Share

62. SINDIRAN BI ASIH PADA ARINI

Sontak kalimat barusan membuat senyuman di wajah manis Arini langsung menghilang. Dirinya dan Amanda kompak menoleh ke arah sumber suara. Tampak Bi Asih sudah memasang wajah antagonisnya.

“Bibi,” tegur Amanda kemudian. “Kenapa bicaranya begitu?”

“Sebagai orangtua di sini, bibi hanya memberikan nasihat saja.” Bi Asih mulai kumat lagi ternyata. “Di mana-mana ya kalau perempuan yang bener dan tahu diri itu enggak akan mau nemplok sama laki orang.”

Arini yang sadar ke mana arah pembicaraan tersebut lekas menundukkan kepala. Sementara Amanda sudah memberikan kode lewat delikan matanya. Sayang, sang asisten rumah tangga itu malah semakin mengeluarkan kata-kata mutiara yang dipunya.

“Mmah,” celoteh Ayra yang terusik karena mungkin merasa diabaikan oleh para orang dewasa di sana.

“Iya ‘kan, Non?” Malah Bi Asih mencari dukungan pula. “Non Ayra pasti enggak mau punya mama pengganti lagi. Wong Mama Manda-nya saja sudah baik enggak ketulungan. Punya hubungan darah juga.”

“Ada apa ini??”

R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status