Share

BAB 109

“Tolong bantu aku untuk dekat dengan Anya di segala situasi.”

Kata itu teringat jelas di memori Nersa, dia mencuci wajahnya dengan sangat kasar mengingat perkataan Matthew tadi siang.

“Arrgggghhhh. Kenapa ANYA! ANYA! ANYA!!!!”

Nersa mencuci wajahnya dengan penuh frustrasi, mencoba mengusir pikiran tentang permintaan Matthew. Hatinya bergejolak antara kesedihan dan amarah. Dia sudah lama menyukai Matthew, dan mendengar nama Anya terus-menerus dari pria yang dia kagumi membuatnya merasa seolah-olah dia tidak pernah memiliki kesempatan.

"Kenapa harus Anya?!" serunya lagi, suaranya menggema di dalam kamar mandi.

Nersa menatap cermin, melihat refleksi dirinya yang dipenuhi kebingungan dan kekecewaan. Dia tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Matthew, yang seharusnya menjadi momen yang menyenangkan, malah berubah menjadi perasaan yang begitu pahit.

Perlahan, dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Aku harus tenang," bisiknya pada diri sendiri. "Aku tidak bisa mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status