Home / Fiksi Remaja / MEREBUT HATIMU / Bab.28. Mencari Permusuhan

Share

Bab.28. Mencari Permusuhan

Author: Rosida20
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Anisa berjalan ke parkiran motor. Tak disangkah Sisil sudah menunggu di sana.

"Asalamu'alaikum Bu Ustadzah Anisa," tersenyum Sisil menggoda Anisa.

"Wa'alaikum salam, sehat?" Anisa memandang Sisil.

"Badan sehat tapi hati sedih Bu Ustadzah karena sakit cinta," tersenyum Sisil.

Anisa tertawa kecil ,"Masa sih?"

Sisil lebih mendekat pada Anisa. Kini raut wajahnya serius, "Nis,"

"Serius, nih?" Anisa mengerling.

"Oh beneran," tangan Sisil menarik tangan Anisa, sepasang mata bulatnya meredup.

"Duh kenapa lagi nih, anak," bisik hati Anisa.

"Nis,"

"Ya,"

"Aku mau ngomong serius," ujar Sisil ,"Masalah Bang Ustadz ,"

Anisa terkejut. Tapi tersenyum beberapa saat kemudian.

"Nisa,"

"Ya,"

"Kayaknya Bang Ustadz nih membuat aku nggak bisa tidur, dia nggak naksir aku," tampakvwajah Sisil galau, "Nis aku mau bicara dari hati ke hatu," lanjutnya menatap Anisa dengan mata lekat ke wajah sahabatnya itu.

"Soal apa, ya, Sil?"

"Ustadz dan dirimu." mata Sisil lekat ke manik mata Anisa, "Waktu itu aku melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MEREBUT HATIMU   Bab.29 Terpaksa Menyakiti Melinda

    Melinda masih menghadang di depan motor Anisa, dia sengaja memancing kemarahan gadis yang dikhawatirkan menggoda Rico.Sebenarnya Anisa bisa saja mendorong gadis itu, lalu pergi tapi itu tak dilakukannya."Tolonglah Melin, kasih lewat aku," setengah memohon Anisa mencoba melunakkan hati Melinda. Tapi rupanya gadis itu tak tergoyah hatinya atas bujukan Anisa. Ia tetap senyum sinis, sedangkan tatapannya pada susunan rantang yang terikat di boncengam motor. "Aku nggak suka ya sama cewek yang tebar pesona!" Seru Melinda kesal.Anisa terkejut. Yang tebar pesona siapa, ya?"Jangan pura pura deh, pasti kamu sengaja nyuruh orangnya Tony nyerang Rico, setelah itu kamu datang deh pura pura jadi penolong. Biasa kayak di sinetron sinetron, gitu!"Astagfirullah ..." seru Anisa menatap Melinda yang punya pemikiran negatif pada ketulusannya."Jangan bawa bawa Astagfirullah, deh, kalau emang bener, jangan berlindung dibalik ucapan istigfar deh!"Anisa tak habis pikir kenapa Melinda memiliki pikiran

  • MEREBUT HATIMU   Bab.30 Memulai Persahabatan

    Rico sudah berdiri di depan Cafe Santai Tapi Sopan milik Tony. Melihat kedatangan Rico tentu saja Jono dan Gsni teringat pesan Tony supaya meminta maaf pada pemuda itu.Tentu saja Rico mundur beberapa langkah saat melihat Jono dan Gani langsung mendekat. Bukan hanya sekedar mundur. Tapi ia juga siaga penuh.Jono dan Gani saling pandang. Mereka tampak gugup. Sedetik kemudian Jono mengangguk pada Gani yang langsung tanggap. Gani maju selangkah ke hadapan Rico dengan tatap canggung dan ragu.Jono di tempatnya berdiri yang berjarak tak sampai satu meter memperhatikan dengan dada berdebar.Sedangkan Rico tetap tak bergerak di tempat berdiri. Ia hanya menunggu apa yang akan dilakukan anak buah Tony. Mau menyerang atau justru minta maaf seperti yang dikatakan Anisa.Jono menoleh pada Gani, dan Gani langsung menjejeri Jono. Hingga mereka berdua bak dua orang murid sedang ketakutan di hadapan gurunya.Rico masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh Jono dan Gani. "Kami mihta maaf atas peny

  • MEREBUT HATIMU   1. Mendadak Mau Dilamar

    Percakapan tentang rencana Kyai Haji Imran untuk bermenantukan dirinya, gadis bermata bulat bening itu mendengarnya sendiri.. Saat itu motornya mogok hingga ia tinggalkan di bengkel tak jauh dari rumahnya. Dan berjalan kaki pulang. Saat dilihatnya ada mobil milik Kyai Imran hatinya sempat heran kok tumben kyai yang merupakan tempatnya menimba ilmu agama itu datang tanpa memberi kabar. Ini tak biasanya pemilik Majelis Pengajian itu, bertandang ke rumahnya. Pasti ada yang sangat penting. Anisa melangkah perlahan memasuki halaman rumahnya. Sengaja lewat pintu samping supaya tak mengganggu percakapan Kyai Haji Imran dengan ibunya. Tapi saat ia memasuki pintu samping rumah yang tembus ke ruang makan dilihatnya bik Ani yang sehari hari membantu di rumah mereka tengah sibuk mengisi teh di cangkir. "Untuk Pak Kyai, Bik Ani?" Suara Anisa merendah. "Ya Mbak Nisa, " "Mari biar aku ajah yan

  • MEREBUT HATIMU   Bab2. Keserempet mobil

    Jika langsung menerima perjododohan itu, kok rasanya tak nyaman. Ia masih ingin kuliah. Lalu bekerja. Paling tidak cita citanya untuk membahagiakan ibunya dengan hasil kerjanya tercapai. "Ibu mau Nisa menikah "Bu, Nisa belum mau terikat tunangan. Setidaknya Nisa harus memikirkannya betul betul," Anisa terdiam. Benarkah dirinya sanggup untuk memberi kecewa pada Kyai Ilham yang dihormatinya. "Nisa..." tangan ibunya menyentuh pundaknya lembut. Anisa mengumpulkan kekuatannya, lalu ujarnya dengan suara pelan, "Kita harus jujur walau kemungkinan agak mengecewakan beliau, karena kita juga perlu berpikir panjang, kan ini untuk kehidupanku selamanya, Bu," agak bergetar suaranya. Rasa berat memang, "Nisa belum bisa kasih jawaban, Bu, " pada akhirnya ia memutuskan. "Ibu terserah kamu, Nak..." suara perempuan yang menjadi single parent sejak Anisa usia tiga tahun itu, pasrah dengan perasaa

  • MEREBUT HATIMU   Bab 3 Kejar Kejaran Mobil

    Rico menoleh pada Anisa yang sedang berjongkok membersihkan tempat yang terkena tumpahan makanan cateringnya."Ngapain berhenti, Ric?" Melinda yang duduk di samping Rico menatap menatap pemuda itu.Tanpa menjawab Rico memundurkan mobilnya, hingga kini berada tak jauh dari Anisa yang memilih box makanan untuk dimasukkan ke tempat susunannya semula.Rico bergegas turun dari mobil diikuti Melinda."Makanannya berantakan, ya, sori, ya ...""Udah Ric kasih ajah duit ganti beres, keburu Tony bisa ngejar kita, lho ..." ujar Melinda dengan suara cemas, tapi gadis itu sama sekali tak punya rasa kasihan pada Anisa.Anisa tak bersuara menenteng rantang box makanannya.Rico merogoh kantong celananya untuk mengambil uang."Rico buruan itu Tony di seberang ..."Rico terkejut saat menoleh ke seberang jalan sedan Tony tengah terhalang traffick Light."Sial!!" Gerutunya langsung melemparkan lembaran uang ratusan ribu pada Anisa, "Untuk ganti makananmu yang jatuh dan betuli tebeng motormu ..."Anisa ter

  • MEREBUT HATIMU   Bab. 4 Dituduh Menjual Makanan Tumpah

    Jadmiko dan Kyai Haji Imran serta Ustadz Sofyan duduk bersama. Mereka sedang membahas Rico anak tunggal Jadmiko. "Kyai ini sudah mendapat berkahnya Allah. Anak sudah jadi Ustadz, paling tidak amanlah untuk urusan ibadah. " "Alhamdulillah, itu yang aku mohon siang dan malam,Rico menoleh pada Anisa yang sedang berjongkok membersihkan tempat yang terkena tumpahan makanan cateringnya."Ngapain berhenti, Ric?" Melinda yang duduk di samping Rico menatap menatap pemuda itu.Tanpa menjawab Rico memundurkan mobilnya, hingga kini berada tak jauh dari Anisa yang memilih box makanan untuk dimasukkan ke tempat susunannya semula.Rico bergegas turun dari mobil diikuti Melinda."Makanannya berantakan, ya, sori, ya ...""Udah Ric kasih ajah duit ganti beres, keburu Tony bisa ngejar kita, lho ..." ujar Melinda dengan suara cemas, tapi gadis itu sama sekali tak punya rasa kasihan pada Anisa.Anisa tak bersuara menenteng rantang box makanannya.Rico merogoh kantong celananya untuk

  • MEREBUT HATIMU   Bab.5 Tak Mau Belajar Agama Fadilitas Ditarik

    "Benar memang saya terjatuh dari motor karena hampir ditabrak sedan yang ngebut. Tebeng motor saya penyok dan box cateringan yang mau saya antar ke sini terjatuh dan sebagian tumpah. " Anisa menjelaskan secara rinci. Tapi sungguh, Pak, Demi Allah saya langsung menelepon Ibu saya meminta dikirim dengan ojek online makanan yang baru, jadi itu bukan makanan yang terjatuh tadi. Bisa saya buktikan, Pak ..." Anisa membuka box satu persatu yang semuanya tampak rapih isinya, tak ada tanda tanda jika makanan itu sempat terjatuh. "Ya sudah maafkan tadi anakku sudah marah marah padamu. Dia salah sangkah," "Ya, Pak, " angguk Anisa." "Sekali lagi aku minta maaf, dan aku tetap mau berlangganan Nurani Catering, ya, " ujar Jadmiko menatap Anisa dengan tersenyum. Ia suka pada sikap gadis itu. "Terima kasih Pak Jatmiko telah berlangganan catering Nurani yang sudah belasan tahun dirintis Ibu saya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih, Pak, " "Sama sama Anisa, " angguk Jadmiko, "Kamu membant

  • MEREBUT HATIMU   Bab. 6 Telepon dari Ustadz Sofyan Untuk Anisa

    "Maaf Kak Ustadz Nisa masih ingin kuliah ... " Anisa mengarang ucapan persiapan kalau ditelepon nanti, "Ah, tapi kok terlalu kasar penolakannya, lalu kudu bagaimana? Atau gini. Batinnya terus membuat kalimat. "Bagaimana kalau aku minta waktu lulus kuliah?" Ah, itu tandanya aku janji mau nikah sama dia dong? Uh ... Gimana nih ? Anisa jadi kelimpungan sendiri untuk mempersiapkan ucapannya jika ustadz Sofyan langsung nembak di hape. Saking bingung dan gugup,.membuat gadis itu berkeringar dahi dan lehernya. "Kayak mau persiapan interview ajah nih. Uh repotnya kudu ngomong apa nanti. Dih Ustadz kenapa kudu aku yang ditaksir kenapa nggak cari yang udah lulus kuliahnya?" Keringatnya makin bercucuran? Bahkan rasanya sampai ingin mandi lagi. Lain Anisa lain pula Ustadz Sofyan. Lelaki ganteng itu sedang berbicara dengan ayahnya. "Saya sudah bicara dengan ibu Nurani minta ijin untuk bicara dengan dik Nisa, Yah, "

Latest chapter

  • MEREBUT HATIMU   Bab.30 Memulai Persahabatan

    Rico sudah berdiri di depan Cafe Santai Tapi Sopan milik Tony. Melihat kedatangan Rico tentu saja Jono dan Gsni teringat pesan Tony supaya meminta maaf pada pemuda itu.Tentu saja Rico mundur beberapa langkah saat melihat Jono dan Gani langsung mendekat. Bukan hanya sekedar mundur. Tapi ia juga siaga penuh.Jono dan Gani saling pandang. Mereka tampak gugup. Sedetik kemudian Jono mengangguk pada Gani yang langsung tanggap. Gani maju selangkah ke hadapan Rico dengan tatap canggung dan ragu.Jono di tempatnya berdiri yang berjarak tak sampai satu meter memperhatikan dengan dada berdebar.Sedangkan Rico tetap tak bergerak di tempat berdiri. Ia hanya menunggu apa yang akan dilakukan anak buah Tony. Mau menyerang atau justru minta maaf seperti yang dikatakan Anisa.Jono menoleh pada Gani, dan Gani langsung menjejeri Jono. Hingga mereka berdua bak dua orang murid sedang ketakutan di hadapan gurunya.Rico masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh Jono dan Gani. "Kami mihta maaf atas peny

  • MEREBUT HATIMU   Bab.29 Terpaksa Menyakiti Melinda

    Melinda masih menghadang di depan motor Anisa, dia sengaja memancing kemarahan gadis yang dikhawatirkan menggoda Rico.Sebenarnya Anisa bisa saja mendorong gadis itu, lalu pergi tapi itu tak dilakukannya."Tolonglah Melin, kasih lewat aku," setengah memohon Anisa mencoba melunakkan hati Melinda. Tapi rupanya gadis itu tak tergoyah hatinya atas bujukan Anisa. Ia tetap senyum sinis, sedangkan tatapannya pada susunan rantang yang terikat di boncengam motor. "Aku nggak suka ya sama cewek yang tebar pesona!" Seru Melinda kesal.Anisa terkejut. Yang tebar pesona siapa, ya?"Jangan pura pura deh, pasti kamu sengaja nyuruh orangnya Tony nyerang Rico, setelah itu kamu datang deh pura pura jadi penolong. Biasa kayak di sinetron sinetron, gitu!"Astagfirullah ..." seru Anisa menatap Melinda yang punya pemikiran negatif pada ketulusannya."Jangan bawa bawa Astagfirullah, deh, kalau emang bener, jangan berlindung dibalik ucapan istigfar deh!"Anisa tak habis pikir kenapa Melinda memiliki pikiran

  • MEREBUT HATIMU   Bab.28. Mencari Permusuhan

    Anisa berjalan ke parkiran motor. Tak disangkah Sisil sudah menunggu di sana."Asalamu'alaikum Bu Ustadzah Anisa," tersenyum Sisil menggoda Anisa."Wa'alaikum salam, sehat?" Anisa memandang Sisil."Badan sehat tapi hati sedih Bu Ustadzah karena sakit cinta," tersenyum Sisil. Anisa tertawa kecil ,"Masa sih?"Sisil lebih mendekat pada Anisa. Kini raut wajahnya serius, "Nis," "Serius, nih?" Anisa mengerling. "Oh beneran," tangan Sisil menarik tangan Anisa, sepasang mata bulatnya meredup."Duh kenapa lagi nih, anak," bisik hati Anisa."Nis,""Ya,""Aku mau ngomong serius," ujar Sisil ,"Masalah Bang Ustadz ,"Anisa terkejut. Tapi tersenyum beberapa saat kemudian."Nisa,""Ya,""Kayaknya Bang Ustadz nih membuat aku nggak bisa tidur, dia nggak naksir aku," tampakvwajah Sisil galau, "Nis aku mau bicara dari hati ke hatu," lanjutnya menatap Anisa dengan mata lekat ke wajah sahabatnya itu."Soal apa, ya, Sil?""Ustadz dan dirimu." mata Sisil lekat ke manik mata Anisa, "Waktu itu aku melihat

  • MEREBUT HATIMU   Bab. 27 Tak Disangkah Menjemput Gadis Pujaan

    Jono terdiam melihat Tony tak beriaksi saat melaporkan tentang pengeroyokan pada Rico."Kalau nggak dibantu cewek yang datang tiba tiba menyerang, dan mengancam polisi akan datang, sudah habis dia Bos," ujar Jono dengan gaya seorang yang berhasil memberi tindakan penyerangan pasa Rico. Dengsn begitu ia sudah mwringankan bosnya.Padahal bukan bwgitu tujuan Tony mengejar Rico."Itu namanya pengecut satu orang dikeroyok!" Dengus Tony yang tak suka pada cara Jono yang mengeroyok Rico. "Aku tak suka curang, dan apa yang kau dan Gani itu lakukan adalah sebuah kecurangan. Namanya tak gentle," "Tapi ...""Apa pun alasannya adalah curang. Aku kan tak pernah bilang padamu untuk mengeroyok Rico, "Lagi pula aku kan tak memberikan kuasa padamu untuk mewakiliku menyerang Rico, apalagi mengeroyok," bagi Tony apa yang dilakukan Jono adalah salah karena ia tak memerintahkan untuk menyerang Rico. "Maaf, Bos," "Jadi semua ada aturan mainnya. Aku memang mengejar Rico untuk memberi pelajaran pada dia su

  • MEREBUT HATIMU   Bab 26 Melinda Tak Suka Cowoknya Memuji Anisa

    Rico mematikan mesin mobil. Usron mendekat. Tentu saja terkejut melihat dagu Rico di tutup verban. Lalu pipi majikan mudanya itu agak lebam. Tapi ia tak berani bertanya. Rico juga tak mau membahas tentang kondisinya."Sron di mobil ada catering dibawa ke dalam, ya," seperti biasa ia memberikan kunci mobil pada pelayan setianya, supaya mobil dimasukkan ke garasi. "Catering?" Usron mengulang ucapan tuan mudanya, tapi tetap membawa rantang catering ke dalam rumah.Di kamar Rico langsung menuju cermin di lemarinya. Mengaca dan memeriksa raut mukanya serta ada lebam pula di lengan kanannya.Sekali lagi Rico memperhatikan mukanya di cermin. Menyentuh sebelah pipinya yang agak lebam. Agak perih. Lalu turun ke dagunya yang terluka terkena sodokan sepatu Jono.Tiba tiba ia terbayang saat dagunya diobati oleh Anisa. Tanpa sadar bibirnya tersenyum. Anisa itu orang lembut. Tapi kenapa ya, aku kok kasar selama ini sama dia, ya. Padahal kalau nggak ada Anisa nggak tahu, pasti udah bonyok sama anak

  • MEREBUT HATIMU   Menolong Rico

    "Oke kita habisi ajah..!" Jono langsung mundur dan setengah memutari tubuh Rico langsung saja menyerang dari belakang. Tak mau membuang kesempatan, Gani pun menyerang dari depan. Rico terkejut juga harus menghadapi serangan depan dan belakang dengan hitungan tepat bersamaan. Bisa lolos dari serangan Gani, tapi menerima tendangan serta kibasan tangan Jono yang menyerangnya dari belakang. Walau Rico bisa dan kuat menghadapi serangan mereka, namun Jono dan Gani yang sebelum bergabung dengan Tony adalah anak jalanan, tentu sudah kerap berkelahi dan mengenal berbagai tekhnik berkelahi, bukanlah lawannya yang bukan anak jalanan asli seperti kedua lawannya yang tangguh oleh berbagai suasana itu. Rico tersungkur terkena tendangan Jono. Saat bangun, dan sebelum berdiri tegak tiba tiba saja meluncur sodokan sepatu Gani yang mengarah ke kepalanya. Rico kaget segera menghindar , namun ujung sepatu Jono mengenai dagunya, membuat dagunya terasa perih. Bukan itu saja Gani tak mau membuang kesem

  • MEREBUT HATIMU   Bab 24 Diserang Dadakan

    Rico beberapa hari ini seperti mendapat energi baru. Pertemuannya dengan Ustadz Sofyan, yang semula tak ia gubris, membuat diri mendapat doble keuntungan. Masukclubmilik Tristan dan siraman rohani . "Bagaimana mau berhasil menjadi sesuatu yang dibanggakan orang tua, kalau kita yang masih muda dikalahkan dengan ego yang merugikan." Teringat ucapan Ustadz Sofyan, "Sebagai jiwa muda jangan cengeng, apalagi laki laki calon pemimpin, minimal memimpin rumah tangganya kelak. Ayo tegar, jadi pribadi yang tidak merugi. Jangan mau buang waktu percuma. Jangan ke sana ke mari tanpa tujuan, itu hasutan setan. Karena setan akan selalu menggoda umat Allah. Mumpung masih muda. Kejar dua hal. Satu ilmu dunia untuk menunjang kesuksetan kita di dunia. Kenapa kita mau sukses? Karena dengan kita sukses, akan memudahkan kita membantu orang orang membutuhkan. Lalu kejar ilmu untuk bekal kita di akherat, karena hanya dengan amal dan perbuatan baik kita yang akan menolong kita nanti di sana. Perbanyak dzik

  • MEREBUT HATIMU   Bab.23 Mengejar Perhatian Sang Ustadz

    Anisa harus ke Majelis untuk memberikan pelajaran mrngaji pada anak anak. rmpat hsri lalu saat baru saja menerima kedatangan ustadz Sofyan ke rumahnya untuk menyatakan isi hati, ia merasa gugup jika bertemu Ustadz Sofyan. Tapi anak anak tak boleh jadi korbsn, begitu pikirnya. Aku harus menghadapi kenyataan jika harus bertemu Ustadz Sofyan. Karena sudah kesemsem pada Ustadz Sofyan, maka Sisil mengikuti Anisa saat mau memberi pelajaran mengaji di Majelis Kyai Haji Imran."Setidak tidaknya aku bisa melepas kangen pada Ustadzku sayang, Nis," tersenyum Sisil.Anisa hanya terdiam melihat wajah Sisil yang sangat bahagia. Bagaimana ini, sementara aku masih berpikir untuk menerima atau menolak pernyataan hati Kak Ustadz, sahabatku sangat teribsesi ingin jadi kekasihnya. "Hai kok ngelamun, sih, " Sisil menepuk bahu Anisa."Oh nggak juga,Yuk," karena mempergunakan mobil milik Sisil, maka motornya terpaksa ia antarkan pulang dulu, sekalian mengambil titipan kue dari ibunya untuk Kyai Haji Imran.

  • MEREBUT HATIMU   Bab 22 Percakapan Anak Dan Orang Tua

    Sampai di rumah Tony terkejut kedatangan Karin semakin bingung karena mamanya ada di sampingnya. "Hai Karin..." sambut Tony pada mantan kekasihnya. "Hai Tony, selamat sore, ""Sore, silahkan masuk, "Begitu melihat ada Laksmi segera saja Karin menghampiri , "Tante apa kabar...?" Karin segera menulurkan tangannya pada Laksmi, dan bukan bersalaman, namun mencium punggung tangan mama dari pemuda yang masih sicintainya, dan berusaha untuk bisa bersambung lagi cintanya dengan Tony.Tentu saja Tony dan Laksmi heran atas sikap santun karin yang berubah total."Baik, " sahut Laksmi yang dulu tak menyukai gadis yang terlihat bebas. Walau kini gadis itu masih tak berhijap, tapi pakaian yang dikenakannya sopan, tak seperti dulu terbuka, atau yang mempertontonkan lekuk tubuhnya karena pakaian yang dikenakan ketat."Silahkan duduk Karin, " suaraTony memecah sunyi mempersilahkan Karin masuk ke dalam.Karin duduk di sofa, dan sosoknya serta gerak geriknya sangat teratur, menandakan kini dirinya g

DMCA.com Protection Status