Share

BAB 152

“Misella!” Anya langsung masuk ke ruangan dimana Misella di rawat.

Wajah Misella pucat meskipun sudah sadar, keningnya diperban untuk menutupi lukanya.

“Mama.” Ucap Misella dengan pelan, dia menundukkan kepalanya, merasa bersalah karena membuat masalah di sekolah.

“Sayang, apa kamu tidak apa-apa?” Tanya Anya dengan khawatir.

Misella menggeleng pelan, menahan air mata yang mulai menggenang di matanya. "Maaf, Mama... Aku nggak bermaksud bikin masalah," ucapnya dengan suara yang hampir berbisik.

Anya segera duduk di samping tempat tidur Misella, menggenggam tangan putrinya dengan lembut. "Kamu tidak perlu minta maaf, sayang. Yang penting sekarang kamu baik-baik saja," ucap Anya, suaranya lembut namun penuh rasa khawatir.

Misella menangis, lalu memeluk ibunya. “Maaf ya, ma. Aku selalu bikin repot mama. Maaf, karena aku mama harus meninggalkan adik-adik, maaf juga mama harus kerepotan mengurus Misella yang nakal ini, Misella merasa bersalah dan ga pantes jadi anak mama.”

Anya merasakan da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status