Share

64. JANGAN MENYANGKAL PERASAANMU

              Radit sendiri tidak tahu kenapa dia bisa jadi semarah tadi. Hanya perkara dompet yang tidak tampak dia lantas mengeluarkan kata-kata kasar. Wajar jika putrinya marah bahkan merajuk sekarang.

“Maaf, Pak.” Bi Asih lantas menyerahkan benda yang menjadi alasan sikap anehnya barusan. “Tadi bibi periksa di kantong celana Bapak. Ada di sana ternyata.”

“Makasih ya, Bi.”

“Sama-sama, Pak,” sahut Bi Asih yang segera menghilang dari pandangannya.

              Pagi ini suasana di rumah sudah memburuk. Semua karena ulahnya sendiri. Radit mengembuskan napas kasar ketika melihat Amanda yang tengah menenangkan Ayra.

“Cup cup. Iya, Sayang.” Istrinya itu sibuk berjalan pelan ke kanan dan ke kiri untuk membujuk sang buah hati. “Papa enggak sengaja tadi. Maafin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status