Share

43. Pembukaan Kafe Milik Mayang

Pak Gito tersenyum ramah pada Haris. Tentu saja sosok pebisnis besar itu tampak heran. Apakah Ara meminta Pak Gito untuk mengantarkannya? Entah, kadang Ara sama sekali tidak bisa ditebak jalan pikirannya.

"Iya. Pak Gito tahu di mana Ara?" tanya Haris ingin memastikan ucapan sang sopir pribadinya.

"Ya. Mbak Ara tadi menghubungi saya. Sekarang Mbak Ara ada di kantornya. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kemungkinan tidak akan kembali ke kantor ini." Pak Gito membuat Revan salah tingkah saat ini.

Revan hanya bisa berharap jika kebohongannya tidak diketahui oleh papa mertuanya. Revan memasang wajah serius kali ini. Haris menoleh ke arah sang menantu.

"Syukurlah jika istri kamu ke kantor. Papa pikir dia pergi tanpa tentu arah." Haris tampak sangat lega saat ini.

Revan mengembuskan napas karena lega ketika Haris sama sekali tidak mencurigainya saat ini. Setidaknya kali ini Revan aman. Entah untuk selanjutnya karena ada pepatah yang mengatakan jika sepandai-pandainya tupai melomp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status