Kenan terus berusaha untuk belajar menguasai mana divine, hal itu membuatnya merasa tenang. Mungkin, itu seperti Yoga yang dilakukan banyak orang untuk membuat pikiran rileks sehingga menjadi lebih sehat. Beberapa orang mengatakan semedi dan menghisab energi di sekitarnya.Di semua tempat, ada penjelasan masing-masing soal hal tersebut. Kenan memulai pelatihan pernapasan, mencoba berpikir tenang.”Dasar sampah!””Memalukan!”Plak!”Injak dia!””Siksa dia!””Lucuti dia!””Permalukan dia!”Mata Kenan berkedut, ketenangannya terganggu. Dia teringat semua perundungan yang menimpanya dulu. Tubuhnya gemetaran, dia benar-benar tak tahan! Dia gemetaran, keringat mengalir di wajahnya.”TIDAAAAAAKKKK!”Teriak Kenan. Saat dia memulai ketenangan, mencoba untuk menghilangkan semua pikiran. Tiba-tiba semua penyiksaan dan dirinya dipermalukan terbayang.”Aku sudah tidak tahan hidup di dunia ini lagi!”Teriak Kenan, dan kedua tangannya terbuka mencakar lantai di bawahnya. Dia kesumat, sulit untuk ten
”Manusia! Bukan, kamu bukan dari dunia ini! Siapa kamu?” kata Cylorg menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Dia merasakan makhluk yang baru datang itu memiliki bau yang berbeda.Kenan maju ke depan, mendekati Cylorg yang kini mendarat di daratan. Tubuh Cylorg sangat besar. Kenan terus maju dan mengumpulkan energi di tangan kanannya, dia maju sambil tersenyum. Ini adalah sesuatu yang paling ditunggu olehnya, menjadi pahlawan di dimensi yang tak diketahui. Tak ada yang mengenalnya di sini, semua hanya tahu bahwa dirinya adalah makhluk yang kuat!Itu sudah cukup.”Apa kamu mau aku hancurkan rohmu!” teriak Cylorg karena merasa diremehkan.Kenan terus maju.”Aku tidak tahu siapa namamu, makhluk jelek. Namun, kamu memang berada di waktu yang tepat. Ada tempat yang bisa kugunakan untuk mengamuk! Aku sedang ingin mengamuk!””Sial! Maju semua!”Sembilan monster yang memiliki sayap menyala api, satu monster sudah dikalahkan. Sembilan monster itu menerjang ke arah Kenan.”Kalian ingin berm
”Kamu! Tidak mungkin!”Cylorg kaget, dia gemetar dan mundur ke belakang.Srak! Srak!Tubuh Cylorg masih gemetaran.”Siapa kamu, sebenarnya?” Cylorg masih tak percaya. Serangannya bahkan tidak bisa mengalahkan makhluk kecil itu.”Aku sudah bosan bermain!” Kenan menarik pedang bergeriginya.Woosshh! Klap!”Pulanglah dengan tenang, monster jelek!”Energi pedang, dialiri halilintar yang menyelimuti pedang Kenan. Kenan melesat dengan kecepatan penuh, energi pedang memanjang dan bersiap menyerang. Kenan mengayunkan pedangnya, Cylorg yang melihat kecepatan serangan makhluk panggilan itu mempersiapkan kedua cakarnya yang memegang pedang. Dia tak percaya bahwa dirinya yang kuat bisa dipermainkan oleh makhluk rendahan.HIIIIAA!HIIIIIIIIIAAAAA!Telinga Cylorg menyala, mengalirkan energi hingga kedua sayapnya yang besar. Kedua pedangnya juga menyala dan menyambut Kenan.Brush! Boooom!Pada akhirnya, energi seperti pelangi yang melengkung dengan berpendar-pendar. Serangan Kenan menghancurkan ped
Aeera mampu bertahan cukup lama untuk mempertahankan keberadaan tuan Kalandra. Aeera bahagia karena tuan Kalandra mengajarkan padanya kemampuan untuk menguatkan mana divine miliknya. Hal itu akan menjadi bantuan besar karena dia bisa mempertahankan keberadaan tuan Kalandra lebih lama.Peta dibuat dengan penggandaan sihir, peta tentang semua hal di dunia ini. Benua Toman dan Eudor. Mana divine Aeera menipis, Kenan Kalandra harus kembali ke bumi dan dia membawa peta salinan. Sebelum pergi, Kenan berpesan beberapa hal; Aeera harus berlatih mana divine dengan baik dan mereka akan melakukan perjalanan mencari senjata terkuat, pedang halilintar. Selain itu, Blacksmith Kai akan membuatkan item sihir untuk Aeera.Blacksmith Kai harus mempersiapkan tempat baru untuk orang-orang yang mengikutinya. Kenan pun kembali ke bumi.JEGLAAARR!Persiapan perang dimulai.Kenan membuka internetnya di rumah, dia begitu bersemangat. Dia membuka laptopnya, mencari toko marketplace. Dia membeli beberapa barang
Langkah kaki Kenan terasa kaku dan gemetar, tapi dia memaksakan kakinya tetap melangkah. Dia membayangkan bahwa di kanan dan kiri, semua orang sedang tertawa mengejek dirinya. Padahal, hanya ada dinding-dinding rumahnya yang dia lewati.Kenan memejamkan matanya, dia teringat akan Aeera. Dunia itu membutuhkan seorang pahlawan!Benar, pahlawan!Clak!Tuk! Tuk! Tuk!Kenan meyakinkan dirinya terus melangkah hingga di pintu depan rumahnya. Ibunya sedang tidak ada. Sudah dua tahun lamanya, Kenan tidak pernah keluar rumah sekalipun. Dia terisolasi dengan pikirannya sendiri. Tak berani keluar dan hanya menanggung malu seorang diri.Kini ..., Kenan harus berani.Di luar pintu, Kurir pake gelisah. Sepertinya tak ada orang. Saat Kurir itu berbalik.Klak!Pintu terbuka, si Kurir keheranan karena seorang pemuda dengan rambut tak terurus dengan baik keluar.”Maaf, ini ada paket untuk Kenan Kalandra,” kata Kurir itu sambil berusaha tersenyum.”Sa ...Saya, Kenan Kalandra,” Kenan ragu-ragu”Baiklah,
Aeera memulai perjalanan panjang, dia berpisah dengan para guru dan murid dari Akademi Crypton. Perjalanan yang diisi oleh Aeera,Yuhas, dan Kenan.”Tuan Kalandra ..., aku sudah cukup mahir untuk mengendalikan mana divine.””Benarkah?” Kenan melambatkan jalan kakinya, dia berada paling depan.”Benar, artefak yang diberikan paman Kai dan juga pelatihan dari Tuan Yuhas untuk mengendalikan mana membuatku mampu merasakan energi mana dengan baik.””Itu bagus!”Kenan mengucapkan terima kasih pada Yuhas karena membantu Aeera untuk dapat mengendalikan mana dengan baik.”Sudah menjadi tugasku, tuan Kalandra. Saya diutus untuk melindungi tuan puteri Aeera dan membantu menemukan Kompas Emas dan Senjata Terkuat.”Mereka mulai akrab. Mereka mulai berjalan, dan perjalanan yang jauh membuat mereka cukup lelah. Peta yang diberikan paman Kai dipelajari oleh Kenan, mereka menembus hutan kecil, melewati sungai yang mengalir dengan dua warna berbeda.Perjalanan mereka tidak mudah; Monster Yorak, monster s
Srak! Srak! Srak!Semua ras Elf di belakang sang putri mengangkat panahnya, mengarahkan ujung anak panah pada Kenan.”Jangan pernah mengganggu Putri Kalya!” Elf wanita berbadan besar terlihat marah, dia berada tepat di belakang putri Kalya.”Tunggu! Tunggu! Kami datang ke sini untuk meminta bantuan! Kami ingin mencari senjata legendaris, Pedang Halilintar!” teriak Aeera mengangkat kedua tangannya, tanda berdamai.”Pedang Halilintar? Mitos yang sudah tak memiliki pengaruh lagi. Semua orang sudah putus asa dan kita sudah bersembunyi untuk hidup dalam rumah kita masing-masing. Kalian terlalu naif!” suara Kalya yang merupakan putri dari bangsa Elf di Hutan Tegret itu.”Jadi ...,” suara Kenan, ”Kamu putri Kalya. Ah sudahlah!” Kenan baru sadar sekarang, ”Tidak mungkin Luna ada di tempat ini. Itu di duniaku dan bukan dari dunia ini. Namun, wajah kalian sangat mirip!””Jangan kurang ajar!” suara pengawal putri Kalya, Rakia.”Cukup Rakia. Dia hanya salah paham.”Kalya mencoba menenangkan penga
Crak! Crak! Prang!Tidak mungkin!Genio mendelikkan matanya, pedang terkuatnya hancur karena tangan kosong manusia berambut panjang itu. Genio segera sigap, dia kehilangan pedangnya yang hancur, dan memutar tubuhnya untuk memberikan serangan lagi dengan tendangan kuat. Dia melihat perut bagian kanan Kenan yang terbuka.Kali ini tidak akan meleset! Kehancuran pedang Genio, pasti diakibatkan oleh suatu artefak sihir. Memang benar, manusia selalu mengandalkan item sihir. Jadi sekarang, Genio tidak akan gagal lagi.Bug!Brush!Mata Genio kembali mendelik, kali ini bukan karena kaget. Dia merasakan sakit di perutnya, sebelum tendangannya bergerak lebih jauh. Energi kuat sudah mendorong perutnya lebih dulu. Kenan membuka telapak tangannya dan mendorong perut Genio terlebih dahulu.Woooshh!”Kamu terlalu lambat, Guardian Genio!” teriak Kenan. Dan, Genio terpental cukup jauh dan terdorong kuat.Genio segera menstabilkan tubuhnya, memutar tangannya yang dipenuhi energi. Dia menahan tubuhnya da