Share

3. Ob yang Beruntung

Author: HANINA
last update Last Updated: 2021-02-18 11:59:47

Malam ini Edward baru saja selesai makan malam dengan rekan bisnisnya di sebuah restoran Italia yang berada di salah satu sebuah mall.

Setelah bekerja seharian penuh, tubuhnya sangat lelah. Dengan langkah setengah diseret, ia ingin cepat sampai di apartemen untuk mengistirahatkan tubuhnya. Mata yang terasa berat karena lelah seketika membola, darahnya berdesir panas saat melihat Jenifer keluar dari bioskop sambil dipeluk pria yang lumayan tampan. Pria itu tertawa bahagia sambil sesekali mencium pipi chuby Jenifer, sedangkan Jenifer tersenyum malu-malu.

  

"Shít …." umpat Edward. Ia kesal, rencana untuk mendekati Jenifer harus pupus karena terpampang jelas, sekarang di depan matanya kalau Jenifer sangat bahagia dengan kekasihnya. Langkah kakinya tidak dapat dicegah untuk menghampiri pasangan yang sedang dimabuk cinta itu.

  

"Malam, Jen?"

   

"Malam juga, Ed."

  

"Sayang, kamu kenal dengan pak Edward? Kenalkan, Pak, nama saya Gustaf Alfonso, salah satu karyawan di perusahaan Bapak." Gustaf menyalami Edward.

  

"Emm … maaf saya tidak dapat mengingat Anda."

  

"Oh tidak apa-apa, Pak. Maklum saya cuma ob yang bekerja di lantai 9, sedangkan kantor bapak di lantai 10. Kecil kemungkinan kita bisa bertemu."

  

"Bukan begitu, setiap hari saya harus bertemu banyak orang yang berbeda. Jadi maaf kalau tidak bisa mengenali pegawai sendiri. Kalian …," Edward menunjuk tautan tangan mereka menggunakan sebelah alisnya. Jenifer segera melepaskan genggaman tangan Gustaf karena malu.

  

"Eh iya kenalkan, Ed. Gustaf kekasihku."

   

Terlihat tatapan mata Edward yang berubah sendu, berbeda dengan tatapan mata yang hangat dan ceria seperti kemarin.

   

"Sayang, kamu kenal Pak Edward di mana? Sejak kapan? "Gustaf setengah berbisik bertanya kepada Jenifer.

  

"Em … itu karena ka …."

  

"Saya penggemar kopi buatan Jenifer, itu sebabnya kami kenal dan berteman." Edward menjawab. "Baiklah sudah larut malam, kalau begitu saya permisi dulu, maaf mengganggu kencan kalian. Selamat malam."

  

"Selamat malam." Mereka menjawab bersamaan.

   

"Ayo aku antarkan pulang." baru beberapa langkah Gustaf mengajak pulang Jenifer, ponselnya berbunyi. Dengan terburu-buru, Gustaf menjauh untuk menjawabnya.

  

"Maaf, Sayang, ada sesuatu hal penting yang harus kulakukan. Kau pulang sendiri ya?"

  

"Baiklah." Jenifer menghela napasnya berat, Gustaf selalu begitu. Menomor duakan Jenifer. Ingin sekali ia protes, tapi ia tidak mau Gustaf merasa di kekang olehnya sebelum mereka menikah.

   

Di sisi lain, Edward menjalankan mobilnya pelan. Meninggalkan pelataran mall, matanya mengernyit tajam ketika melihat Jenifer, lewat kaca spion mobilnya yang sedang berusaha mencegat taksi. 'Bukankah kekasihnya bersamanya, tapi mengapa Jenifer sendirian dan mencegat taksi?' batin Edward. Akhirnya Edward membanting stir mobilnya, kembali menuju lobi mall untuk menghampiri Jenifer. 

  

"Butuh tumpangan, Nona?" Edward menggoda Jenifer.

  

"Mmm … terima kasih, tapi sebaiknya aku naik taksi saja."

  

"Ayolah, Jen, penolakanmu membuat hati temanmu ini terluka." Edward pura-pura menunjukkan wajah sedihnya.

  

"Tapi wajahmu kelihatan lelah, tidakkah mengganggumu, Ed?"

  

"Nope, sebaiknya cepatlah naik. Bukankah besok kau harus pagi-pagi sekali berangkat ke kafe?"

  

"Baiklah, kalau kau tetap memaksa, Tuan Williams." Edward tersenyum bahagia ketika Jenifer menerima tawarannya.

  

"Ngomong-ngomong, kekasihmu tidak mengantarmu pulang?" seketika pertanyaan Edward membuat wajah Jenifer terlihat sendu.

  

"Mm … dia ada urusan penting."

'Sepenting apakah urusan seorang OB? Sampai meninggalkan kekasihnya begitu saja  sehabis nonton bareng?' Edward penasaran. Perlahan ia menepikan mobilnya, ingin tahu lebih jauh tentang kisah cinta Jenifer dan Gustaf.

  

"Kau boleh cerita, kalau ada beban di hatimu. Aku temanmu kau boleh berbagi denganku, karena wajah sedih tidak cocok untukmu." Edward meyakinkan Jenifer. "Itu kalau kau mau, aku tidak memaksa."

  

"Gustaf selalu begitu, tidak pernah memprioritaskanku, aku …, maaf aku tidak bisa cerita lebih." Jenifer mengusap air mata yang tiba-tiba mengalir di sudut matanya.

  

"It's okay, Jen, jangan dipaksakan. Sebaiknya lupakan sejenak tentang masalah romantikamu untuk malam ini. Bagaimana kalau kita dengarkan lagu-lagu lawas yang enak didengar untuk menghapus rasa sedih di hatimu?"

  

"Ide bagus, kau punya lagu you're still the one milik Shania Twain?" Jenifer menekan-nekan tombol audio di mobil Edward.

  

"Tidak menyangka selera kita sama, Jen."

"Itu berarti  kita sudah tua. Sudah karatan."

  

"Kamu saja yang karatan, aku belum." 

Mereka tergelak bersama. Malam ini mereka bercanda ria dan mengobrol tentang keseharian mereka. Ternyata mengembalikan mood Jenifer sangatlah mudah, hanya dengan candaan dan obrolan ringan dia bisa kembali ceria. Itu yang membuat Edward sangat nyaman bersamanya.

  

"Kau mau minum sesuatu, Jen? Di tolehnya Jenifer yang tak lagi bersuara. 'Ah ternyata Jenifer sudah ketiduran.' batin Edward.

  

Pelan-pelan diturunkan kursi mobil yang diduduki oleh Jenifer agar lebih nyaman, Edward melepas jasnya untuk menyelimuti tubuh Jenifer. Di elus pipi Jenifer dengan punggung tangannya, ibu jarinya mulai menyentuh bibir Jenifer yang séksi. Karena tidak tahan, Edward melumat pelan bibir Jenifer yang sedikit terbuka. Ingin sekali berbuat lebih kepada Jenifer sesuai imajinasi liarnya, tapi Edward masih bisa mengendalikan kewarasannya. Ia takut Jenifer akan marah dan menjauhinya.

  

Karena ingin menghabiskan malam bersama Jenifer, Edward bertekad untuk tidak membangunkan Jenifer. Lagipula ia tidak tahu alamat apartemen Jenifer berada. Itu akan ia jadikan alasan besok pagi, jika Jenifer menanyakan mengapa mereka tidur di mobil semalaman."

  

"Gustaf selalu begitu, dia tidak pernah memprioritaskanku." Sepenggal curhatan Jenifer tentang kekasihnya terngiang-ngiang di telinga Edward. "Sepertinya hubungan mereka tidak semanis yang terlihat ketika mereka baru saja keluar dari bioskop tadi. Ada celah dan itu akan ku manfaatkan dengan sebaik-baiknya." Edward bermonolog.

  

"Tony selidiki Gustaf Alfonso, OB lantai 9 di perusahaan kita. Aku ingin seluruh informasi akurat dan mendetail tentang kehidupanya di dalam dan luar perusahaan. Jangan sampai sedikit pun luput informasi apapun tentangnya. Aku tunggu secepatnya." Edward menelepon orang kepercayaanya untuk menyelidiki Gustaf.

  

"ibirnya menyunggingkan senyuman bahagia ketika melihat Jenifer tertidur dengan pulas di sampingnya. Diciumnya lagi bibir Jenifer yang ranum itu sebelum ia terlelap di samping Jenifer. Ia rela walau dengan resiko besok tubuhnya akan pegal-pegal karena tidur di mobil semalaman.

.

.

.

TBC

   

                  

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miss Cilcen
baru 2x ketemu sdh bucin ajaa ni edward ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   4. Double Date

    Sudah hampir satu bulan semenjak kejadian tidur bersama di mobil, Edward belum bertemu lagi dengan Jenifer. Kesibukannya sebagai CEO di Williams Corp mengharuskan ia untuk berkeliling dunia melakukan pertemuan bisnis dari satu negara ke negara lain yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan lamanya.Ia sangat merindukan Jenifer, seandainya Jenifer adalah kekasihnya tentu ia akan membawa serta Jenifer untuk menemaninya agar perjalanan bisnis yang melelahkan serta membosankan itu bisa terasa menyenangkan.Tapi kenyataanya status mereka hanyalah sebatas teman biasa, jangankan melakukan panggilan facetime berkirim pesan secara intens pun ia merasa tidak enak.Malam ini, ia mengunjungi sebuah kelab malam elite yang hanya dikunjungi kalangan atas menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar minum atau mencari partner ons.Sudah lama semenjak mengenal Jenifer, Edward belum pernah melakukan aktifitas séksual dengan lawan jenis. Keinginan itu perlahan-lahan menghilang dengan hadi

    Last Updated : 2021-02-19
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   5. Parasit.

    "Engkh …. "Jenifer melenguh panjang merenggangkan badanya yang terasa kaku, matanya mengerjap pelan. Seketika ia kaget dan membekap mulutnya setelah menyadari bahwa wajahnya menempel di d@da bidang seorang pria. Pikiranya kacau. 'Ada apa ini, dada siapa ini dan apa yang terjadi semalam?' Jenifer bertanya-tanya dalam batinya. Dengan segera Jenifer memeriksa bajunya, Ia menghela napas lega setelah mengetahui gaun yang ia kenakan masih utuh melekat di badanya. Dengan pelan ia menyingkirkan lengan kekar yang memeluk pinggangnya dan segera duduk memeriksa wajah dari pria yang telah tidur seranjang denganya semalam. "Edward." Cicitnya pelan hampir tak terdengar. Belum sempat ia mengingat kejadian semalam, Edward membuka matanya. "Selamat pagi Jen, bagaimana tidurmu semalam?" "Pa pagi Ed, em … semalam kita …." "Semalam kita tidur bersama, tidak lebih." "K-kenapa." Jenifer menunjuk tubuh kekar Edward yang polos dengan telunjuknya. "Kam

    Last Updated : 2021-02-28
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   6. The End.

    Edward bangun dari duduknya, ia ingin sekali segera membawa Jenifer keluar dari situasi yang memojokkanya. Langkahnya terhenti saat ia melihat Jenifer memegang bahu Gustaf dan menganggukkan kepalanya. Tepuk tangan riuh pengunjung kafe menyadarkan lamunan Edward bahwa Jenifer sudah menerima lamaran Gustaf sang pecundang. Dengan langkah lesu Edward tetap berjalan menghampiri gadis pujaannya. 'Ah sejak kapan Jenifer menjadi gadis pujaanya.' Edward tersenyum kecut dengan pikirannya sendiri. "Ehmmmm congrat's, Jen, lamaran yang cukup romantis." Edward tersenyum kepada Jenifer, pandangan mereka bertemu dan saling mengunci. Walau Jenifer melihat bibir Edward tersenyum tapi sorot mata tajam Edward terlihat penuh kekecewaan dan terluka. Lewat mata seakan mereka berbicara, lidah Jenifer terasa kelu untuk mengeluarkan suara. Hati Jenifer mengatakan bahwa Edward terluka atas keputusanya yang menerima lamaran dari Gustaf tapi logikanya menolak, mana mungkin

    Last Updated : 2021-03-01
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   7. Closer.

    Keheningan menyelimuti mobil yang di kendarai Edward dan Jenifer. Edward tidak berani menginterupsi keterdiaman Jenifer setelah beberapa saat tumpahan tangisan pilu keluar dari bibir séksi Jenifer. Edward memutuskan untuk membawa pulang Jenifer ke apartemenya, sesaat setelah ia mengendarai mobilnya hanya berputar-putar pada satu titik jalan yang sama. Ia tidak ingin membiarkan Jenifer terpuruk sendirian malam ini. Edward berdehem pelan dan membukakan pintu mobil untuk Jenifer. "Sudah sampai Jen, ayo turun." Edward meraih tangan Jenifer lalu menggandeng tangannya berjalan beriringan masuk kedalam lift. Di dalam liftpun masih sama hanya ada keheningan yang terasa. Tanpa melepaskan genggaman tangannya, Edward berjalan dengan pelan keluar dari lift menuju unit apartemenya. Sesampainya di depan pintu, Jenifer tersadar bahwa ini bukan gedung apartemennya. "Ed, ini dimana?" "Di apartemenku, Jen, aku tidak mungkin

    Last Updated : 2021-03-02
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   8. Morning Talk.

    Cahaya pagi menembus tirai kamar, sepasang anak manusia masih begelung di bawah selimut menyembunyikan tubuh mereka dari hawa dingin yang menyeruak menyentuh kulit tubuh. Jenifer mengerjapkan matanya dan tersenyum saat wajah tampan Edward tepat terpampang di depan matanya. Ingin ia mengelus wajah tampan Edward tapi ia ragu, takut Edward akan terbangun dari tidurnya. Semalam ia tidur dengan sangat lelap. Merasa sangat nyaman berada di pelukannya Edward. Bahkan ia sudah tak mengingat lagi tentang berakhirnya hubungan pertunangannya dengan Gustaf. "Mau kemana?" Edward mengeluarkan suaranya yang sedikit serak di saat merasakan tangan Jenifer yang memindahkan tangannya dari perut Jenifer. Tidak menunggu jawaban dari Jenifer, Edward malah mengeratkan pelukannya kepada Jenifer. Bahkan wajahnya ia benamkan di ceruk leher Jenifer. Jenifer menahan napas dengan kelakuan Edward yang membuatnya merinding. Embusan napas Edward yang hangat menyapu lehe

    Last Updated : 2021-03-03
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   9. Teman tapi Mesra.

    Hubungan Jenifer dan Edward semakin dekat. Walau mereka mengklaim hubungan mereka hanya sebatas teman tapi melihat interaksi mereka berdua bisa di pastikan mereka punya hubungan lebih. Edward akan mengantar jemput Jenifer ke kafe hampir setiap hari, kecuali Edward ada pekerjaan di luar kota. Setiap malam mereka akan makan malam bersama, Jenifer juga sering mengirim kopi kesukaan Edward. Biasanya Edward akan mengganti dengan membelikan hadiah mahal atau mengajaknya keluar jalan-jalan berdua. Edward juga sering memaksa Jenifer untuk menginap di apartemennya yang berakhir tidur berdua di ranjang yang sama. Noted hanya tidur dan tidak lebih. Edward tidak berani memaksa Jenifer untuk melayani napsunya. Dan seperti biasa Edward akan menyalurkan hasratnya di kamar mandi, bermain solo. Seperti malam ini, sepulang kerja Edward langsung pergi menuju kafe untuk mengajak Jenifer makan malam bersama. Wajah lelah Edward langsung berubah ceria di

    Last Updated : 2021-03-03
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   10. Modus.

    21+!!! Malam ini Edward berada di sebuah pesta untuk kalangan pengusaha dan executive. Ia datang sendirian, tadinya Edward ingin mengajak Jenifer ikut serta. Tapi undangan yang datangnya mendadak itu tidak memungkinkan untuknya meminta kesediaan Jenifer untuk hadir menemaninya di pesta. Edward mendesah bosan karena ini hanyalah sebuah pesta biasa tanpa adanya pembahasan bisnis. Pesta ini biasanya hanya ajang pamer pasangan atau ajang para wartawan infotaiment pencari gosip kehidupan pribadi dari kalangan jetset. Edward sangat merindukan Jenifer. Sudah beberapa hari ini karena kesibukanya, ia belum bertemu dengan Jenifer. Ingin rasanya ia memeluk tubuh Jenifer yang hangat sebagai penghilang rasa penatnya akibat pekerjaan yang menumpuk. Untuk mengalihkan rasa bosannya, Edward mengirimkan pesan kepada Jenifer melalui ponselnya dengan harapan Jenifer akan membalasnya supaya waktu cepat berl

    Last Updated : 2021-03-06
  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   11. Tertangkap Basah.

    Kejadian modus yang terjadi satu minggu yang lalu tidak membuat hubungan Edward dan Jenifer renggang. Keduanya semakin nyaman dengan status teman tapi mesra. Edward bahkan tidak segan untuk memeluk Jenifer di tempat umum ataupun tempat terbuka dan untuk Jenifer, ia semakin jatuh kedalam pesona seorang Edward Williams. Apalagi sejak kejadian dimana ia dan Edward hampir melakukan hubungan séks. Wajahnya merona dan jantungnya berdebar ketika teringat akan cumbuan Edward yang sangat panas, darahnya juga berdesir saat mengingat bentuk kejantanan Edward yang terlihat keras dan berurat. Jauh di dalam lubuk hatinya, Jenifer merasa takut kalau semua harapanya saat ini tidak sesuai dengan realitanya. "Ed jangan." Jenifer menghindar ketika Edward ingin memeluknya saat berada di lift kantor. "Kalau ada orang yang melihat kita sedang berpelukan, bagaimana?" "Biarkan saja, aku tidak peduli. Kalau ada yang bicara macam-macam tentang k

    Last Updated : 2021-03-09

Latest chapter

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   113. Akhir Cerita

    Tiga tahun kemudian."Edric, kembalikan bando, Kakak!" pekik Jasmine yang kesal karena Edric mengambil bando warna merah muda miliknya.Edric hanya tersenyum tipis lalu berlari menuruni tangga."Edric, berhenti!" Jasmine mengejar Edric yang sudah naik ke atas sofa.Jennifer hanya menggeleng melihat Jasmine dan Edric dari dapur. Ia sedang memeriksa para pelayan yang sedang menyiapkan makan malam. Sebentar lagi Edward pulang dari kantor dan Jennifer hanya memastikan makanan yang akan disantap oleh anggota keluarganya. Menyiapkan makan malamnya Edward masih menjadi rutinitas kesehariannya Jennifer. Ia tidak ingin Edward hanya menyantap sedikit makanannya karena tidak cocok dengan lidahnya. Edward masih tetap pemilih soal makanan. Dan Jennifer dengan senang hati memperhatikan kebutuhan perut suaminya saat di rumah."Eric, cucumu yang satu itu sangat berbeda." Cassandra dan Eric menatap keempat cucunya dari lantai dua. Mereka akan turun ke bawah menjelang kepulangan Edward dari kantor untuk

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   112. Ethan, Evan dan Edric

    Edward merasa ingin meledak karena setelah tujuh bulan berlalu kejantanannya bisa merasakan hangatnya kewanitaan Jennifer. Pijatan lembut yang berasal dari dinding kewanitaannya Jennifer itu membuat Edward melayang."Ed," begitu pula dengan Jennifer. Ia bersorak dalam hatinya karena rasa rindu akan kehangatan sentuhan Edward terlampiaskan sudah. Rasanya nikmat dan raganya seperti melayang."I love you, Jen." Napas Edward mulai memburu. Nafsunya menggelora. Dengan pelan ia menggerakkan pinggulnya ke depan dan belakang. Gerakan lambat yang lamat-lamat menimbulkan sensasi aneh tapi memabukkan. Hampir saja Edward kelepasan dan ingin menghujam kewanitaannya Jennifer dengan keras dan cepat.'Hah, hampir saja. Maafkan Daddy, sons." Edward kembali ke mode awal. Melakukannya dengan halus dan penuh ke hati-hatian. Besarnya cinta kepada istri dan anak-anaknya meampu membuat Edward yang maniak seks bisa mengontrol nafsu yang sering membakar jiwanya."Ed, terus, lebih dalam." rancu Jennifer sambil

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   111. Hamil 2

    Jennifer tengkurap dengan Edward yang berada di atasnya. Tubuh kekar itu menindih tubuh Jennifer. Napas mereka terengah-engah dan tubuh mereka basah dengan keringat. Edward benar-benar merealisasikan ucapannya tadi. Perjalanan panjang dari kota New York tidak menjadikan stamina Edward berkurang. Laki-laki itu seperti tidak mengenal kata lelah. Memasuki kewanitaan Jennifer dari depan dan belakang dalam berbagai gaya."Ed, berat." keluh Jennifer."Hehehe, maaf," Edward mengecup punggung polos Jennifer lalu berguling di sampingnya. Ia menengadah ke atas menatap langit-langit gazebo. Rasa puas membuat wajahnya berseri-seri. Mereka sudah empat tahun menikah. Tapi Edward merasa masih bergelora saat bercinta dengan Jennifer. Tidak merasa bosan dan semakin mencintai wanita itu.Edward teringat dengan ucapan Cassandra. Ibunya mengatakan jika benar-benar mencintai seseorang. Tidak akan membuat kita berpaling, semakin lama semakin besar cintanya untuk seseorang yang dicintainya. Dan Edward meras

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   110. Adik

    "Puaskan aku, Jen." Edward melepas kimono handuknya Jennifer."Aku ….""Kalau begitu, biarkan aku yang akan memuaskanmu." Edward menarik tangannya Jennifer lalu mendorong tubuhnya ke atas ranjang."Jangan membuatku tersiksa dengan menolakku." Edward membuka kancing kemejanya lalu melucuti satu-persatu baju yang menempel di tubuhnya.Jujur saja Jennifer merasa tergoda oleh tubuh polos Edward yang begitu memanjakan matanya. Dada bidang, lengat berotot dan bisepnya yang mempunyai lekukan beberapa ruas. Suami tampannya itu rajin gym dan menjaga pola makannya sehingga seiring bertambahnya umur, Edward semakin memesona."Kau tidak tergoda dengan ini?" Edward sedikit narsis sambil menyentuh otot-otot di perutnya."Atau … kau sudah bosan dengan ini?" Edward yang berdiri menjulang di hadapan Jennifer sengaja menggerak-gerakkan kejantanannya yang sudah tegak mengacung.Jennifer yang berada di atas ranjang, hanya mampu menggigit bibir bawahnya dengan wajah yang sudah memerah. Bohong jika dirinya

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   109. Jasmine Williams

    Mereka memang sepakat untuk tidak melakukan USG untuk mengetahui jenis gender bayi. Edward dan Jennifer ingin jenis kelamin bayinya menjadi kejutan karena bayi mereka adalah cucu pertama dari keluarga Williams dan Watson. Edward yang merupakan anak tunggal dan kakak laki-laki nya Jennifer yang belum menikah.Suster jaga yang berada di ruangan itu pun menggeleng sambil tersenyum mendengar perdebatan suami istri itu. "Pasti mirip denganmu, Ed." "Oh, ya?" Senyum Edward mengembang. "Ya, karena saat mengandung aku sangat terobsesi padamu." "Benarkah?" Mata Edward berbinar karena tersanjung. "Ya, aku … aduh, Ed, panggil dokter ke mari. Rasanya sakit sekali." Jennifer mencengkram tangan Edward karena rasa sakit yang berlebih itu tiba-tiba datang. "Suster, istri saya." "Sebentar saya periksa dulu, Tuan." Sebelum memeriksa Jennifer, suster itu menghubungi Dokter terlebih dahulu." "Sepertinya sudah siap dan saat ini adalah waktu yang tepat." Suster itu menyiapkan alat-alat bantu melahirk

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   108. Kesakitan

    Jessica tidak menyangka jika hari di mana ia meminta izin mengunjungi Alex akan berakhir seperti ini. Bukan benihnya Alex, tapi benih laki-laki yang tidak dikenalnya. Jessica yang merasa bersalah karena menyebabkan Alex harus mendekam di penjara selama sepuluh tahun. Karena rasa bersalah, ia mencari hiburan dengan minum-minum di klub. Dirinya yang mabuk berat tidak sadar telah dibawa seseorang ke hotel dan berakhir bercinta dengan laki-laki yang tidak dikenal itu. Ia bahkan sudah lupa akan kejadian itu. Tapi kini benih tersebut sudah menjadi nyawa baru di rahimnya.'Bagaimana ini? Aku hamil, bagaimana kalau Alex tahu aku hamil anak laki-laki lain?'***Dua bulan kemudian."Ed," Jennifer sudah muncul di kantornya Edward. Padahal mereka baru saja bepisah selama dua jam."Sayang," Edward hanya bisa menghela napasnya saat Jennifer datang ke kantor hanya menggunakan daster tidur dan sandal rumahan. Tanpa make up dan rambutnya acak-acakan. "Kau tidak menyukai kehadiranku?" mata Jennifer

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   107. Hamil?

    "Jen, bertahanlah." Edward langsung mengambil pakaian di lemari lalu mengenakannya. Ia lalu membantu Jennifer mengenakan piyama handuk untuk mempercepat waktu.Jantung Edward berdebar saat Jennifer pingsan dalam gendongannya. Ia berteriak saat melihat beberapa orang sedang berdiri di depan lift apartemennya."Minggir, minggir, istriku pingsan dan kami butuh lift secepatnya."Beruntung beberapa orang itu mengerti dengan keadaan gawat yang sedang dialami oleh Edward dan Jennifer."Terima kasih," ucap Edward saat seseorang menekan tombol open untuknya."Sayang, jangan tidur. Bangunlah, Jen." Edward menjejakkan kakinya beberapa kali. Waktu terasa sangat lambat agar lift yang mereka tumpangi sampai ke lantai dasar.Beruntung mobil Edward terparkir persis di depan pintu lift, sehingga ia tidak usah berjalan jauh untuk mencarinya."Sayang, bertahanlah." Edward membaringkan Jennifer di jok belakang mobilnya. Ia tidak menghubungi sopir pribadinya karena akan memakan waktu lebih lama jika menun

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   106. Darah

    "Itu tidak ada hubungannya, kita berdua sudah periksa ke dokter ahli kandungan dan hasilnya kita sehat-sehat saja. Rahimmu bagus, sel telurmu dan spermaku juga normal.""Tapi kenapa aku belum hamil juga." Jennifer menggigit bibirnya.Edward sangat gemas. Ingin ia menjelaskan dengan suara yang lebih lantang tapi takut membuat Jennifer semakin sedih."Anggap saja, Tuhan ingin kita mempunyai banyak waktu untuk bermesraan. Sebelum menikah kau tidak mengizinkanku untuk menyentuhmu. Aku sangat tersiksa selama hampir setahun lamanya. Mungkin ini balasan dari Tuhan agar aku bisa memanjakan nafsuku untuk menyalurkannya padamu, Sayang.""Tapi ….""Mari manfaatkan waktu yang ada agar hubungan kita semakin erat. Setelah kita punya anak nanti, pasti aku tidak bisa menguasaimu sepenuhnya. Kasih sayangmu akan terbagi. Dan pasti mereka berdua menjadi milik anak kita." Edward mencubit puncak dadanya Jennifer yang hanya tertutup oleh selimut."Ed, jangan mulai.""Aku serius, Jen. Aku yakin kau pasti in

  • MY CHUBBY GIRLFRIEND (INDONESIA)   105. Hamil

    "Tunggu, aku panggil, Dokter." Jennifer ingin memencet tombol yang berada di atas ranjangnya Edward."Tidak perlu, Jen. Hanya sedikit sakit.""Tapi aku khawatir lukamu akan memburuk.""Tidak, Sayang. Hanya tersenggol tanganmu dan sedikit nyeri. Itu saja.""Tapi," wajah Jennifer terlihat khawatir."Cium aku.""Apa?""Aku tidak perlu Dokter, cium saja aku untuk meredakan rasa nyeri di perutku."Jennifer tersenyum lalu dengan senang hati melumat bibir Edward dengan sepenuh hati. "Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu, Ed. Jangan pernah tinggalkan aku." ucap Jennifer tulus."Aku menagih janjimu, Jen.""Janji yang mana?" "Kau bilang akan mengabulkan apapun permintaanku padamu.""Oh itu," pipi Jennifer bersemu merah. "Kau belum mengiyakan permintaanku." Jennifer balik menagih."Yang mana?""Ed ….""Hahaha, aduh, aduh." Edward memegang perutnya. Karena tertawa membuat jahitan di perut Edward bergerak dan itu menimbulkan rasa nyeri."Ed, kau baik-baik saja?""Aku baik-baik saja, Say

DMCA.com Protection Status