aku sudah bangun dari mimpi? Pikir Kenan. Tapi ..., itu bukanlah mimpi. Itu adalah kenyataan! Benar! Itu terlalu aneh jika mimpi. Gadis bernama Aeera itu, dia bahkan tak bisa dilupakan oleh Kenan. Itu adalah wajah yang sangat cantik dan lugu. Itu bukan mimpi. ”Panggil aku lagi, Aeera!” teriak Kenan, tak ada jawaban dan hanya ada kesunyian. ”Tolong panggil aku lagi, Aeera. Kumohon, panggil aku lagi! Aku tidak mau hidup di dunia ini lagi! Biarkan aku hidup di dunia mimpi itu lagi!” Kenan menjatuhkan lututnya di lantai. Dia benar-bener terpuruk, perasaan cemas, takut dan malu bercampur lag
”Tolong panggil aku lagi Aeera! Tolong panggil aku lagi, kumohon ...” sudah berapa kali Kenan mengatakan hal itu. Dia gemetaran, berpindah dari satu sisi di kamarnya ke sisi yang lain. Dia pindah dari pojok kamar, lalu pindah lagi di kursi, di kamar dan berputar berjalan kesana dan kemari. Dia melihat ke jendala, menunggu adanya halilintar menyambar. Dia bahkan sangat ingin agar halilintar itu segera datang. Tak peduli apapun! ”Apakah itu semua hanya mimpi?” Kenan memejamkan matanya, jika hanya mimpi. Kenapa terlalu nyata untuk dapat dikenang. Wajah itu, wajah yang sangat cantik dan lugu milik Aeera. Sebelumnya, Dinan berdoa pada Tuhan agar ada orang dari dimensi lain atau dunia manapun yang memanggilnya dan membawanya pergi dari dunianya. Tapi, sudah satu minggu, tidak ada lagi keajaiban mimpi itu. Tidak ada lagi tentang sihir panggilan! Apakah memang itu hanya mimpi? Internet! Kenan mencari tahu semua hal tentang sihir pemanggilan, bisa jadi dunia itu benar-benar nyata dan ada d