Share

MENIKAHI TUAN MAFIA
MENIKAHI TUAN MAFIA
Author: Nonakwon

PROLOG

Author: Nonakwon
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mia memang kesal dan marah dengan apa yang dikatakan pria menyebalkan di hadapannya itu. Tapi di saat seperti ini, cuma pria inilah yang ia pikir bisa dimintai pertolongan.

Mia takut berdiri terlalu lama di tempat seperti ini. Demi Leika yang harus segera ditolong dan Saka yang harus segera ditemukan, Mia menjatuhkan harga dirinya untuk pria asing yang baru pertama kali ia temui itu.

Lucifer berbalik meninggalkan Mia yang resah sendirian. Gadis itu menutup rapat-rapat matanya demi mengumpulkan keberanian untuk bicara dengan Lucifer. Si mata elang yang begitu menghanyutkan dan berbahaya.

"Kita ke atas, Mike."

"Tunggu tuan!" panggil Mia sambil meremat erat gaun merah yang ia kenakan itu.

Lucifer berbalik dengan smirknya yang menjengkelkan. Meski begitu Mia tak mungkin mengatakan itu pada pria yang ingin ia mintai tolong.

"Ada apa lagi, nona?" tukas Mike dengan nada dingin.

Mike terlihat maju mendekati Mia dan hendak mengusirnya jauh dari jangkauan Lucifer. Tapi secara pribadi, Lucifer menolak hal tersebut dan memilih turun dari tangga kemudian berhadapan dengan nona gula merah.

Mia gugup. Ia tak bisa langsung mengatakan tujuannya pada Lucifer saat mata Borbon mengawasi dari sudut meja bar.

Lucifer memperhatikan kemana mata Mia melirik. Saat dia peka bahwa ada hal penting yang ingin disampaikan gadis di hadapannya itu, Lucifer bergerak membelakangi pandangan Borbon lalu berbisik pada Mia.

"Kau ingin bicara secara private?" ujar Lucifer yang langsung mendapatkan anggukan kecil dari Mia.

Tak lama Borbon yang ditakuti gadis tersebut datang mendekat. Pria berambut perak yang memiliki luka di pelipis matanya itu langsung menatap Mia bengis setelah memberi salam singkat pada Lucifer — tamunya.

"Apa ada masalah tuan Lucifer? Apa dia berulah?"

Borbon langsung saja menarik lengan Mia saat dia merasa gadis itu melakukan sesuatu yang salah pada tamunya. Tapi dengan cepat pula, Lucifer menghadang tarikan Borbon tersebut sambil menatapnya sinis.

"Gadis ini baru saja kudapatkan, kenapa kau menariknya?"

Merasa salah dengan tindakannya, Borbon langsung meminta maaf dan melepaskan Mia kembali. Kini Mia bisa merasakan dua sentuhan yang berbeda. Tadi dirinya merasakan sentuhan ketakutan dan paksa ketika Borbon menariknya. Namun dengan Lucifer, meski genggaman tersebut terlalu erat baginya tapi Mia bisa merasa sedikit lebih tenang. Meski kenyamanan belum bisa Mia rasakan penuh dari pria itu.

Mereka bertiga pindah ke ruangan yang lebih tertutup. Di dalamnya terdapat sofa panjang serta berbagai barang-barang hiburan seperti mesin karaoke dan home teather. Lucifer duduk sambil menyandarkan punggungnya ke sofa. Mia sendiri memilih tetap di posisinya. Berdiri menundukkan kepalanya sambil meremat ujung jari-jarinya sendiri.

"Angkat kepalamu. Bukannya tadi kau ingin bicara sesuatu?"

Mia mengikuti arahan Lucifer itu sambil menahan bulir-bulir airmata yang sewaktu-waktu bisa saja tercurahkan. Sambil menelan ludahnya dengan susah payah, Mia mencoba satu persatu mengutarakan niatnya.

"Tu..tuan. Bisakah anda mengeluarkan saya dari sini?"

Lucifer yang tadinya bersandar pada sofa, kini memajukan tubuhnya tertarik untuk mendengarkan lebih jauh. Selama Mia bicara dan Lucifer mendengarkan, Lucifer tak berhenti tersenyum miring. Mia yang ketakutan hingga gemetaran itu, entah mengapa membuatnya menjadi menarik.

"Kenapa aku harus membawamu? Kau bisa keluar sendiri —"

Lucifer menutup mulutnya kemudian melirik Mike sekilas. Apa yang dipikirkan oleh Lucifer langsung ditanggapi anggukan oleh Mike.

"— jangan bilang kalau kau diculik dan dijadikan gundik di sini."

Mia tak lagi bisa menutupi rasa takut dan juga airmatanya. Mia jatuh bersimpuh sambil menutupi wajahnya di hadapan Lucifer. Pria itu awalnya diam, tapi kemudian sudut bibirnya kembali terangkat.

"Iya. Tuan! Tolong saya keluar dari sini! Saya mohon —"

Lucifer bangun dari tempatnya kemudian mendekati Mia yang terlihat terpukul. Lucifer lantas ikut bersimpuh untuk menyetarakan wajahnya dengan Mia yang masih menangis. Tak lama, dagu wanita malang itu diangkat oleh Lucifer lewat satu jarinya hingga membuatnya bisa bersinggungan mata dengan Lucifer. Mia sempat tersentak meski tak berlangsung lama.

Sebab Lucifer telah pun melepaskan kembali cengiran menyebalkannya itu di hadapan Mia yang masih menangis.

"Apa kau bercanda? Pria yang datang ke sini adalah pria-pria jahat yang menginginkan wanita seperti kalian. Dan kau menemuiku untuk memintamu keluar dari sini?"

Mia menelan ludahnya lagi. Tangisannya berhenti seketika saat melihat senyum iblis Lucifer yang begitu menakutkan. Lucifer mendekatkan bibirnya ke hadapan telinga Mia, kemudian berbisik —

"Kau...mendatangi pria yang salah, nona."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nonakwon
lanjut saay
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 1 : MIA KALAHARI

    “Leika! Apa yang kau lakukan di sini?”Gadis berambut ikal panjang datang entah darimana. Mengambil gunting dari tangan seorang anak perempuan yang usianya mungkin sekitar sepuluh tahunan itu. Kelereng mata cokelatnya melebar ketika melihat sang adik melakukan sesuatu yang sudah berulang kali ia larang. Dengan tergesa-gesa gadis itu menarik tangan adiknya keluar dari gubuk kumuh yang di dalamnya juga masih ada anak lain yang melakukan pekerjaan yang sama seperti yang adiknya lakukan.“Jawab aku! kenapa keluar dari rumah?”“Aku bosan Mia –“ jawab Leika terdengar mulai ingin menangis.Mia tertegun. Tapi ia tetap menarik lengan adiknya itu di tengah terik matahari yang begitu menyengat hari ini, “Kalau kau bosan, kau bisa baca buku di rumah. Bukan pergi ke sini lalu membersihkan usus ayam!” ujar Mia sedikit keras. Leika melepaskan tangannya dari sang kakak, kemudian berjalan mendahuluinya. Panasnya matahari di dekat gurun Kalahari memang tak tertandingi. Belum

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 2 : PERGI

    Aksi kejar-kejaran terjadi di sebuah gang sempit. Pria berkaos putih tampak luntang-lantung mencoba menghindari dua pria berbaju hitam dengan tubuh besar mereka. Beberapa luka lebam juga didapatkan pria malang itu. Wajahnya nyaris tak bisa dikenali tapi ia masih mampu untuk melarikan diri.  Gang-gang kecil yang letaknya di pasar rakyat itu tampak sepi. Tentu saja karena ini tengah malam. Tak akan ada orang yang sudi menolongnya. Sialnya dia tidak terlalu familiar dengan tempat pelariannya itu, hingga dalam sekali sergapan, ia terjebak di gang buntu. Keringatnya semakin mengalir deras. Dan satu-satunya cara yang ia harus lalui adalah memanjat tembok setinggi tiga meter tanpa terjatuh jika ingin selamat. Tapi usahanya itu sia-sia karena salah satu bandit sudah menarik kaki kirinya hingga ia terjatuh ke tanah. Tendangan keras langsung dihadiahkan untuknya tanpa ampun.  “Kau pikir bisa lari?!”  “Pl

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 3 : PRIA - PRIA ASING

    Mia menaiki bus dengan perasaan yang carut marut. Gadis itu sudah berusaha keras untuk tak berbalik tapi nyatanya ketika ia mulai duduk, netranya tak bisa untuk tak meneteskan airmata saat ia melihat Leika dan neneknya melambaikan tangan kepadanya.   Mia membuka paksa jendela bus untuk membalas lambaian tangan mereka. Baru saja bus bergerak pergi, tapi rasa rindu sudah membuncah. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Leika. Gadis kecil itu tak kuasa untuk tak berlari mengejar bus kuning yang akan membawa kakak sepupunya itu pergi paling tidak tujuh jam ke depan untuk sampai ke tempat tujuan.  Leika terus mengejar walau Mia sudah mengusirnya untuk berhenti. Hingga bus melewati rel kereta api, sampai disitulah Leika menghentikan langkahnya hingga ia terjongkok sambil menangis pilu.    Begitupun dengan Mia yang kini menjadi bahan bisikan penumpang lain karena tangisannya yang mampu mengalihkan perh

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 4 : TRAGEDI

    Tujuh jam perjalanan itu bukanlah waktu yang singkat. Mia sudah terlalu lelah untuk berpikir hingga ia mengikuti saja pria yang baru ia kenali di dalam bus tadi.   Namanya Sim dan dia menawarkan diri untuk mengantarkan Mia ke tempat kerja Saka yang ia dapatkan melalui rekan-rekan Saka yang sudah kembali ke desa. Awalnya Mia ragu. Tapi begitu mengobrol banyak dengan Sim di perjalanan tadi, Mia sedikit demi sedikit mulai mempercayai pria itu.  Mereka akhirnya kembali masuk ke dalam bus yang sedikit lebih lengang. Mia menghela napas panjang setelah kembali mendaratkan pantatnya ke salah satu kursi di dalamnya. Melihat Mia yang begitu kelelahan, Sim menawarkan sebuah minuman pada gadis itu. Mia menerimanya dengan senang hati, tapi dibalik semua itu Mia masih ingat dengan pesan sang nenek kepadanya bahwa jangan makan dan minum lewat pemberian orang lain yang baru ia kenal. Mia memegang pesan itu tapi tidak pesan sebelumnya. Mia

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 5 : PENCULIKAN MIA

    Mia terbangun dari tidurnya. Kepala yang begitu berat langsung menyergapnya. Ia ingin sekali menyentuh bagian yang sakit di atas kepalanya tersebut akan tetapi tangannya sulit sekali untuk digerakkan. Mia tersadar bahwa tangannya tengah terikat ke belakang. Bukan hanya di bagian tangan namun di bagian kakinya juga.Mulut tertutupi lakban. Posisinya berada tepat di depan tumpukan jerami bersama lima orang gadis lainnya yang kini tengah menatapnya sendu. Diantara mereka ada yang bahkan menangis. Sebagiannya lagi hanya bisa duduk pasrah seperti yang Mia tengah lakukan. Mia tak bisa bertanya, apalagi melepaskan talinya. Mereka benar-benar tak berdaya di dalam truk yang berguncang setelah melewati undakan di jalanan yang mulai sepi. Kurang lebih satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah dermaga. Mia yang memang tak mengetahui pasti kemana mereka akan dibawa, setidaknya bisa mendengar sesuatu dari balik truk. Mia mendengar seseorang berbicara di dinding truk

Latest chapter

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 5 : PENCULIKAN MIA

    Mia terbangun dari tidurnya. Kepala yang begitu berat langsung menyergapnya. Ia ingin sekali menyentuh bagian yang sakit di atas kepalanya tersebut akan tetapi tangannya sulit sekali untuk digerakkan. Mia tersadar bahwa tangannya tengah terikat ke belakang. Bukan hanya di bagian tangan namun di bagian kakinya juga.Mulut tertutupi lakban. Posisinya berada tepat di depan tumpukan jerami bersama lima orang gadis lainnya yang kini tengah menatapnya sendu. Diantara mereka ada yang bahkan menangis. Sebagiannya lagi hanya bisa duduk pasrah seperti yang Mia tengah lakukan. Mia tak bisa bertanya, apalagi melepaskan talinya. Mereka benar-benar tak berdaya di dalam truk yang berguncang setelah melewati undakan di jalanan yang mulai sepi. Kurang lebih satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah dermaga. Mia yang memang tak mengetahui pasti kemana mereka akan dibawa, setidaknya bisa mendengar sesuatu dari balik truk. Mia mendengar seseorang berbicara di dinding truk

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 4 : TRAGEDI

    Tujuh jam perjalanan itu bukanlah waktu yang singkat. Mia sudah terlalu lelah untuk berpikir hingga ia mengikuti saja pria yang baru ia kenali di dalam bus tadi.   Namanya Sim dan dia menawarkan diri untuk mengantarkan Mia ke tempat kerja Saka yang ia dapatkan melalui rekan-rekan Saka yang sudah kembali ke desa. Awalnya Mia ragu. Tapi begitu mengobrol banyak dengan Sim di perjalanan tadi, Mia sedikit demi sedikit mulai mempercayai pria itu.  Mereka akhirnya kembali masuk ke dalam bus yang sedikit lebih lengang. Mia menghela napas panjang setelah kembali mendaratkan pantatnya ke salah satu kursi di dalamnya. Melihat Mia yang begitu kelelahan, Sim menawarkan sebuah minuman pada gadis itu. Mia menerimanya dengan senang hati, tapi dibalik semua itu Mia masih ingat dengan pesan sang nenek kepadanya bahwa jangan makan dan minum lewat pemberian orang lain yang baru ia kenal. Mia memegang pesan itu tapi tidak pesan sebelumnya. Mia

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 3 : PRIA - PRIA ASING

    Mia menaiki bus dengan perasaan yang carut marut. Gadis itu sudah berusaha keras untuk tak berbalik tapi nyatanya ketika ia mulai duduk, netranya tak bisa untuk tak meneteskan airmata saat ia melihat Leika dan neneknya melambaikan tangan kepadanya.   Mia membuka paksa jendela bus untuk membalas lambaian tangan mereka. Baru saja bus bergerak pergi, tapi rasa rindu sudah membuncah. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Leika. Gadis kecil itu tak kuasa untuk tak berlari mengejar bus kuning yang akan membawa kakak sepupunya itu pergi paling tidak tujuh jam ke depan untuk sampai ke tempat tujuan.  Leika terus mengejar walau Mia sudah mengusirnya untuk berhenti. Hingga bus melewati rel kereta api, sampai disitulah Leika menghentikan langkahnya hingga ia terjongkok sambil menangis pilu.    Begitupun dengan Mia yang kini menjadi bahan bisikan penumpang lain karena tangisannya yang mampu mengalihkan perh

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 2 : PERGI

    Aksi kejar-kejaran terjadi di sebuah gang sempit. Pria berkaos putih tampak luntang-lantung mencoba menghindari dua pria berbaju hitam dengan tubuh besar mereka. Beberapa luka lebam juga didapatkan pria malang itu. Wajahnya nyaris tak bisa dikenali tapi ia masih mampu untuk melarikan diri.  Gang-gang kecil yang letaknya di pasar rakyat itu tampak sepi. Tentu saja karena ini tengah malam. Tak akan ada orang yang sudi menolongnya. Sialnya dia tidak terlalu familiar dengan tempat pelariannya itu, hingga dalam sekali sergapan, ia terjebak di gang buntu. Keringatnya semakin mengalir deras. Dan satu-satunya cara yang ia harus lalui adalah memanjat tembok setinggi tiga meter tanpa terjatuh jika ingin selamat. Tapi usahanya itu sia-sia karena salah satu bandit sudah menarik kaki kirinya hingga ia terjatuh ke tanah. Tendangan keras langsung dihadiahkan untuknya tanpa ampun.  “Kau pikir bisa lari?!”  “Pl

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   BAB 1 : MIA KALAHARI

    “Leika! Apa yang kau lakukan di sini?”Gadis berambut ikal panjang datang entah darimana. Mengambil gunting dari tangan seorang anak perempuan yang usianya mungkin sekitar sepuluh tahunan itu. Kelereng mata cokelatnya melebar ketika melihat sang adik melakukan sesuatu yang sudah berulang kali ia larang. Dengan tergesa-gesa gadis itu menarik tangan adiknya keluar dari gubuk kumuh yang di dalamnya juga masih ada anak lain yang melakukan pekerjaan yang sama seperti yang adiknya lakukan.“Jawab aku! kenapa keluar dari rumah?”“Aku bosan Mia –“ jawab Leika terdengar mulai ingin menangis.Mia tertegun. Tapi ia tetap menarik lengan adiknya itu di tengah terik matahari yang begitu menyengat hari ini, “Kalau kau bosan, kau bisa baca buku di rumah. Bukan pergi ke sini lalu membersihkan usus ayam!” ujar Mia sedikit keras. Leika melepaskan tangannya dari sang kakak, kemudian berjalan mendahuluinya. Panasnya matahari di dekat gurun Kalahari memang tak tertandingi. Belum

  • MENIKAHI TUAN MAFIA   PROLOG

    Mia memang kesal dan marah dengan apa yang dikatakan pria menyebalkan di hadapannya itu. Tapi di saat seperti ini, cuma pria inilah yang ia pikir bisa dimintai pertolongan.Mia takut berdiri terlalu lama di tempat seperti ini. Demi Leika yang harus segera ditolong dan Saka yang harus segera ditemukan, Mia menjatuhkan harga dirinya untuk pria asing yang baru pertama kali ia temui itu.Lucifer berbalik meninggalkan Mia yang resah sendirian. Gadis itu menutup rapat-rapat matanya demi mengumpulkan keberanian untuk bicara dengan Lucifer. Si mata elang yang begitu menghanyutkan dan berbahaya."Kita ke atas, Mike.""Tunggu tuan!" panggil Mia sambil meremat erat gaun merah yang ia kenakan itu.Lucifer berbalik dengan smirknya yang menjengkelkan. Meski begitu Mia tak mungkin mengatakan itu pada pria yang ingin ia mintai tolong."Ada apa lagi, nona?" tukas Mike dengan nada dingin.Mike terlihat maju mendekati Mia dan hendak mengus

DMCA.com Protection Status