Share

17. Amukan Seorang Ibu

Airyn was-was ketika mengetahui Sera ada di rumah. Entah apa yang akan dilakukannya lagi, Airyn takut Mamanya menggeledah rumah untuk mencari uang. Tidak ada tabungan yang Airyn sembunyikan, dia tidak berbohong.

“Kamu yakin baik-baik saja?” Bagas menaikkan alis. Tampak jelas raut Airyn berubah, dia kelihatan diam beberapa saat sebelum turun dari mobil.

Airyn tersadar, kemudian mengangguk dan segera turun. “Terima kasih, Pak Bagas. Bapak pulang aja, aku aman kok.”

Sera berdiri di ambang pintu, melipat kedua tangan di pinggang dengan raut penuh permusuhan. Airyn lumayan panik, makanya cepat-cepat menyuruh Bagas pergi.

“Ma, udah makan malam?”

“Mama perlu uang, Ai. Minta uang lagi dong, Mama ada hutang yang harus banget dibayar. Kalau sampai besok uangnya nggak ada, Mama bakal dilaporin ke polisi.”

“Hah? P—polisi? Kok bisa, Ma?” Airyn luruh, kakinya seketika lemas. Kondisi sang papa belum membaik, kini Sera ikut membuat masalah.

“Mama waktu itu pinjam uang lima juta buat rayain ulang tah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status