Dia seakan tidak percaya dengan penglihatanya. Dia bahkan sudah kehilangan harapannya, kini melihat bagaimana Myria dengan nafas yang tersengal-senang mengakhiri pertandingan dengan sangat epic. Semua orang dibuat tak percaya sebelum akhirnya suara gemuruh memenuhi aula tersebut.Myria menjadi pemenangnya. Ansel ikut bertepuk tangan atas kemenangan Myria, lelaki itu sedikit salut dengan Myria yang kuat, sepertinya kali ini dia harus mengalah. Dia akan membuat Myria benar-benar bisa membalaskan dendamnya kepada pembunuh ayahnya.Ansel tidak habis pikir bagaimana bisa cara Gael menemukan wanita seperti ini. Memang Gael tidak salah dalam perhitungan, meski dalam kondisi Myria yang masih manja saja lelaki itu sudah mengetahui jika wanita ini bukanlah wanita biasa.Hal yang sama terjadi pada Sonia, dia melihat Myria dengan salut dan rasa bangga. Dia masih ingat bagaimana Myria menangis di awal kedatangannya. Bagaimana wanita itu merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya karena digangg
Hari pertama pun dimulai, hari ini pagi-pagi sudah datang seseorang yang menjemputnya. Dia menunjukkan jalan kepada Myria sampai di sebuah ruangan. Di sana hanya ada sekitar tujuh orang termasuk dirinya. Myria masuk dan memulai kelas. tidak seperti pelatihan sebelumnya di mana dia mendapatkan tatapan mengejek bahkan pelecehan di hari pertamanya.Kali ini situasinya sangat berbeda, para anggota lainnya dengan ramah menyambut kedatangan dirinya. Tidak ada sedikitpun aura membenci ataupun merendahkan. Tempat ini begitu nyaman dan aman bagi Myria. Dia baru menyadari jika sebelumnya Ansel menaruhnya di tempat yang liar.Beberapa menit akhirnya seorang pelatih datang. Dan langsung memberikan beberapa kalimat pembuka. Dari yang Myria tangkap ternyata tujuh orang ini adalah orang-orang pemula. Mereka memang membagi kelas sesuai dengan waktu masuk yang sama, agar bisa melihat perkembangan setiap peserta dan bisa dengan mudah menjaring program-program yang sesuai.kelas dimulai dengan penjelasa
Tak habis pikir Gael sekarang menghubungi anak buah yang mengikuti Ansel. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi sehingga membuat Ansel lebih mementingkan kondisi Sonia daripada transaksi PIN."apa yang terjadi di sana?" tanya Gael tanpa basa- basi." nona Sonia mengalami penyerangan di area pelatihan" jawab dari sebrang."apakah begitu gawat?" tanya Gael terbawa emosi."sepertinya Nona Sonia mengalami luka yang cukup dalam di bagian kakinya" jawab anak buah itu sedikit ketakutan."Siapa yang melakukan?" tanya Gael cepat." saya tidak tau tepatnya, tapi sepertinya sekumpulan lelaki yang tidak menerima keputusan pemilihan Noah waktu itu" ucap anak buah itu.Gael mengangguk, dia ingat dengan acara pemilihan itu. Lelaki itu menghembuskan nafas kasar. Ini adalah masalah sepele, kenapa sampai mengorbankan agenda penting.Anak buah lainnya menyenggol temannya. Dia tidak sengaja mengatakan masalah Myria. Untung saja identitas Myria sudah tersamarkan, dia tidak sampai mengucapkan nama wan
Dia masih ingat bagaimana lelaki itu menjaganya dan tidak ingin dia terluka sedikitpun. Mengingat semua itu membuat Myria tidak bisa membendung perasaannya. Wanita itu akhirnya memilih untuk pergi dari sana.Namun karena pergerakan dirinya yang tergesa-gesa malah membuat Gael terpancing untuk mengikutinya. Lelaki itu berpikir jika wanita di depannya ini mencurigakan.Akhirnya Gael membuntuti wanita itu sampai masuk dan berada jauh dari galerinya."anda sepertinya tersesat nona" ucap Gael membuat Myria terkejut. Dia tidak menyangkan Gael akan mengikutinya sampai ke sini."saya sedang mencari toilet" ucap Myria sambil menyembunyikan wajahnya. Dia membalikkan badan dan berjalan melewati Gael.Lelaki itu dengan jelas mendengar suara yang sangat dia kenal. Itu adalah suara orang yang sangat Gael cintai. Gael memang selalu peka dan sensitif secara detail dan tidak melewatkan hal-hal kecil. Begitu melewati dirinya Gael segera menarik lengan wanita itu."Siapa kau?" tanya Gael keras. Myria ti
"kau pergi ke area pelatihan atau galeri perhiasan milik Gael?" Ansel menatap Myria dengan tajam. Wanita itu membeku tidak bisa mengelak."Apa kau ingin menyudahi ini semua, jika kau memang sudah tidak mau meneruskan kerjasama ini aku dengan mudah akan menyingkirkan mu, tidak usah membalas dendam" ucap Ansel sedikit mengancam."aku hanya sangat merindukannya, aku berniat untuk melihatnya sejenak dan tidak menyangka jika itu menarik perhatiannya" Myria seketika menjelaskan situasinya, mengakui kesalahannya. Myria tampak seperti anak kecil yang ketahuan berbuat salah." Gael sekarang menjadikanmu target utamanya, dia akan melacak semua mafia yang mungkin menjadi tuan mu. Apa yang kau tidak berpikir dulu? Gael orang yang mudah ciruga " jelas Ansel."Aku tidak tahu akan seperti ini jadinya, aku benar-benar minta maaf" ucap Myria menyesal."Aku tidak mau hal seperti ini terjadi lagi, kau sudah berjanji untuk tidak menemui Gael, jika sampai aku mendengar kabar seperti lagi aku akan langsung
"kita mengikuti rencana awal" ucap Myria kemudian mereka berpisah, dia memang diberi tugas untuk mengalihkan bagian keamanan di depan sehingga bagian belakang agar longgar.Mereka diberikan waktu 3 jam sampai bisa mengambil barang tersebut. Myria sudah merubah penampilannya sesuai dengan tugasnya. Dia akan menyamar menjadi warga sipil yang membutuhkan pertolongan. Setelah melihat situasi bank, akhirnya wanita itu memulai aksinya. Dia berjalan di bagian pusat tempat itu dan secara tiba-tiba mendapatkan serangan jantung. Semua orang dengan panik langsung memanggil bagian keamanan di sana.beberapa petugas langsung menangani Myria dan membawanya masuk ke sebuah ruangan." segera hubungi ambulans" ucap petugas lain yang sudah bersiap menelpon ambulans, Myria langsung mencegahnya. Dia berpura-pura menjadi seorang tuna wicara, dan itu semakin membuat orang-orang yang ada di sana kebingungan.Myria melihat jam tangannya. Dia hanya bisa melakukan hal ini selama kurang lebih 15 menit. Rekannya
Gael menatap dengan perasaan curiga, Ansel yang merasakan aura dingin bertingkah biasa saja. Ansel meneruskan pemantauan di ruang informasi. Karena tidak ada hal yang bisa dilakukan kalau akhirnya Gael memilih pergi."kau akan ke mana?" tanya Ansel menyelidik."jalan-jalan" jawan Gael ketus dan berjalan pergi meninggalkan PIN.Ada sesuatu yang ingin lelaki melakukan terlebih dahulu. Lelaki itu masih penasaran dengan wanita misterius yang dia temui lagi. Lelaki itu semakin penasaran kenapa bisa wanita itu sampai di tempat transaksi kelompok mafia itu. Dia berfikir jika wanita itu mungkin saja adalah mata-mata dari senator. Hal ini semakin membingungkan nya.Setelah kepergian Gael, Ansel bergegas menghubungi bawahannya untuk menyuruh Myria untuk sembunyi beberapa waktu. Gael semakin terobsesi dan penasaran untuk mencari tahu apapun yang terkait dengan wanita tersebut."Jangan sampai kalian meninggalkan jejak. Keadaan semakin sulit" pesan Ansel kepada bawahannya. Dia tidak mau ada sedikit
Gael bukan tipe orang yang mau di pergunakan, dia sudah menyadari keinginan senator yang janggal." kau tahan dulu, mereka masih berada dalam koridor" balas Ansel menahan emosi Gael. Mereka mulai berselisih. Ansel sedikit sabar karena dirinya juga ingin mengetahui keadaan senator, tak bisa di pungkiri jika mafia lain bisa menduduki mereka, Dirinya juga ingin menguasai senator. Akan sangat banyak keinginan yang akan tercapai jika dia bisa menguasai senator." aku sudah tidak ingin lagi menjadi boneka yang selalu menuruti keinginan mereka, jika kau ingin aman dalam berbisnis lebih baik kau jangan mencoba mendekati mereka" ucap Gael kemudian pergi berlalu begitu saja.Ansel merasa sudah diberikan peringatan, Gael pasti sudah menebak keinginannya. Meskipun Gael hanya sebagai bawahannya, namun untuk masalah dominan Gael memang lebih banyak darinya, lelaki itu lebih bisa mengambil keputusan dan menilai keadaan.sedangkan Ansel hanya bertindak sebagai penerima hasil kerja kelompoknya. Bertind