Beranda / Romansa / Maduku Sahabatku / BAB 34 - POV Rendra dan perceraian

Share

BAB 34 - POV Rendra dan perceraian

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-10 16:36:24

Aku melihat perjuangan Tari begitu keras untuk mendapatkan hatiku kembali, tapi walau bagaimanapun aku tidak bisa melepaskan Sinta.

Tari menggodaku dengan memakai dress hijau Sage yang sexy, sebagai lelaki aku bergairah melihatnya, saat ini aku sedang bersama Tari tapi kenapa wajah Tari berubah menjadi Sinta?

Setelah kejadian malam itu, Tari hamil lagi, antara senang dan bimbang karena saat melakukan itu aku membayangkan Sinta. Walau hatiku saat ini hanya milik Sinta namun tidak ku pikirkan untuk menceraikan Tari.

Setelah acara 4 bulanan selesei, aku membawa Nada kepada Sinta, Sinta begitu menyayangi Nada. Aku bahagia dia bisa menyayangi anakku dengan Tari. Sinta memohon kepadaku untuk membawa Nada tinggal bersama kami, sesaat aku memikirkan bagaimana perasaan Tari, tapi Sinta terus merengek seperti anak kecil hingga aku luluh di buatnya.

Ketika kami bertiga sedang bercanda bersama, tiba-tiba ibu datang ke apartemen dengan wajah sangat marah. Aku tahu bahwa yang aku lakukan salah kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Maduku Sahabatku    BAB 35 - Memulai hidup baru

    Proses persidangan ceraiku telah selesei, hak asuh anak-anakku jatuh kepadaku semua, tidak ingin berkeras hati aku mengizinkan Mas Redra ataupun Sinta untuk tetap bertemu dengan ketiga anakku.Walau Aku menginginkan perceraian ini, tidak di pungkiri perpisahan ini tetap saja menyisakan sakit di hati. 11 tahun lamanya merajut kehidupan pernikahan bersama memiliki 3 orang anak harus kandas dengan berbagai drama menyakitkan di dalamnya."Ma, adik Haris nangis." Seru putri kecilku yang membuyarkan lamunanku."Oh iya sayang, sebentar mama kesana." Aku segera menyeruput kopi yang sudah dingin hingga tandas lantas berlalu ke kamar Haris. Haris merasa tidak nyaman karena dia pup. Aku segera mengganti popoknya."Ma.. Nada kangen sama Ayah dan Bunda Sinta." Ucap Nada kepadaku yang sedang sibuk mengganti popok Haris.Putri kecilku itu merasa kangen kepada Ayahnya dan Sinta, Nada memang belum tahu bahwa Aku dan Mas Rendra telah berpisah, anak sekecil itu belum pantas tahu kejadian yang sebenarn

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Maduku Sahabatku    BAB 36 - Si Pencuri Hati

    "Sudah ku duga, kamu pasti lupa dan tidak mengingat karena kejadian itu mungkin tidak berarti bagimu." "Maksudmu kejadian yang mana?" "Saat itu Aku sudah kuliah semester enam, Aku kehilangan gairah untuk melanjutkan kuliah karena ibu kandungku meninggal dunia. Seolah tujuan hidupku hilang bersamaan dengan meninggalnya ibuku."Ternyata ibu kandung dokter Mozhaf telah meninggal, pantas saja wanita yang ku kira ibu kandungnya tadi hanya bersikap datar dan acuh."Lalu apa hubungannya denganku?" Tanyaku masih kebingungan."Aku begitu frustasi dan terluka karena kepergian ibuku, aku merasa duniaku hilang saat itu juga, Aku begitu menyayangi ibuku bahkan aku masuk kuliah kedokteran karena permintaannya." Dokter Mozhaf menarik nafas dalam mungkin dia masih belum ikhlas sepenuhnya akan kehilangan ibunya."Hari itu aku pergi ke pantai sendirian, aku berniat ingin mengakhiri hidupku dengan melompat dari atas tebing dan terjatuh ke dalam laut. Namun saat itu kamu mencegahku dengan manarik tanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Maduku Sahabatku    BAB 37 - Penyatuan Cinta

    "Ma.. Om dokter kok engga kesini lagi, Ma?" Tanya Rangga yang sedang sibuk memainkan truk mainannya."Mungkin Om Dokter sedang sibuk sayang, jadi belum sempat datang kesini." Jawabku untuk menenangkannya."Om Dokter tinggal disini aja ya Ma, biar bisa deket sama Rangga terus." Ujar Rangga polos.Aku hanya menanggapi dengan senyuman semua celotehnya, anak-anakku masih terlalu kecil untuk memahami masalah orang dewasa. Mereka hanya merasakan ada yang mengisi ruang kosong di hati mereka dengan kehadiran Dokter Mozhaf. Sudah satu bulan Dokter Mozhaf tidak berkunjung ke rumah karena memang ada acara di luar kota.Benda pipihku bergetar ada pesan singkat dari Dokter Mozhaf.[Dik Tari, Mas hari ini sudah menyelesaikan urusan di Bali dan sudah bisa kembali ke Jakarta, Mas bawakan banyak mainan dan oleh-oleh untuk anak-anak, Mas Merindukan mereka.Seulas senyum merekah di bibirku, aku begitu senang membaca pesan singkat itu, begitu perhatiannya Mas Mozhaf kepada ketiga anakku, ketiga anakku pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Maduku Sahabatku    BAB 38 - Ternyata

    Setelah selesei memadu kasih, kami bergegas membersihkan diri dan melaksanakan solat subuh bersama."Dik.. Mas sangat bahagia karena telah memilikimu seutuhnya." Ucap Mas Mozhaf sambil mencium keningku."Terima kasih telah datang dan memberikan obat untuk hatiku dan ketiga anakku, semoga kamu laki-laki terakhir sampai akhir hayatku, Mas." Lalu kami berdua pun berpelukan, netraku membasah karena rasa bahagia."Mas suka nasi goreng seafood?" "Apapun aku suka asal kamu yang memasak." Jawab Mas Mozhaf sambil melingkarkan tangannya pada pinggangku."Kita sarapan dulu, biar berenergi Mas." Aku segera melepaskan pelukannya."Baiklah, aku tidak akan menggodamu, sini aku bisa membantu kamu memasak, gini-gini aku bisa mengupas bawang loh." "Tidak usah, Mas tunggu saja sambil nonton televisi atau mengerjakan pekerjaan, biar aku saja yang masak nanti aku buatkan kopi.""Tidak mau, aku ingin membantumu memasak. Sini aku bantu racikin bumbunya.""Tapi Mas.." Ah ya sudahlah, Mas Mozhaf sama seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Maduku Sahabatku    BAB 39 - Bertemu kembali

    "Sinta!" Wanita yang sudah hampir dua tahun menghilang itu kini berada di hadapanku. "Tari, apa kabar? suatu keberuntungan kamu ada di Bali." "Kamu...disini? Kamu pergi ke Bali?""Iya Tari, setelah proses pengadilan itu Aku dan Mas Rendra merasa terpuruk. Terlebih aku sedih harus kehilangan Nada.""Semua sudah menjadi masa lalu, sekarang kita sudah memiliki hidup masing-masing." "Hmmm, Aku tahu kamu sudah menikah lagi dengan seorang dokter hebat dan terkenal. Selamat Tari.""Iya, baru lima belas hari kami menikah, Terima kasih." "Tari... Aku mau meminta maaf kepadamu, karena Aku dengan sengaja menyakitimu." "Semua itu sudah berlalu, berusahalah untuk melupakannya!" Sinta mengelus-elus perutnya, memang nampak buncit tapi tidak terlalu besar. Apakah dia sedang hamil?"Aku sedang hamil sudah berusia delapan bulan, Aku menantikan kehamilan ini sudah begitu lama." Ucapnya dengan mata berbinar dan wajah bahagia."Selamat kalau begitu, semoga sehat sampai nanti persalinan." Tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Maduku Sahabatku    BAB 40 - Kabar Duka

    "Apa! Sinta meninggal?" Aku begitu terkejut mendengar apa yang di ucapkan oleh customer service bahwa Sinta sudah meninggal dan sebagian karyawan sudah melayat ke sana."Bukankah Sinta sedang hamil?""Iya Bu, anaknya terpaksa harus lahir premature karena kecelakaan kemarin dan Bu Sinta mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan, hingga akhirnya meninggal."Mendengar penjelasan dari customer service dadaku terasa sesak, baru kemarin aku bertemu dengannya dan dia bermain bersama anakku, kini aku menerima kabar duka tentang dirinya."Ma.. apa benar Bunda Sinta sudah meninggal? Baru kemarin Nada bermain sama Bunda. Huuaaa." Nada menangis tahu berita duka ini.Ku gendong gadis kecilku itu dan menenangkannya, sebelum pergi ke kamar aku meminta alamat Sinta yang ada di Bali."Mas, Sinta sudah meninggal." "Apa? Bukankah kemarin kalian baru saja bertemu?""Sinta mengalami kecelakaan kemarin Mas dan harus melahirkan lebih awal karena kehamilan Sita sejak awal sudah bermasalah jadi dia meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Maduku Sahabatku    BAB 41 - Mulai Aneh

    "Mas jika Rindu nangis, cek popoknya kemungkinan dia pup atau sudah penuh pipis, jika bukan popoknya yang kotor , mungkin dia lapar Mas, jika bukan popok atau lapar , mungkin Rindu sedang ngantuk." Jelasku panjang lebar pada Mas Rendra di telepon.Sudah satu bulan Mas Rendra dan aku sering berhubungan via telepon karena Mas Rendra masih sering bingung merawat Rindu sendiri. Mas Rendra memang sudah menyewa baby sitter untuk Rindu tetapi jika Mas Rendra sudah pulang bekerja baby sitter itu pun pergi dan Mas Rendra merawat Rindu sendiri. {Baik Tari, terima kasih sudah mau Aku repotkan malam-malam begini.} Telepon dimatikan oleh Mas Rendra, aku yang sedang berada di balkon berniat untuk kembali ke kamar. Mas Mozhaf sudah berdiri tepat di depan pintu. "Mas, kamu belum tidur?" "Aku sudah tidur tadi, karena haus aku terbangun dan kamu sudah tidak ada di kamar." "Ohh.. ya sudah ayo kita masuk." Aku melingkarkan tanganku pada lengannya."Rendra lagi yang telepon ya Dik?" "Iya Mas," "Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Maduku Sahabatku    BAB 42 - Gangguan dari Nia

    "LEPASKAN TARI, RENDRA!"Teriakan Mas Mozhaf bergema di dalam rumah, baru kali ini aku melihat dirinya begitu tersulut amarah dan berbicara keras seperti itu, aku dan Mas Rendra langsung menoleh ke arah sumber suara keras itu, ngeyelnya Mas Rendra tetap mencengkram tanganku."Lepaskan Istriku!" Mas Mozhaf menarikku ke dalam pelukannya setelah berusaha melepaskan cengkraman Mas Rendra."Jangan berani kurang ajar ya kamu, Zhaf. Tari itu ibu dari ketiga anakku!" "Tapi Tari sekarang adalah istriku, kamu tidak berhak berbuat sesukamu kepadanya! Ku peringatkan kamu agar jangan berani macam-macam lagi dengan istriku!" "Bagaimanapun Aku dan Tari tidak akan dengan mudah terpisah, ada tiga penghubung di antara kami yang kamu tidak punya dengan Tari!" Mas Mozhaf menggertakan giginya dan mengepalkan tangannya, Aku yakin Mas Mozhaf sangat tersulut amarah atas ucapan Mas Rendra, segera ku usap punggungnya dan ku bisikkan agar bersabar, perlahan amarahnya mulai bisa di kendalikan."Pergilah dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23

Bab terbaru

  • Maduku Sahabatku    BAB 96 - Meminta untuk menjadi Istri Kedua

    Setelah puas menikmati malam yang panas, Rindu dan Yash saling menatap langit-langit hotel."Yash, apakah yang kita lakukan ini benar?" "Tentu saja benar, sayang. Aku mencintaimu." "Seharusnya kamu menghabiskan malam pertama dengan Azura. Hiks." Rindu menangis meratapi kenyataan bahwa Yash sudah beristri tapi malah menghabiskan malam bersamanya. "Hai.. hai dengarkan Aku. Aku punya tujuan lain menikahi Azura. Aku sama sekali tidak mencintainya." "Kenapa kamu seperti ini Mas?""Itu karena ornagtua Azura yang sudah mengahancurlan masa kecilku, Rin." "Apa? Tante Tari dan Om Mozhaf memang mereka melakukan apa." Akhirnya Mozhaf menceritakan semuanya kepada Rindu. Rindu sangat terkejut ternyata meraka masih memiliki hubungan di masa lalu. "Yash.. apa kamu sudah gila?" Rindu mendorong Yash setelah mendengar ceritanya."Biarlah aku melakukan urusan balas dendamku, Rin. Cintaku tetaplah kamu, tolong jangan campuri rencanaku dan tetap bahagia bersamaku." "Tapi.. Azura tidak bersalah."

  • Maduku Sahabatku    BAB 95 - Gairah Malam Pertama (21+)

    Satu jam sebelum ijab qobul Yash dan Azura.Setelah semalam berkabar dengan penuh penyesalan kepada Azura bahwa Rindu tidak bisa datang di acara pernikahannya, Rindu sudah berada di bandara untuk menunggu pesawat yang akan dia naiki menuju Bali."Kenapa begitu mendadak acara bedah buku ini ya? Pas sekali di acara pernikahan Adikku." Cicit Rindu ketika sudah menunggu jadwal keberangkatannya. Tapi karena sedang ada masalah di pesawat yang akan Rindu naiki, maka penerbangan akan delay selama enam jam untuk proses perbaikan. Rindu begitu senang, dengan delaynya pesawat, jadi dirinya bisa menghadiri pernikahan Azura dan ikut berbahagia bersama adiknya itu."Zura, Kaka datang, Kaka ingin ikut hadir dalam acara bahagiamu." Rindu segera mengendarai mobilnya ke rumah Tari dan Mozhaf dimana acara pernikahan Azura berlangsung. Sekitar dua puluh menit Rindu mengendarai akhirnya Rindu sampai di rumah Tari dan Mozhaf.Tari yang melihat Rindu datang begitu bahagia, menyambut Rindu dengan hangat b

  • Maduku Sahabatku    BAB 94 - Hari Pernikahan

    Azura dan keluarganya sibuk mengurus pernikahannya yang akan dilaksanakan besok, hanya beberapa tamu undangan yang akan menghadiri acara pernikahan Azura dan Yash.Sesuai permintaan Yash, acara di laksanakan di rumah Azura dan tidak mengadakan acara besar-besaran. Tari dan Mozhaf mengikuti semua permintaan Yash asal nanti Azura bisa berbahagia.Namun tampak Azura tidak bersemangat, wajahnya terlihat sedih dan murung. Tari yang menyadari itu langsung mengajak Azura untuk berbicara di kamarnya."Nak, ada apa denganmu? Harusnya kamu bahagia besok hari pernikahanmu." Tanya Tari saat sudah berada di kamar pengantin Azura."Ma, apakah Mas Yash sesibuk itu? Sampai selama seminggu ini kami tidak bertemu? Bahkan Mas Yash meminta temannya yang menyerahkan sesesahan itu. Bahkan pas fitting baju Mas Yash tidak hadir, sepertinya pernikahan ini tidak membuatnya senang." Azura tertunduk sedih, bulir bening menetes dari pipinya. Azura yang memiliki hari lembut, sangat kecewa dengan sikap dari Yash

  • Maduku Sahabatku    BAB 93 - Hanya Kau Wanitaku

    "Tuan, apakah kita akan memberitahu ornagtua Tuan dan kakek bahwa Tuan akan segera menikah?" Tanya Baim sembari menyetir.Yash mendekati Baim dan memukul kepala Baim dengan cukup keras walau tidak terlalu sakit."Apa kau sudah gila, Im? Ini pernikahan jebakan, orangtua dan kakek ku tidak harus tahu!" "Baik Tuan, maafkan saya." "Kamu juga harus merahasiakan ini, mengerti Im?" "Baik Tuan." Baim kembali serius menyetir, agar bisa membawa mobil mewah Tuannya dengan nyaman.Yash kembali menatap kearah luar mobil, kecupan yang Azura berikan tadi masih terbayang di pikirannya. Tiba-tiba ponsel Yash berdering. Tertera naman Cintaku di sana. Bayang-bayang Azura seketika hilang saat Yash melihat panggilan telepon itu dan segera menerima telepon itu."Halo , sayang. Maaf Aku terlalu sibuk jika tidak bisa menghubungimu." Wanita di sebrang sana yang sedang bertelepon dengan Yash pun dengan lembut menjawab. (Tidak apa-apa sayang. Kamu pasti sibuk setelah pelantikan CEO dan kebebasan ibumu."

  • Maduku Sahabatku    BAB 92 - Pernikahan Penjara

    "Mama, papa. Mas Yash sudah datang."Deg.. Yash sangat terkejut, Azura ternyata menyiapkan makan malam bersama kedua orangtuanya yaitu Tari dan Mozhaf. Yash masih belum siap untuk bertemu dengan mereka berdua yang begitu Yash benci.Yash terdiam, sejujurnya Yash belum siap untuk bertemu kedua orangtua Azura. Tetapi gadis berjilbab di depannya itu justru sudah membawa kedua orangtuanya."Mas, kenalkan ini Papa dan Mama ku," Azura memberikan kode dengan mengedipkan sebelah matanya kepada orangtuanya. "Nak Yash, senang bertemu denganmu Nak. Kami orangtua Azura." Mozhaf sembari menyodorkan tangannya.Yash seolah muak dengan makan malam ini, tapi demi rencananya berhasil Yash harus bisa bertahan. "Saya Yash. Kekasih Azura, putri kalian." Mozhaf dan Tari saling pandang dan tersenyum, tampannya mereka bergitu bahagia saat Yash menyebut dirinya kekasih Azura. Begitupun Azura terlihat malu-malu."Azura beruntung bisa mendapatkan kekasih yang tampan sepertimu, nak." Cicit Tari setelah semua

  • Maduku Sahabatku    BAB 91 - Kejutan Besar

    Yash bersiap untuk menyambut kedatangan Mamanya, setelah dua puluh tahun berlalu, kini mamanya akan menginjakkan kakinya di rumah masa kecilnya lagi. Rasa rindu begitu menyeruak di hati Yash. Rumah telah di hias dengan begitu cantik atas ide dari Yash. Berbagai makanan kesukaan Nia juga sudah di siapkan. Yash sudah mulai memahami kondisi mamanya sejak berusia sepuluh tahun. Yash muda yang sudah begitu dewasa, dengan tegar sering mengunjungi mamanya di penjara, walau hanya sekedar berbagi cerita ataupun membawakan makanan kesukaan Nia.Setelah Yash lulus SMA, Nia sudah mulai melarang Yash menjenguknya ketika. Nia tidak ingin membuat citra Yash yang saat itu sudah masuk Universitas terbaik menjadi buruk hanya karena sering menemuinya.Yash menolak permintaan mamanya, sebab bagi Yash tidak bertemu dengan Mamanya adalah suatu siksaan. Tapi tekad Nia sudah bulat, Nia sama sekali tidak akan menemui Yash ketika Yash berkunjung. Rasa sedih mulai menghinggapi hatinya, sampai akhirnya Yash ha

  • Maduku Sahabatku    BAB 90 - Dua Puluh Tahun Kemudian

    Yash kecil menangis, tidak semua perkataan Ayah dan kakeknya Dia mengerti, tapi Yash cukup tahu bahwa ibunya tidak pergi bekerja melainkan di dalam penjara. "Mama.." Gumam Yash dan perlahan menutup pintu ruang kerja kakeknya.Yash kecil berjalan perlahan dengan airmata dan ingus yang keluar, walau sudah berulang kali Yash hapus dengan ujung bajunya. Yash kembali ke dalam kamarnya. Duduk diam di ranjang berbentuk perahu itu. "Siapa om Mozhaf itu? Hingga Mama rela berbuat apapun untuknya dan meninggalkan Yash sendiri?" "Mama salah apa hingga harus dipenjara? Bukankah di penjara itu untuk orang yang jahat? Tapi mama Yash bahkan orang jahat. Hiks." Yash menangis, anak sekecil itu masih banyak bingung dan tidak mengerti perkataan orang dewasa. Melihat Ayahnya menangis membuat Yash ketakutan. Yash takut di tinggal pergi Ayahnya juga setelah mamanya meninggalkannya begitu saja. Lelah menangis akhirnya Yash tertidur begitu saja. Masa depan Yash akan saling terhubung dengan kehidupan oran

  • Maduku Sahabatku    BAB 89 - Semua untuk Yash

    "Sekarang jangan lagi coba untuk bertemu denganku lagi, Ayah!" Nia berucap dengan kedua netra yang membahas, hatinya begitu lara merasa Ayah yang selama ini membela dan melindunginya kini malah membiarkannya masuk penjara. "Ayah tahu, keadaan ini sangat berat dan sulit untuk kita tapi percayalah, apapun yang Ayah lakukan adalah yang terbaik untukmu, Nak." Pak Wijaya berdiri lalu berjalan ke arah putrinya yang sedari tadi tidak ingin duduk bersamanya lalu mencoba meraih tangan putrinya untuk membujuknya. Mendengar ucapan Ayahnya, Nia malah tertawa meledek, "Terbaik apanya Yah? Sekarang aku berada di penjara." Dalam benak Nia."Kini Aku berada di penjara , apakah ini yang Ayah harapkan?" Ucap Nia sembari mengibaskan tangan Ayahnya."Tentu bukan itu yang Ayah mau, Nak. A.. Ayah hanya ingin kamu tahu kesalahanmu. Bahwa perbuatan apapun semuanya ada konsekuensinya," "Cukup! Nia tidak ingin mendengar apapun yang Ayah ucapkan. Nia tidak bersalah, mas Mozhaf lah yang bersalah karena tela

  • Maduku Sahabatku    BAB 88 - Demi kebaikannu, Anakku

    Dalam ruangan sidang, Nia sudah memakai baju Oren dengan tangan di borgol dan berdiri di bagian podium terdakwa. Pengacara Nia sudah bersiap dengan segala pembelaannya nanti. Pak Wijaya juga sudah datang untuk melihat jalannya persidangan.Lukas juga sudah berada di kursi terdakwa. Walau bagaimanapun Lukas tetap terlibat dalam kejahatan yang Nia lakukan. Bahkan bisa di sebut Lukas sebagai kaki tangan dari Nia yang bertugas menjalankan tugas yang Nia berikan dengan imbalan sejumlah uang."Persidangan untuk terdakwa Nia Wijaya Kusuma dan Lukas Andrian akan segera di mulai. Silahkan untuk jaksa penuntut umum untuk menyebutkan tuntutannya." Ujar pak Hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu."Baik pak hakim, saya jaksa Hendri mewakili tuntutan dari bapak Mozhaf untuk kejahatan yang sudah Ibu Nia lakukan dengan kaki tangannya Bapak Lukas dengan imbalan memberikan sejumlah uang atas perbuatan yang bapak Lukas lakukan. Semua bukti dan saksi sudah sangat jelas, kami harap ibu Nia dan Bap

DMCA.com Protection Status