Share

MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA
MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA
Penulis: Chatrin

Alat Pelunas Hutang

"Ayah, kenapa kita harus melakukan ini? Aku… aku selalu mencoba menjadi anak yang baik, memenuhi semua harapan kalian. Tapi, kenapa rasanya aku selalu gagal di mata kalian? Tolong, katakan kalau ini semua hanya mimpi buruk, dan aku akan segera terbangun. Ayah, aku mohon… jangan serahkan aku pada orang yang bahkan tak pernah kutemui."

Zera memandang ayahnya dengan penuh harap, meskipun hatinya sudah mulai retak melihat ekspresi dingin yang menghiasi wajah ayahnya.

“Ini bukan perjodohan biasa, Zera. Kau bisa menyelamatkan keluarga ini dari kehancuran. Kami tidak punya pilihan lain.”

Zera tertegun. Rasa takut dan sakit hati langsung menyergap dirinya. “Ayah… Tidak, jangan lakukan ini. Aku mohon!” Zera berlutut di hadapan ayahnya, air mata mulai mengalir di pipinya. “Aku akan bekerja keras, aku akan melakukan apa saja, tapi jangan serahkan aku seperti ini.”

Namun, bukannya mendapat simpati, ayahnya justru memalingkan wajah, menolak untuk menatap mata putrinya yang penuh harap. “Kau tidak berguna, Zera. Kau hanya beban bagi keluarga ini,” ucapnya dengan nada yang lebih dingin.

Ibu tiri Zera tertawa kecil, menikmati pemandangan itu, sementara Celeste hanya menyilangkan tangan dengan senyum puas. “Ayah benar, Zera. Kau selalu saja menyusahkan. Ini adalah satu-satunya kontribusi yang bisa kau berikan untuk keluarga ini,” sindirnya.

Zera merasa dunianya runtuh. Air mata semakin deras mengalir di pipinya. “Ayah… tolong, jangan lakukan ini… Aku mohon…” Namun, ayahnya tidak bergeming, malah ia justru menghina Zera dengan kata-kata yang semakin menyakitkan.

“Kau pikir kau siapa? Hanya seorang gadis lemah yang tak bisa apa-apa selain menangis. Kau harus tahu diri, Zera. Ini keputusan yang terbaik untuk kita semua.”

Zera terisak, hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin orang yang seharusnya melindunginya kini justru mengkhianatinya dengan cara yang begitu kejam? Ia merasa benar-benar sendirian di dunia ini, tak ada lagi tempat untuk bernaung, tak ada lagi yang bisa ia percayai.

Zera menundukkan kepala, mencoba mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ia miliki. Dalam isak tangisnya, ia berkata, "Ayah, aku tahu hidup ini sulit, aku tahu beban keluarga ini besar. Tapi, jika aku pergi… bagaimana dengan Celeste? Bagaimana dengan ibu tiri? Siapa yang akan menjaga mereka saat aku tak ada?"

Ibu tiri Zera, yang tadinya hanya tersenyum sinis, sekarang menatap Zera dengan pandangan menghina. "Jangan mengkhawatirkan kami, Zera. Kami akan baik-baik saja tanpa dirimu. Kau hanya perlu melakukan apa yang diminta."

Celeste kemudian menambahkan dengan nada mengejek, "Kau terlalu naif, Zera. Kau tidak pernah menjadi bagian dari keluarga ini. Kau hanyalah alat, sesuatu yang bisa kami jual untuk menyelamatkan diri."

Zera menatap mereka dengan mata penuh kesedihan dan rasa tidak percaya. "Aku pikir kita keluarga… Aku pikir, meskipun kita tidak selalu sepakat, ada ikatan yang lebih kuat di antara kita."

Ayahnya menghela napas berat, seolah-olah kelelahan mendengarkan putrinya. "Ikatan? Zera, ikatan itu hanya ada di dalam kepalamu. Kau seharusnya sudah tahu dari dulu bahwa dunia ini tidak seindah yang kau bayangkan. Tidak ada yang namanya ikatan yang tidak bisa diputus, apalagi ketika hidup kita di ujung tanduk."

Zera mencoba bangkit, meskipun lututnya terasa lemah. Ia mendekati ayahnya sekali lagi, berharap setidaknya ada sedikit simpati yang tersisa. "Ayah, aku mohon. Aku akan menemukan cara lain. Beri aku kesempatan untuk membantu keluarga ini tanpa harus menyerahkan hidupku pada orang asing."

Ayahnya menatapnya dengan tatapan dingin yang sama, menggelengkan kepalanya perlahan. "Kesempatanmu sudah habis, Zera. Kau akan melakukan ini, suka atau tidak. Ini bukan lagi tentang apa yang kau inginkan, ini tentang kelangsungan hidup kita semua."

Zera merasa usahanya sia-sia, dia bangkit menuju kamarnya dengan perasaan campur aduk.

Tanpa ia sadari, seorang pria menyeringai melihat kemalangan pada Zera. "Menyerahlah Zera, kamu akan menjadi milikku sepenuhnya." Gumannya kejam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status