Saat Alena keluar dari kamar mandi, hal pertama yang ia lihat adalah suaminya sedang bersandar di tempat tidur sambil memainkan handphone nya. Laki-laki itu terlihat sangat tampan dan gagah, apalagi saat dia sedang fokus memainkan sesuatu.
Ansen merupakan seorang gamers profesional. Dia biasa melakukan latihan dan berdiam diri di depan komputer. Hal itulah yang membuat tak ada orang-orang berpikir bahwa Ansen tak bekerja atau pengangguran.
Alena mendekat dan memeluk suaminya dengan sayang. Ia selalu menjadi istri yang pengertian dan tak akan mengganggu kegiatan suaminya. Hanya saja kali ini terbilang istimewa, semua itu dikarenakan Sang Ibu yang datang berkunjung secara tiba-tiba.
Mengerti bahwa istrinya sedang gelisah, Ansen menaruh handphone nya dan membalas pelukan Alena dan sesekali mencium kening sang istri.
"Hari ini melelahkan, apa kamu tidak ingin istirahat?"
Alena hanya menggeleng dan menggoda suaminya dengan tatapan provokatif. "Aku ingin begadang malam ini."
Sebagai Suami istri tentu saja Ansen paham apa yang dimaksud Alena. Ia pun tersenyum miring sambil melihat istrinya dengan tatapan lapar. Tak lama mereka berpelukan dan berciuman untuk waktu yang lama.
Ansen adalah laki-laki muda yang sedang bergairah, tentu saja dia memiliki stamina yang luar biasa. Dia akan selalu melayani Alena dengan penuh semangat. Walaupun terkadang Alena merasa Ansen terlalu berlebihan dan terkesan kasar. Selama Alena mampu menanggungnya ia akan tetap diam dan membiarkan Ansen melakukan apapun yang dia mau.
Hubungan Ansen dan Alena terbilang harmonis. Mereka tak pernah berdebat untuk sesuatu yang tak penting. Walau Ansen memiliki penghasilan yang kecil, Alena tak akan segan untuk menghidupinya. Begitu pula dengan Ansen, ia tau bahwa Alena adalah seorang wanita karir. Jadi Alena tak akan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sebagai suami yang baik, tentu saja Ansen bersedia menyiapkan semua kebutuhan rumah tangga. Termasuk memasak dan membersihkan rumah.
Dua orang yang saling mengisi kekurangan masing adalah pasangan yang sempurna. Bukan hanya itu, mereka juga terbilang sangat cocok di ranjang. Tak ada keluhan dari masing-masing dalam hal semacam itu. Mereka menikmatinya dan tak egois dengan mencari kesenangan seorang diri.
Hubungan semacam ini sangat jarang terjadi. Itu membuat Alena selalu bersyukur pada Tuhan karena diberikan pasangan semacam ini.
Setelah lama bergelut dengan kesenangan. Alena perlahan tidur, tapi itu berbeda dengan Ansen. Laki-laki itu tetap diam dan menatap Alena dengan tatapan dingin. Sangat berbeda dengan wajah ramah yang dia tunjukkan pada Alena setiap harinya.
Ansen bangun dan mencari celananya. Dia meninggalkan Alena seorang diri di kamar mereka. Dia mengambil rokok dan di laci dapur lalu merokok dengan santai. Alena tak pernah tau bahwa Ansen adalah seorang perokok pasif. Di depan gadis itu, Ansen selalu bertingkah sempurna.
Ansen diam dan menikmati rokoknya seorang diri. Wajahnya dingin dan terkesan angkuh. Alena tak pernah tau betapa tidak tersentuh nya Ansen di mata orang lain. Dia adalah orang kejam dan tak berperasaan. Hampir seluruh bagian dari hatinya berisi kemarahan dan balas dendam.
Ansen benci tempat ini, dia juga benci ibu mertuanya dan dia juga benci Alena. Dia benci semua hal yang Keluarga Alena lakukan pada keluarganya.
Alena adalah anak dari musuh terbesar Ansen. Itu membuat Ansen ingin membalas dendam dan membuat Alena menderita. Hanya saja saat ini belum tepat, dia masih menunggu waktu terbaik untuk membuat Alena jatuh pada lubang hitam.
Walaupun ini merupakan dosa Ayah Alena, tapi tetap saja Alena adalah anaknya. Gadis itu harus merasakan apa yang ia rasakan selama ini. Setidaknya laki-laki tua itu akan menangis di dalam kubur, saat melihat putri semata wayangnya menangis dengan putus asa.
Kemarahan Ansen terkadang tak bisa dibendung. Dia akan melampiaskannya dengan berhubungan bersama Alena dengan cara yang kasar. Melihat gadis itu menangis di tempat tidur sambil memohon padanya adalah kepuasan tersendiri. Dia tak akan segan membuat Alena berteriak menikmati kesenangan dan kesakitan disaat bersamaan.
Baginya Alena ada target balas dendam atas semua kemarahan yang Ansen miliki. Sebenarnya sangat mudah untuk menghancurkan Alena melalui perusahaan. Akan tetapi Ansen tak mau melakukannya. Dia ingin Alena merasakan sendiri bagaimana rasanya kehilangan orang yang paling dia sayangi dan cintai.
Ansen ingat bagaimana dia sangat putus asa sepuluh tahun yang lalu. Saat Ansen menikmati keberhasilannya dengan memenangkan lomba tingkat internasional di bidang komputer. Saat itu Ansen yang bahagia tak sabar menghubungi keluarga dan berharap keluarga nya akan datang ke kota untuk merayakan keberhasilan.
Sebagai keluarga menengah ke bawah, keluarga Ansen memiliki keterbatasan dalam transportasi. Mereka menyewa mobil dari perusahaan ternama untuk memboyong seluruh keluarga ke kota. Tapi siapa yang menyangka kecelakaan besar terjadi. Semua anggota keluarganya meninggal ditempat saat kecelakaan terjadi.
Mendengar hal itu perasaan Ansen hancur. Dia pun mencari tau tentang kebenaran kecelakaan tragis itu. Tapi hal mengejutkan berhasil ia terima. Mobil yang di sewa keluarganya ternyata tak layak beroperasi. Beberapa fasilitas telah rusak parah.
Ansen merasa tak terima dan berusaha menuntut Perusahaan yang membuat keluarganya meninggal. Tapi itu tak berhasil, Perusahaan yang ia tuntut adalah Perusahaan besar dengan penghasilan milyaran. Mereka tak segan membungkam penyidik dan berhasil menutup kasus itu tanpa kerugian sedikit pun.
Bagi Ansen itu adalah tindakan binatang. Tak ada sisi kemanusiaan di dalamnya. Apalagi menurut data yang berhasil ia dapat, hampir lima puluh persen kendaraan yang mereka sewakan memiliki kondisi yang sama.
Ansen tak dapat membayangkan berapa banyak korban yang telah menjadi tumbal kebobrokan mereka. Bahkan perusahaan itu menggunakan semua data korban yang mereka punya untuk mendapatkan asuransi yang luar biasa banyak.
Jika semua asuransi korban dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun. Perusahaan tersebut dapat dikatakan mendapat keuntungan hingga satu triliun.
Saat Ansen terpuruk dan sakit hati. Ansen harus melihat betapa bahagianya laki-laki itu saat berada di dalam berita televisi karena berhasil menjadi orang terkaya. Hal itu membuat Ansen bertekad untuk membalas dendam dengan cara yang paling kejam.
Hanya saja sangat disayangkan, enam tahun yang lalu laki-laki bejat itu telah mati karena penyakit jantung. Sekarang hanya tinggal anak dan istrinya yang tersisa.
Ansen pikir perusahan itu akan hancur setelah ditinggal oleh pemimpinnya. Ternyata prediksi nya salah. Anak perempuan dari laki-laki bejat itu ternyata adalah orang yang berbakat. Dalam waktu beberapa tahun Perusahaan kembali pulih, bahkan berkembang menjadi Perusahaan raksasa yang meraup keuntungan bersih puluhan triliun.
Ansen yang kemarahannya semakin berkobar berubah menjadi lebih kejam. Ia terjun ke dunia bawah dan mendapatkan uang dengan cara yang ilegal. Semua hal yang ia lakukan semata-mata untuk menyaingi kekayaan Alena. Sekarang kekayaan Ansen telah melebihi Alena dan ia dapat dengan mudah menghancurkan perusahaan Alena dengan beberapa trik licik. Hanya saja Ansen merasa akan lebih menyenangkan jika ia menghancurkan Alena dengan cara yang paling kejam. Cara yang membuat gadis itu menangis darah dan merasa bahwa hidup lebih baik daripada mati.
Saat Ansen menikmati rokoknya, ia tak menyadari ada seseorang di belakangnya yang menatap Ansen dengan wajah kaget."Kamu merokok?"Ansen yang mendengar suara istrinya langsung kaget. Ia tak menyangka Alena akan bangun di tengah malam. Untuk sesaat ia berusaha mencari akal agar gadisnya tak curiga. Ia pun melepas rokok itu dengan wajah menunduk seperti biasanya."Maafkan aku," ucapnya mengaku.Ansen pun mencoba untuk tenang dan menyusun kata-kata terbaik agar Alena percaya padanya mengenai apakah ia bisa merokok atau tidak. Lagipula gadis itu sudah terlanjur melihatnya saat merokok tadi. Apalagi Alena itu sangat pintar. Ansen tak ingin membuat gadis itu curiga dengan tingkahnya yang ada di luar batas normal."Sejak kapan kamu mulai merokok?"Wajah Alena terlihat kecewa, ia tak pernah tau kalau suaminya adalah seorang perokok. Ansen yang sadar bahwa Alena kecewa padanya langsung memeluk gadis itu erat. Dia meringis seolah dia ikut merasa kesa
Ansen bangun lebih dulu. Ia membersihkan sisa kekacauan yang telah dibuat sebelumnya. Tak lupa ia memasak sarapan untuk mereka berdua. Wajah Ansen terlihat datar, sebenarnya ia terbiasa melakukan hal kasar semacam ini. Dulu saat ia jatuh miskin dan terpaksa harus bekerja kasar. Ansen memasak dan membuat banyak hal untuk dirinya sendiri. Itu dilakukan untuk menghemat uang yang berhasil ia hasilkan. Terjun ke dunia bawah tentu saja bukan sesuatu yang mudah. Ansen telah melakukan banyak hal untuk mencapai posisi tertinggi. Menjadi kurir hingga tertembak oleh musuh pun sudah pernah ia rasakan. Kehidupan yang begitu keras itulah yang membuatnya semakin sakit hati saat melihat Alena yang hidup dengan begitu indah. Alena adalah definisi manusia yang hidup tanpa kekhawatiran dan keberuntungan. Alena sangat cantik, tubuhnya tak terlalu tinggi dan berat badannya ideal. Kulitnya yang putih bersih tanpa cacat membuatnya semakin terlihat seperti seorang putri. Dengan kekayaan yan
Selama sehari penuh mereka menghabiskan waktu berdua. Menonton film dan bercanda. Jika itu dilihat dari kacamata asing. Maka dari sudut mana pun kamu melihat, mereka terlihat seperti pasangan yang saling mencintai. Mungkin juga akan membuat orang lain cemburu dan iri karena ingin memiliki hubungan yang sama.Sifat dan Sikap Ansen begitu sempurna, hingga tak ada celah untuk orang lain curiga padanya. Alena bahkan tak akan mungkin percaya tentang seperti sikap dan sifat Ansen yang sebenarnya.Alena semakin hari semakin jatuh cinta pada Ansen. Ia tak dapat membayangkan jika suatu saat hidup tanpa Ansen di sisinya. Sekarang hidup Alena dapat dikatakan sangat bergantung pada suamiku.Selama seharian penuh mereka berkencan di rumah. Kencan yang sulit mereka dapatkan akibat Alena yang sangat sibuk bekerja.Keesokan harinya Alena kembali seperti biasanya. Ia menjadi Presiden perusahaan besar dan menjadi seorang workaholic lagi. Itu membuatnya harus bangun p
Matahari terlihat akan terbenam, siluet cahaya keemasan menyinari ruangan Alena. Sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan ini, tentu saja Alena mendapatkan ruangan terbaik. Akses serta fasilitas mewah dapat ia nikmati dengan santai. Apalagi pemandangan indah selalu menyambutnya di sore hari. Akan tetapi itu tak membuat Alena merasa terlena dan menikmati pemandangan indah itu. Baginya pulang lebih cepat selalu menjadi yang utama.Sebagai seorang CEO perusahaan besar, Alena memiliki kesibukan yang luar biasa. Akan tetapi sebagai seorang istri, Alena selalu menyisihkan waktunya untuk pulang dan makan malam bersama dengan Ansen. Melihat betapa sibuknya ia sebagai seorang pekerja, Alena tak bisa membayangkan jika suaminya bukan Ansen.Ansen adalah laki-laki yang sangat pengertian, laki-laki itu tak pernah protes dengan segala kesibukan yang Alena lakukan di perusahaan. Itu membuat Alena merasa bersalah dan takut Ansen akan kesepian berada di Apartemen.Sekarang
Semua barang berserakan dan penuh dengan bau yang tak sedap. Sebagai orang yang sudah menikah, tentu saja Alena tau dan mengenal bau semacam ini."Ansen!"Selama lebih dari setengah tahun menikah, ini pertama kalinya Alena menggunakan intonasi nada bicara yang tinggi dalam berbicara. Hal itu membuktikan betapa marah dan kecewanya ia saat ini. Ansen yang mendengar suara istrinya yang tinggi dari luar telah berhasil menyusut dan menjadi sangat gugup. Ia pun hanya mampu menggigit jari sambil memikirkan alasan untuk menghindar.Mata Alena telah berkaca-kaca, segala bentuk skenario buruk telah ada di otaknya. Ia mungkin akan menjadi gila jika benar Ansen melakukan hal semacam itu dengan wanita lain di rumah mereka sendiri."Ansen!" Panggilnya sekali lagi.Suara itu begitu nyaring, Ansen pun keluar dengan langkah pelan sambil menundukkan kepala. Ia terlihat menyedihkan dan matanya berkaca-kaca seolah ia akan menangis saat itu juga. Pemandangan itu
Ansen masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air. Masalah hari ini telah berhasil ia lewati dengan baik. Walaupun ia harus menangis dan berakting dengan sudah payah. Tapi setidaknya Alena berhasil ia kendalikan.Saat ia menatap wajahnya di cermin, Ansen merasa ada rasa lelah terlibat di wajahnya. Ia ingin semuanya cepat berakhir, tapi ia juga ingin akhir dari cerita ini akan menjadi cerita terbaik dalam hidupnya. Kehancuran Alena adalah yang terbaik dan itu sebentar lagi akan terwujud. Ia hanya perlu sedikit bersabar.Ansen pun keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang teguh kembali. Ia tidak akan goyah lagi hanya karena sebuah pesona.Saat Ansen keluar, ia melihat Alena masih berdiri di ruang tamu sambil menatap ke segala arah dengan tatapan kosong."Apa yang kamu lihat?" ucap Ansen penasaran."Berapa banyak temanmu yang datang ke apartemen?"Mendengar hal itu, entah kenapa keringat Ansen terasa dingin. Ia takut Al
Saat mereka sedang tidur, Alena membuka matanya. Ia tak bisa tidur memikirkan hal yang terjadi sebelumnya. Ia tau bahwa semua pikiran buruk terasa lebih realistis dibandingkan dengan kepercayaan yang berusaha ia bangun untuk suaminya. Hanya saya ia ingin membohongi dirinya sendiri dengan anggapan bahwa Ansen selalu menjadi miliknya.Ia menatap wajah Ansen yang begitu tampan. Ketika laki-laki itu sedang tertidur, Ansen akan terlihat seperti seorang malaikat. Sangat tampan, lembut dan itu berhasil membuat Alena merasa bahwa semua hal yang dilakukan Ansen akan selalu ia maafkan.Katakanlah ia bodoh dan tak bisa berfikir secara logis. Lagipula siapa yang menyuruhnya merasakan cinta yang begitu dalam untuk seorang laki-laki tampan semacam ini. Ia tidak bisa lari dari semua rasa manis yang diciptakan Ansen untuknya. Ia tau ia terlihat seperti ngengat yang mengharapkan api, tapi apa boleh buat ia ternyata menikmati rasa itu.Alena bangun dan mencari air dingin di kulkas. Ia ingin pikirannya
Alena bangun dengan tubuh pegal dan sedikit sakit. Ia membuka matanya yang lelah lalu menoleh ke sisi kiri. Di sana telah tertidur seorang laki-laki yang paling ia cintai. Orang yang selalu ada di sampingnya dan menunggunya untuk pulang.Laki-laki itu adalah orang ia nikahi enam bulan yang lalu. Mereka bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe internet. Saat itu Alena harus mengirim sebuah file dengan cepat. Hanya saja handphone tiba-tiba hilang. Beruntung ia membawa flashdisk dan mengirimkannya di sana.Mereka berkenalan dan langsung menjadi akrab. Ansen sangat ramah hingga membuat Alena merasa nyaman berada di dekatnya. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk dekat. Dalam tiga bulan mereka berhasil memantapkan diri untuk menikah.Pernikahan berlangsung dengan sederhana dan hikmat. Alena merasa sangat bersyukur, setelah sepeninggal sang Ayah akhirnya ia mendapat sosok laki-laki lain sebagai tempat ia bersandar di masa depan.Alena dan Ansen tinggal di
Saat mereka sedang tidur, Alena membuka matanya. Ia tak bisa tidur memikirkan hal yang terjadi sebelumnya. Ia tau bahwa semua pikiran buruk terasa lebih realistis dibandingkan dengan kepercayaan yang berusaha ia bangun untuk suaminya. Hanya saya ia ingin membohongi dirinya sendiri dengan anggapan bahwa Ansen selalu menjadi miliknya.Ia menatap wajah Ansen yang begitu tampan. Ketika laki-laki itu sedang tertidur, Ansen akan terlihat seperti seorang malaikat. Sangat tampan, lembut dan itu berhasil membuat Alena merasa bahwa semua hal yang dilakukan Ansen akan selalu ia maafkan.Katakanlah ia bodoh dan tak bisa berfikir secara logis. Lagipula siapa yang menyuruhnya merasakan cinta yang begitu dalam untuk seorang laki-laki tampan semacam ini. Ia tidak bisa lari dari semua rasa manis yang diciptakan Ansen untuknya. Ia tau ia terlihat seperti ngengat yang mengharapkan api, tapi apa boleh buat ia ternyata menikmati rasa itu.Alena bangun dan mencari air dingin di kulkas. Ia ingin pikirannya
Ansen masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air. Masalah hari ini telah berhasil ia lewati dengan baik. Walaupun ia harus menangis dan berakting dengan sudah payah. Tapi setidaknya Alena berhasil ia kendalikan.Saat ia menatap wajahnya di cermin, Ansen merasa ada rasa lelah terlibat di wajahnya. Ia ingin semuanya cepat berakhir, tapi ia juga ingin akhir dari cerita ini akan menjadi cerita terbaik dalam hidupnya. Kehancuran Alena adalah yang terbaik dan itu sebentar lagi akan terwujud. Ia hanya perlu sedikit bersabar.Ansen pun keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang teguh kembali. Ia tidak akan goyah lagi hanya karena sebuah pesona.Saat Ansen keluar, ia melihat Alena masih berdiri di ruang tamu sambil menatap ke segala arah dengan tatapan kosong."Apa yang kamu lihat?" ucap Ansen penasaran."Berapa banyak temanmu yang datang ke apartemen?"Mendengar hal itu, entah kenapa keringat Ansen terasa dingin. Ia takut Al
Semua barang berserakan dan penuh dengan bau yang tak sedap. Sebagai orang yang sudah menikah, tentu saja Alena tau dan mengenal bau semacam ini."Ansen!"Selama lebih dari setengah tahun menikah, ini pertama kalinya Alena menggunakan intonasi nada bicara yang tinggi dalam berbicara. Hal itu membuktikan betapa marah dan kecewanya ia saat ini. Ansen yang mendengar suara istrinya yang tinggi dari luar telah berhasil menyusut dan menjadi sangat gugup. Ia pun hanya mampu menggigit jari sambil memikirkan alasan untuk menghindar.Mata Alena telah berkaca-kaca, segala bentuk skenario buruk telah ada di otaknya. Ia mungkin akan menjadi gila jika benar Ansen melakukan hal semacam itu dengan wanita lain di rumah mereka sendiri."Ansen!" Panggilnya sekali lagi.Suara itu begitu nyaring, Ansen pun keluar dengan langkah pelan sambil menundukkan kepala. Ia terlihat menyedihkan dan matanya berkaca-kaca seolah ia akan menangis saat itu juga. Pemandangan itu
Matahari terlihat akan terbenam, siluet cahaya keemasan menyinari ruangan Alena. Sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan ini, tentu saja Alena mendapatkan ruangan terbaik. Akses serta fasilitas mewah dapat ia nikmati dengan santai. Apalagi pemandangan indah selalu menyambutnya di sore hari. Akan tetapi itu tak membuat Alena merasa terlena dan menikmati pemandangan indah itu. Baginya pulang lebih cepat selalu menjadi yang utama.Sebagai seorang CEO perusahaan besar, Alena memiliki kesibukan yang luar biasa. Akan tetapi sebagai seorang istri, Alena selalu menyisihkan waktunya untuk pulang dan makan malam bersama dengan Ansen. Melihat betapa sibuknya ia sebagai seorang pekerja, Alena tak bisa membayangkan jika suaminya bukan Ansen.Ansen adalah laki-laki yang sangat pengertian, laki-laki itu tak pernah protes dengan segala kesibukan yang Alena lakukan di perusahaan. Itu membuat Alena merasa bersalah dan takut Ansen akan kesepian berada di Apartemen.Sekarang
Selama sehari penuh mereka menghabiskan waktu berdua. Menonton film dan bercanda. Jika itu dilihat dari kacamata asing. Maka dari sudut mana pun kamu melihat, mereka terlihat seperti pasangan yang saling mencintai. Mungkin juga akan membuat orang lain cemburu dan iri karena ingin memiliki hubungan yang sama.Sifat dan Sikap Ansen begitu sempurna, hingga tak ada celah untuk orang lain curiga padanya. Alena bahkan tak akan mungkin percaya tentang seperti sikap dan sifat Ansen yang sebenarnya.Alena semakin hari semakin jatuh cinta pada Ansen. Ia tak dapat membayangkan jika suatu saat hidup tanpa Ansen di sisinya. Sekarang hidup Alena dapat dikatakan sangat bergantung pada suamiku.Selama seharian penuh mereka berkencan di rumah. Kencan yang sulit mereka dapatkan akibat Alena yang sangat sibuk bekerja.Keesokan harinya Alena kembali seperti biasanya. Ia menjadi Presiden perusahaan besar dan menjadi seorang workaholic lagi. Itu membuatnya harus bangun p
Ansen bangun lebih dulu. Ia membersihkan sisa kekacauan yang telah dibuat sebelumnya. Tak lupa ia memasak sarapan untuk mereka berdua. Wajah Ansen terlihat datar, sebenarnya ia terbiasa melakukan hal kasar semacam ini. Dulu saat ia jatuh miskin dan terpaksa harus bekerja kasar. Ansen memasak dan membuat banyak hal untuk dirinya sendiri. Itu dilakukan untuk menghemat uang yang berhasil ia hasilkan. Terjun ke dunia bawah tentu saja bukan sesuatu yang mudah. Ansen telah melakukan banyak hal untuk mencapai posisi tertinggi. Menjadi kurir hingga tertembak oleh musuh pun sudah pernah ia rasakan. Kehidupan yang begitu keras itulah yang membuatnya semakin sakit hati saat melihat Alena yang hidup dengan begitu indah. Alena adalah definisi manusia yang hidup tanpa kekhawatiran dan keberuntungan. Alena sangat cantik, tubuhnya tak terlalu tinggi dan berat badannya ideal. Kulitnya yang putih bersih tanpa cacat membuatnya semakin terlihat seperti seorang putri. Dengan kekayaan yan
Saat Ansen menikmati rokoknya, ia tak menyadari ada seseorang di belakangnya yang menatap Ansen dengan wajah kaget."Kamu merokok?"Ansen yang mendengar suara istrinya langsung kaget. Ia tak menyangka Alena akan bangun di tengah malam. Untuk sesaat ia berusaha mencari akal agar gadisnya tak curiga. Ia pun melepas rokok itu dengan wajah menunduk seperti biasanya."Maafkan aku," ucapnya mengaku.Ansen pun mencoba untuk tenang dan menyusun kata-kata terbaik agar Alena percaya padanya mengenai apakah ia bisa merokok atau tidak. Lagipula gadis itu sudah terlanjur melihatnya saat merokok tadi. Apalagi Alena itu sangat pintar. Ansen tak ingin membuat gadis itu curiga dengan tingkahnya yang ada di luar batas normal."Sejak kapan kamu mulai merokok?"Wajah Alena terlihat kecewa, ia tak pernah tau kalau suaminya adalah seorang perokok. Ansen yang sadar bahwa Alena kecewa padanya langsung memeluk gadis itu erat. Dia meringis seolah dia ikut merasa kesa
Saat Alena keluar dari kamar mandi, hal pertama yang ia lihat adalah suaminya sedang bersandar di tempat tidur sambil memainkan handphone nya. Laki-laki itu terlihat sangat tampan dan gagah, apalagi saat dia sedang fokus memainkan sesuatu.Ansen merupakan seorang gamers profesional. Dia biasa melakukan latihan dan berdiam diri di depan komputer. Hal itulah yang membuat tak ada orang-orang berpikir bahwa Ansen tak bekerja atau pengangguran.Alena mendekat dan memeluk suaminya dengan sayang. Ia selalu menjadi istri yang pengertian dan tak akan mengganggu kegiatan suaminya. Hanya saja kali ini terbilang istimewa, semua itu dikarenakan Sang Ibu yang datang berkunjung secara tiba-tiba.Mengerti bahwa istrinya sedang gelisah, Ansen menaruh handphone nya dan membalas pelukan Alena dan sesekali mencium kening sang istri."Hari ini melelahkan, apa kamu tidak ingin istirahat?"Alena hanya menggeleng dan menggoda suaminya dengan tatapan provokatif. "Aku ingin
Alena bangun dengan tubuh pegal dan sedikit sakit. Ia membuka matanya yang lelah lalu menoleh ke sisi kiri. Di sana telah tertidur seorang laki-laki yang paling ia cintai. Orang yang selalu ada di sampingnya dan menunggunya untuk pulang.Laki-laki itu adalah orang ia nikahi enam bulan yang lalu. Mereka bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe internet. Saat itu Alena harus mengirim sebuah file dengan cepat. Hanya saja handphone tiba-tiba hilang. Beruntung ia membawa flashdisk dan mengirimkannya di sana.Mereka berkenalan dan langsung menjadi akrab. Ansen sangat ramah hingga membuat Alena merasa nyaman berada di dekatnya. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk dekat. Dalam tiga bulan mereka berhasil memantapkan diri untuk menikah.Pernikahan berlangsung dengan sederhana dan hikmat. Alena merasa sangat bersyukur, setelah sepeninggal sang Ayah akhirnya ia mendapat sosok laki-laki lain sebagai tempat ia bersandar di masa depan.Alena dan Ansen tinggal di