Share

BAB 145

“Dia sudah tertidur?” Tanya Aditya pada Agnia saat mereka berada di mobil.

Agnia yang sedang memangku Misella saat gadis kecil itu tidur mengangguk, “Sepertinya, dia kekenyangan dan tidur, tuan.” Ucap Agnia dengan sopan.

“Jika begitu kita antar saja ke mansion langsung, lalu kita bisa pergi berdua.” Ucap Aditya dengan tenang.

“Maaf?” Ucap Agnia karena takut salah dengar apa yang dikatakan bos-nya itu.

Agnia menatap Aditya dengan ekspresi terkejut, masih mencoba memastikan apakah dia benar mendengar apa yang barusan dikatakan. "Maaf, Tuan Aditya, maksud Anda... pergi berdua?"

Aditya tersenyum tipis, matanya tetap fokus ke jalan. "Iya, Agnia. Setelah kita antar Misella ke mansion, bagaimana kalau kita makan malam bersama? Hanya kita berdua. Anggap saja sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasmu selama ini."

Agnia merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Dia tak pernah membayangkan Aditya mengajaknya keluar untuk makan malam di luar urusan pekerjaan. Namun, sebagai asisten profesional
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status