Share

BAB 150

“Sayang, kau tak makan sarapanmu?” Tanya Anya dengan khawatir.

Misella, putrinya tampak murung saat ini dan seolah dia tak berselera makan karena itu.

“Aku tak lapar, mama. Boleh aku langsung berangkat sekolah saja?” Tanya Misella pada Anya.

Anya tersenyum, “Baiklah, bawa bekalmu. Nanti sarapan di sekolah ya.” Ucap Anya dengan lembut.

“Iya, ma.”

Anya merasa ada yang tidak beres dengan putrinya, namun ia memilih untuk tidak memaksanya berbicara saat itu juga. "Baiklah, tapi ingat, kalau ada apa-apa, kamu selalu bisa cerita ke Mama," katanya dengan lembut sambil menyerahkan bekal untuk Misella.

Misella mengangguk perlahan, mengambil bekalnya tanpa banyak bicara. "Terima kasih, Ma," jawabnya pelan sebelum beranjak menuju pintu.

David yang sedang mengamati dari belakang ikut mendekati Anya setelah Misella pergi. "Sepertinya ada yang mengganggunya, ya?"

“Mas, coba tanyakan pada guru disana. Aku takut jika Misella dapat masalah dengan teman sekelasnya.”

David mengangguk, “Akan aku hubungi me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status