Home / Fiksi Remaja / MEREBUT HATIMU / Bab.5 Tak Mau Belajar Agama Fadilitas Ditarik

Share

Bab.5 Tak Mau Belajar Agama Fadilitas Ditarik

Author: Rosida20
last update Last Updated: 2021-08-01 01:24:55

"Benar memang saya terjatuh dari motor karena hampir ditabrak sedan yang ngebut. Tebeng motor saya penyok dan box cateringan yang mau saya antar ke sini terjatuh dan sebagian tumpah. " Anisa menjelaskan secara rinci. Tapi sungguh, Pak, Demi Allah saya langsung menelepon Ibu saya meminta dikirim dengan ojek online makanan yang baru, jadi itu bukan makanan yang terjatuh tadi. Bisa saya buktikan, Pak ..."

Anisa membuka box satu persatu yang semuanya tampak rapih isinya, tak ada tanda tanda jika makanan itu sempat terjatuh.

"Ya sudah maafkan tadi anakku sudah marah marah padamu. Dia salah sangkah,"

"Ya, Pak, " angguk Anisa."

"Sekali lagi aku minta maaf, dan aku tetap mau berlangganan Nurani Catering, ya, " ujar Jadmiko menatap Anisa dengan tersenyum. Ia suka pada sikap gadis itu.

"Terima kasih Pak Jatmiko telah berlangganan catering Nurani yang sudah belasan tahun dirintis Ibu saya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih, Pak, "

"Sama sama Anisa, " angguk Jadmiko, "Kamu membantu ibumu apa sudah bekerja atau kuliah?"

"Saya kurirnya Ibu, Pak, dan masih kuliah semester 3, "

"Wow hebat kamu Nisa, jurusan apa, Nduk?"

"Psikologi, Pak, "

"Wah calon Psikolog, ya?" Jatmiko menatap Anisa dengan tatap suka.

"InsyaAllah, Pak, " tersenyum Anisa.

"Semoga cita citamu berhasil, Nisa, "

"Aamiin ..."

"Oh ya Nisa apakah pemilik mobil yang hampir menabrakmu itu bertanggung jawab?"

"Ya, Pak dia memberikan biaya pembetulan tebeng motor saya dan juga ganti makanan yang terjatuh tadi. Jumlahnya lebih besar, saya mau kembalikan sebagian dia nggak mau."

"Apakah Rico yang hampir menabrakmu?"

Anisa terkejut. "Sudah diganti kerugian saya jadi tidak ada masalah lagi, Pak. Saya pamit, Pak. Assalamu'alaikum ..." tampaknya Anisa tak mau mengadukan kebrutalan Rico bawa mobil pada Jadmiko papanya.

"Wa'alaikum salam ..." balas Jadmiko, "Gadis yang santun ..." guman hatinya.

Segera bibik membawa susunan box makanan itu kembali ke dalam.

Jadmiko pun masuk ke dalam rumahnya dan langsung mencari Rico.

"Rico duduk Papa mau bicara," pinta Jadmiko pada Rico yang langsung duduk di sofa di seberang tempat duduk papanya.

"Ada apa, ya, gimana udah Papa putuskan berhenti langganan catering sama kang catering curang itu?"

"Dia memang mengaku bahwa makanan untuk kita jatuh dari motornya, sebagian ada yang tumpah. Tapi dia langsung menghubungi ibunya minta dikirim yang baru via ojek online, jadi kamu sudah menuduhnya. Anisa gadis rajin. Kuliah nyambi jadi kurir catering ibunya. Hebat Papa suka gadis yang bersemangat seperti Anisa, "

"Ya syukur deh kalau memang beneran diganti. Kita, kan nggak makan makanan yang tidak higenis, "

"Ya tapi kamu sudah menuduh itu namanya memfitnah. Nah kamu Papa minta besok harus minta maaf pada Anisa, "

Ah Papa nih ada ada ajah, noh. Entar gadis itu besar kepala lagi kalau aku minta maaf, dumel hatinya.

"Minta maaf itu perbuatan jantan. Sifat ksatria. Salah harus minta maaf. "

"Ya, Pa, " pada akhirnya Rico mengangguk.

"Oh ya kamu kok tahu secara detail makanan catering kita tumpah?" Jadmiko menatap Rico penuh selidik.

Rico menghindar dari tatapan papanya. Sial, gerutunya, tuh cewek ngaduh lagi sama Papa aku yang nyerempet. Awas ajah besok kalau nganter catering ke sini!

"Walau Nisa nggak lapor Papa, tapi dari caramu marah sama gadis itu tadi menandakan kamu tahu persis peristiwa yang menimpa Anisa. Intinya senjata makan tuan ..."

"Tapi aku sudah minta maaf, dan kasih duit dia lebih, kok Pa, " membela diri di depan papanya jelas langsung dilakukan Rico.

"Jadi benar kamu yang nyerempet motor gadis itu. Oh Rico kalau mau kebut kebutan jangan di jalan raya, kan bahaya untuk keselamatan orang?!" Jadmiko mulai tinggi nada suaranya.

"Ya maaf, Pa ..." Rico menunduk.

"Nasi sudah jadi bubur. Sekarang begini saja. Besok kamu jangan kemana mana. Besok malam ada tamu khusus untukmu, "

Rico menatap Jadmiko, "Untuk aku, Pa?!"

"Ya, untukmu Papa mengundang Ustadz muda Sofyan putranya Kyai Haji Imran, "

Rico menatap Jadimiko dengan pandangan bingung.

"Pasti kamu nggak ngikuti kan siapa Ustadz Sofyan?"

Rico menggeleng.

"Ya Tuhan maafkan hamba Ya Allah. Hamba ini orang tua tak berguna hingga anak hamba jauh dari perintahmu ..." menunduk Jadmiko dengan perasaan penuh rasa bersalah tak bisa mengasuh Rico untuk dekat dengan Penciptanya.

Rico terdiam. Melihat keadaan papanya ia tak berani bersuara atau menggerakkan badannya. Tampak papanya marah dalam diammya

Jadmiko berdiri, "Papa sudah putuskan kamu belajar memperdalam ilmu agama. Ustadz Sofyan hanya selisih lima tahun darimu. Kalian bisa kolaborasi. Papa harap kamu tekun. Tinggalkan duniamu yang tak jelas itu. Atau mobil dan semua fasilitas Papa cabut ..."

"Pa ...!" Rico terkejut.

Jadmiko sudah berjalan ke kamarnya.

Rico tegang.

Menolak berarti mobil dan atm dicabut. Itu adalah deritanya.

Wah Rico tak bisa membayangkan jika papanya menarik mobil. Lalu memblokir nomer atm dan kartu debitnya? Huh rasanya sepergi kiamat saja.

Lalu bagaimana?

Mau tak mau harus patuh pada peraturan baru papanya. Demi fasilitas jangan ditarik..

"Apa Ric, belajar memperdalam agama?!" Melinda memekik di ujung sana lewat hape. Lalu gadis itu tertawa mrngejek atas laporan Rico itu.

"Jangan asal ketawa kamu!" Sergah Rico kesal.

"Lucu ajah tuh papa kamu. Masa udah tua suruh belajar agama. Waktu kecil kemana ajah lucu ih papa kamu ..."

"Waktu kecil juga ngaji. Ya belajar agamalah, tahu nih Papa. Mungkin gara gara aku nyerempet gadis tadi tuh jadi tahu deh Papa kalau aku ngebut ..."

"Gadis mana?"

"Kamu pikun, ya?" Rico tertawa tapu kesal, "Itu yang cewek bawa makanan ternyata kang cateringnya papaku, nah ketahuan deh aku yang numpahin cateringannya. Yaudah ultimatum Papa nggak bisa ditolak, "

"Oh cewek tadi gara garanya awas ajah kalau ketemu aku habis pokoknya!" Geram Melinda pada Anisa.

*

Anisa baru saja sampai di rumah saat ibunya memberi kabar.

"Nak Ustadz nanti malam katamya mau telepon kamu, Nisa,"

"Mau telepon Nisa?" Anisa menatap ibunya.

"Ya tadi dia telepon ke hape Ibu minta ijin mau telepon Nisa , " angguk Nurani.

"Oh , " diam diam Anisa bingung juga bagaimana kalau ustadz muda itu langsung melamarnya. Atau menyatakan isi hatinya?

Iiih

Berdebar dada Anisa.

Bukan berdebar karena jatuh hati. Tapi karena bingung. Tiba tiba saja mau ditelepon lelaki yang menjadikan tunangannya.

Bagaimana ini?

Anisa kebingungan harus menjawab apa kalau ustadz muda itu langsung menanyakan isi hatinya?

Related chapters

  • MEREBUT HATIMU   Bab. 6 Telepon dari Ustadz Sofyan Untuk Anisa

    "Maaf Kak Ustadz Nisa masih ingin kuliah ... " Anisa mengarang ucapan persiapan kalau ditelepon nanti, "Ah, tapi kok terlalu kasar penolakannya, lalu kudu bagaimana? Atau gini. Batinnya terus membuat kalimat. "Bagaimana kalau aku minta waktu lulus kuliah?" Ah, itu tandanya aku janji mau nikah sama dia dong? Uh ... Gimana nih ? Anisa jadi kelimpungan sendiri untuk mempersiapkan ucapannya jika ustadz Sofyan langsung nembak di hape. Saking bingung dan gugup,.membuat gadis itu berkeringar dahi dan lehernya. "Kayak mau persiapan interview ajah nih. Uh repotnya kudu ngomong apa nanti. Dih Ustadz kenapa kudu aku yang ditaksir kenapa nggak cari yang udah lulus kuliahnya?" Keringatnya makin bercucuran? Bahkan rasanya sampai ingin mandi lagi. Lain Anisa lain pula Ustadz Sofyan. Lelaki ganteng itu sedang berbicara dengan ayahnya. "Saya sudah bicara dengan ibu Nurani minta ijin untuk bicara dengan dik Nisa, Yah, "

    Last Updated : 2022-02-05
  • MEREBUT HATIMU   Bab.7 Tony Jatuh Hati Pada Anisa

    Anisa absen tak mengantarkan catering ke rumah Jatmiko, karena ada karena sore ini ia ke Majelis milik Kyai Imram. Gadis itu memang bertugas mengantar catering ke para pelanggan untuk sore hari. Kecuali sedang tidak kuliah baru ful menjadi kurir catering yang dikelola ibunya. "Hai, Nis, " "Hai ..." Anisa menatap gadis tinggi semampai berhidung mancung. Maklum masih ada keturunan Arab dari garis keturunan bapaknya yang dipanggilnya Abah. Sisil sudah bilang mau ikut. Gadis itu yang akan menjemput ke rumah dengan mobilnya. Secara terang terangan Sisil menyatakan kekagumannya pada Ustadz Sofyan. "Ustadz Sofyan udah punya calon, nggak menurutmu, Nis?" Sisil menatap Anisa yang langsung menunduk. "Mana kutahu?" Anisa merahasiakan tentang kunjungan Kyai Haji Imran untuk menjodohkan sang Ustadz dengan dirinya. Apalagi tentang rencana kedatangan ustadz muda itu menemuinya besok sore. "Nis kok kamu bengong, sih?' Sisil meny

    Last Updated : 2022-02-05
  • MEREBUT HATIMU   Bab 8 Sisil Jatuh Hati Pada Sang Ustadz

    “Tidak pernah bosan mengaji...” jawab anak anak dengan riang. Setelah membaca doa penutup pengajian, anak anak serentak mengumandangkan Al- Fatihah. Suara mereka sangat enak didengar. Tak ada yang saling mendului. Anisa terharu melihat kekompakan serta kesungguhan anak anak muridnya menyelesaikan Al -Fatihahnya dengan tertib. "Assalamu'alaikum anak-anak…" ujar Anisa sesaat suara anak anak berakhir . "Wa'alaikum salam Kak Anisa…. Wa'alaikum salam Kak Sisil ..."sahut anak-anak serempak memandang pada Anisa dan Sisil. "Anak anak pintar..." Sisil yang sudah dua kali ikut ke majelis jatuh hati pada anak anak itu. Satu persatu anak anak salim pada Anisa dan Sisil. Lalu mereka pun berlarian meninggalkan majelis. Setelah semua anak anak pulang, barulah Anisa dan Sisil ke ruangan depan dimana Kyai Haji Imran baru saja mengantar tamunya pulang. "Assalamu'alaikum Pak K

    Last Updated : 2022-02-05
  • MEREBUT HATIMU   Bab 9 Pernyataan Isi Hati Sang Ustadz

    Ustadz Sofyan duduk berhadapan dengan Anisa yang mengenakan hijab warna biru muda polos, serta busana muslim warna serupa. Hitam di lingkaran bawah baju panjangnya, serta di ujung lengannya. Tak ada riasan di wajahnya, kecuali olesan tipis pelembab, dan lip balm supaya bibirnya tidak kering. Namun justru tampilan apa adanya yang alami sederhana ini, membuat Ustadz muda itu menyukainya. Sejak kecil sudah mengenal Anisa. Enam tahun lebih tak melihat gadis itu. Saat kembali ke Jakarta dengan gelar master di bidang pendidikan agama, ia mengira Anisa tumbuh sebagai gadis yang tampil mengikuti trend mode. Tapi nyatannya Anisa tampil apa adanya. Bersahaja, namun menawan hatinya. "Dik Nisa ..." Ustadz Sofyan membuka pembicaraan setelah dua menit saling berdiam diri. "Oh ... ya ... silahkan diminum Kak Ustadz, " berusaha menutupi gugupnya tapi tetap saja suara Anisa tak lancar. "Terima kasih ..." Ustadz Sofyan tersenyum. Gadis yang semasa anak anak dul

    Last Updated : 2022-02-05
  • MEREBUT HATIMU   Bab.10 Terjebak Janji Di Tengah Jalan

    Tony dan Jono berdiri di pinggir jalan berjaga jaga untuk mencegat Anisa. Karena takut kehilangan jejak, tak main main rupanya, pemuda itu mempergunakan teropong jarak jauh.Dari kejauhan muncul Anisa mengendarai motor maticnya dengan tenang. Ia tak nyadari jika sedang diperhatikan pemuda pengagumnya. Bukan main senangnya Tony saat lewat teropongnya ia melihat Anisa naik motor matic menuju arah dimana ia kini menunggu.Ada perasaan senang bercampur debar dalam dadanya. Kenapa aku berdebar, ya, seru hatinya. Segera Tony masuk ke mobilnya diikuti Jono. Tanpa bersuara ia menjalankan mobil, lalu di depan ia putar arah, supaya bisa melalui jalur yang tengah dilewati Anisa. Tak mau kehilangan buruannya, segera ia mengikuti dari belakang. Menurunkan laju mobilnya menguntit sang gadis.Dan saat dirasa suasana tak terlalu ramai, maka segera Tony menaikkan laju mobilnya supaya bisa mendului laju motor Anisa. Segera ia menyalip motor yang dikendarai gadis itu. Pada jarak tertentu di depan laju

    Last Updated : 2022-10-19
  • MEREBUT HATIMU   Bab.11 Tak Disangka Ditantang Balap Mobil

    Rico tak bisa menghindar dari pertemuamnya dengan Ustadz Sofyan, karena ia tak mau Atm dan mobilnya ditarik papanya."Rico beliau ini Ustadz Sofyan, kedatangan beliau atas undangan Papa...""Halo Bang Ustadz..." Rico langsung mengulurkan tangannya pada Ustadz Sofyan yang menerimanya dengan sikap sebagai sahabat."Assalamu'alaikum Dik Rico, sehat?"'Wa' alaikum salam Bang Ustadz, baik, sehat ya..." Rico sedikit gugup."Dulu waktu Dik Rico masih baru remaja kita beberapa kali bertemu, ya, di acara pengajian di Majelis " Ustadz Sofyan mengingatkan."Ya Bang Ustadz ..." mengangguk Rico."Nah Rico, Ustadz Sofyan ini padat acaranya, dan banyak yang ingin bertemu beliau. Memenuhi undangan Papa ke rumah kita, wah luar biasa beruntungnya kita..." Jatmiko sangat merasa terhormat Ustadz Sofyan mau datang untuk Rico."Ah papanya Dik Rico sangat meninggikan saya dan jangan memuliakan saya, karena kemuliaan itu milik Allah..." ujar Ustadz Sofyan tulus dari hati."Nah Rico sangat sayang kalau kamu m

    Last Updated : 2022-10-20
  • MEREBUT HATIMU   Bab 12 Persiapan Di Area Balap

    "Nah dia nyindir aku lagi," batin Rico, ia merasa tersindir lagi. Dan merasa tertantang ia langsung mengangguk, "Ya boleh..." sekalian aku ingin tahu sampai dimana kelihaiannya duduk di belakang setir mobil balap. "Deal..." Ustadz Sofyan mengulurkan tangannya yang langsung disambut Rico tanpa canggung. Ustadz Sofyan senyum senyum melihat Rico yang gugup, dan seperti bimbang itu. Segera mengajak bicara pemuda itu dengan relax. "Wah aku ini ingin menguji kekeranianku di belakang setir makanya mengajakmu balapan, Rico. Maklum sudah hampir tujuh tahun tidak lagi duduk di belakang mobil untuk balapan," Rico yang terbiasa ngebut di setiap ada kesempataan, baik itu di jalan umum mau di proyek perumahan, tersenyum. "Kapan waktu yang tepat untuk Dik Rico nanti kita janjian, " ujar Ustadz Sofyan yang sengaja ingin mengadakan pendekatan terlebih dulu dengan pemuda itu, sebelum nanti tiba saatnya fokus pada perdalam akidah ilmu Agama.

    Last Updated : 2022-10-20
  • MEREBUT HATIMU   Bsb.13 Ternyata Juara Balap Antar Kampus

    Ustadz Sofyan memeriksa persiapan mobil milik Tristan untuk dipakai balapan. Walau sudah prima persiapannya, tapi memang harus dilakukan cek berulang kali. "Anda bukan Ustadz Sofyan, kan?" Telunjuk Melinda pada Tristan mengernyitkan alis memandangnya. "Oh mencari Ustadz Sofyan, sebentar, kamu siapa?." "Melinda," "Temannya Ustadz Sofyan?" Tristan merasa aneh juga jika sahabatnya yang ustadz itu memiliki teman bersikap seperti Melinda. "Bukan," geleng Melinda.Tristan sudah mengura jika gadis berpenampilan seksi itu bukanlah salah satu teman si ustadz sahabatnya."Lalu?" Tristan lebih memperhatikan Melinda."Aku pacarnya Rico calon lawan balapannya Ustadz Sofyan, '"Oh," segera Tristan mendekat pada Ustadz Sofyan."Ada yang mencarimu," lapor Tristan pada ustadz Sofyan yang sudah selesai mengecek ulang mobil yangvakan dipergunakan untuk balapan dengan Rico."Siapa?" Ustadz menatap Tristan."Pacarnya Rico," tersenyum Tristan."Cari aku?" Ustadz Sofyan merasa tak kenal dengan gadis

    Last Updated : 2022-10-21

Latest chapter

  • MEREBUT HATIMU   Bab.30 Memulai Persahabatan

    Rico sudah berdiri di depan Cafe Santai Tapi Sopan milik Tony. Melihat kedatangan Rico tentu saja Jono dan Gsni teringat pesan Tony supaya meminta maaf pada pemuda itu.Tentu saja Rico mundur beberapa langkah saat melihat Jono dan Gani langsung mendekat. Bukan hanya sekedar mundur. Tapi ia juga siaga penuh.Jono dan Gani saling pandang. Mereka tampak gugup. Sedetik kemudian Jono mengangguk pada Gani yang langsung tanggap. Gani maju selangkah ke hadapan Rico dengan tatap canggung dan ragu.Jono di tempatnya berdiri yang berjarak tak sampai satu meter memperhatikan dengan dada berdebar.Sedangkan Rico tetap tak bergerak di tempat berdiri. Ia hanya menunggu apa yang akan dilakukan anak buah Tony. Mau menyerang atau justru minta maaf seperti yang dikatakan Anisa.Jono menoleh pada Gani, dan Gani langsung menjejeri Jono. Hingga mereka berdua bak dua orang murid sedang ketakutan di hadapan gurunya.Rico masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh Jono dan Gani. "Kami mihta maaf atas peny

  • MEREBUT HATIMU   Bab.29 Terpaksa Menyakiti Melinda

    Melinda masih menghadang di depan motor Anisa, dia sengaja memancing kemarahan gadis yang dikhawatirkan menggoda Rico.Sebenarnya Anisa bisa saja mendorong gadis itu, lalu pergi tapi itu tak dilakukannya."Tolonglah Melin, kasih lewat aku," setengah memohon Anisa mencoba melunakkan hati Melinda. Tapi rupanya gadis itu tak tergoyah hatinya atas bujukan Anisa. Ia tetap senyum sinis, sedangkan tatapannya pada susunan rantang yang terikat di boncengam motor. "Aku nggak suka ya sama cewek yang tebar pesona!" Seru Melinda kesal.Anisa terkejut. Yang tebar pesona siapa, ya?"Jangan pura pura deh, pasti kamu sengaja nyuruh orangnya Tony nyerang Rico, setelah itu kamu datang deh pura pura jadi penolong. Biasa kayak di sinetron sinetron, gitu!"Astagfirullah ..." seru Anisa menatap Melinda yang punya pemikiran negatif pada ketulusannya."Jangan bawa bawa Astagfirullah, deh, kalau emang bener, jangan berlindung dibalik ucapan istigfar deh!"Anisa tak habis pikir kenapa Melinda memiliki pikiran

  • MEREBUT HATIMU   Bab.28. Mencari Permusuhan

    Anisa berjalan ke parkiran motor. Tak disangkah Sisil sudah menunggu di sana."Asalamu'alaikum Bu Ustadzah Anisa," tersenyum Sisil menggoda Anisa."Wa'alaikum salam, sehat?" Anisa memandang Sisil."Badan sehat tapi hati sedih Bu Ustadzah karena sakit cinta," tersenyum Sisil. Anisa tertawa kecil ,"Masa sih?"Sisil lebih mendekat pada Anisa. Kini raut wajahnya serius, "Nis," "Serius, nih?" Anisa mengerling. "Oh beneran," tangan Sisil menarik tangan Anisa, sepasang mata bulatnya meredup."Duh kenapa lagi nih, anak," bisik hati Anisa."Nis,""Ya,""Aku mau ngomong serius," ujar Sisil ,"Masalah Bang Ustadz ,"Anisa terkejut. Tapi tersenyum beberapa saat kemudian."Nisa,""Ya,""Kayaknya Bang Ustadz nih membuat aku nggak bisa tidur, dia nggak naksir aku," tampakvwajah Sisil galau, "Nis aku mau bicara dari hati ke hatu," lanjutnya menatap Anisa dengan mata lekat ke wajah sahabatnya itu."Soal apa, ya, Sil?""Ustadz dan dirimu." mata Sisil lekat ke manik mata Anisa, "Waktu itu aku melihat

  • MEREBUT HATIMU   Bab. 27 Tak Disangkah Menjemput Gadis Pujaan

    Jono terdiam melihat Tony tak beriaksi saat melaporkan tentang pengeroyokan pada Rico."Kalau nggak dibantu cewek yang datang tiba tiba menyerang, dan mengancam polisi akan datang, sudah habis dia Bos," ujar Jono dengan gaya seorang yang berhasil memberi tindakan penyerangan pasa Rico. Dengsn begitu ia sudah mwringankan bosnya.Padahal bukan bwgitu tujuan Tony mengejar Rico."Itu namanya pengecut satu orang dikeroyok!" Dengus Tony yang tak suka pada cara Jono yang mengeroyok Rico. "Aku tak suka curang, dan apa yang kau dan Gani itu lakukan adalah sebuah kecurangan. Namanya tak gentle," "Tapi ...""Apa pun alasannya adalah curang. Aku kan tak pernah bilang padamu untuk mengeroyok Rico, "Lagi pula aku kan tak memberikan kuasa padamu untuk mewakiliku menyerang Rico, apalagi mengeroyok," bagi Tony apa yang dilakukan Jono adalah salah karena ia tak memerintahkan untuk menyerang Rico. "Maaf, Bos," "Jadi semua ada aturan mainnya. Aku memang mengejar Rico untuk memberi pelajaran pada dia su

  • MEREBUT HATIMU   Bab 26 Melinda Tak Suka Cowoknya Memuji Anisa

    Rico mematikan mesin mobil. Usron mendekat. Tentu saja terkejut melihat dagu Rico di tutup verban. Lalu pipi majikan mudanya itu agak lebam. Tapi ia tak berani bertanya. Rico juga tak mau membahas tentang kondisinya."Sron di mobil ada catering dibawa ke dalam, ya," seperti biasa ia memberikan kunci mobil pada pelayan setianya, supaya mobil dimasukkan ke garasi. "Catering?" Usron mengulang ucapan tuan mudanya, tapi tetap membawa rantang catering ke dalam rumah.Di kamar Rico langsung menuju cermin di lemarinya. Mengaca dan memeriksa raut mukanya serta ada lebam pula di lengan kanannya.Sekali lagi Rico memperhatikan mukanya di cermin. Menyentuh sebelah pipinya yang agak lebam. Agak perih. Lalu turun ke dagunya yang terluka terkena sodokan sepatu Jono.Tiba tiba ia terbayang saat dagunya diobati oleh Anisa. Tanpa sadar bibirnya tersenyum. Anisa itu orang lembut. Tapi kenapa ya, aku kok kasar selama ini sama dia, ya. Padahal kalau nggak ada Anisa nggak tahu, pasti udah bonyok sama anak

  • MEREBUT HATIMU   Menolong Rico

    "Oke kita habisi ajah..!" Jono langsung mundur dan setengah memutari tubuh Rico langsung saja menyerang dari belakang. Tak mau membuang kesempatan, Gani pun menyerang dari depan. Rico terkejut juga harus menghadapi serangan depan dan belakang dengan hitungan tepat bersamaan. Bisa lolos dari serangan Gani, tapi menerima tendangan serta kibasan tangan Jono yang menyerangnya dari belakang. Walau Rico bisa dan kuat menghadapi serangan mereka, namun Jono dan Gani yang sebelum bergabung dengan Tony adalah anak jalanan, tentu sudah kerap berkelahi dan mengenal berbagai tekhnik berkelahi, bukanlah lawannya yang bukan anak jalanan asli seperti kedua lawannya yang tangguh oleh berbagai suasana itu. Rico tersungkur terkena tendangan Jono. Saat bangun, dan sebelum berdiri tegak tiba tiba saja meluncur sodokan sepatu Gani yang mengarah ke kepalanya. Rico kaget segera menghindar , namun ujung sepatu Jono mengenai dagunya, membuat dagunya terasa perih. Bukan itu saja Gani tak mau membuang kesem

  • MEREBUT HATIMU   Bab 24 Diserang Dadakan

    Rico beberapa hari ini seperti mendapat energi baru. Pertemuannya dengan Ustadz Sofyan, yang semula tak ia gubris, membuat diri mendapat doble keuntungan. Masukclubmilik Tristan dan siraman rohani . "Bagaimana mau berhasil menjadi sesuatu yang dibanggakan orang tua, kalau kita yang masih muda dikalahkan dengan ego yang merugikan." Teringat ucapan Ustadz Sofyan, "Sebagai jiwa muda jangan cengeng, apalagi laki laki calon pemimpin, minimal memimpin rumah tangganya kelak. Ayo tegar, jadi pribadi yang tidak merugi. Jangan mau buang waktu percuma. Jangan ke sana ke mari tanpa tujuan, itu hasutan setan. Karena setan akan selalu menggoda umat Allah. Mumpung masih muda. Kejar dua hal. Satu ilmu dunia untuk menunjang kesuksetan kita di dunia. Kenapa kita mau sukses? Karena dengan kita sukses, akan memudahkan kita membantu orang orang membutuhkan. Lalu kejar ilmu untuk bekal kita di akherat, karena hanya dengan amal dan perbuatan baik kita yang akan menolong kita nanti di sana. Perbanyak dzik

  • MEREBUT HATIMU   Bab.23 Mengejar Perhatian Sang Ustadz

    Anisa harus ke Majelis untuk memberikan pelajaran mrngaji pada anak anak. rmpat hsri lalu saat baru saja menerima kedatangan ustadz Sofyan ke rumahnya untuk menyatakan isi hati, ia merasa gugup jika bertemu Ustadz Sofyan. Tapi anak anak tak boleh jadi korbsn, begitu pikirnya. Aku harus menghadapi kenyataan jika harus bertemu Ustadz Sofyan. Karena sudah kesemsem pada Ustadz Sofyan, maka Sisil mengikuti Anisa saat mau memberi pelajaran mengaji di Majelis Kyai Haji Imran."Setidak tidaknya aku bisa melepas kangen pada Ustadzku sayang, Nis," tersenyum Sisil.Anisa hanya terdiam melihat wajah Sisil yang sangat bahagia. Bagaimana ini, sementara aku masih berpikir untuk menerima atau menolak pernyataan hati Kak Ustadz, sahabatku sangat teribsesi ingin jadi kekasihnya. "Hai kok ngelamun, sih, " Sisil menepuk bahu Anisa."Oh nggak juga,Yuk," karena mempergunakan mobil milik Sisil, maka motornya terpaksa ia antarkan pulang dulu, sekalian mengambil titipan kue dari ibunya untuk Kyai Haji Imran.

  • MEREBUT HATIMU   Bab 22 Percakapan Anak Dan Orang Tua

    Sampai di rumah Tony terkejut kedatangan Karin semakin bingung karena mamanya ada di sampingnya. "Hai Karin..." sambut Tony pada mantan kekasihnya. "Hai Tony, selamat sore, ""Sore, silahkan masuk, "Begitu melihat ada Laksmi segera saja Karin menghampiri , "Tante apa kabar...?" Karin segera menulurkan tangannya pada Laksmi, dan bukan bersalaman, namun mencium punggung tangan mama dari pemuda yang masih sicintainya, dan berusaha untuk bisa bersambung lagi cintanya dengan Tony.Tentu saja Tony dan Laksmi heran atas sikap santun karin yang berubah total."Baik, " sahut Laksmi yang dulu tak menyukai gadis yang terlihat bebas. Walau kini gadis itu masih tak berhijap, tapi pakaian yang dikenakannya sopan, tak seperti dulu terbuka, atau yang mempertontonkan lekuk tubuhnya karena pakaian yang dikenakan ketat."Silahkan duduk Karin, " suaraTony memecah sunyi mempersilahkan Karin masuk ke dalam.Karin duduk di sofa, dan sosoknya serta gerak geriknya sangat teratur, menandakan kini dirinya g

DMCA.com Protection Status