Home / Rumah Tangga / MENIKAHI SUAMI WARISAN / 60. MASIH SULIT MENERIMA KENYATAAN

Share

60. MASIH SULIT MENERIMA KENYATAAN

Author: A mum to be
last update Last Updated: 2023-12-22 15:21:13

              Amanda bergidik ngeri saat melihat Radit yang sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya. Tahu bahwa saat ini sang suami pastilah sedang diomeli habis-habisan oleh ibu kandung sendiri.

“Owoh!”

              Celotehan tadi kembali merebut atensinya. Amanda kemudian mengulum senyum dan mengajak Ayra bercanda. Sementara dia masih bisa mendengar Radit yang berulang kali menyatakan permintaan maaf seraya menghela napas.

“Ibu mau lihat Ayra,” kata Radit kemudian.

              Gegas Amanda mengarahkan wajah bayinya lurus ke depan. Tampak wajah lelah Bu Ningsih yang tersirat di layar benda pipih sana.

[“Ayra Sayang! Maaf ya nenek enggak sempat pamitan. Nenek tadi buru-buru.”]

     &nb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   61. TIGA BULAN PERNIKAHAN

    Usia Ayra sekarang sudah empat bulan lebih seminggu. Bertepatan pula dengan pernikahan Amanda dan Radit yang saat ini telah berlangsung genap tiga bulan lamanya. Namun, pasangan suami istri tersebut tetap tak menunjukkan perkembangan hubungan yang berarti. Keduanya akan bekerja sama mengurusi sang anak dan kembali asing seperti sebelumnya.“Kalau enggak sempat luangin waktu buat nanti sore ya udah sih,” kata Amanda saat mereka sarapan bersama. “Aku bisa keluar sama Ayra aja berdua. Naik taksi online aja.”“Aku usahain,” gumam Radit kemudian.“Keburu Ayra udah kayak artis India nih, Pa. Pake baju masa hampir kelihatan pusarnya. Iya ‘kan, Sayang?” Dia menoleh pada Ayra yang disibukkan oleh mainan gantung di atas bouncer-nya. “Kemarin aja waktu Mama Tiara dan papa ke sini kau tidak memperbolehkan kami pergi belanja.”

    Last Updated : 2023-12-23
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   62. SINDIRAN BI ASIH PADA ARINI

    Sontak kalimat barusan membuat senyuman di wajah manis Arini langsung menghilang. Dirinya dan Amanda kompak menoleh ke arah sumber suara. Tampak Bi Asih sudah memasang wajah antagonisnya. “Bibi,” tegur Amanda kemudian. “Kenapa bicaranya begitu?” “Sebagai orangtua di sini, bibi hanya memberikan nasihat saja.” Bi Asih mulai kumat lagi ternyata. “Di mana-mana ya kalau perempuan yang bener dan tahu diri itu enggak akan mau nemplok sama laki orang.” Arini yang sadar ke mana arah pembicaraan tersebut lekas menundukkan kepala. Sementara Amanda sudah memberikan kode lewat delikan matanya. Sayang, sang asisten rumah tangga itu malah semakin mengeluarkan kata-kata mutiara yang dipunya. “Mmah,” celoteh Ayra yang terusik karena mungkin merasa diabaikan oleh para orang dewasa di sana. “Iya ‘kan, Non?” Malah Bi Asih mencari dukungan pula. “Non Ayra pasti enggak mau punya mama pengganti lagi. Wong Mama Manda-nya saja sudah baik enggak ketulungan. Punya hubungan darah juga.” “Ada apa ini??” R

    Last Updated : 2023-12-24
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   63. RADIT YANG ANEH

    “Sayang, udah dulu ya belanjanya. Tadi bos nelepon. Katanya disuruh ke kantor cepat.” Ibu hamil itu kemudian menoleh ke arah sumber suara. Segera pamit undur diri karena lengannya sudah digamit sang suami. Lantas meninggalkan mereka yang ada di sana.“Mana? Aku mau lihat,” kata Amanda yang lekas mengalihkan atensi Radit dan Arini. Kepalanya mendongak untuk melihat apa yang dibawa oleh keduanya.“Baju ini lucu untuk Ayra,” ucap Arini seraya memperlihatkan apa yang sedari tadi didekapnya. “Aku pilihin yang senada warna untuk bandana serta kaus kakinya juga. Gimana menurut Kakak?” Semua barang bawaannya kini diseleksi oleh Amanda. Pun begitu juga dengan Radit. Hingga lima menit kemudian tangis Ayra memecah konsentrasi sang mama.“Yang ini enggak usah aja,” kata Amanda yang protes dengan sepatu pilihan Radit. “Bahannya enggak cocok buat Ayra. Terlalu keras. Lagian kebesaran juga.” Setelah mengatakan itu Amanda gegas bangkit dari posisi duduknya. M

    Last Updated : 2023-12-25
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   64. JANGAN MENYANGKAL PERASAANMU

    Radit sendiri tidak tahu kenapa dia bisa jadi semarah tadi. Hanya perkara dompet yang tidak tampak dia lantas mengeluarkan kata-kata kasar. Wajar jika putrinya marah bahkan merajuk sekarang.“Maaf, Pak.” Bi Asih lantas menyerahkan benda yang menjadi alasan sikap anehnya barusan. “Tadi bibi periksa di kantong celana Bapak. Ada di sana ternyata.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Pak,” sahut Bi Asih yang segera menghilang dari pandangannya. Pagi ini suasana di rumah sudah memburuk. Semua karena ulahnya sendiri. Radit mengembuskan napas kasar ketika melihat Amanda yang tengah menenangkan Ayra.“Cup cup. Iya, Sayang.” Istrinya itu sibuk berjalan pelan ke kanan dan ke kiri untuk membujuk sang buah hati. “Papa enggak sengaja tadi. Maafin

    Last Updated : 2023-12-26
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   65. BERTEMU PRIA BAIK HATI

    Nama mendiang istrinya terlihat jelas di batu nisan. Radit mengusap pelan pusara itu dengan wajah yang sudah mendung. Merasa bersalah karena akhir-akhir ini menyadari ada yang berbeda pada dirinya sendiri.“Aku mencintaimu, Dinda,” ucapnya lirih. Radit kembali terkenang dengan pertemuan pertama mereka. Dari pertemanan sejak kecil hingga berakhir di jenjang pernikahan. Hampir tak penah ada pertengkaran mengingat Dinda yang memiliki sifat istimewa. Lembut, manja dan sangat penyayang. Sungguh berbeda dengan Amanda yang keras kepala dan lebih tegas serta mandiri. Bukankah setiap orang terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing? Radit hampir melupakan pernyataan tersebut lantaran saat ini hatinya masih menol

    Last Updated : 2023-12-27
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   66. APA RADIT CEMBURU?

    “Eh??” Karena Amanda tadi refleks menoleh ke belakang, jadilah dia kehilangan keseimbangan. Kaki kirinya hampir terjungkal lantaran tak siap dengan pergerakan tiba-tiba Ayra. Beruntung pria baik hati di depannya itu langsung menahan lewat dekapan super cepat. Bahkan satu tangannya yang lain turut memegang tubuh sang anak.“Ibu enggak pa-pa?” tanyanya tampak khawatir.Amanda menunjukkan cengiran kudanya seraya menggeleng pelan. “Saya baik-baik saja, Pak. Makasih ya.” Sementara itu di dalam mobilnya Radit menggeram kesal. Terlebih melihat sang istri yang berinteraksi dengan pria lain. Dia pun buru-buru ke luar dari kendaraan roda empat tersebut. Lantas memacu langkah menghampiri dua orang tadi.“Ehem!!” Sang pria yang menyadari kedatangannya mengangguk sopan sambil tersenyum. Baru saja berniat hendak memperkenalkan diri, tetapi gagal karena Radit sudah menghunuskan tatapan tajam.“Hmmah, hek,” rengek Ayra menginterupsi perhatian para orang dewas

    Last Updated : 2024-01-02
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   67. AKAL-AKALAN RADIT

    Alih-alih menjawab pertanyaan sang suami, Amanda malah mengerutkan dahinya. Heran dengan tatapan penuh intimidasi tersebut.“Kau kenapa?” tanyanya dengan suara lirih.Tanpa melepaskan cekalan tangannya Radit menjawab, “Kau tidak dengar juga? Kau mau ke mana malam-malam begini?”“Aku mau ke kamar Ayra. Puas??” gumam Amanda sedikit meninggikan suaranya. Gadis itu menyentakkan diri ketika Radit meregangkan cekalan tangannya. Lantas memeluk erat Ayra yang masih sesekali merengek manja. Barulah Radit sadar kalau ternyata dirinya agak keterlaluan. Terlihat dari lengan sang istri yang sedikit kemerahan. Menyesal? Sudah pasti.“Kenapa tidak di sini saja?”Amanda berdecak pelan hingga akhirnya berkata, “Satu malaman nanti mungkin tidurnya tidak akan nyenyak. Jadi kami di kamar Ayra saja.”“Jangan!” larang Radit cepat. “Aku juga papanya. Biarkan dia tetap di sini.”“Kau yakin? Tidurmu akan terganggu nanti.” Anggukan Radit membuat Amanda ta

    Last Updated : 2024-01-03
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   68. BUKAN BEKAS TANDA CINTA

    “Lihatlah! Ayra baik-baik saja. Kau yang terlalu mencemaskannya.” Amanda menghela napas lega begitu melihat Ayra yang berada di dalam gendongan Mama Tiara. Tak pelak tangannya memijat kepala yang terasa pusing karena tidur yang terganggu malam tadi.“Sayang, kau pasti kaget ya karena enggak lihat Ayra di kamar?” kekeh Mama Tiara begitu melihatnya berjalan mendekat. “Maaf ya. Sengaja mama yang bilang ke Radit supaya enggak bangunin dirimu.”Amanda mengangguk pelan sambil tersenyum. “Enggak pa-pa. Mama sendirian ke sininya?”“Iya. Nanti siang papamu bakalan nyusul. Dia ada jadwal main golf hari ini,” jawab mama sambungnya itu. “Oh ya. Mau dimasakin apa? Kau tiduran saja kalau masih capek. Ayra udah anteng kok. Nanti juga dia pules karena tadi malam boboknya keganggu.”“Enggak usah. Aku enggak selera apa-apa.”“Radit gimana? Pepes ikan mau? Mama memang masih belajar sih dari ibumu,” kata Mama Tiara menawarkan.“Jangan repot-repot. Aku pulangnya sore, Ma. Sebentar lagi juga

    Last Updated : 2024-01-03

Latest chapter

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   136. TAKDIR TUHAN SELALU BAIK (TAMAT)

    Radit tahu bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Yang Kuasa. Namun, entah mengapa sulit sekali menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Sungguh pengalaman pamit saat menyambut kelahiran Ayra dulu masih membekas jelas di dalam ingatannya. “Kalau Bapak mau ke luar dari sini silakan. Operasi akan segera dimulai,” kata seorang perawat kemudian. Tidak. Radit tak akan mau meninggalkan Amanda yang sedang berjuang melahirkan para buah cinta mereka. Pria itu bangkit lalu berjalan perlahan ke sisi sang istri. Kini kedua mata mereka saling bertemu pandang seolah sedang berbicara dari hati ke hati. Operasi pun dimulai. Efek anastesi mulai berjalan sehingga Amanda tak lagi bisa merasakan sayatan demi sayatan yang perlahan mulai membuka kulit perutnya. Sementara Radit terus melantunkan do’a di dalam kalbu. Memohon pada Tuhan agar orang-orang yang dicintainya selamat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. “Aku mencintaimu, Sayang.” Amanda mengatakann

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   135. ANTARA HIDUP DAN MATI

    Tadinya Radit yang sudah terserang bucin akut pada Amanda sangat khawatir begitu melihat orang yang ada di hadapan mereka saat ini. Namun, rasa cemas pun perlahan sirna usai menyaksikan sendiri betapa wanitanya tidak lagi ingin menghindar.“Nama anak cantiknya siapa?” tanya Amanda sambil tersenyum. Bayi perempuan usia satu tahunan yang ada di pangkuan mamanya itu menggeliat kecil. Lantas tersenyum malu dan tampak salah tingkah.“Nama aku Aulia, Tante.” Adalah Tisa selaku sang mama yang menjawab pertanyaan barusan. Tak lama kemudian Amanda mengulurkan tangannya dan disambut dengan kecupan oleh si bayi. Membuat Ayra yang tadi duduk anteng di baby chair-nya mendadak berontak. Kelakuan calon kakak dari anak-anak kembar Amanda tersebut menjadi perhatian para orang dewasa di sekitarnya.“Ni Mama Aia!!” pekik Ayra dengan mata yang sudah melirik sinis. Dia bahkan menggeleng saat Radit hendak memperkenalkannya pada putri Tisa dan Andre itu.“Ya ampun!

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   134. RUMAH BARU

    “Sayang, masih lama?” Radit yang sedang mengemudi menoleh sekilas ke arah istrinya lalu menjawab, “Sebentar lagi kita akan sampai. Sabar ya, Sayang.” Amanda mengangguk. Wanita cantik itu tersenyum manis walaupun dalam keadaan mata yang masih tertutup sejak mereka meninggalkan rumah tadi. Hingga hampir setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Radit pun berhenti. Pria itu bergegas membuka sabuk pengaman dirinya dan sang istri. “Apa aku boleh buka penutup matanya?” tanya Amanda yang sudah tak sabaran. “Jangan dulu,” jawab Radit yang seketika menggenggam erat tangannya. “Kita melangkah perlahan agar kau tak tersandung. Hati-hati.” Amanda bergumam pelan seraya menganggukkan kepala. Dia terus melangkah sesuai tuntunan sang suami hingga berhenti beberapa saat kemudian. “Apa sudah bisa dimulai, Pak?” tanya seseorang yang berdiri di kejauhan. Radit mengangguk. Pria itu kemudian mengambil posisi di belakang sang istri lalu membuka ikatan penutup mata tadi. “Silakan, Sayang.” Kini k

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   133. HAPPY BIRTHDAY, HONEY!

    Satu harian ini Amanda jadi misuh-misuh sendiri di dalam kamar. Wanita cantik tersebut hanya keluar untuk mengisi perut atau sesekali melihat keadaan Ayra. Tentu saja dia masih kesal karena sang suami pergi tanpa mau mengajaknya. Padahal apa yang dikatakan Radit tadi ada benarnya. Dia mungkin akan kelelahan karena aktifitas mereka yang sangat padat hingga malam hari. Meskipun begitu, tetap saja hati kecil Amanda tidak terima. Jadilah dia cemberut sekarang.TOK TOK!!“Masuk aja. Enggak dikunci kok,” kata Amanda yang mematut diri di depan cermin. Beberapa detik kemudian Bu Ningsih muncul sembari menggendong Ayra yang sudah terlelap. Ibu mertuanya itu masuk lalu merebahkan sang cucu di atas ranjang.“Ibu dan Tiara mau keluar ya. Ayra samamu dulu.”Amanda langsung manyun. Kenapa mereka juga tak mau mengajaknya? Atau paling tidak berbasa-basi. “Kalian mau ke mana, Bu?”“Si Tiara minta ditemenin ke supermarket. Beli buah-buahan katanya,” jawab Bu Ni

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   132. JANGAN?

    “Jangan mancing-mancing.” Amanda menjauhkan kepalanya dari Radit lalu melirik sebal pria yang sudah mengulum senyum itu. Tentulah ia tahu apa maksud dari serangan kecil barusan. “Boleh aku bicara jujur?” Radit masih saja mengeluarkan jurus jitunya. Apalagi kalau bukan menggoda Amanda. “Apa?” “Kau semakin cantik dan seksi,” bisik Radit sembari mendekatkan tubuh mereka kembali. “Semuanya padat dan berisi.” “Berhentilah membual,” desis Amanda saat tangan nakal itu sudah mulai menjalar ke mana-mana. “Ini masih pagi dan situasinya enggak tepat.” Namun, Radit yang sudah terbakar gairah sepertinya tidak peduli. Dia malah semakin bersemangat untuk menggempur tubuh sang istri. Pertarungan di atas ranjang pun menggantikan olahraga paginya kali ini. Bunyi kecipak dan ayunan lembut yang mereka ciptakan sendiri menjadi suara yang begitu memabukkan. Bahkan ketika ledakan cinta didapat, keduanya masih ingin menggapai momen itu kembali. Sayangnya gagal karena pintu kamar sudah terbuka seba

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   131. SANGAT TAKUT KEHILANGANMU

    Amanda refleks melebarkan kelopak matanya saat merasakan nyeri di bagian perut. Begitu juga dengan Radit yang baru menyadari sang putri sudah terbangun."Mama Aia!!""Iya, Sayang. Kenapa malah mukul tangan papa sih? Perut mama juga kena jadinya." Radit mengomel sembari melihat ke arah istrinya."Enggak pa-pa," ucap Amanda yang kemudian mendudukkan diri. Lantas dia tersenyum pada Ayra yang sudah cemberut. "Anak mama kenapa ya kok main pukul-pukul lagi? Katanya sayang sama papa juga, kenapa begitu, hmm?""Mama Aia!!"Gadis kecil itu malah menatap tajam sang papa. Seolah memberitahu bahwa Amanda hanya miliknya saja. Sementara kini Radit hanya menjadi pendengar kedua ibu dan anak tersebut yang mulai berbicara.Kini dengan suara lembutnya Amanda menjelaskan bahwa sikap Ayra barusan salah. Tak ada nada bicara meninggi ataupun rasa kesal yang tertangkap di wajah istri cantiknya tersebut. Membuat Radit semakin kagum pada wanitanya itu."Lain kali ngomongnya baik-baik ya, Sayang," kata Amanda

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   130. AKU BUKAN DINDA!!

    “Kau ini kenapa sih?? Istri lagi hamil kok malah dibuat stress. Maumu apa, hah??” Radit menggeleng pelan dengan kepala yang sudah tertunduk. Tak berani menatap wajah sang ibu yang sedang mengomel itu. Sementara Mama Tiara hanya diam sembari memandang keduanya secara bergantian.“Aku hanya mencemaskannya,” kata Radit dengan suara lirih. “Aku enggak pernah menyangka jika Manda hamil anak kembar. Itu sangat berisiko.” Ya. Bukannya Radit tidak bahagia, tetapi rasa khawatir yang ada pada dirinya melebihi apapun saat ini. Sungguh kepingan memori buruk perihal wafatnya sang istri terdahulu mulai menari-nari di dalam kepala.Melihat wajah gelisah itu, Bu Ningsih berdecak pelan lalu menarik kursi hingga dia dan Radit kini saling berhadapan. Satu tangannya menyentuh pundak anak semata wayangnya tersebut.“Relakan apa yang sudah terjadi. Ibu tahu kalau kau takut Manda mengalami kejadian serupa seperti yang lalu bukan?” tanyanya yang membuat Radit lekas mengiyakan. “Se

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   129. DUA JAGOAN

    “Dokter ‘kan enggak cuma satu aja. Ada banyak pilihan dan menurutku … ini yang terbaik. Dia juga lebih pro ke persalinan normal.” Radit mengatakannya sambil tersenyum. Tidak lagi marah karena pembicaraan tentang Dinda kembali menjadi topik mereka walaupun memang bukan disengaja.“Ya sudah kalau gitu,” kata Amanda kemudian.“Atau kau sudah punya pilihan dokter sendiri, hem?” tanya Radit sembari memelankan laju kendaraannya.Amanda menggeleng cepat sebagai jawaban. “Aku ‘kan sudah lama sekali enggak balik ke sini. Jadi ya terserah kau saja kita mau ke mana.”“Siapa tahu ada saran dari teman atau rekan di sosial media,” gumam Radit.“Enggak sih. Temanku dulu cuma Tisa dan sekarang malas rasanya dekat sama siapapun juga. Lagian sudah ada suami dan anak-anak. Cukup kok buatku.” Keterangan barusan membuat Radit semakin menyadari bahwa wanita di sampingnya ini memang introvert sedari lama. Dulu saat dia sedang bersama mendiang Dinda pun, Amanda terlihat acuh tak a

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   128. BERSABAR SEBENTAR YA

    Ada yang janggal. Itulah yang disimpulkan Amanda sekarang. Dia tak bisa bertanya pada Radit lantaran suasana tidak mendukung. Terlebih lagi Ayra mulai merengek lantaran ingin sekali berada di pangkuannya.“Ya udah iya. Sebentar ya, Sayang,” kata Radit pada sang putri. Dia pun mulai menepikan kendaraan lantas ke luar dari mobil.“Mu mama!!”Ayra sudah tak sabaran. Tangan dan kakinya yang sibuk meronta-ronta. Membuat Mama Tiara yang memangku jadi sedikit kewalahan. Hingga beberapa detik gadis kecil itu tersenyum saat sang papa sudah mengambil alih dan meletakkan tubuhnya di tempat yang ia inginkan.“Gimana, Sayang? Udah nyaman?” tanya Radit setelah memundurkan tempat duduk Amanda. Menyisakan jarak yang sedikit jauh agar kedua kaki istri cantiknya bisa bergerak dengan lebih leluasa.“Sudah,” jawab Amanda sekenanya. Barulah Radit kembali melajukan mobil seperti sedia kala. Sementara Ayra sudah tampak kegirangan karena berada di pangkuan mamanya.“Ana, Ma?”“Iya

DMCA.com Protection Status