Beranda / Romansa / MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA / Pelindung yang berbahaya

Share

Pelindung yang berbahaya

Penulis: Chatrin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-03 19:12:21

Keesokan harinya, Zera menerima panggilan dari seorang pria bernama Leo, yang mengaku sebagai tangan kanan pengusaha yang kini 'memilikinya'. Leo meminta Zera untuk menemuinya di sebuah restoran mewah di pusat kota. Penuh dengan rasa curiga dan waspada, Zera setuju untuk bertemu.

Saat tiba di restoran, Zera langsung mengenali Leo dari deskripsi yang diberikan. Leo adalah pria dengan penampilan rapi dan aura otoritas yang kuat. Dia duduk di sudut restoran, menunggu kedatangan Zera.

Dengan senyum profesional, Leo berucap, "Selamat siang, Nona Zera. Silakan duduk."

"Jadi, kamu orang yang dikirim untuk memastikan aku patuh?" Zera terlihat sinis menatap Leo, menduga jika semua yang ditampilkannya adalah kepalsuan.

"Bukan begitu. Aku di sini untuk memastikan transisi ini berjalan lancar. Tuan Dante ingin memastikan bahwa kamu merasa nyaman dan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi."

"Benarkah?"

Mengangguk, senyum tetap terjaga. "Benar sekali. Dia merasa kamu memiliki potensi besar, Zera. Jadi, dia memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dalam kemitraan ini."

"Kemitraan? Ini lebih mirip jebakan daripada kemitraan."

"Tuan Dante tidak melihat ini sebagai jebakan. Dia melihat ini sebagai kesempatan bagi kamu untuk berkembang dan, tentu saja, menjadi bagian dari kekuasaannya yang lebih besar."

Zera merasakan campuran antara kemarahan dan ketakutan. Dia telah merasa terperangkap dalam dunia yang lebih gelap dari yang pernah dia bayangkan. Namun, dia tahu bahwa menunjukkan kelemahan di hadapan Leo hanya akan memberikan mereka keuntungan lebih.

Leo memandang Zera dengan serius di restoran mewah tempat mereka bertemu. "Tuan Dante memiliki banyak musuh dan menjalankan bisnis yang penuh risiko. Dia membutuhkan orang-orang yang bisa dipercaya. Kamu, Zera, telah menunjukkan keberanian dan kecerdasan yang menarik perhatiannya. Dia ingin melihat seberapa jauh kamu bisa melangkah bersama dia."

Zera terdiam sejenak, merenungkan situasi yang dihadapinya. Meski merasa lemah dan tertekan, dia tahu bahwa dia harus menunjukkan ketahanan dan kecerdasannya. Berhadapan dengan Dante bukanlah pilihan yang mudah, tetapi dia juga sadar bahwa dia tidak memiliki banyak pilihan.

"Aku tidak ingin berjanji apapun sekarang, tapi mungkin untuk saat ini aku akan berusaha. Jangan coba-coba menjadikanku pion kalian," jawab Zera dengan nada tegas, meskipun ada getaran ketidakpastian dalam suaranya.

Leo tersenyum, seolah puas dengan tanggapan Zera. "Akan kusampaikan pesanmu. Selamat datang di dunia Tuan Dante. Aku yakin kamu akan menemukan tempatmu di sini."

Pertemuan itu berakhir dengan Leo memberikan beberapa dokumen dan instruksi kepada Zera. Saat Zera meninggalkan restoran, dia merasakan beban berat di pundaknya. Hatinya berdebar keras, tapi semangat baru membara. Meskipun merasa tertekan, dia tahu bahwa dia harus tetap berjuang dan tidak menyerah tanpa perlawanan.

Saat Zera menyeberangi parkiran, sebuah mobil sport mewah tiba-tiba berhenti di depannya. Seorang pria tinggi dan berotot keluar dengan aura sombong dan mata penuh kebencian.

"Hey, Leo! Sudah punya kekasih baru, ya? Gadis sial seperti dia, sungguh pilihan yang buruk." Pria itu mengejek.

Leo yang baru saja keluar dari restoran mendekati Zera, matanya berubah dingin namun dia tidak bisa melakukan apapun melihat pria itu. "Raven, lebih baik kamu menjaga lidahmu. Ini bukan urusanmu."

Meski suasana menjadi tegang, Raven tampaknya tidak mau menutup mulutnya. "Oh, aku hanya penasaran. Apakah dia tahu siapa kamu sebenarnya? Atau kamu masih menyembunyikan identitasmu sebagai pembunuh bayaran paling ditakuti?"

Zera merasakan darahnya berdesir. Kata-kata Raven membuatnya semakin waspada. Dia menatap Leo, mencari tanda-tanda kebenaran dalam ucapan Raven.

Leo menghela napas panjang, menatap Zera dengan ekspresi serius. "Ya, Zera. Itulah identitasku yang sebenarnya. Aku bekerja di bawah perintah Dante, menjaga keamanan dan mengeliminasi ancaman. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa aku di sini untuk memastikan keselamatanmu."

Perkataan Leo yang terkesan baik ini membuat Raven semakin ganas dalam ejekannya. "Oh, betapa manisnya. Seorang pembunuh bayaran yang berpura-pura peduli. Kau tahu, Leo, tidak ada tempat bagi orang sepertimu di dunia ini. Dan gadis ini, dia hanya akan menjadi korban lainnya."

"Cukup, Raven. Pergi sebelum aku kehilangan kesabaran," Leo berkata dengan nada peringatan.

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi ingat, Leo, ini belum selesai. Kita akan bertemu lagi."

Raven kembali ke mobilnya dan melaju pergi, meninggalkan Leo dan Zera dalam keheningan yang tegang. Zera masih mencerna informasi baru ini, berusaha memahami implikasinya dan bagaimana ia bisa memanfaatkan situasi ini untuk keuntungannya sendiri.

"Jadi, kamu seorang pembunuh bayaran. Dan aku harus percaya bahwa kamu akan melindungiku?" Zera bertanya, suaranya penuh keraguan, namun matanya menunjukkan keteguhan.

Leo menatap Zera dengan serius. "Ya, Zera. Aku di sini untuk memastikan keselamatanmu, meskipun caraku mungkin tidak selalu tampak konvensional. Kamu berada di dunia yang penuh bahaya, dan aku akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa kamu bisa bertahan."

"Ya, Zera. Apapun masa laluku, tugasku sekarang adalah memastikan keselamatanmu. Dante percaya padaku, dan aku tidak akan mengecewakannya."

Zera menatap Leo dengan tatapan tajam, menyadari bahwa dia berada di dunia yang lebih gelap dan berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan. Namun, di balik semua itu, dia merasakan kekuatan dan keberanian yang tumbuh dalam dirinya. Dia tahu bahwa untuk bertahan, dia harus bermain dengan cerdik dan berhati-hati.

"Baiklah, Leo. Aku akan bekerja sama. Tapi ingat, aku tidak akan menjadi pion yang bisa dimainkan sesuka hati. Aku akan menemukan jalan keluar dari ini semua, dengan atau tanpa bantuanmu."

Leo mengangguk, menghargai keteguhan hati Zera. Meski dalam situasi canggung, Leo bisa merasakan kewaspadaan Zera yang begitu besar terhadap orang-orang yang berhubungan langsung dengannya.

Bab terkait

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Jebakan yang tak bisa dihindari

    Saat Zera dan Leo berjalan keluar dari parkiran, sebuah mobil hitam mewah tiba-tiba berhenti di depan mereka. Jendela mobil turun, memperlihatkan wajah tegas Dante yang menatap langsung ke arah Zera."Zera, masuk ke mobil. Sekarang," ucap Dante dengan nada perintah yang keras.Zera menoleh ke Leo, mencari penjelasan. Namun, Leo hanya mengangguk dengan enggan, menunjukkan bahwa dia tidak bisa menentang perintah Dante.Zera merasakan ketegangan dan ketidakpastian. "Kenapa aku harus menurutimu, Dante?""Karena aku yang sekarang bertanggung jawab atas keselamatanmu. Masuk ke mobil sebelum aku kehilangan kesabaran," jawab Dante, suaranya dingin.Ragu-ragu, Zera membuka pintu mobil dan masuk. Dante menatap Leo dengan pandangan penuh makna sebelum menutup jendela mobil dan melaju dengan cepat, meninggalkan Leo di parkiran.Di dalam mobil, keheningan yang canggung melingkupi mereka. Zera, yang merasa sangat tertekan, akhirnya memutuskan untuk bertanya."Kenapa kamu tiba-tiba datang dan memaks

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Niat baik yang tidak dipahami

    Keesokan paginya, Zera bangun dengan rasa lelah dan kecemasan yang mendalam. Saat dia keluar dari kamar, dia bertemu dengan Leo yang menunggu di ruang tamu.Dengan senyum ramah, Leo berkata, "Selamat pagi, Zera. Tuan Dante sudah menyiapkan rencana hari ini untukmu. Aku akan menemanimu ke tempat pertama."Zera hanya mengangguk sebagai jawaban, merasakan kecemasan yang mendalam mengenai apa yang akan terjadi.Mereka meninggalkan mansion dan menuju ke lokasi yang telah ditentukan oleh Dante. Di perjalanan, Leo menceritakan lebih banyak tentang tugas-tugas yang mungkin akan dihadapi Zera. Namun, di tengah perjalanan, sebuah mobil lain muncul dan memaksa mereka berhenti. Keluar dari mobil itu seorang pria berwajah kejam yang langsung mengenali Leo."Nah, Leo. Aku tidak menyangka akan melihatmu di sini. Apa ini? Kekasih barumu?" Katanya dengan nada menghina.Leo hendak membalas, tetapi perkataan serta aura yang dipancarkan Zera menarik perhatian pria tersebut. Zera berdiri di samping Leo, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Sebuah janji

    Krisis kepercayaan antara Zera dan Dante semakin memperburuk situasi di mansion. Setiap interaksi diwarnai ketegangan, dengan Zera yang ketakutan dan cemas, sementara Dante terus mencoba meyakinkannya tentang pentingnya pernikahan demi keselamatan mereka berdua.Suatu malam, ketika Zera sedang duduk di taman mansion dengan wajah yang letih, Dante mendekatinya dengan langkah pelan. Mereka berdiri dalam keheningan beberapa saat sebelum Dante akhirnya berbicara."Zera, aku tahu ini tidak mudah bagimu. Tapi aku butuh kau untuk mempercayaiku. Setidaknya beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya," katanya dengan nada lembut, berusaha menenangkan Zera yang tampak gelisah.Zera menatap Dante dengan mata yang dipenuhi ketakutan dan kebingungan. "Mengapa aku harus mempercayaimu, Dante? Semua yang kau lakukan hanya membuatku merasa terjebak... seperti aku ini tak punya pilihan," jawabnya, suaranya bergetar.Dante merasakan keputusasaan Zera dan menatapnya dengan penuh iba. "Karena aku pedul

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Penghinaan dihari bahagia

    "Aku tidak akan memaksamu menjadi sesuatu yang kau tidak inginkan," kata Dante dengan nada lembut, menatap Zera dengan penuh kesungguhan.Zera merasakan ketulusan dalam kata-kata Dante, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. Dia tahu bahwa mereka harus bersatu untuk menghadapi ancaman yang datang, tapi ketakutan itu masih ada."Baiklah, Dante... kita akan melakukannya. Tapi... tapi aku butuh kepastian. Aku butuh kebebasan dan kepercayaan dalam hubungan ini," ucap Zera dengan suara pelan dan ragu, sambil menguatkan hatinya. Dia merasa tak punya pilihan lain selain percaya pada Dante, meski hatinya masih ragu.Dante mengangguk, merasa lega dan bersyukur. Mereka tahu bahwa jalan di depan masih penuh dengan tantangan, tapi untuk saat ini, mereka telah membuat langkah besar menuju pemahaman dan kerjasama yang lebih baik.Mereka mulai merencanakan pernikahan dengan hati-hati, mempersiapkan segala sesuatunya untuk memastikan aliansi mereka kuat dan musuh-musuh mereka tidak punya kesempata

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Merasa hancur

    Malam tiba, dan pesta pernikahan berlanjut di ballroom mansion yang megah. Tiba-tiba, Leo muncul dengan wajah tegang dan mendekati Zera dengan hati-hati."Zera, kita harus bicara. Sekarang," kata Leo dengan nada pelan tapi mendesak.Zera merasakan urgensi dalam suara Leo, dan meskipun hatinya berdebar kencang, dia mengikuti Leo keluar dari keramaian ke sebuah ruangan yang sepi. Di sana, Leo memberitahunya sebuah kebenaran yang mengejutkan."Dante tidak sepenuhnya jujur padamu, Zera. Perlindungan yang dia janjikan padamu hanya sebagian dari rencana besarnya. Dia berencana menggunakan pernikahan ini untuk mengambil alih kekuasaan musuh-musuhnya dan memperkuat posisinya sendiri, bukan semata-mata untuk melindungimu," jelas Leo, suaranya penuh kekhawatiran.Zera terdiam, merasa marah dan dikhianati, tetapi juga sangat takut. Mendengar pengkhianatan ini membuatnya merasa semakin lemah dan tak berdaya. Meskipun sebelumnya dia sudah mengkhawatirkan hal ini, tetap saja hatinya sakit mengetahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Nasihat dari orang tak terduga

    Zera duduk sendirian di pojok sebuah kafe kecil, masih mengenakan gaun pengantin yang kini terlihat lusuh dan berantakan. Matanya sembab, dan wajahnya memancarkan keletihan yang mendalam. Pikirannya penuh dengan kebingungan dan rasa sakit, membuatnya merasa perlu melarikan diri sejenak dari semua kekacauan yang telah terjadi.Tak jauh dari tempatnya duduk, seorang pria tua dengan aura otoritas yang mengintimidasi memasuki kafe. Dia adalah Vittorio Marcelino, kakek Dante, dan kepala keluarga Marcelino yang terkenal kejam dan penuh taktik. Langkahnya pelan namun penuh keyakinan saat ia mengenali Zera dan mendekatinya.Dengan nada tenang namun penuh wibawa, Vittorio berkata, "Sepertinya kau membutuhkan teman bicara, nona muda."Zera mengangkat wajahnya perlahan, terkejut melihat pria tua itu. Tubuhnya menegang, dan bibirnya bergetar sedikit saat ia menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Zera tahu siapa Vittorio Marcelino, namun tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya di tempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Sebuah keputusan

    Zera menatap ke luar jendela kafe, matanya menerawang. Pertemuan dengan Vittorio meninggalkan dampak yang lebih besar daripada yang dia sadari sebelumnya. Pria tua itu telah memberikan perspektif baru tentang dirinya dan posisi yang dia tempati dalam keluarga Marcelino. Sebuah perspektif yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya, bahwa mungkin dia bisa menjadi lebih dari sekadar alat dalam permainan ini.Angin sore yang dingin masuk dari celah pintu kafe yang terbuka, membawa Zera kembali ke kenyataan. Dia meremas cangkir kopi di depannya yang mulai dingin, pikirannya berputar pada Dante. Dante dan pertemuan mereka dulu. Saat itu dia hanya seorang gadis yang berusaha bertahan dari kekacauan dalam rumahnya setelah ibu tirinya, Celeste, masuk dalam kehidupannya. Zera ingat betul malam itu. Dia berada dalam keadaan buruk—babak belur dan berantakan setelah dihajar oleh Celeste. Namun, meskipun tubuhnya terasa sakit, dia tetap melarikan diri ke hutan untuk mencari tempat tenang.Itu ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Pernyataan

    Zera menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu cepat. Dia memandangi Dante yang terbaring lemah di hadapannya. Luka-luka di tubuh pria itu tampak mengerikan, tapi tekad di matanya tetap kokoh. “Kau benar,” bisik Zera pelan, tapi cukup jelas untuk didengar oleh Dante. “Aku sudah menjadi bagian dari ini sejak malam di hutan itu. Dan aku tidak akan mundur sekarang.”Dante mengerutkan kening, tatapannya tak lepas dari wajah Zera. “Zera, ini bukan hanya permainan kekuasaan. Kau tahu siapa musuh kita. Mereka tidak akan berhenti sampai kita semua hancur.”“Aku tidak peduli,” jawab Zera tegas, menggenggam tangan Dante lebih erat. “Kalau aku bisa menyelamatkanmu sekali, aku bisa melakukannya lagi.”Senyum tipis muncul di bibir Dante, meski wajahnya masih diliputi rasa sakit. “Kau selalu keras kepala. Itu yang membuatmu berbeda.”Zera membalas senyumannya dengan tatapan lembut, namun di balik kelembutan itu, ada tekad yang semakin kuat. Dia tak lagi merasa sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21

Bab terbaru

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Jantung yang terus berdetak

    Dari sekian banyaknya nama mengapa harus namamu yang ku sebut. Zera?”***Zera tidak pernah merasa setakut ini saat ia melakukan sesuatu? Lagi pula mengapa ia harus secara terang-terang melumpuhkan pengawal orang gila itu sih?Stupid. Harusnya ia tak melakukan itu, tapi dia juga harus melakukannya. “Ya. Aku harus melakukannya, dia tidak akan mati. ‘Kan?”Zera meneguk salivanya kasar. Bahkan ria sendiri tak mempercayai apa yang coba ia katakan dan apa yang coba ia pikirkan.Semuanya seperti. “Tidak berjalan seperti yang ia inginkan.” lagian mengapa pria itu sangat peka?Dia menyadari tempat yang menurutnya tak aman.Ide yang buruk karena mencoba bertarung dengan predator. Zera sesekali menghela nafasnya dalam, dia menghindari tempat umum dan jalanan dengan CCTV. Tidak menggunakan angkutan umum dan sebagainya. Hanya menggunakan kakinya saja karena ia tahu kalau Dante pasti akan mencarinya.“Pada umumnya semua manusia akan meragukan pikiran mereka. Dante juga pasti begitu, oh Shit. Semua

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Serangan jantung?

    Zeus melangkah dengan tenang, tatapannya penuh perhatian ketika ia melihat Dante dan Zera berdiri berdekatan. Untuk sesaat, senyum lembut terukir di bibirnya, menyaksikan bagaimana Dante—yang biasanya keras dan dingin—begitu lembut saat berada di samping Zera. Namun, di balik senyum itu, hati Zeus penuh keraguan. Informasi yang baru saja ia dapatkan tentang Zera bisa mengguncang hubungan yang sedang berkembang di antara mereka.Zeus berhenti beberapa langkah dari pasangan itu. Matanya menangkap bayangan kehangatan di antara mereka, dan dia merasa berat untuk mengganggu momen ini. Tapi sebagai tangan kanan Dante, dia tidak bisa berbohong atau menahan informasi yang penting. Dengan napas dalam, dia memutuskan untuk memanggil Dante."Tuan..." suara Zeus pelan, nyaris seperti bisikan, namun cukup untuk membuat Dante menoleh ke arahnya.Dante, yang masih dalam dekapan Zera, menatap Zeus dengan alis yang sedikit terangkat, menyiratkan pertanyaan tanpa perlu kata-kata. Namun, sebelum Dante b

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Ketidakmampuan

    Zeus mendengarkan dengan tenang, angin malam membawa aroma dedaunan yang segar, namun suasana terasa berat. Zera mengusap wajahnya, menatap langit seolah berharap menemukan jawaban di antara bintang-bintang yang tersebar di sana. “Aku merasa... kosong,” gumamnya, suaranya nyaris terserap angin. Zeus tidak segera merespons, membiarkan keheningan mengambil alih untuk sejenak. Ia menunggu, memberikan Zera ruang untuk berbicara lebih banyak jika ia mau. Ketika kata-kata itu tidak datang, Zeus akhirnya bersandar ke belakang, menatap dedaunan yang berayun di atas mereka.“Kosong seperti apa?” tanya Zeus akhirnya, suaranya rendah namun penuh perhatian.Zera menggigit bibirnya, matanya terpaku pada tangan yang kini menggenggam erat tepi bangku kayu. “Seperti... seolah aku kehilangan diriku. Sejak Dante masuk ke hidupku, aku terus berjuang melawan ketakutan. Aku tahu siapa dia. Aku tahu apa yang dia lakukan. Tapi entah kenapa, meski aku ingin menjauh, aku tak bisa...” Matanya mulai berkaca-ka

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Zera hanya butuh sedikit ruang

    Dante berbalik, siap melangkah kembali ke kamar, pikiran masih berputar tentang apa yang baru saja terjadi. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok Zera berdiri di ujung lorong. Wajahnya tampak pucat, matanya memancarkan tatapan yang sulit diartikan. Ada ketakutan, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam—seolah ia tengah berjuang dengan perasaannya sendiri.“Zera...” Dante memanggil lembut, suaranya bergetar sedikit. Ia berharap bisa menghiburnya, memberikan rasa aman setelah semua yang terjadi. Namun, saat ia melangkah mendekat, Zera mundur selangkah, jarak di antara mereka semakin melebar. Dante tidak menyadari betapa mengenaskannya penampilannya. Darah mengalir dari tangannya, membasahi pakaiannya, dan beberapa tetes mengotori rambutnya. Di tengah semua itu, Zera melihat sosok yang pernah ia kagumi, tapi juga sosok yang kini menyebarkan ketakutan dalam hatinya. Mungkin, dia adalah ketua organisasi mafia, namun Zera belum sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya Dante seba

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Siap menjadi monster hanya untuk, Nya!

    Dante berjalan dengan langkah berat menuju ruangan di mana Zera berada. Pikiran tentang apa yang baru saja ia dengar dari Zeus masih berputar-putar di kepalanya. Ia tahu harus segera bicara dengan Zera, tapi setiap kali mencoba merangkai kata, hatinya menjerit ketakutan. Apa yang harus ia katakan? Bagaimana ia bisa mempertanyakan sesuatu yang begitu besar tanpa menghancurkan kepercayaan yang telah mereka bangun?Saat Dante memasuki ruangan, ia melihat Zera duduk di tepi ranjang, terlihat tenang, tapi ada sesuatu di matanya yang tak bisa ia sembunyikan. Ia tahu Dante membawa beban berat. Seolah membaca gelagat dari wajahnya, Zera menatapnya tanpa kata, senyum tipis tergambar di wajahnya.“Ada yang ingin kau tanyakan, kan?” suaranya lembut, seolah ia sudah siap menerima apapun yang akan keluar dari mulut Dante.Dante mendekat, tapi bibirnya tak kunjung terbuka. Kata-kata yang ingin ia sampaikan tersangkut di tenggorokannya. Bagaimana ia bisa menuduh seseorang yang telah banyak memberiny

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Zera dan rahasianya

    Di ruangan kantornya yang remang, Dante duduk di belakang meja besar, memandang tumpukan berkas yang seolah menambah beban pikirannya. Setelah insiden sebelumnya dengan Zera, pikirannya tak pernah benar-benar tenang. Simbol tato di tubuh Zera masih menjadi misteri yang tak kunjung terpecahkan, dan dia tahu sesuatu yang jauh lebih besar sedang berlangsung di balik layar.Pintu ruangan terbuka pelan, memperlihatkan sosok Gael, tangan kanannya yang selalu bisa diandalkan. Raut wajahnya serius, tanda bahwa dia membawa kabar penting."Dante," Gael memulai dengan suara rendah dan tenang. "Aku punya informasi baru."Dante menegakkan duduknya, sorot matanya mengisyaratkan keseriusan. "Apa yang kau temukan?"Gael mendekat, meletakkan beberapa dokumen di atas meja, dan menarik napas dalam sebelum mulai menjelaskan. "Kami berhasil menemukan beberapa petunjuk terkait simbol tato di tubuh Zera. Ada keterkaitan kuat dengan organisasi yang dulunya dikenal melakukan eksperimen rahasia pada manusia."

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Bukan pertama kalinya terluka

    Ketenangan yang baru saja tercipta terasa rapuh, seolah permukaan tenang air yang menyembunyikan badai besar di bawahnya. Zera masih merasakan detak jantungnya yang berdebar keras, namun pelukan hangat Dante memberinya rasa aman yang pelan-pelan menenangkan dirinya. Dia menyadari bahwa meskipun ketakutan dan kekacauan masih mengintai di balik pikirannya, ada kekuatan dalam kehadiran orang-orang di sekelilingnya.Zeus, yang telah terluka namun tetap berdiri dengan kokoh, memberi Zera dorongan yang tak terucap melalui tatapannya. Zera memandang Dante sejenak, lalu menundukkan kepala, bibirnya bergetar.“Aku tidak tahu bagaimana kalian bisa terus bersikap baik padaku...” gumam Zera lirih, matanya tertuju ke tanah. "Setelah apa yang kulakukan."Dante memeluknya lebih erat sejenak, lalu menatap langsung ke matanya. “Kau tidak sendirian dalam ini, Zera. Kau hanya butuh waktu, dan kami akan ada di sini untukmu, apa pun yang terjadi.”Namun, di balik kata-kata lembut dan pelukan yang menenan

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Tidak akan mudah dihapus

    Di tengah keriuhan medan pertempuran, Zera tiba-tiba terhenti, tubuhnya terasa dingin seakan es menyusup ke dalam pembuluh darahnya. Napasnya tersengal, seperti ada sesuatu yang mencekik tenggorokannya. Matanya terbelalak saat pandangannya berputar, tak lagi fokus pada musuh di depannya. Suara-suara keras di sekitarnya mulai memudar, dan yang tersisa hanyalah dengungan pekat di kepalanya.Ingatan-ingatan kelam dari masa lalu yang telah lama dia pendam seolah menyeruak ke permukaan, menghantamnya tanpa ampun.“Zera!” Dante memanggilnya, nadanya penuh peringatan. Namun, Zera tak mampu mendengarnya. Tangannya gemetar, pandangannya liar. Tiba-tiba, tanpa ia sadari, tangannya meraih pistol yang tergantung di pinggangnya. Ia mengangkatnya, gemetar, matanya tak lagi melihat Dante sebagai seseorang yang dikenalnya. Di matanya, yang berdiri di depannya sekarang adalah sosok mengancam, seseorang dari masa lalu yang ingin menghancurkannya.“Jangan dekati aku!” Zera berteriak, suaranya penuh ke

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Merasa seperti terjebak lagi

    Zera berdiri diam, menatap Dante yang menunggu di depannya. Udara malam terasa dingin, tetapi lebih dingin lagi keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Perlahan, Zera menarik napas panjang, seolah mencoba menenangkan dirinya sebelum berbicara.“Ada banyak yang kau tak tahu tentangku, Dante,” ucap Zera dengan suara pelan namun penuh makna. Matanya beralih menatap langit malam yang dipenuhi bintang. “Dan… mungkin tak perlu kau ketahui semuanya.”Dante tetap diam, menunggu Zera melanjutkan, dengan sabar meski rasa ingin tahunya semakin kuat.Zera menggenggam pagar balkon dengan erat, seolah mengambil kekuatan dari dinginnya besi di tangannya. “Aku… bukan hanya seseorang yang dijual oleh keluarganya untuk melunasi utang, bukan hanya seseorang yang tersesat di dunia gelap ini. Aku…” dia terhenti sejenak, menelan ludah, “Aku adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang kelam.”Dante masih mendengarkan tanpa menginterupsi, hanya matanya yang menajam, mencoba menangkap setiap

DMCA.com Protection Status