" ini menyakitkan bagiku, melihatmu terluka seakan aku merasakan rasa sakitnya. maafkan aku"
"tidak, kau pasti sedang berbohong. Kau pasti ingin membawaku ke tempat penyiksaan itu lagi kan?" Myria terus saja menolak percaya dengan ucapan Ansel. Semua ucapan Ansel begitu menyakitkan. wanita itu benar-benar merasa jika dirinya sudah tidak memiliki tujuan hidup."hahaha" Ansel tertawa sumbang."aku memang memiliki keinginan untuk membawamu ke sana lagi, tapi untuk apa? kau sudah begitu tersiksa sekarang. Ayahmu sudah tidak ada lagi. Hal ini cukup membuatku merasa senang" mendengar ucapan Ansel yang begitu menusuk hati, wanita itu mulai percaya jika sudah Gael sudah membohonginya."Apa kau orang yang telah membuatku seperti ini?" tanya dengan datanya Myria dengan nada menyelidik."jika itu aku maka kaulah yang saat ini sudah berada di ruang mayat" jawab Ansel terus terang."Lalu apa kau tau siapa orang yang telah membuatku seperti ini?" tanya Myria kembali."mungkin saja, jika Aku ingin menemukannya aku pasti menemukan" jawab Ansel enteng. Lelaki itu sama sekali tidak memperdulik
Siang harinya setelah Myria menyelesaikan proses pemakaman ayahnya, Gael masih memantau dari dalam dari mobilnya bagaimana situasi kontrakan di kontrakan Myria. Dia masih belum berani untuk mendekati wanita itu sampai situasinya benar-benar tenang. apalagi berani meninggalkan Myria diluar pengawasannya, itu tidak mungkin.Saat di pertengahan menunggunya dia mendapatkan telepon dari Ansel. Ansel memintanya untuk kembali ke PIN. mereka mengabarkan bahwa PIN mendapatkan serangan lagi. Lelaki itu segera memberikan tugas kepada anak buahnya untuk tetap mengawasi dan memantau keadaan kontrakan.Saat mobil Gael pergi dari sana sebuah mobil malah masuk ke halaman kontrakan Myria. Mobil itu adalah milik Ansel, Ansel memang sengaja memancing Gael agar lelaki itu pergi dari sana. Dia memiliki kepentingan khusus untuk bertemu dengan Myria.Ansel Segera memasuki kontrakan, lelaki itu tanpa mengetuk pintu langsung membuka pintu tersebut. Dia bisa melihat bagaimana wanita yang dia benci itu sedang t
"Siapa namamu?" tanya wanita itu santai." aku Noah" jawab Myria, itu adalah nama untuknya sesuai dengan yang tertera di berkas."Noah? Kau seperti laki-laki saja" saut wanita tadi sambil mengambil baju." ya mungkin ini alasannya aku dikirim kemari"jawab meriah sekenanya." apa mungkin kau di kirim tuan Ansel kemari?" tanya wanita itu yang membuat Myria kebingungan menjawab nya. dia harus berbohong atau jujur." apa kau mengetahui tuan Ansel?" tanya Myria ragu-ragu." ya tentu. siapapun yang ada disini ini pasti mengenal siapa itu tuan Ansel" jawab wanita itu.Myria mengangguk sambil menghela nafas lega, ternyata identitas Ansel tidak bermasalah disini." ah ya, Siapa namamu?" tanya Myria gantian." kau bisa memanggilku Sonia""kau sudah lama di sini Sonia?" tanya Myria lagi." sekitar hampir 1 tahun"" cukup lama juga ya"" Ya seperti itulah, kau akan tahu nanti" wanita itu mulai membersihkan ranjang nya."kau juga melatih diri di sini?" tanya Maria basa-basi sambil mengeluarkan bara
" aku tidak mau!" Myria mencoba tegas, meski tubuhnya ketakutan. dia seakan mengingat saat Ansel penyiksanya dulu.Pelatih tersebut semakin mendekati Myria. wanita itu berusaha menjauh meski hanya berjalan menyusuri dinding, sampai akhirnya dia di pojok bangunan." baiklah aku akan membukanya sendiri" lelaki itu berjalan cepat ke arah Myria.Sedangkan Myria menatap sekeliling mencari sesuatu yang bisa menjadi senjata. Entah apapun itu. Namun sayang tindakannya kalah cepat, lelaki tersebut sudah menghimpit dan memaksanya membuka Jaketnya." tidak! tolong, tolong aku, tolong! tidak" Myria berteriak." kau tidak usah sok suci, aku tahu tujuanmu datang kemari hanya untuk ini kan. Bersenang-senang dengan tubuh lelaki" ucap Pelatih itu mengejek penolakan Myria." sudah banyak wanita yang kemari hanya untuk bersenang-senang. kau tidak usah menutupi lagi. aku dengan senang hati akan mengabulkan keinginanmu. Kita akan bersenang-senang" ucap pelatih itu yang semakin melecehkan Myria.Myria terus
Setekah mendapat laporan mengenai Myria yang mengalami sambutan ana baru di tempat latihan, Ansel dengan segera pergi berkunjung. Dia harus menguatkan tekad Myria untuk tetap membalas dendam. Dan disinilah dia, menatap Myria dengan wajah meremehkan. Lelaki berjalan mendekati Myria." baiklah, untuk menguji niatmu Aku ingin kamu lakukan sesuatu. Jika kau berhasil, aku akan meneruskan hal ini. Namun jika tidak lebih baik aku membunuhmu sekarang juga, kau sudah tidak berguna" ucap Ansel sambil mengeluarkan sebuah pisau. Myria terdiam dia menerka-nerka apa yang akan Ansel perintahkan padanya." balas apa yang sudah mereka lakukan padamu" ucap Ansel cepat sambil memberikan pisau itu. Myria tidak menerimanya, wanita itu malah menatap kedua lelaki tersebut. keduanya terus mencoba meminta maaf, mereka sudah tidak bisa melakukan apapun lagi. Myria dilema tidak tau harus melakukan apa." atau kau ingin menggantikan mereka duduk disana?" ucap Ansel sambil memberikan kode pada Beni. Beni berusaha
"sudah lama sekali aku tidak datang kemari" ucap Ansel berbasa-basi. Lelaki ini selalu saja pandai membuat Sonia merasa jijik dengan dirinya."Apa kau merindukanku?" pertanyaan Ansel sambil menyuruh Sonia mendekat dengan lambaian tangan. Wanita itu menurut saja, Ansel menepuk pahanya, dan wanita itu duduk di pangkuannya. Ansel mulai melucuti pakaian Sonia."Saya benar-benar merindukan tuan" jawab Sonia hanya untuk menyenangkan Ansel.Wanita itu tidak pernah bersedia menyerahkan dirinya begitu saja, dia hanya terpaksa. Di sini dia adalah imigran gelap, tidak banyak pekerjaan yang mau menerimanya dan satu-satunya pekerjaan dengan hasil yang besar tanpa memerlukan banyak waktu yang ini. Jadi Sonia terpaksa menerimanya." kita bisa memulainya" ucap Ansel dan setelahnya sesuai dengan pekerjaannya Sonia melayani lelaki itu untuk menuntaskan nafsunya.Di sisi lain Myria berada di kamarnya, dia sedang membersihkan dirinya. Di dalam kamar mandi Myria diam mematung di bawah Pancuran air sambil
Tentu saja hal ini tidak lepas dari penglihatan Ansel. Lelaki itu awalnya sedikit lega karena Gael sudah tidak mendapatkan serangan lewat Myria. Namun lelaki itu tetap saja tidak bisa lepas dari belenggu yang sudah Myria tinggalkan padanya. Lelaki itu tetap tidak bisa menjadi Gael yang dulu lagi. Myria begitu membekas dalam diri Gael.Di Tempat latihanSaat ini Myria baru saja selesai menerima tantangan duel dari seorang wanita lain nya. Myria mulai sering mendapatkan tantangan dari sejumlah anggota perempuan lain. Beberapa kali dia sempat kalah namun semakin hari kemampuannya semakin meningkat. Dia mulai beradaptasi dengan berbagai macam teknik bertarung dan latihan yang dia kerjakan selama ini. bahkan dari ke semua wanita yang ada di sana, kini Myria menjadi yang paling unggul.Para lelaki masih belum mencoba melawan Myria, mereka lebih ingin menjaga diri dan tidak mau berurusan dengan tuan Ansel. Cerita mengenai pelatih dan anggota lelaki lainnya sangat membekas pada semua anggota.
Terbukti dalam beberapa putaran saja, Myria sudah mampu bertahan. orang hanya tersisa dua orang laki-laki yang menjadi lawannya. Myria sebenarnya sudah tau jika peluangnya akan sangat kecik apalagi dia juga kalah jumlah. Apalagi kedua laki-laki itu sepakat dengan melawan Myria terlebih dahulu.Myria mulai mencari strategi baru ini, kedua lawannya memiliki postur tubuh yang besar. Jika dia mengalahkan Kedua lelaki ini dengan mengandalkan fisik dia jelas kalah. Myria terus mencari cara dan ide-ide hasil berlatihnya yanga sudah diajarkan padanya.Ansel saat ini melihat Myria dengan tatapan serius., dari yang dia lihat perkembangan Myria semakin besar. Tidak mudah merasa takut bahkan tatapan matanya saja sudah berbeda. Myria bener bener menjadi monster idamannya."Silakan dimulai" ucapan Ansel melanjutkan ronde yang ketiga.Kali ini Myria terlihat sedikit kewalahan dengan serangan kedua lawannya. dia harus melumpuhkan satu orang agar dia tidak harus memecah konsentrasi lagi. Dan benar saj
maafkan aku karena sedikit memaksa tadi. Sekarang katakan kenapa kau berubah?" tanya Gael merayu Myria." hiks hiks" bukan jawaban melainkan isak tangis. Gael langsung duduk dan memeluk Myria." ada apa? katakan padaku. Apa aku berbuat salah?" tanya Gael halus." aku tau, kau dan Angel" ucap Myria sepenggal lalu diam" kenapa aku dan Angel?" Gael belum mengerti." kalian berselingkuh" cicit Myria, akhirnya kata itu keluar. Gael seakan tidak percaya dengan pendengaran nya." sungguh tidak masuk akal" jawab Gael datar." kalian selalu bersama bahkan aku pernah melihat kau memeluk Angel tengah malam di pinggir kolam" jelas Myria tidak mau di tuduh asal bicara." Myria, aku dan Angel tidak ada hubungan seperti itu" Gael menarik bahu Myria menghadap kearahnya." hey, hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cintai, tak ada yang lain. kau jangan berfikir yang macam-macam. Aku akan mengatakan semuanya saat aku kembali nanti. Ingat jangan berfikir jika aku berpaling" jelas Gael, dia memeluk sam
" itu hanya sebentar sayang" jawab Gael, dia berusaha menyentuh tangan istrinya namun Myria sengaja mengambil minum." kau ingin oleh-oleh apa Myria, Sonia" tanya Angel antusias." tak ada" jawab Myria datar." aku Sudah selesai" lanjutnya langsung kembali ke kamar. moodnya sudah rusak. Sonia yang tau alasan sikap Myria hanya diam saja. Dia juga tidak suka dengan agenda pulang kampung ini.Semua menatap kepergian Myria dengan kening mengerut, jelas sekali kekesalan di wajah Sonia." aku akan menyusulnya" ucap Gael yang juga khawatir dengan Myria." Myria ada apa?" Gael sudah masuk ke kamar menyusul Myria." tak ada apa-apa" jawab Myria datar." tidak, tidak. pasti ada masalah tidak biasanya kau seperti ini" Gael menarik tangan Myria membuat wanita itu menghadap ke arahnya." katakan ada apa?"tanya Gael lagi dengan lembut." tidak ada apa-apa" kekeh Myria." ya sudah kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Gael lalu berniat mencium bibir Myria. Namun Myria menoleh, menghindari ciuman itu. Ga
Setelah pesanannya selesai Gael pamit pergi.malam harinya, Gael pergi ke kamar Angel untuk menanyakan kejadian tadi siang." Jack itu polisi, Paman sejak awal tidak menyetujuinya" jawab Angel sejujurnya." lalu kenapa kau teruskan ?" tanya Gael penasaran." aku cinta padanya, aku sudah berniat mencari pekerjaan yang normal dan hidup bersama Jack." jelas Angel" lalu Sam bagaimana?" tanya Gael lagi." itulah yang aku fikirkan selama ini. Kini ada kamu jadi seharusnya kaulah yang menjalankan GM" ucap Angel mencari aman." ku mohon restui aku" lanjut Angel minta tolong." aku malah berniat berhenti dari dunia hitam" ucap Gael santai." yah aku mohon, kau kan sudah memiliki Myria yang mau menerima dirimu dan duniamu, lah aku. Jack tidak akan terima memiliki istri mafia" Angel memegang lengan Gael erat dan menggoyang-goyang kan nya." ya, kau lah yang bertanggung jawab sekarang" Angel semakin kuat mengayun dan di saat yang sama Myria lewat dia mencari Gael sejak tadi, mendengar suara Gael
Gael menarik kerah baju Ansel, dan melemparkannya menjauh dari Sonia.bug bug Gael kembali memukuli lelaki itu." tuan" teriak Sonia , tidak tega dengan kondisi Ansel.Wanita itu menemui Myria di kamar, dia sedang duduk di ranjang." Myria cepat kemari, tuan Gael memukuli Ansel sampai babak belur, tolong hentikan tuan Gael" ucap Sonia menarik tangan Myria. Mereka keluar dari kamar dan kini Myria melihatnya, Gael benar-benar memukuli Ansel." Myria hentikan tuan Gael" ucap Sonia cemas. Sedangkan Myria diam dengan pandangan datar. Gael yang tau kehadiran Myria, dia berhenti sejenak dan melihat ke arah Myria.Semua menatap Myria dengan penuh harap, tak terkecuali Angel dan Sam. mereka melihatnya dari lantai 3." Myria aku mohon hentikan tuan Gael" Sonia terus mengiba.bug bug aakk. Ansel sudah sangat babak belur." Myria aku mohon demi anakku, Ansel bisa mati karena pukulan tuan Gael. aku tidak ingin anakku kehilangan ayahnya sebelum lahir" Sonia memegang tangan Myria berharap Myria mau m
" kau lihat itu barisan nomor 9, alamat itu yang memberiku informasinya. Dialah yang bertanggung jawab atas kematian ayahmu" hasut Lucas. Wanita itu memeriksa dengan seksama setiap kata dan alamat pengirim." kode itu bukankah dari PIN" bisik Lucas pada Gael. Mendengar hal itu, Gael langsung merampas ponselnya dan dia melihatnya sendiri.Dia tidak menampik, kode seperti ini adalah dari PIN. dan Gael melihat lagi angkanya kodenya, disana tertera 01. Gael jelas tau ini perbuatan siapa." siapa?" tanya Myria dingin. Dia menebak Gael tau siapa pengirim itu." kau pasti tau, katakan padaku!"" haahahhaahahha, kau di tipu selama ini. Hahahaha, kau tau jika Dom adalah orang yang membunuh ayah Ansel. hahahaah" Lucas yang melihat situasinya semakin merasa puas. dia tidak menyangka jika hal ini bisa menjadi senjatanya untuk balas dendam. Gael saat itu juga ikut kaget, Ansel sudah merencanakan hal ini sejak lama, dia berani sampai sejauh ini. Gael tidak menyangka.Sedangkan Myria yang mendengar f
Setelah sarapan Gael, Myria dan Sam pergi ke makam ibunya. mereka akan mengunjungi sosok wanita yang sudah melahirkan Gael." Myria apa kandungan mu baik-baik saja jika ikut ke makam?'' tanya Sam. Dia khawatir karena Myria juga baru saja mengalami kecelakaan." kata suster tak apa, selagi aku tetap hati-hati ayah" jawab Myria. Wanita itu sudah memanggil Sam dengan sebutan Ayah. Sebagai bentuk penghormatan kepada lelaki tua itu." baiklah kalau begitu" jawab Sam lalu masuk ke mobil terlebih dahulu. mereka membawa 2 mobil.Tak lama Gael yang membawa mobil lain berhenti di teras Mansion. Dia keluar dan membukakan pintu untuk Myria." hati-hati" ucap Gael kemudian menutup pintu.kini kedua mobil itu melaju berbaris menuju pemakaman.Sam berjalan mendahului sedang Gael dan Myria mengikuti dari belakang. Tak lama Sam berhenti di depan makam dengan tulisan. Queen Morrow." ini ibumu" ucap Sam pelan." queen kali ini aku datang bersama anak kita, Gery. aku baru saja menemukannya. Maafkan aku"
Di luar Gael dan Myria berjalan menuju kamar Sonia.tok tok Gael mengetuk pintu. Ansel dan Sonia melepaskan pelukan mereka." Sonia bagaimana kabarmu?" tanya Gael, dia melihat Ansel sejenak. Sonia jelas terlihat baru menangis karena bertemu dengan Ansel." sangat baik" jawab Sonia tersenyum tipis." syukurlah, kalian jaga diri baik -baik ya" pesan Gael khusus nya kepada Ansel." sudah jangan ganggu mereka, ayo pergi" ucap Myria dan menarik Gael keluar." aku tinggal dulu" pamit Gael kepada Ansel. Lelaki itu mengangguk pelan." kemarilah, aku ingin melihat luka-lukamu" ucap Sonia menyuruh Ansel duduk di tepi ranjang." aku sudah membaik Sonia" jawab Ansel namun dia tetap duduk di sana." kau terluka parah?" Sonia meneliti perban di kepala Ansel." semuanya sudah sembuh" Ansel menahan tangan Sonia dan menggenggamnya. hatinya terasa damai sekali melihat wanita di depannya tersenyum senang." berapa usia anak kita?" Ansel langsung mengganti topik." ah ya aku belum mengatakannya, sudah sek
" jika ada pemuda yang mencintai seseorang bahkan mereka akan segera memiliki anak tapi terjadi hal yang buruk dengan pemuda itu. dia hilang ingatan, kekasih dan calon anaknya terlupakan. menurutmu apa yang harus aku lakukan pada pemuda ini?" tanya Gael panjang lebar. Ansel cukup serius memikirkan pertanyaan ini." kasihan sekali wanita itu" nilai Ansel." jadi apa yang harus aku lakukan dengan pemuda ini?" tanya Gael sekali lagi. Gael menatap Ansel serius. membuat Ansel merasa aneh." siapa pemuda itu?" tanya Ansel dengan nada dingin. Seakan merasa jika itu adalah dirinya. Gael diam dia yakin Ansel pasti tau apa maksud ucapannya." aku?" tanya Ansel, dia curiga dengan kediaman Gael, bahkan sorot mata Gael seakan menjelaskan sesuatu." akk" Ansel berteriak kecil sambil memegangi kepalanya." Ansel jangan memaksakan, aku hanya bertanya saja" ucap Gael panik. Dia memegangi bahu Ansel sambil memeluknya pelan." kau berbohong, apa yang sudah terjadi padaku?. kau fikir aku bodoh, dari fisik
Dia menunggu sampai dokter selesai memeriksa." bagaimana Dok?" tanya Gael." kondisi fisiknya makin membaik," jawab dokter." kapan aku boleh pulang?" tanya Ansel dengan wajah kesal." anda perlu melalui serangkaian tes lagi tuan " jawab Dokter hati-hati." kita bicara di ruang saya saja" bisik dokter pada Gael." aku akan mengantar dokter" ucap Gael.Kemudian kedua lelaki itu pergi ke sebuah ruangan." apa cidera otaknya semakin parah?" tanya Gael cemas." Tuan Ansel sepertinya mengalami trauma yang cukup parah. Apa anda tau asal muasalnya, karena jika di lihat kondisi mental tuan Ansel sama sekali tidak ada perubahan" jelas dokter." dia memang mengalami trauma yang cukup dalam pada masa itu. Dia melihat ayahnya tewas di depan matanya. hampir sebulan depresi. Apa kali ini bisa lebih parah dokter?" Gael semakin was was." saya tidak bisa menilai, hanya saja semakin lama dia tidak mengingat maka semakin kecil kemungkinan ingatannya kembali seperti semula. Kita akan memberikan yang ter