Beranda / Romansa / MY WIFE IS A BITCH / Bab6: Rencana Zemora

Share

Bab6: Rencana Zemora

Penulis: Rha_Nia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-03 10:38:21

Arkhan terdiam mendengar apa yang di inginkan oleh Reinhard. Ia ragu untuk menjawab, ingin menolak namun janji yang di ucapnya dulu terus saja terngiang-ngiang.

"Aku harap kau menepati janji yang pernah kau ucapkan dulu padaku."

Mendengar kembali kata-kata Reinhard membuat Arkhan semakin bingung, apakah ia akan menerima atau menolak.

Ingin menjawab, namun Zemora lebih dulu membuka suara.

"Mm...Ayah apa Mora boleh bicara berdua dengan Arkhan?"

Reinhard tersenyum sembari menganggukan kepala. Zemora yang mendapat persetujuan pun segera melangkah keluar yang di ikuti oleh Arkhan.

Mereka terus berjalan hingga tiba di kantin rumah sakit, setelah mereka berada di dalam Zemora segera mengambil tempat untuk duduk begitupun dengan Arkhan. Mereka duduk dengan saling berhadapan.

"Katakan padaku, apa kau akan menerima perjodohan ini?" tanya Zemora tanpa basa basi.

"Iya Nona." Arkhan menjawab dengan menunduk.

Mata Zemora terbelalak mendengar jawaban singkat dari Arkhan.

"Why? are you short of money? if so, tell me  much you want. Tapi tolong, tolak perjodohan ini."

"Maaf Nona, tapi saya tidak bisa." 

"Astaga, sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Zemora frustasi.

"Ada dua hal Nona." Arkhan menjeda ucapannya untuk menghirup oksigen, kemudian melanjutkan kembali ucapannya.

"Yang pertama, janjiku di masa lalu dan yang kedua, bisa saja ini adalah permintaan terakhir dari Tuan," jawab Arkhan mantap.

Seakan membenarkan ucapan Arkhan di poin kedua Zemora pun mengangguk, tetapi untuk poin pertama Zemora sama sekali tidak mengetahui apa-apa.

Merasa kehilangan akal untuk membuat alasan, Ia pun kembali memutar otak mencari cara agar Arkhan tidak menerima perjodohan ini.

Senyum misterius kini terbit dari bibir Zemora tanpa disadari oleh Arkhan. Merasa pembicaraannya dengan Arkhan akan membutuhkan waktu, Zemora pun memilih untuk memesan dua cangkir kopi.

"Ini untukmu, minumlah!" ucap Zemora dengan senyum yang dipaksakan, dan balas senyum tulus oleh Arkhan.

"Aku tidak tahu janji apa yang  kau ucapkan di masa lalu, sehingga kau ingin menerima perjodohan ini. Tapi mungkin setelah kau mendengar kebenarannya, aku tidak yakin kau akan tetap menerima perjodohan ini," ucap Zemora.

Kening Arkhan berkerut bingung, 'kebenaran? kebenaran tentang apa yang akan dia ungkapkan?' batin Arkhan bertanya-tanya.

Melihat wajah Arkhan yang dipenuhi tanda tanya membuat senyum mengembang di bibir Zemora.

"Kebenaran tentang apa Nona?" 

"Akan ku beri tahu! tapi sebelum itu apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" jawab Zemora sekaligus bertanya.

"Silahkan, Nona!" Arkhan mempersilahkan Zemora untuk bertanya, sambil menyeruput kopi yang diberikan Zemora padanya.

Sebelum bertanya, Zemora juga memilih untuk meminum kopinya terlebih dahulu.

"Apa yang kau harapkan dari sebuah pernikahan?" tanya Zemora yang meletakkan kembali cangkirnya.

"Pertanyaan Nona sepertinya tidak perlu kujawab! sebab semua orang pun tahu, apa yang diharapkan dari sebuah pernikahan," tutur Arkhan.

Zemora tersenyum sinis.

"Apa kau mengharapkan kebahagiaan? mengharapkan cinta? Atau mengharapkan dirimu yang akan menjadi orang pertama untuk tubuhku?" tanya Zemora, masih dengan senyum sinisnya.

"Jika kau berharap semua itu akan kau dapatkan, maka kau harus mendengar ini. Aku sudah tidak seperti yang kau bayangkan, bukan hanya dengan satu lelaki tapi sudah banyak lelaki yang pernah menjadi teman tidurku," tutur Zemora yang membuat Arkhan menjadi keget.

"A-apa? J-jadi Nona!" tanya Arkhan kaget, bahkan ia sudah tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Kenapa! Apa kau kaget?" 

Arkhan tidak menjawab pertanyaan dari Zemora, pikirannya sibuk menerawang meresapi setiap kata yang diucapkan oleh Zemora.

"Jika kau belum mengerti maka akan ku perjelas, dengarkan baik-baik perkataanku. Aku bukan lagi seorang gadis, lebih tepatnya aku sudah tidak p*****n lagi! karena itu adalah pekerjaanku."

Masih setia dengan pikirannya yang melayang membuat Arkhan tetap diam, terlihat jelas dari raut wajahnya dia benar-benar shock.

Senyum tanda kemenangan kini terbit dari bibir indah Zemora, saat melihat Arkhan beranjak dari tempat duduknya dengan ekspresi yang begitu sulit untuk diartikan.

'Bagus! Sepertinya rencanaku berjalan dengan baik, tidak sia-sia aku mengatakan pekerjaan ku' batin Zemora berteriak senang.

Zemora tersenyum sepanjang koridor yang menuju keruangan ayahnya dirawat, setelah membayar dua cangkir kopi yang dipesannya tadi.

"Aku yakin, Arkhan tidak akan menerima perjodohan ini."

Zemora berucap dengan tangan yang membuka pintu ruang rawat ayahnya.

"Ayah!" sapa Zemora, masih dengan senyum yang begitu manis.

Tatapan Zemora beralih pada Arkhan yang juga menatapnya tanpa ekspresi.

"Jadi, apa kalian sudah memiliki keputusan?" tanya Reinhard yang sudah tidak sabar.

"Arkhan?" Reinhard beralih pada Arkhan setelah mendapat anggukan dari Zemora.

"Iya, Tuan! saya sudah mendapatkannya." 

Senyum yang dikeluarkan Zemora bertambah lebar, saat melihat raut wajah Arkhan. Namun detik berikutnya, senyum itu menjadi sirna.

"Katakan padaku, apa kau mau menerima permintaan ku?" 

Arkhan menundukkan kepalanya sejenak kemudian menghembuskan nafas dengan kasar, ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa keputusan yang akan dia ambil adalah yang terbaik.

"Iya Tuan! saya menerima perjodohan ini, saya bersedia menjadi suami Nona Zemora, saya siap untuk membahagiakan nya, dan saya akan menjaga dan melindunginya." Arkhan berucap tegas dengan kepala terangkat, bahkan untuk pertama kalinya Arkhan menatap mata Atasannya.

Jawaban dari Arkhan disambut dengan senyum bahagia dari Reinhard, namun berbeda dengan Zemora yang terlihat begitu terkejut.

'Bagaimana bisa dia menerima perjodohan ini setelah mengetahui semuanya?' batin Zemora bertanya-tanya.

"Bagaimana dengan mu, Sayang!" kembali Reinhard menatap putrinya.

"Ayah, apakah Ayah lupa kalau Mora-" 

Belum sempat Zemora melanjutkan, perkataannya lebih dulu dipotong oleh ayahnya.

"Ayah mohon Nak, untuk kali ini saja penuhi permintaan Ayah," mohon Reinhard dengan tatapan sendu.

Baru saja  ia akan membantah, namun ucapan dokter Sam kembali melintas di benaknya. 'Menurut hasil laporan pemeriksaan menyatakan bahwa usia pak Reinhard sudah tidak lama lagi, mengingat kenker yang dideritanya sudah berada distadium lanjut.'

Mau tidak mau Zemora terpaksa menerima perjodohan ini.

"Iya Ayah! Mora menerima perjodohan ini," Ucap Zemora dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Terima kasih Sayang, jadi kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?"

Pertanyaan dari Reinhard sukses membuat mereka saling pandang.

"Tunggu Ayah keluar dari rumah sakit dulu," ucap Zemora yang sedang berjalan kearah sofa untuk mengambil sling bag.

Kemudian ia berjalan kembali kearah ayahnya.

"Ayah, Mora keluar dulu ya!" ucapnya kemudian memeluk ayahnya.

"Kamu hati-hati ya sayang." Reinhard balas memeluk putrinya.

"Arkhan! Tolong jaga Ayahku."

Setelah berucap Zemora melenggang pergi meninggalkan ruangan ayahnya.

Mobil mewah yang digunakan Zemora melaju membelah jalan ibukota yang mulai terlihat padat, seperti biasa ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Oh SHIT, why do I have to get merried?"

"I really don't want merriage!"

"Bunda...! tolong Mora, Mora tidak tahu harus melakukan apa," sepanjang perjalanan Zemora terus saja mearacu tidak jelas, bahkan ia tidak bisa menahan air matanya.

Zemora melangkah memasuki Club yang sering ia datangi bersama sahabatnya, bukan hanya sering tapi pada dasarnya Club itu adalah miliknya. Namun tidak banyak yang mengetahui jika dia adalah pemilik Club tersebut, termasuk ayahnya sendiri.

Club malam yang dibangun oleh Zemora sama sekali tidak memiliki campur tangan dari ayahnya, uang yang ia gunakan adalah hasil dari kerja kerasnya beberapa bulan terakhir. Bukan hanya Club yang Zemora miliki, tapi ia diam-diam membeli rumah mewah tanpa sepengetahuan sang ayah.

"Mora..!" 

Bab terkait

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab7: Pria Misterius

    Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan baik, Zemora melenggang memasuki Club. Tanpa ia sadari seseorang tengah memperhatikan dirinya sejak ia tiba tadi."Mora...!" teriak seseorang, yang tak lain ialah Sisca.Sisca melambaikan tangannya saat Zemora menoleh, berharap Zemora akan menghapirinya. Tetapi, Zemora hanya menatap sekilas ke arah Sisca kemudian ia berjalan menuju salah satu sofa.Merasa di abaikan Sisca pun beranjak turun dari pangkuan seorang laki-laki, kemudian berjalan ke arah Zemora setelah ia memberi kecupan pada laki-laki yang bersamanya."Mora! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat sangat kacau?" pekik Sisca saat melihat penampilan Zemora yang terlihat seperti orang frustasi.Bukannya menjawab Zemora lebih memilih menenggak minuman beralkohol langsung dari botolnya, tak ada jawaban dari Zemora membuat Sisca berinisiatif untuk mengejutkan nya."Zemoraaaa...!" Teriak Sisca."Diiaaammm...!" Balas Zemora tak kala

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab8: Bujukan Zemora

    "Apa semuanya sudah selesai?" tanya Reinhard pada sekretaris sekaligus calon menantunya. "Iya Ayah, semuanya sudah selesai." Arkhan menjawab dengan tangan yang masih sibuk memasukkan barang-barang Reinhard ke dalam tas yang berukuran sedang. "Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang." "Mm...apa Ayah tidak memberitahu Nona Zemora, jika hari ini Ayah akan pulang?" Arkhan bertanya saat melihat calon mertuanya begitu bersemangat untuk kembali ke rumahnya. "Tidak usah, jam segini dia masih tidur, jangan mengganggu tidurnya jika kau tidak ingin melihat dia mengamuk," ucap Reinhard kemudian berlalu meninggalkan Arkhan yang terdiam. Tersadar akan sesuatu, Arkhan dengan cepat berlari menyusul Reinhard yang sudah menjauh. "Ayah...tunggu!" teriak Arkhan. Reinhard terus saja berjalan ke luar menuju tempat parkir di mana mobilnya berada, sementara Arkhan terus berlari mengejar calon mertuanya. "Ckck...kau lambat sekali nak," sahut Rein

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab9: Gaun pengantin

    Zemora melangkah keluar dari kamar ayahnya, dengan membawa kekecewaan.Namun, baru beberapa langkah Zemora harus menghentikan langkahnya. Saat melihat pelayannya membawa sesuatu."Apa ini?"Zemora bertanya dengan tatapan yang begitu tajam, membuat pelayannya menunduk takut. Tidak mendapat jawaban dari pelayannya, membuat Zemora berteriak murka."JAWAB!""I-ini Ga-gaun pengantin anda, Nona," jawab pelayannya dengan nada bergetar.Zemora tersentak kaget, sebab ayahnya tidak pernah memberi tahu kapan ia akan menikah."Gaun ku?" tanya Zemora yang di balas dengan anggukan dari pelayan."Kenapa kau bawa kemari, bukankah pernikahannya masih lama?"Lagi-lagi Zemora kembali melayangkan pertanyaan."Apa Nona tidak tahu kalau besok adalah hari pernikahan, Nona?""B-besok?" ucap Zemora memastikan."Iya, Nona.""Tapi kenapa harus besok?" tanya Zemora yang kini suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab1: Zemora Havensky

    Dentuman musik DJ begitu memekakkan telinga, namun hal itu tidak berpengaruh apa pun pada seorang wanita yang begitu cantik dan memakai pakaian yang serba kekurangan bahan.Wanita yang memiliki mata coklat, hidung mancung dan bibir tipis, serta tubuh padat berisi, yang mampu membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona.Wanita tersebut tak lain ialah Zemora Havensky, wanita blasteran Jerman Indonesia tersebut sangat menyukai pekerjaan yang sudah hampir lima bulan ini dia kerjakan, yaitu menjadi wanita malam.Di saat para wanita di luaran sana berlomba-lomba untuk menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan besar, maka berbeda pula dengan Zemora yang bahkan dengan senang hati memilih pekerjaan tersebut.Sebenarnya, pekerjaan nya itu sangat tentang oleh ayahnya, tuan Reinhard Havensky. Namun, tuan Reinhard pun tidak bisa menghentikan putri semata wayangnya, sebab ia tahu mengapa putri nya bertingkah seperti itu.Mulai dari kematian ibunya, b

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab2: Pertemuan pertama

    Setelah kepergian sang ayah, Zemora pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya berniat untuk istirahat, sebab rasa kantuk yang mendera sudah begitu besar, mengingat dari semalam dia tidak tidur, sebab ia dan Sisca mendapat orderan.Setelah berada di dalam kamar, Zemora segera menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur."Selamat istirahat, Zemora yang cantik, semoga mimpi indah ya," ucap Zemora kemudian tertawa.Baru saja matanya akan tertutup, getaran dari ponselnya membuat ia menoleh. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia pun segera menggeser tombol yang berwarna hijau."Halo, Ra,"sapa seseorang dari balik telepon, orang tersebut tak lain ialah Sisca."Hm, ada apa sih ganggu orang aja," jawab Zemora dengan malas."Memangnya kamu ngapain, sampai-sampai aku ganggu.""Aku mau tidur, Sis.""Uupssttt...sorry, kalau aku ganggu kamu, aku cuma mau bilang sebentar malam kamu dapat orderan," ucap Sisc

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-06
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab3: Malam panas Zemora

    Setelah berada di dalam restoran, mereka bertiga menyantap makan siang dengan keheningan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.Setelah selesai, Zemora pun berpamitan pada ayahnya."Ayah...Mora duluan ya, Mora mau ke Mall dulu, ingin mencari baju untuk acara sebentar malam," Tutur nya, sembari berdiri dari tempat duduk nya."Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya dijalan. Ingat jangan ngebut.""Baik Ayah, kalau begitu Mora pergi dulu ya bye."Zemora pun berjalan meninggalkan restoran, ia berjalan ke arah mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Zemora pun segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang kendarai oleh Zemora, berjalan dengan kecepatan rata-rata,"Wow...tidak biasanya aku mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti ini, tapi tidak apa toh Mall nya juga dekat." Zemora berucap sambil memutar musik favoritnya.Saat tiba di Mall Zemora segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia berjalan memasuki pusa

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-11
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab4: Terbongkar

    Setelah mendapat panggilan dari sang ayah, dan juga telah mendapatkan bayarannya. Zemora segera keluar dari hotel. Saat berada diluar, ia melebarkan senyumnya ketika melihat mobilnya terparkir rapih.“Hm, rupanya dia membawa mobilku kemari,” gumam Zemora yang berjalan menuju mobilnya.Setelah berada di dalam mobil, Zemora segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang digunakan Zemora melaju dengan kecepatan sedang, sebab jalanan sudah mulai di padati kendaraan.“Oh SHIIT, ini kenapa harus macet sih,”gerutu Zemora.Saat Zemora ingin kembali mengumpat, getaran dari ponselnya membuat ia terpaksa menahan umpatan itu.Zemora mengerutkan kening saat matanya menatap layar ponsel.‘Ayah! Ada apa ya? Tidak biasanya ayah menelfon ku berturut-turut begini,’ batin Zemora.Tak ingin menebak dan membuat ayahnya menunggu jawaban, ia segera mengangkat telfon tersebut.“Halo Ayah,” sapa Zemor

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab5: Perjodohan

    Zemora seketika terdiam mendengar permintaan ayahnya.Menikah? Yang benar saja, itu adalah hal yang sangat dihindari nya selama ini."A-apa? Ayah memintaku menikah?" tanya Zemora memastikan."Iya Sayang, Ayah ingin kamu menikah," jawab Reinhard dengan suara yang begitu lemah."Tapi untuk apa Mora menikah Ayah?" tanya Zemora yang membuat Arkhan tertawa, dan tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan."Apa! Nona serius tidak mengetahui tujuan dari pernikahan? Hahaha," ledek Arkhan tanpa sadar yang membuat Zemora emosi seketika."Diam kau sialan, aku tidak meminta jawabanmu," ucap Zemora murka.Melihat perubahan wajah putrinya, Reinhard segera mengambil alih pembicaraan."Sudah Sayang, tidak usah diperpanjang ya," bujuk Reinhard dengan mengelus kepala Zemora dengan penuh kasih sayang."Tapi Ayah, Mora tidak terima dia udah meledek Mora," ucap Zemora dengan nada manjanya.Reinhard tersenyum lembut melihat tingkah manja p

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29

Bab terbaru

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab9: Gaun pengantin

    Zemora melangkah keluar dari kamar ayahnya, dengan membawa kekecewaan.Namun, baru beberapa langkah Zemora harus menghentikan langkahnya. Saat melihat pelayannya membawa sesuatu."Apa ini?"Zemora bertanya dengan tatapan yang begitu tajam, membuat pelayannya menunduk takut. Tidak mendapat jawaban dari pelayannya, membuat Zemora berteriak murka."JAWAB!""I-ini Ga-gaun pengantin anda, Nona," jawab pelayannya dengan nada bergetar.Zemora tersentak kaget, sebab ayahnya tidak pernah memberi tahu kapan ia akan menikah."Gaun ku?" tanya Zemora yang di balas dengan anggukan dari pelayan."Kenapa kau bawa kemari, bukankah pernikahannya masih lama?"Lagi-lagi Zemora kembali melayangkan pertanyaan."Apa Nona tidak tahu kalau besok adalah hari pernikahan, Nona?""B-besok?" ucap Zemora memastikan."Iya, Nona.""Tapi kenapa harus besok?" tanya Zemora yang kini suda

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab8: Bujukan Zemora

    "Apa semuanya sudah selesai?" tanya Reinhard pada sekretaris sekaligus calon menantunya. "Iya Ayah, semuanya sudah selesai." Arkhan menjawab dengan tangan yang masih sibuk memasukkan barang-barang Reinhard ke dalam tas yang berukuran sedang. "Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang." "Mm...apa Ayah tidak memberitahu Nona Zemora, jika hari ini Ayah akan pulang?" Arkhan bertanya saat melihat calon mertuanya begitu bersemangat untuk kembali ke rumahnya. "Tidak usah, jam segini dia masih tidur, jangan mengganggu tidurnya jika kau tidak ingin melihat dia mengamuk," ucap Reinhard kemudian berlalu meninggalkan Arkhan yang terdiam. Tersadar akan sesuatu, Arkhan dengan cepat berlari menyusul Reinhard yang sudah menjauh. "Ayah...tunggu!" teriak Arkhan. Reinhard terus saja berjalan ke luar menuju tempat parkir di mana mobilnya berada, sementara Arkhan terus berlari mengejar calon mertuanya. "Ckck...kau lambat sekali nak," sahut Rein

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab7: Pria Misterius

    Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan baik, Zemora melenggang memasuki Club. Tanpa ia sadari seseorang tengah memperhatikan dirinya sejak ia tiba tadi."Mora...!" teriak seseorang, yang tak lain ialah Sisca.Sisca melambaikan tangannya saat Zemora menoleh, berharap Zemora akan menghapirinya. Tetapi, Zemora hanya menatap sekilas ke arah Sisca kemudian ia berjalan menuju salah satu sofa.Merasa di abaikan Sisca pun beranjak turun dari pangkuan seorang laki-laki, kemudian berjalan ke arah Zemora setelah ia memberi kecupan pada laki-laki yang bersamanya."Mora! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat sangat kacau?" pekik Sisca saat melihat penampilan Zemora yang terlihat seperti orang frustasi.Bukannya menjawab Zemora lebih memilih menenggak minuman beralkohol langsung dari botolnya, tak ada jawaban dari Zemora membuat Sisca berinisiatif untuk mengejutkan nya."Zemoraaaa...!" Teriak Sisca."Diiaaammm...!" Balas Zemora tak kala

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab6: Rencana Zemora

    Arkhan terdiam mendengar apa yang di inginkan oleh Reinhard. Ia ragu untuk menjawab, ingin menolak namun janji yang di ucapnya dulu terus saja terngiang-ngiang."Aku harap kau menepati janji yang pernah kau ucapkan dulu padaku."Mendengar kembali kata-kata Reinhard membuat Arkhan semakin bingung, apakah ia akan menerima atau menolak.Ingin menjawab, namun Zemora lebih dulu membuka suara."Mm...Ayah apa Mora boleh bicara berdua dengan Arkhan?"Reinhard tersenyum sembari menganggukan kepala. Zemora yang mendapat persetujuan pun segera melangkah keluar yang di ikuti oleh Arkhan.Mereka terus berjalan hingga tiba di kantin rumah sakit, setelah mereka berada di dalam Zemora segera mengambil tempat untuk duduk begitupun dengan Arkhan. Mereka duduk dengan saling berhadapan."Katakan padaku, apa kau akan menerima perjodohan ini?" tanya Zemora tanpa basa basi."Iya Nona." Arkhan menjawab dengan menunduk.Mata Zemora terbelalak me

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab5: Perjodohan

    Zemora seketika terdiam mendengar permintaan ayahnya.Menikah? Yang benar saja, itu adalah hal yang sangat dihindari nya selama ini."A-apa? Ayah memintaku menikah?" tanya Zemora memastikan."Iya Sayang, Ayah ingin kamu menikah," jawab Reinhard dengan suara yang begitu lemah."Tapi untuk apa Mora menikah Ayah?" tanya Zemora yang membuat Arkhan tertawa, dan tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan."Apa! Nona serius tidak mengetahui tujuan dari pernikahan? Hahaha," ledek Arkhan tanpa sadar yang membuat Zemora emosi seketika."Diam kau sialan, aku tidak meminta jawabanmu," ucap Zemora murka.Melihat perubahan wajah putrinya, Reinhard segera mengambil alih pembicaraan."Sudah Sayang, tidak usah diperpanjang ya," bujuk Reinhard dengan mengelus kepala Zemora dengan penuh kasih sayang."Tapi Ayah, Mora tidak terima dia udah meledek Mora," ucap Zemora dengan nada manjanya.Reinhard tersenyum lembut melihat tingkah manja p

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab4: Terbongkar

    Setelah mendapat panggilan dari sang ayah, dan juga telah mendapatkan bayarannya. Zemora segera keluar dari hotel. Saat berada diluar, ia melebarkan senyumnya ketika melihat mobilnya terparkir rapih.“Hm, rupanya dia membawa mobilku kemari,” gumam Zemora yang berjalan menuju mobilnya.Setelah berada di dalam mobil, Zemora segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang digunakan Zemora melaju dengan kecepatan sedang, sebab jalanan sudah mulai di padati kendaraan.“Oh SHIIT, ini kenapa harus macet sih,”gerutu Zemora.Saat Zemora ingin kembali mengumpat, getaran dari ponselnya membuat ia terpaksa menahan umpatan itu.Zemora mengerutkan kening saat matanya menatap layar ponsel.‘Ayah! Ada apa ya? Tidak biasanya ayah menelfon ku berturut-turut begini,’ batin Zemora.Tak ingin menebak dan membuat ayahnya menunggu jawaban, ia segera mengangkat telfon tersebut.“Halo Ayah,” sapa Zemor

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab3: Malam panas Zemora

    Setelah berada di dalam restoran, mereka bertiga menyantap makan siang dengan keheningan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.Setelah selesai, Zemora pun berpamitan pada ayahnya."Ayah...Mora duluan ya, Mora mau ke Mall dulu, ingin mencari baju untuk acara sebentar malam," Tutur nya, sembari berdiri dari tempat duduk nya."Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya dijalan. Ingat jangan ngebut.""Baik Ayah, kalau begitu Mora pergi dulu ya bye."Zemora pun berjalan meninggalkan restoran, ia berjalan ke arah mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Zemora pun segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang kendarai oleh Zemora, berjalan dengan kecepatan rata-rata,"Wow...tidak biasanya aku mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti ini, tapi tidak apa toh Mall nya juga dekat." Zemora berucap sambil memutar musik favoritnya.Saat tiba di Mall Zemora segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia berjalan memasuki pusa

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab2: Pertemuan pertama

    Setelah kepergian sang ayah, Zemora pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya berniat untuk istirahat, sebab rasa kantuk yang mendera sudah begitu besar, mengingat dari semalam dia tidak tidur, sebab ia dan Sisca mendapat orderan.Setelah berada di dalam kamar, Zemora segera menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur."Selamat istirahat, Zemora yang cantik, semoga mimpi indah ya," ucap Zemora kemudian tertawa.Baru saja matanya akan tertutup, getaran dari ponselnya membuat ia menoleh. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia pun segera menggeser tombol yang berwarna hijau."Halo, Ra,"sapa seseorang dari balik telepon, orang tersebut tak lain ialah Sisca."Hm, ada apa sih ganggu orang aja," jawab Zemora dengan malas."Memangnya kamu ngapain, sampai-sampai aku ganggu.""Aku mau tidur, Sis.""Uupssttt...sorry, kalau aku ganggu kamu, aku cuma mau bilang sebentar malam kamu dapat orderan," ucap Sisc

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab1: Zemora Havensky

    Dentuman musik DJ begitu memekakkan telinga, namun hal itu tidak berpengaruh apa pun pada seorang wanita yang begitu cantik dan memakai pakaian yang serba kekurangan bahan.Wanita yang memiliki mata coklat, hidung mancung dan bibir tipis, serta tubuh padat berisi, yang mampu membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona.Wanita tersebut tak lain ialah Zemora Havensky, wanita blasteran Jerman Indonesia tersebut sangat menyukai pekerjaan yang sudah hampir lima bulan ini dia kerjakan, yaitu menjadi wanita malam.Di saat para wanita di luaran sana berlomba-lomba untuk menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan besar, maka berbeda pula dengan Zemora yang bahkan dengan senang hati memilih pekerjaan tersebut.Sebenarnya, pekerjaan nya itu sangat tentang oleh ayahnya, tuan Reinhard Havensky. Namun, tuan Reinhard pun tidak bisa menghentikan putri semata wayangnya, sebab ia tahu mengapa putri nya bertingkah seperti itu.Mulai dari kematian ibunya, b

DMCA.com Protection Status