Beranda / Romansa / MY WIFE IS A BITCH / Bab7: Pria Misterius

Share

Bab7: Pria Misterius

Penulis: Rha_Nia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-22 21:06:39

Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan baik, Zemora melenggang memasuki Club. Tanpa ia sadari seseorang tengah memperhatikan dirinya sejak ia tiba tadi.

"Mora...!" teriak seseorang, yang tak lain ialah Sisca.

Sisca melambaikan tangannya saat Zemora menoleh, berharap Zemora akan menghapirinya. Tetapi, Zemora hanya menatap sekilas ke arah Sisca kemudian ia berjalan menuju salah satu sofa.

Merasa di abaikan Sisca pun beranjak turun dari pangkuan seorang laki-laki, kemudian  berjalan ke arah Zemora setelah ia memberi kecupan pada laki-laki yang bersamanya.

"Mora! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat sangat kacau?" pekik Sisca saat melihat penampilan Zemora yang terlihat seperti orang frustasi.

Bukannya menjawab Zemora lebih memilih menenggak minuman beralkohol langsung dari botolnya, tak ada jawaban dari Zemora membuat Sisca berinisiatif untuk mengejutkan nya.

"Zemoraaaa...!" Teriak Sisca.

"Diiaaammm...!" Balas Zemora tak kalah kerasnya.

Sisca menatap tidak percaya mendengar teriakan dari Zemora.

"Kamu kenapa sih, Ra?" Tanya Sisca yang kini memegang pundak Zemora.

"Ish...bisa diam nggak sih!" Sungut Zemora yang kini kembali menenggak botol minuman yang ada di atas meja.

Mata Sisca membesar melihat Zemora sudah menghabiskan lima botol Wine, dan tinggal menghitung detik Zemora akan menghabiskan enam botol.

"Separah itukah beban yang kamu alami saat ini? Sehingga kamu mampu menghabiskan beberapa botol Wine dalam waktu sekejap." Sisca berucap dengan suara lirih, bahkan air matanya sudah mulai berjatuhan.

Zemora hanya menatap Sisca sesaat, kemudian kembali menghabiskan minumannya yang tinggal seteguk.

 Zemora kembali menatap Sisca "Aku bingung sis," Ucap Zemora.

"Bingung? Karena apa?" Sisca mengerutkan keningnya.

"Ayah memintaku untuk menikah." Zemora menjawab dengan mata terpejam.

"Loh! bukannya Ayah kamu sudah mengetahui, kalau kamu tidak ingin menikah!" 

"Iya...dari dulu pun Ayah sudah tahu itu, tapi Ayah tetap memintaku untuk menikah."

"Terus, kamu terima?" Sisca bertanya dengan mata memicing.

Zemora hanya membalas dengan anggukan.

"Bagus dong!" sahut Sisca tanpa dosa.

"Heuh, bagus dari mana coba," dengkus Zemora.

"Ya bagus, karena kamu akan menikah."

"Tapi sebenarnya aku nggak mau menikah."

"Maksud kamu gimana sih, kok aku jadi bingung!" ucap Sisca menggaruk kepalanya.

Zemora memutar bola matanya malas, lalu mulai menceritakan semuanya. Mulai dari pernyataan dari dokter Sam, hingga ke permintaan ayahnya untuk menikah.

"What! Aku turut bersedih ya," ungkap Sisca.

"Terus, kamu mau nikah sama siapa?" tanya Sisca lagi.

"Sekretaris Ayah," sahut Zemora dengan malas.

"Wow...seru dong," jawab Sisca antusias.

Ucapannya hanya di balas dengan tatapan datar oleh Zemora.

- - - - - -                                                  - - - - - -

Sementara itu di rumah sakit, Reinhard meminta Arkhan untuk mengurus keperluannya untuk keluar dari rumah sakit.

"Arkhan...aku ingin pulang besok, tolong kamu urus semuanya ya."

"Baik Tuan, apa adalagi yang Tuan butuhkan?" Arkhan bertanya dengan sopan.

"Ah, satu lagi! Jangan memanggilku Tuan. Panggil saja aku ayah, karena tidak lama lagi kau akan jadi menantuku. Mengerti?"

"Iya Tuan, eh maksudku iya Ayah."

Reinhard tersenyum puas mendengar jawaban dari calon menantunya. Sementara Arkhan yang melihat Reinhard tersenyum ikut bahagia.

"Ayah..saya tinggal sebentar ya!"

"Mau kemana?" 

Bukannya menjawab Reinhard malah bertanya balik.

"Saya belum makan dari tadi siang," jawab Arkhan dengan lembut.

Reinhard merasa bersalah mendengar jawaban dari Arkhan, bagaimana tidak Arkhan rela tidak makan demi mengurus dirinya.

"Maafkan ayah, karena ayah kamu jadi tidak memperhatikan dirimu," ucap Reinhard dengan wajah sendunya.

"Tidak, Ayah tidak salah. Kumohon berhentilah menyalahkan diri sendiri, ini adalah tanggung jawab ku."

"Baiklah Nak, pergilah."

Setelah mendapat persetujuan dari Reinhard, Arkhan pun berjalan keluar menuju kantin rumah sakit.

- - - - - -                                                 - - - - - -

Zemora sepertinya masih betah duduk berlama-lama meski jam sudah menunjukkan angka tiga, sementara Sisca sudah gelisah, ia merasa ada yang aneh.

"Ra, apa kau tidak merasakan sesuatu yang aneh?" 

Zemora mengangkat alis menatap sahabatnya dengan tatapan bertanya.

"Sesuatu yang aneh? Apa maksudmu!"

"Ssttt..." Sisca menaruh telunjuknya tepat di bibir. 

"Aku merasa ada yang sedang memperhatikan kita," jawab Sisca dengan setengah berbisik sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Mata Sisca terus saja menelusuri setiap sudut ruangan, sampai ia tidak sengaja menangkap sosok pria yang terlihat misterius.

Pria tersebut terus saja menatap ke arah mereka berdua, seakan sedang mengawasi mereka.

"Ra, Ayah kamu nggak ngirim mata-mata kan buat awasin kamu?" tanya Sisca memastikan.

"Buat apa Ayah ngirim mata-mata?" 

Tingkah laku Sisca semakin membuat Zemora penasaran.

"Kamu kenapa jadi aneh sih!" tannya nya kesal.

"Aduh...bisa nggak ngomong itu volume di kecilin?" ungkap Sisca. 

"Coba deh kamu lihat pria yang ada di belakang kamu, dia kok seperti lagi awasin kita!"

Tanpa banyak bertanya lagi Zemora segera berbalik, dan secara tidak sengaja mata mereka bertemu. Beberapa detik mereka saling menatap, sampai akhirnya Zemora memilih untuk berbalik.

"Sis...pulang yuk," pinta Zemora dengan wajah yang mulai memucat.

"Kamu kenapa, Ra?" panik sisca saat mendapati wajah pucat Zemora.

"Entahlah, aku hanya merasa ada yang aneh. Aku mau pulang saja." Zemora beranjak dari duduknya kemudian ia mulai melangkah keluar dengan cepat. 

Zemora tetap melangkahkan kakinya meskipun dengan keadaan yang begitu lemas, ia pun bingung saat menatap mata pria itu. Seakan pria misterius itu membawa aura negatif bagi Zemora.

Hanya mata yang dapat dilihat oleh Zemora, sebab pria misterius itu menggunakan penutup mulut.

Mobil yang dikendarai oleh Zemora melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi Zemora untuk cepat sampai di rumahnya.

Zemora berjalan tergesa-gesa memasuki rumahnya, sesampainya di dalam ia segera berlari menuju dapur. 

"Astaga Nona! Apa yang terjadi?" pekik salah satu pelayan yang ada di rumahnya. Saat melihat wajah pucat Zemora serta keringat yang bercucuran.

"Aku tidak apa-apa," jawabnya singkat kemudian meneguk air yang ada di dalam botol sampai tandas.

"Oh ya, kenapa Bibi bangun?" lanjutnya kemudian.

"Bibi mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa, takut terjadi apa-apa! makanya Bibi bangun."

"Oh," 

Mendapat jawaban singkat dari Zemora membuat pelayannya kembali bertanya.

"Mm..kalau boleh tahu, kenapa Nona terlihat seperti orang ketakutan?"

Pertanyaan dari pelayanannya membuat Zemora kembali mengingat kejadian benerapa menit lalu.

"Ah, tidak apa-apa kok Bi, tadi aku hanya hampir menabrak sesuatu, tapi aku tidak tahu apa," bohong Zemora.

"Mungkin saja itu kucing."

Zemora tidak menjawab lagi, ia segera berdiri kemudian berjalan menuju kamarnya. Tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu, Zemora langsung merebahkan tubuhnya dan terlelap begitu saja.

Sementara diluar rumah, seseorang tengah berdiri menatap kediaman Zemora dengan seringai nya yang menakutkan.

"Kau kah itu Sayang? Lama tak bertemu membuatku rindu akan sentuhanmu." ucapnya dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari rumah Zemora.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ci panda
yah abiiiiis,penasaran sama lanjutannya (T-T ) kakak ada sosmed ga? aku pingin follow biar bisa keep up ama cerita2nya kakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab8: Bujukan Zemora

    "Apa semuanya sudah selesai?" tanya Reinhard pada sekretaris sekaligus calon menantunya. "Iya Ayah, semuanya sudah selesai." Arkhan menjawab dengan tangan yang masih sibuk memasukkan barang-barang Reinhard ke dalam tas yang berukuran sedang. "Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang." "Mm...apa Ayah tidak memberitahu Nona Zemora, jika hari ini Ayah akan pulang?" Arkhan bertanya saat melihat calon mertuanya begitu bersemangat untuk kembali ke rumahnya. "Tidak usah, jam segini dia masih tidur, jangan mengganggu tidurnya jika kau tidak ingin melihat dia mengamuk," ucap Reinhard kemudian berlalu meninggalkan Arkhan yang terdiam. Tersadar akan sesuatu, Arkhan dengan cepat berlari menyusul Reinhard yang sudah menjauh. "Ayah...tunggu!" teriak Arkhan. Reinhard terus saja berjalan ke luar menuju tempat parkir di mana mobilnya berada, sementara Arkhan terus berlari mengejar calon mertuanya. "Ckck...kau lambat sekali nak," sahut Rein

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab9: Gaun pengantin

    Zemora melangkah keluar dari kamar ayahnya, dengan membawa kekecewaan.Namun, baru beberapa langkah Zemora harus menghentikan langkahnya. Saat melihat pelayannya membawa sesuatu."Apa ini?"Zemora bertanya dengan tatapan yang begitu tajam, membuat pelayannya menunduk takut. Tidak mendapat jawaban dari pelayannya, membuat Zemora berteriak murka."JAWAB!""I-ini Ga-gaun pengantin anda, Nona," jawab pelayannya dengan nada bergetar.Zemora tersentak kaget, sebab ayahnya tidak pernah memberi tahu kapan ia akan menikah."Gaun ku?" tanya Zemora yang di balas dengan anggukan dari pelayan."Kenapa kau bawa kemari, bukankah pernikahannya masih lama?"Lagi-lagi Zemora kembali melayangkan pertanyaan."Apa Nona tidak tahu kalau besok adalah hari pernikahan, Nona?""B-besok?" ucap Zemora memastikan."Iya, Nona.""Tapi kenapa harus besok?" tanya Zemora yang kini suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab1: Zemora Havensky

    Dentuman musik DJ begitu memekakkan telinga, namun hal itu tidak berpengaruh apa pun pada seorang wanita yang begitu cantik dan memakai pakaian yang serba kekurangan bahan.Wanita yang memiliki mata coklat, hidung mancung dan bibir tipis, serta tubuh padat berisi, yang mampu membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona.Wanita tersebut tak lain ialah Zemora Havensky, wanita blasteran Jerman Indonesia tersebut sangat menyukai pekerjaan yang sudah hampir lima bulan ini dia kerjakan, yaitu menjadi wanita malam.Di saat para wanita di luaran sana berlomba-lomba untuk menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan besar, maka berbeda pula dengan Zemora yang bahkan dengan senang hati memilih pekerjaan tersebut.Sebenarnya, pekerjaan nya itu sangat tentang oleh ayahnya, tuan Reinhard Havensky. Namun, tuan Reinhard pun tidak bisa menghentikan putri semata wayangnya, sebab ia tahu mengapa putri nya bertingkah seperti itu.Mulai dari kematian ibunya, b

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab2: Pertemuan pertama

    Setelah kepergian sang ayah, Zemora pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya berniat untuk istirahat, sebab rasa kantuk yang mendera sudah begitu besar, mengingat dari semalam dia tidak tidur, sebab ia dan Sisca mendapat orderan.Setelah berada di dalam kamar, Zemora segera menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur."Selamat istirahat, Zemora yang cantik, semoga mimpi indah ya," ucap Zemora kemudian tertawa.Baru saja matanya akan tertutup, getaran dari ponselnya membuat ia menoleh. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia pun segera menggeser tombol yang berwarna hijau."Halo, Ra,"sapa seseorang dari balik telepon, orang tersebut tak lain ialah Sisca."Hm, ada apa sih ganggu orang aja," jawab Zemora dengan malas."Memangnya kamu ngapain, sampai-sampai aku ganggu.""Aku mau tidur, Sis.""Uupssttt...sorry, kalau aku ganggu kamu, aku cuma mau bilang sebentar malam kamu dapat orderan," ucap Sisc

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-06
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab3: Malam panas Zemora

    Setelah berada di dalam restoran, mereka bertiga menyantap makan siang dengan keheningan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.Setelah selesai, Zemora pun berpamitan pada ayahnya."Ayah...Mora duluan ya, Mora mau ke Mall dulu, ingin mencari baju untuk acara sebentar malam," Tutur nya, sembari berdiri dari tempat duduk nya."Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya dijalan. Ingat jangan ngebut.""Baik Ayah, kalau begitu Mora pergi dulu ya bye."Zemora pun berjalan meninggalkan restoran, ia berjalan ke arah mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Zemora pun segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang kendarai oleh Zemora, berjalan dengan kecepatan rata-rata,"Wow...tidak biasanya aku mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti ini, tapi tidak apa toh Mall nya juga dekat." Zemora berucap sambil memutar musik favoritnya.Saat tiba di Mall Zemora segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia berjalan memasuki pusa

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-11
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab4: Terbongkar

    Setelah mendapat panggilan dari sang ayah, dan juga telah mendapatkan bayarannya. Zemora segera keluar dari hotel. Saat berada diluar, ia melebarkan senyumnya ketika melihat mobilnya terparkir rapih.“Hm, rupanya dia membawa mobilku kemari,” gumam Zemora yang berjalan menuju mobilnya.Setelah berada di dalam mobil, Zemora segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang digunakan Zemora melaju dengan kecepatan sedang, sebab jalanan sudah mulai di padati kendaraan.“Oh SHIIT, ini kenapa harus macet sih,”gerutu Zemora.Saat Zemora ingin kembali mengumpat, getaran dari ponselnya membuat ia terpaksa menahan umpatan itu.Zemora mengerutkan kening saat matanya menatap layar ponsel.‘Ayah! Ada apa ya? Tidak biasanya ayah menelfon ku berturut-turut begini,’ batin Zemora.Tak ingin menebak dan membuat ayahnya menunggu jawaban, ia segera mengangkat telfon tersebut.“Halo Ayah,” sapa Zemor

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab5: Perjodohan

    Zemora seketika terdiam mendengar permintaan ayahnya.Menikah? Yang benar saja, itu adalah hal yang sangat dihindari nya selama ini."A-apa? Ayah memintaku menikah?" tanya Zemora memastikan."Iya Sayang, Ayah ingin kamu menikah," jawab Reinhard dengan suara yang begitu lemah."Tapi untuk apa Mora menikah Ayah?" tanya Zemora yang membuat Arkhan tertawa, dan tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan."Apa! Nona serius tidak mengetahui tujuan dari pernikahan? Hahaha," ledek Arkhan tanpa sadar yang membuat Zemora emosi seketika."Diam kau sialan, aku tidak meminta jawabanmu," ucap Zemora murka.Melihat perubahan wajah putrinya, Reinhard segera mengambil alih pembicaraan."Sudah Sayang, tidak usah diperpanjang ya," bujuk Reinhard dengan mengelus kepala Zemora dengan penuh kasih sayang."Tapi Ayah, Mora tidak terima dia udah meledek Mora," ucap Zemora dengan nada manjanya.Reinhard tersenyum lembut melihat tingkah manja p

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • MY WIFE IS A BITCH   Bab6: Rencana Zemora

    Arkhan terdiam mendengar apa yang di inginkan oleh Reinhard. Ia ragu untuk menjawab, ingin menolak namun janji yang di ucapnya dulu terus saja terngiang-ngiang."Aku harap kau menepati janji yang pernah kau ucapkan dulu padaku."Mendengar kembali kata-kata Reinhard membuat Arkhan semakin bingung, apakah ia akan menerima atau menolak.Ingin menjawab, namun Zemora lebih dulu membuka suara."Mm...Ayah apa Mora boleh bicara berdua dengan Arkhan?"Reinhard tersenyum sembari menganggukan kepala. Zemora yang mendapat persetujuan pun segera melangkah keluar yang di ikuti oleh Arkhan.Mereka terus berjalan hingga tiba di kantin rumah sakit, setelah mereka berada di dalam Zemora segera mengambil tempat untuk duduk begitupun dengan Arkhan. Mereka duduk dengan saling berhadapan."Katakan padaku, apa kau akan menerima perjodohan ini?" tanya Zemora tanpa basa basi."Iya Nona." Arkhan menjawab dengan menunduk.Mata Zemora terbelalak me

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03

Bab terbaru

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab9: Gaun pengantin

    Zemora melangkah keluar dari kamar ayahnya, dengan membawa kekecewaan.Namun, baru beberapa langkah Zemora harus menghentikan langkahnya. Saat melihat pelayannya membawa sesuatu."Apa ini?"Zemora bertanya dengan tatapan yang begitu tajam, membuat pelayannya menunduk takut. Tidak mendapat jawaban dari pelayannya, membuat Zemora berteriak murka."JAWAB!""I-ini Ga-gaun pengantin anda, Nona," jawab pelayannya dengan nada bergetar.Zemora tersentak kaget, sebab ayahnya tidak pernah memberi tahu kapan ia akan menikah."Gaun ku?" tanya Zemora yang di balas dengan anggukan dari pelayan."Kenapa kau bawa kemari, bukankah pernikahannya masih lama?"Lagi-lagi Zemora kembali melayangkan pertanyaan."Apa Nona tidak tahu kalau besok adalah hari pernikahan, Nona?""B-besok?" ucap Zemora memastikan."Iya, Nona.""Tapi kenapa harus besok?" tanya Zemora yang kini suda

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab8: Bujukan Zemora

    "Apa semuanya sudah selesai?" tanya Reinhard pada sekretaris sekaligus calon menantunya. "Iya Ayah, semuanya sudah selesai." Arkhan menjawab dengan tangan yang masih sibuk memasukkan barang-barang Reinhard ke dalam tas yang berukuran sedang. "Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang." "Mm...apa Ayah tidak memberitahu Nona Zemora, jika hari ini Ayah akan pulang?" Arkhan bertanya saat melihat calon mertuanya begitu bersemangat untuk kembali ke rumahnya. "Tidak usah, jam segini dia masih tidur, jangan mengganggu tidurnya jika kau tidak ingin melihat dia mengamuk," ucap Reinhard kemudian berlalu meninggalkan Arkhan yang terdiam. Tersadar akan sesuatu, Arkhan dengan cepat berlari menyusul Reinhard yang sudah menjauh. "Ayah...tunggu!" teriak Arkhan. Reinhard terus saja berjalan ke luar menuju tempat parkir di mana mobilnya berada, sementara Arkhan terus berlari mengejar calon mertuanya. "Ckck...kau lambat sekali nak," sahut Rein

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab7: Pria Misterius

    Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan baik, Zemora melenggang memasuki Club. Tanpa ia sadari seseorang tengah memperhatikan dirinya sejak ia tiba tadi."Mora...!" teriak seseorang, yang tak lain ialah Sisca.Sisca melambaikan tangannya saat Zemora menoleh, berharap Zemora akan menghapirinya. Tetapi, Zemora hanya menatap sekilas ke arah Sisca kemudian ia berjalan menuju salah satu sofa.Merasa di abaikan Sisca pun beranjak turun dari pangkuan seorang laki-laki, kemudian berjalan ke arah Zemora setelah ia memberi kecupan pada laki-laki yang bersamanya."Mora! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat sangat kacau?" pekik Sisca saat melihat penampilan Zemora yang terlihat seperti orang frustasi.Bukannya menjawab Zemora lebih memilih menenggak minuman beralkohol langsung dari botolnya, tak ada jawaban dari Zemora membuat Sisca berinisiatif untuk mengejutkan nya."Zemoraaaa...!" Teriak Sisca."Diiaaammm...!" Balas Zemora tak kala

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab6: Rencana Zemora

    Arkhan terdiam mendengar apa yang di inginkan oleh Reinhard. Ia ragu untuk menjawab, ingin menolak namun janji yang di ucapnya dulu terus saja terngiang-ngiang."Aku harap kau menepati janji yang pernah kau ucapkan dulu padaku."Mendengar kembali kata-kata Reinhard membuat Arkhan semakin bingung, apakah ia akan menerima atau menolak.Ingin menjawab, namun Zemora lebih dulu membuka suara."Mm...Ayah apa Mora boleh bicara berdua dengan Arkhan?"Reinhard tersenyum sembari menganggukan kepala. Zemora yang mendapat persetujuan pun segera melangkah keluar yang di ikuti oleh Arkhan.Mereka terus berjalan hingga tiba di kantin rumah sakit, setelah mereka berada di dalam Zemora segera mengambil tempat untuk duduk begitupun dengan Arkhan. Mereka duduk dengan saling berhadapan."Katakan padaku, apa kau akan menerima perjodohan ini?" tanya Zemora tanpa basa basi."Iya Nona." Arkhan menjawab dengan menunduk.Mata Zemora terbelalak me

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab5: Perjodohan

    Zemora seketika terdiam mendengar permintaan ayahnya.Menikah? Yang benar saja, itu adalah hal yang sangat dihindari nya selama ini."A-apa? Ayah memintaku menikah?" tanya Zemora memastikan."Iya Sayang, Ayah ingin kamu menikah," jawab Reinhard dengan suara yang begitu lemah."Tapi untuk apa Mora menikah Ayah?" tanya Zemora yang membuat Arkhan tertawa, dan tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan."Apa! Nona serius tidak mengetahui tujuan dari pernikahan? Hahaha," ledek Arkhan tanpa sadar yang membuat Zemora emosi seketika."Diam kau sialan, aku tidak meminta jawabanmu," ucap Zemora murka.Melihat perubahan wajah putrinya, Reinhard segera mengambil alih pembicaraan."Sudah Sayang, tidak usah diperpanjang ya," bujuk Reinhard dengan mengelus kepala Zemora dengan penuh kasih sayang."Tapi Ayah, Mora tidak terima dia udah meledek Mora," ucap Zemora dengan nada manjanya.Reinhard tersenyum lembut melihat tingkah manja p

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab4: Terbongkar

    Setelah mendapat panggilan dari sang ayah, dan juga telah mendapatkan bayarannya. Zemora segera keluar dari hotel. Saat berada diluar, ia melebarkan senyumnya ketika melihat mobilnya terparkir rapih.“Hm, rupanya dia membawa mobilku kemari,” gumam Zemora yang berjalan menuju mobilnya.Setelah berada di dalam mobil, Zemora segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang digunakan Zemora melaju dengan kecepatan sedang, sebab jalanan sudah mulai di padati kendaraan.“Oh SHIIT, ini kenapa harus macet sih,”gerutu Zemora.Saat Zemora ingin kembali mengumpat, getaran dari ponselnya membuat ia terpaksa menahan umpatan itu.Zemora mengerutkan kening saat matanya menatap layar ponsel.‘Ayah! Ada apa ya? Tidak biasanya ayah menelfon ku berturut-turut begini,’ batin Zemora.Tak ingin menebak dan membuat ayahnya menunggu jawaban, ia segera mengangkat telfon tersebut.“Halo Ayah,” sapa Zemor

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab3: Malam panas Zemora

    Setelah berada di dalam restoran, mereka bertiga menyantap makan siang dengan keheningan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.Setelah selesai, Zemora pun berpamitan pada ayahnya."Ayah...Mora duluan ya, Mora mau ke Mall dulu, ingin mencari baju untuk acara sebentar malam," Tutur nya, sembari berdiri dari tempat duduk nya."Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya dijalan. Ingat jangan ngebut.""Baik Ayah, kalau begitu Mora pergi dulu ya bye."Zemora pun berjalan meninggalkan restoran, ia berjalan ke arah mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Zemora pun segera melajukan mobilnya.Mobil mewah yang kendarai oleh Zemora, berjalan dengan kecepatan rata-rata,"Wow...tidak biasanya aku mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti ini, tapi tidak apa toh Mall nya juga dekat." Zemora berucap sambil memutar musik favoritnya.Saat tiba di Mall Zemora segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia berjalan memasuki pusa

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab2: Pertemuan pertama

    Setelah kepergian sang ayah, Zemora pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya berniat untuk istirahat, sebab rasa kantuk yang mendera sudah begitu besar, mengingat dari semalam dia tidak tidur, sebab ia dan Sisca mendapat orderan.Setelah berada di dalam kamar, Zemora segera menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur."Selamat istirahat, Zemora yang cantik, semoga mimpi indah ya," ucap Zemora kemudian tertawa.Baru saja matanya akan tertutup, getaran dari ponselnya membuat ia menoleh. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia pun segera menggeser tombol yang berwarna hijau."Halo, Ra,"sapa seseorang dari balik telepon, orang tersebut tak lain ialah Sisca."Hm, ada apa sih ganggu orang aja," jawab Zemora dengan malas."Memangnya kamu ngapain, sampai-sampai aku ganggu.""Aku mau tidur, Sis.""Uupssttt...sorry, kalau aku ganggu kamu, aku cuma mau bilang sebentar malam kamu dapat orderan," ucap Sisc

  • MY WIFE IS A BITCH   Bab1: Zemora Havensky

    Dentuman musik DJ begitu memekakkan telinga, namun hal itu tidak berpengaruh apa pun pada seorang wanita yang begitu cantik dan memakai pakaian yang serba kekurangan bahan.Wanita yang memiliki mata coklat, hidung mancung dan bibir tipis, serta tubuh padat berisi, yang mampu membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona.Wanita tersebut tak lain ialah Zemora Havensky, wanita blasteran Jerman Indonesia tersebut sangat menyukai pekerjaan yang sudah hampir lima bulan ini dia kerjakan, yaitu menjadi wanita malam.Di saat para wanita di luaran sana berlomba-lomba untuk menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan besar, maka berbeda pula dengan Zemora yang bahkan dengan senang hati memilih pekerjaan tersebut.Sebenarnya, pekerjaan nya itu sangat tentang oleh ayahnya, tuan Reinhard Havensky. Namun, tuan Reinhard pun tidak bisa menghentikan putri semata wayangnya, sebab ia tahu mengapa putri nya bertingkah seperti itu.Mulai dari kematian ibunya, b

DMCA.com Protection Status