Share

3. Aeera dan Kenan

”Apakah ini mimpi?” Kenan membuka tangannya ke masing-masing arah, dia membuka tangannya. Pena masih dipegang di tangan kanannya. Rasanya sangat sejuk dan itu adalah sebuah tempat yang sangat nyaman. Mimpi itu memang indah, tidur adalah cara terbaik untuk memghilangkan kepenatan dan kecemasan.

Mata Kenan sempat terpaku melihat wajah putih dan sangat cantik di depannya. Wanita itu terlihat sangat sederhana, wajahnya bagai pualam saat purnama. Benar-benar indah. Tapi, pakaiannya seperti pakaian seorang ... penyihir? Baju putih dan ada rompi di luarnya. Dia memakai gaun yang mirip dengan seorang penyihir.

”Tuan Roh! Aku mohon, kalahkan Iblis Roksan. Dia akan menghancurkan kami semua! Lindungi kami!” wanita cantik itu berkata lagi.

Kenan merasa heran, dia sendiri melihat sekeliling sekali lagi.

”Apakah ini, mimpi?” tanya Kenan.

”Tidak tuan Roh, ini adalah kenyataan. Saya memanggil anda dengan kekuatan penuh saya sebagai penyihir. Tolong kalahkan Iblis Roksan untuk melindungi kami!”

Kenan masih bingung, dia melihat wanita cantik yang terlihat khawatir tersebut. Ada dua orang di belakangnya yang berumur sekitar tiga puluh tahun. Keduanya terlihat terluka dan memegangi dada mereka.

”Apakah ini dunia fantasi?” tanya Kenan sekali lagi.

”Tidak tuan Roh, ini adalah bumi. Tolong kami, kalahkan Iblis Roksan.”

”Ib ..., Iblis Roksan! Di mana dia berada?” tanya Kenan.

”Di belakang anda, tuan Roh. Tolong, kalahkan dia!” Aeera terlihat semakin panik.

Kenan melihat kesungguhan di wajah wanita muda dan cantik itu. Jika tak bisa menjadi pahlawan di dunia nyata dan hanya menjadi pengecut. Maka, di dunia mimpi ini, dia harus menjadi pahlawan yang menyelamatkan gadis cantik. Itu akan sangat menyenangkan.

”Mana Iblis itu!” Kenan terlihat percaya diri. Dia berbalik ke belakang. Dia mendapatkan arahan dari Aeera untuk melihat ke belakang.

Monster besar dengan ukuran, seperti sebuah hotel tingkat empat. Itu Iblis? Kenan sempat kaget dan mundur tiga langkah karena makhluk besar bernama Iblis Roksan itu amat mengerikan dengan mata besar yang menyala merah. Benar-benar, mimpi saja seperti kenyataan.

”Wihhh! Mimpi yang sangat nyata! Bahkan monster besar itu seperti nyata. Mirip film Megamen! Pahlawan datang dan berubah! Sungguh luar biasa!” Kenan merasakan mimpinya kali ini nyata. Dia sangat senang. Dia merasa bisa bebas di dunia mimpi. Tidak lagi takut dan cemas!

Kenan bahkan berkacak pinggang, dia merasa sangat bahagia di sini. Dia melihat ke belakang, dua orang terlihat masih terluka dan di belakang jauh sana. Ada semacam bangunan yang tinggi. Seperti kastil atau kerajaan. Kenan berbalik lagi dan melihat Iblis besar yang melotot dengan matanya yang merah.

”Manusia! Apakah kamu mau mati! Kenapa kamu kegirangan ketika bertemu dengan Roksan, Iblis terkuat di benua Toman!” Roksan dengan suara yang besar dan menakutkan. Dia berteriak ke arah Kenan.

Kenan masih kagum, ”Benar-benar seperti nyata! Ini luar biasa! Baru kali ini, mimpiku terlihat nyata!” tangan Kenan mengepal kuat. Rasanya ada sesuatu di tangannya. Itu adalah pulpen? Kenapa di mimpi ada pulpen? Kenan pun melihat lagi puplen di tangannya. Ini pulpen yang tadi akan dia gunakan untuk menulis di kertas permintaan maaf untuk Ibunya? Kenapa terbawa dalam mimpi?

”Tuan Roh, aku adalah Aeera. Murid dari akademi sihir Cyprus. Saya yang memanggil anda ke sini. Dunia kami akan hancur, tolong kami kalahkan iblis Roksan sekarang juga!” Aeera yang cantik itu menangkupkan kedua telapak tangannya di depannya. Dia bahkan menjatuhkan kedua lututnya. Mirip di film laga romantis. Ah! Ini mimpi yang luar biasa.

Mimpi apa-apaan ini sebenarnya? Kenan benar-benar bingung, semuanya seperti nyata! Dan, tentu saja, gadis secantik itu? Wajahnya tidak kalah cantik dengan, Luna! Benar, Kenan jadi teringat wanita yang ditaksirnya selama tiga tahun di sekolah dulu. Sejak itu, dia tak pernah melihat seorang wanita sama sekali.

Kecuali ..., hanya mengurung diri di kamarnya.

Benar! Meskipun ini hanya mimpi. Jadikanlah mimpi ini, bahwa dia sebagai seorang pahlawan. Kenan yang kurus dan rambut panjang sebahu tersebut. Dia membusungkan dadanya dan terlihat sedikit bergaya. Biarlah hanya di dalam mimpi, dia akan menjadi seorang Hero, ha... ha... ha...

”Ha.. ha... ha...!” Kenan tertawa sekarang.

Dua orang di belakang Aeera yang merupakan guru sihirnya menjadi heran. Bagaimana bisa makhluk panggilan dengan tubuh kurus dan bentuk seperti manusia. Bisa apa dengan tubuh seperti itu dan bahkan wajahnya sangat suram. Kedua matanya seolah keluar, apakah makhluk panggilan Aeera ini merupakan makhluk yang tidak pernah tidur?

Belum pernah mereka melihat makhluk panggilan bentuknya sama seperti mereka, manusia. Tapi, manusia ini memiliki pakaian yang berbeda dari kebanyakan manusia. Tubuhnya kurus dan cekung, rambutnya acak-acakan dan dia memakai celana panjang. Keduanya menggelengkan kepalanya.

Benar-benar bakat yang payah dari Aeera. Dia adalah anak dari seorang pelayan kerajaan. Entah siapa ayahnya, Ibunya merawatnya dengan banyaknya hinaan. Saat serangan monster di kediaman Aeera yang tumbuh remaja, Ibunya meninggal demi melindungi puterinya. Pelayan yang lain Iba setelah Aeera sebatang kara. Mereka mengirimnya ke akademi sihir Crypton.

Belas kasihan para guru di akademi Crypton pun merawat Aeera. Namun, bakatnya memang rendah dalam sihir. Kecuali sebuah tongkat yang ditinggalkan khusus dari ibunya itu. Dan kini, dengan tongkat itu, dia memanggil makhluk panggilan yang aneh dan bahkan tak memiliki energi divine sama sekali, energi mana pun tidak ada.

Lalu, apa yang bisa dilakukan makhluk panggilan Aeera itu? Bahkan, makhluk panggilan itu hanya tertawa dan berkata mimpi dan mimpi. Benar-benar aneh!

”Sebenarnya, apa yang kamu imajinasikan saat melakukan panggilan pertamamu itu Aeera?” tanya Rebeca pada muridnya itu.

Aeera pun melihat gurunya itu, ”Aku tak pernah bisa melakukan sihir pemanggilan. Maka, aku berharap dapat memanggil makhluk panggilan terkuat di dunia ini. Jadi aku yakin, dia adalah makhluk panggilan terkuat!”

Kenan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Makhluk panggilan! Apakah mereka baru saja mengatakan bahwa dirinya adalah makhluk panggilan? Apakah ini seperti dalam cerita fantasi yang menyebutkan bahwa seseorang necromancer dapat memanggil makhluk?

Kenan mulai bingung dengan itu semua, semua ini nyata. Ini bukan mimpi! Kenan turun ke rumput, dia mencabut rumput itu dan melihatnya. Rumput itu nyata! Kenan menampar pipi kanannya.

Plak!

”Aduh, sakit!”

Mimpi yang benar-benar nyata. Luar biasa! Kenan masih memanggapnya sebagai mimpi.

”Tuan Roh, sekali lagi. Kalahkan Iblis Roksan itu! Aku membutuhkan bantuanmu!”

Kenan tak tega melihat permohonan gadis cantik itu, dia pun mendekati gadis itu dan mengangkat tangannya, membantunya berdiri.

”Aku akan mengalahkannya! Tentu saja, kamu tidak boleh berlutut pada siapapun, aku mohon!”

”Kalau begitu, tolong kalahkan dia! Dia akan membunuh kami semua!”

Seperti sebuah genderang perang yang dibunyikan, sayup-sayup Kenan dalam imajinasinya mendengar musik dari film kepahlawanan. Diiringi lagu yang hanya didengarnya, dia pun maju ke depan. Langkahnya dibuat tegak penuh percaya diri.

Di belakangnya, Aeera tersenyum dan berharap agar makhluk panggilannya menang. Kenan sendiri tidak enak dengan senyuman keyakinan itu. Dia sendiri melihat iblis besar dan tinggi itu. Bagaimana dia mengalahkan Iblis tersebut? Harusnya dia punya senjata! Tapi, senjata apa?

”Kalian membosankan. Matilah kalian semua!” Iblis Roksan mengamuk dan mengangkat tangan kanannya, dia bersiap dengan kekuatan tekanan yang luar biasa. Dia akan menghancurkan mereka semua.

Senjata! Senjata! Kenan hanya terpikirkan pulpen. Dia teringat sebuah film yang pernah ditontonnya dulu. Film yang sangat terkenal, Galaxy Wars. Benar, itu pedang yang bisa menjadi gagang dan bisa memunculkan senjata kosmik yang hebat.

Kenan melihat Pulpennya, ada tombol untuk mengeluarkan jarum penanya. Kenan memegangnya dengan tangan kanannya. Dia membali ujung pena ke atas.

Mimpi tetaplah mimpi, jika harus menjadi pahlawan, maka jadilah seorang pahlawan. Meski hanya di dunia mimpi!

Tangan kiri Kenan menekan bagian belakang pulpen dan sebuah pedang cahaya muncul dari ujung pena tersebut. Mirip seperti film Galaxy Wars. Ini luar biasa! Mimpi yang hebat!

Tangan Iblis Roksan mengarah pada mereka. Tekanan yang kuat dan Kenan dengan gagah berani, dia menganggap ini mimpi. Dia pasti bisa terbang! Kenan menerjang maju dengan pedang cahaya itu, dia melompat dengan tinggi.

Wuuusssshh! Luar biasa! Dia melompat tinggi.

Kenan melewati tangan besar Roksan yang mengarah ke bawah, dia menebas lengan raksasa itu hingga putus.

Hebat! Mimpi luar biasa! Kenan bersemangat dan dia menolak lengan yang masih ada. Dia mengarah ke kepala Iblis Roksan.

Lehernya! Ultimate dengan kekuatan terakhir. Seorang pahlawan datang dan membela keadilan.

Wuuusshhh! Bruuusshhh!

Kenan melewati leher Iblis Roksan dengan cepat, dia menebas leher itu dengan pedang bercahaya yang kini memanjang disertai energi besar. Kepala Iblis Roksan putus, dan Kenan melewati tubuh Iblis besar yang menakutkan itu.

”Ini luar biasa! Luar biasa! Mimpi yang hebat!” Kenan sangat bahagia, dia melompat terlalu jauh dan di depannya ada sebuah pohon.

Bruusshhh! Dia membentur pohon itu hingga pohon itu pecah!

”Aduh! Sakit juga ternyata!” Kenan bergulingan setelah pohon tumbang. Dan dia berhenti, dia langsung berdiri lagi. Dan melihat tubuh raksasa Iblis itu ambruk dan menciptakan suara gemuruh dan bumi yang bergetar.

Benar-benar hebat!

Rebeca dan Brandon bahkan membuka mulutnya begitu saja karena takjub. Mereka melihat keajaiban, bagaimana bisa makhluk panggilan sekuat itu? Mereka dibuat takjub tak percaya.

Aeera tersenyum melihat semua itu dan dia berlari ke arah Kenan yang berdiri dengan tegak, gagah berani. Aeera mencapainya.

”Terima kasih, tuan Roh. Siapa nama Anda?” senyuman Aeera begitu indah.

”Ehm..., ehm..., namaku Kalandra! Panggil saja aku Kalandra! Lalu, siapa namamu gadis?”

Aeera tersipu malu, ”Tuan Kalandra, namaku ..., Aeera. Terima kasih sudah datang. Jadi ..., aku akan memanggilmu lagi jika aku dalam kesulitan. Dan ... terima kasih!”

Mereka saling tersenyum. Aeera memegang tongkat kecilnya, ada permata di ujungnya. Dia mengarahkan tongkatnya ke depan.

”Kembalilah, wahai tuan Kalandra, ke tempatmu berasal!” Aeera memutar ujung tongkat kecilnya.

Kenan Kalandra, itulah nama Kenan. Dia memahami sesuatu sekarang, apakah ini bukan mimpi?

”Tung ... tunggu, Aeraa tung!”

Splash! Cahaya berpendar menyambar tubuh Kenan. Seperti ribuan cahaya yang menerangi.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bu Dhe
seruu.. dunia dimana apa yang kita imajinasikan dapat terwujud
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status