Share

BAB 148

Makan malam canggung akhirnya selesai, itu pikiran Agnia. Tapi siapa sangka ternyata keluarga Aditya masih mengajaknya minum teh setelah makan malam di taman restoran mewah itu.

“Aditya dulu sangat menggemaskan, kapan-kapan aku akan menunjukkan fotonya saat dia masih kecil.” Ucap Rima pada Agnia.

Agina tersenyum canggung, dia juga tak ingin melihat masa kecil bosnya itu. Tapi kenapa keluarganya memperlakukannya seolah dia adalah calon mantu mereka?

Agnia merasa semakin bingung dengan perlakuan keluarga Aditya. Di satu sisi, dia hanya ingin mempertahankan hubungan profesional, tetapi di sisi lain, keluarga Aditya tampak memperlakukannya seperti lebih dari sekadar asisten.

"Terima kasih, Ibu, tapi sepertinya tuan Aditya tidak akan terlalu senang jika fotonya yang masih kecil dilihat orang lain," jawab Agnia dengan senyum sopan, mencoba meredakan suasana.

Rima tertawa kecil, "Oh, tidak usah khawatir. Dia akan baik-baik saja. Lagipula, ini hanya bagian dari keluarga. Kami senang melihatmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status