Tak habis pikir Gael sekarang menghubungi anak buah yang mengikuti Ansel. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi sehingga membuat Ansel lebih mementingkan kondisi Sonia daripada transaksi PIN."apa yang terjadi di sana?" tanya Gael tanpa basa- basi." nona Sonia mengalami penyerangan di area pelatihan" jawab dari sebrang."apakah begitu gawat?" tanya Gael terbawa emosi."sepertinya Nona Sonia mengalami luka yang cukup dalam di bagian kakinya" jawab anak buah itu sedikit ketakutan."Siapa yang melakukan?" tanya Gael cepat." saya tidak tau tepatnya, tapi sepertinya sekumpulan lelaki yang tidak menerima keputusan pemilihan Noah waktu itu" ucap anak buah itu.Gael mengangguk, dia ingat dengan acara pemilihan itu. Lelaki itu menghembuskan nafas kasar. Ini adalah masalah sepele, kenapa sampai mengorbankan agenda penting.Anak buah lainnya menyenggol temannya. Dia tidak sengaja mengatakan masalah Myria. Untung saja identitas Myria sudah tersamarkan, dia tidak sampai mengucapkan nama wan
Dia masih ingat bagaimana lelaki itu menjaganya dan tidak ingin dia terluka sedikitpun. Mengingat semua itu membuat Myria tidak bisa membendung perasaannya. Wanita itu akhirnya memilih untuk pergi dari sana.Namun karena pergerakan dirinya yang tergesa-gesa malah membuat Gael terpancing untuk mengikutinya. Lelaki itu berpikir jika wanita di depannya ini mencurigakan.Akhirnya Gael membuntuti wanita itu sampai masuk dan berada jauh dari galerinya."anda sepertinya tersesat nona" ucap Gael membuat Myria terkejut. Dia tidak menyangkan Gael akan mengikutinya sampai ke sini."saya sedang mencari toilet" ucap Myria sambil menyembunyikan wajahnya. Dia membalikkan badan dan berjalan melewati Gael.Lelaki itu dengan jelas mendengar suara yang sangat dia kenal. Itu adalah suara orang yang sangat Gael cintai. Gael memang selalu peka dan sensitif secara detail dan tidak melewatkan hal-hal kecil. Begitu melewati dirinya Gael segera menarik lengan wanita itu."Siapa kau?" tanya Gael keras. Myria ti
"kau pergi ke area pelatihan atau galeri perhiasan milik Gael?" Ansel menatap Myria dengan tajam. Wanita itu membeku tidak bisa mengelak."Apa kau ingin menyudahi ini semua, jika kau memang sudah tidak mau meneruskan kerjasama ini aku dengan mudah akan menyingkirkan mu, tidak usah membalas dendam" ucap Ansel sedikit mengancam."aku hanya sangat merindukannya, aku berniat untuk melihatnya sejenak dan tidak menyangka jika itu menarik perhatiannya" Myria seketika menjelaskan situasinya, mengakui kesalahannya. Myria tampak seperti anak kecil yang ketahuan berbuat salah." Gael sekarang menjadikanmu target utamanya, dia akan melacak semua mafia yang mungkin menjadi tuan mu. Apa yang kau tidak berpikir dulu? Gael orang yang mudah ciruga " jelas Ansel."Aku tidak tahu akan seperti ini jadinya, aku benar-benar minta maaf" ucap Myria menyesal."Aku tidak mau hal seperti ini terjadi lagi, kau sudah berjanji untuk tidak menemui Gael, jika sampai aku mendengar kabar seperti lagi aku akan langsung
"kita mengikuti rencana awal" ucap Myria kemudian mereka berpisah, dia memang diberi tugas untuk mengalihkan bagian keamanan di depan sehingga bagian belakang agar longgar.Mereka diberikan waktu 3 jam sampai bisa mengambil barang tersebut. Myria sudah merubah penampilannya sesuai dengan tugasnya. Dia akan menyamar menjadi warga sipil yang membutuhkan pertolongan. Setelah melihat situasi bank, akhirnya wanita itu memulai aksinya. Dia berjalan di bagian pusat tempat itu dan secara tiba-tiba mendapatkan serangan jantung. Semua orang dengan panik langsung memanggil bagian keamanan di sana.beberapa petugas langsung menangani Myria dan membawanya masuk ke sebuah ruangan." segera hubungi ambulans" ucap petugas lain yang sudah bersiap menelpon ambulans, Myria langsung mencegahnya. Dia berpura-pura menjadi seorang tuna wicara, dan itu semakin membuat orang-orang yang ada di sana kebingungan.Myria melihat jam tangannya. Dia hanya bisa melakukan hal ini selama kurang lebih 15 menit. Rekannya
Gael menatap dengan perasaan curiga, Ansel yang merasakan aura dingin bertingkah biasa saja. Ansel meneruskan pemantauan di ruang informasi. Karena tidak ada hal yang bisa dilakukan kalau akhirnya Gael memilih pergi."kau akan ke mana?" tanya Ansel menyelidik."jalan-jalan" jawan Gael ketus dan berjalan pergi meninggalkan PIN.Ada sesuatu yang ingin lelaki melakukan terlebih dahulu. Lelaki itu masih penasaran dengan wanita misterius yang dia temui lagi. Lelaki itu semakin penasaran kenapa bisa wanita itu sampai di tempat transaksi kelompok mafia itu. Dia berfikir jika wanita itu mungkin saja adalah mata-mata dari senator. Hal ini semakin membingungkan nya.Setelah kepergian Gael, Ansel bergegas menghubungi bawahannya untuk menyuruh Myria untuk sembunyi beberapa waktu. Gael semakin terobsesi dan penasaran untuk mencari tahu apapun yang terkait dengan wanita tersebut."Jangan sampai kalian meninggalkan jejak. Keadaan semakin sulit" pesan Ansel kepada bawahannya. Dia tidak mau ada sedikit
Gael bukan tipe orang yang mau di pergunakan, dia sudah menyadari keinginan senator yang janggal." kau tahan dulu, mereka masih berada dalam koridor" balas Ansel menahan emosi Gael. Mereka mulai berselisih. Ansel sedikit sabar karena dirinya juga ingin mengetahui keadaan senator, tak bisa di pungkiri jika mafia lain bisa menduduki mereka, Dirinya juga ingin menguasai senator. Akan sangat banyak keinginan yang akan tercapai jika dia bisa menguasai senator." aku sudah tidak ingin lagi menjadi boneka yang selalu menuruti keinginan mereka, jika kau ingin aman dalam berbisnis lebih baik kau jangan mencoba mendekati mereka" ucap Gael kemudian pergi berlalu begitu saja.Ansel merasa sudah diberikan peringatan, Gael pasti sudah menebak keinginannya. Meskipun Gael hanya sebagai bawahannya, namun untuk masalah dominan Gael memang lebih banyak darinya, lelaki itu lebih bisa mengambil keputusan dan menilai keadaan.sedangkan Ansel hanya bertindak sebagai penerima hasil kerja kelompoknya. Bertind
Setelah sudah mendapatkan sinyal dari Harry, Myria memulai misi." siaga 1" ucap Myria kepada timnya. Mereka langsung bertindak sesuai dengan arahan.Semua langsung menyerang sistem. Dari jauh Myria bisa melihat bagaimana paniknya mereka. Wanita itu cukup puas, kini Myria berganti lokasi." kita mendapatkan serangan bos" ucap Harry dengan wajah khawatir. Transaksi mereka terancam batal." apa begitu parah?" ketua mereka segera mengkonfirmasi, dia tidak mau agenda transaksi ini batal." semua data mulai di serang" Harry yang sedang berkomunikasi dengan anggota lain di markas semakin membuat bos mereka tampak panik." apa kau bisa mengatasinya?" tanya ketua itu tidak memiliki solusi lain. Selama ini mereka hanya berfokus tentang penjualan barang obat terlarang. Tidak ada yang mengetahui jika seseorang sudah mengacaukan sistem secara mendalam. Mereka hanya memperkerjakan orang-orang dengan pengetahuan normal yang tidak tau bagaimana mengatasi serangan." saya tidak terlalu tahu" ucap Harr
"kau cukup pintar, apa ini sebanding?' ketua itu memberikan kode kepada asistennya dan dikeluarkannya sebuah amplop berisi uang.Myria langsung membukanya dan menghitung di tempat. Wajahnya tampak puas dan senang." lumayan" Jawab Myria sambil menepuk-nepuk uang tersebut." aku pergi" ucap Myria setelah mengantongi uang tersebut. wanita ini menampilkan jika dia sama sekali tidak tertarik dengan apapun selain uang." hati- hati nona" ucap ketua yang sedari tadi di cuekin oleh Myria. Dari gelagatnya Myria sudah bisa menebak jika ketua mulai tertarik padanya." oke" Myria berjalan menjauh dengan di temani Harry, sampai di parkiran dan Myria pergi begitu saja" dia cukup menarik, apa kau bisa mengundang nya lagi?" tanya ketua saat Harry sudah kembali."saya tidak yakin, dia wanita yang bebas" ucap Harry."apakah ketua tertarik padanya?" tanya Harry dengan sedikit menggoda."kalau dia mau, kau bisa mengundangnya makan malam dengan ku" sang Ketua ingin mendekati Myria secara langsung." aku