Share

74. INGKAR JANJI

              Pada akhirnya janji hanyalah sebuah wacana. Bahkan Amanda tak lagi kecewa karena sang suami memang sudah terbiasa mangkir dari ucapannya. Namun, hal yang paling menyakitkan karena dia mendapati wajah Ayra kini tampak murung. Sepertinya bayi itu juga sedang menanti kedatangan sang papa.

“Dadada!” Ayra merengek manja saat melihat Amanda masih duduk di tempatnya. Bahkan tangan mungil bayi usia delapan bulan lebih itu sudah menarik baju sang mama.

“Iya, Sayang. Sebentar ya.” Amanda mencoba tersenyum manis di depan putrinya. “Mama enggak enak badan nih. Apa kita main di rumah aja ya? Atau mama teleponin susternya Kak Bella. Mau?”

              Ayra hanya bengong sembari menunjukkan tatapan polosnya. Entah apa yang dikatakan sang mama, tetapi setelah melihat wanita cantik itu mengangguk usai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status