“Lady memang mengatakan hal itu, tetapi aku tahu bahwa itu hanya alasan. Lady pasti sudah menyadari kalau saya tidak berniat memulangkan Lady ke tempat asal Lady, bukan? Aku sudah mengira Lady akan sulit ditipu karena kepintaran Lady, tetapi aku tidak menyangka bahwa aku akan benar-benar gagal, Hahahaha.....”
Aku terkejut. Ternyata dugaanku benar! Pangeran Dertaros itu memang tidak ada niat untuk membantuku. Ia hanya mementingkan tujuan dan keinginannya sendiri.
Tawa yang tidak jelas, serta aura hitam yang pekat yang keluar dari tubuh Pangeran itu membuat aku takut. Aku merasa bahwa sesuatu yang berbahaya akan segera terjadi, sehingga tubuhku dengan refleks mundur ke belakang untuk menjauh darinya sebagai pertahanan diri.
“Kenapa Lady mundur ke belakang seperti itu? Tenang saja, Lady ... Aku tidak akan melakukan apa-apa. Aku hanya akan berbicara kepada Lady seperti tadi. Ayo kita lanjutkan ... Jangan menjauh...,” ujar Pangeran itu dengan
Tidak menggunakan gagang pintu untuk membukanya, tetapi dengan menghancurkannya, membuatku teringat akan sosok seseorang dengan tensi yang tinggi.Dugaanku benar, orang itu adalah Raja Edgar. Tepat setelah Raja Edgar muncul dengan menghancurkan pintu, Steein kemudian muncul.“Lissa!” teriak Steein begitu melihatku.Sementara itu, Raja Edgar sudah melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke tempatku. Pangeran Dertaros yang menyadari bahwa dirinya sudah berada dalam bahaya, langsung melepaskan cengkeraman tangannya dan berupaya melarikan diri.Tepat saat itu, Raja Edgar mengulurkan tangannya. Kemudian, bayangan Raja Edgar muncul dan menangkap Pangeran Dertaros.“Ughh ... Kamu kira aku bisa tertangkap hanya dengan penyihir rendahan milikmu yang hanya berguna di medan pertempuran?”SRINGG....Sebuah cahaya kilat muncul sesaar dari tubuh Pangeran Dertaros, dan kemudian menghilang lagi.“Apa ini? Kenapa
Aku masih digendong ala seorang Putri oleh Raja Edgar, dan terus membenamkan wajahku dalam lapisan pakaian di depan dada Raja Edgar itu untuk menutupi rasa malu.Selama Raja Edgar melangkahkan kakinya, aku bisa merasakan tatapan-tatapan samar dari berbagai sudut. Bukan tatapan samar hantu atau makhluk halus lainnya, berhubung karena sekarang sudah larut malam, tetapi berasal dari tatapan penasaran beberapa pelayan yang masih bertugas di jam-jam segini.Ini semua salah lututku yang terkilir, dan dosaku yang membuat kekacauan fatal, sehingga aku jadi tidak punya hak untuk memberontak kepada Raja Edgar kali ini.Cklek, Tak!Aku mendengar suara pintu terbuka, tetapi aku tidak tahu pintu ruangan apa, karena aku masih belum mengangkat wajahku yang terus terbenam di dada Raja Edgar.“Kerja bagus! Tunggulah di sini sampai pemeriksaannya selesai!!” perintah Raja Edgar.Aku langsung mengangkat kepalaku untuk melihat apakah ada orang lain s
"A-apa maksud Yang Mulia? Memangnya a-apa yang harus aku katakan?”Aku sudah berupaya untuk tetap bersikap tenang. Namun, kalimat yang keluar dari mulutku barusan tetap saja bergetar karena rasa gugup.“Kamu tidak akan mendapatkan toleransi seperti yang terakhir kali Lissa. Sekarang, beritahu semua yang kamu rahasiakan selama ini sebelum aku mulai kehilangan kesabaran,” balas Raja Edgar dengan nada yang penuh dengan tekanan.Aku tahu bahwa tidak pantas untukku menghindar lagi. Bahkan, penjahat sepertiku tidak akan pantas lagi untuk menghindari keringanan sekalipun. Sudah syukur bahwa aku diinterogasi di kamar Raja Edgar yang nyaman, dan bukannya di sebuah penjara.Setelah aku pikirkan, Raja Edgar telah memberikan aku keistimewaan yang berlebihan. Karena kondisi kamarku yang tidak layak lagi, dengan pintu yang sudah rusak, dan banyak kenangan mengerikan yang tertinggal, Raja Edgar mengeluarkan aku dari sana, dan membawaku ke kamarnya. Tid
Aku membuka karena sinar matahari yang cerah telah menembus jendela dan menerangi pandanganku. Walau bagian kakiku sakit, tetapi seluruh tubuhku masih dalam keadaan baik. Hari yang indah ini justru membuatku ingin mengutuk keadaan.“Di saat situasi sangat runyam tadi malam, aku malah tidur dengan nyaman d atas Kasur ini?” batinku ingin menyangkal perilaku yang tidak waspada itu.Lebam di sekujur tubuhku masih terlihat kontras dengan warna kulitku yang normal. Bengkak di bagian lututku juga masih menggembung parah. Karena bentuk ruam dan bentuk lututku masih sama seperti sebelumnya, jadi tidak ada tanda-tanda bahwa lukaku itu akan sembuh dalam waktu dekat.“Hahhh….”Aku menghela napas dengan berat. Sekarang, aku bahkan tidak bisa bergerak dengan sesuka hati karena keadaan kakiku ini.“Apakah aku harus menjalani hari-hari yang membosankan di atas tempat tidur seperti ini? Aku bahkan harus menunggu seseorang datang
Ketika aku sudah tidak sabar seperti itu, Steein malah sedang tenang dan tenggelam dalam pikirannya. Aku pun menjadi semakin gelisah. Memang, bukan sikap yang benar untuk semakin gelisah di keadaan yang serius. Akan tetapi, sekarang situasinya sangat genting. Detik demi detik waktu yang berjalan membuat keringat dinginku semakin banyak bercucuran karena membayangkan bahwa posisi Raja Edgar untuk tiba di Kerajaan Dertaros akan semakin dekat.“Sepertinya tidak apa-apa, Lissa. Walaupun mereka memiliki kemampuan sihir seperti itu sekalipun, aku yakin kalau pihak kita akan menang. Kali ini, bayangan Raja Edgar juga ikut bertarung. Kamu tahu ‘kan kemampuan spesial bayangan Raja Edgar itu?” tanya Steein.“Kemampuan untuk menetralisasi efek sihir dan menghiangkannya?” tanyaku balik untuk memastikan.“Benar. Sekalipun bayangan itu tidak bisa menahan kemampuan beberapa anggota keluarga Kerajaan sekaligus, tetapi setidaknya ia bisa mence
Dokter itu menyentuh perutku, dan memeriksa urat nadi di lenganku secara bergantian. Ia bahkan melakukannya selama beberapa kali untuk memastikan bahwa diagnosanya benar.Selama dokter itu memeriksaku, aku melihat kalau wajah Steein sedikit pucat. Mungkin, Steein sudah memiliki dugaan akan keanehan yang ia maksud.“Nyonya...,” ucap Dokter itu pelan setelah ia menurunkan kedua tangannya sebagai tanda bahwa pemeriksaan telah selesai.“Selamat Nyonya ... Nyonya hamil....” lanjut Dokter itu.“A...pa?” tanyaku lirih karena tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar.“HAHAHAHA ... Dokter bercanda? Lihat Steein, dokter ini malah mengatakan kalau....”Aku segera menghentikan ucapanku karena melihat wajah Steein yang sudah pucat pasi. Kepalaku tertunduk lemas karena merasa sudah mendapatkan kepastian.Aku syok. Isi kepalaku kosong, dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku bahkan lupa car
"Bagaimana keadaanmu?” tanya Steein sambil memberikan segelas air minum padaku.Setelah melampiaskan emosiku dengan menangis tadi, dan kemudian tertidur, sekarang aku merasa sudah jauh lebih stabil. Pertanyaan mengenai keadaanku juga tidak begitu mengerikan lagi ketika aku mendengarnya.“Aku baik-baik saja,” jawabku sambil mengulurkan tangan untuk menerima gelas air yang diberikan Steein dan meminumnya. Steein terus memperhatikan setiap gerak-gerik yang aku lakukan walau aku hanya meminum air.“Terima kasih,” ucapku kepada Steein sambil memberikan gelas itu kembali.“Steein, apakah di dunia ini adalah hal yang mungkin untuk mengetahui seseorang itu hamil atau tidak hanya dalam waktu dua minggu?” tanyaku pada Steein untuk memulai percakapan mengenai topik ini.“Tidak juga, Lissa. Namun ... mungkin saja kasusnya berbeda karena kamu adalah Saintess. Sampai beberapa saat lalu, ketika aku memeriksa keadaan
"Kenapa kamu tidak ingin memberitahukannya kepada Raja Edgar? Ia penyebab ini semua. Bukankah seharusnya ia yang pantas untuk tahu mengenai masalah ini?” tanya Steein heran.Aku tahu alasan Steein merasa bingung, dan ia juga benar. Namun, aku tetap belum bisa untuk membiarkan lebih banyak orang untuk mengetahui hal ini.“Aku perlu waktu untuk menata hatiku untuk menerima semua ini, Steein. Jadi, aku belum siap jika fakta tentang kehamilanku menjadi topik pembicaraan di istana,” jawabku.Steein pasti paham. Memiliki anak Raja, akan membuatku harus menikah dan menjadi seorang Ratu. Seandainya aku menolak, anak ini akan tetap direbut oleh pihak Kerajaan, karena ia adalah keturunan pertama Raja. Jika bayi ini wanita, mungkin ia akan dijadikan sebagai Saintess berikutnya. Namun, jika ini pria, maka ia menjadi kandidat Putra Mahkota yang akan menjadi Raja berikutnya di masa depan.Di saat-saat seperti ini, aku malah bersyukur bahwa Raja Edgar