Share

19. Pemaksaan

"Kamu udah sehat? Tapi kayaknya masih pucat," tanyaku pada Hanun. Aku memeriksa keningnya, tetapi ia tepis pelan.

"Masih kurang sehat, makanya mau langsung istirahat setelah bersih-bersih. Saya gak mau mandi, dingin." Hanun keluar lagi dari kamar sambil membawa handuk. Mood istriku belum sepenuhnya kembali, ditambah Hanun yang masih sakit.

Seprei yang tadi sempat berantakan, aku rapikan kembali. Aneka hadiah aku taruh di atasnya, agar istriku senang saat ia melihatnya nanti. Segelas air putih dan obat yang biasa pun sudah aku siapkan untuk Hanun.

"Wah, udah langsung rapi kamarnya! Siapa yang rapikan, Mas?" tanya Hanun bignung. Ia sudah mengganti baju dengan daster kebesaran yang sudah pudar warnanya.

"Aku dong!" Jawabku bangga. Hanun melirik bungkusan yang aku taruh di atas ranjang.

"Apa ini?" tanyanya.

"Baju buat kamu."

"Kamu habis ngerampok di mana, Mas? Kenapa tiba-tiba banyak uang untuk beli baju? Bukannya selama ini gak pernah? Terus apa motor di depan itu juga motor kamu?" ce
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Fa Fah
suami ......... GK c ini .........
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
laaahhh ammpunnn
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
suami sarap tuh si biru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status