Share

MDTM II 02

Author: nic-taurus
last update Last Updated: 2023-06-30 16:24:44

Sebuah mobil SUV hitam memasuki halaman kediaman orang tua Clara. Keluarga Kanigara akhirnya tiba dan di sambut hangat oleh ibu dan ayahnya Clara sementara gadis yang ingin dijodohkan itu masih berada di dalam kamarnya. Sangat tidak sopan.

“Senang bertemu denganmu tuan Kanigara.”

“Oh bung jangan memanggilku seperti itu.”

Reinard membalas pelukan Martin—temannya. Ia terlihat senang dengan kedatangan teman lamanya.

Tak lupa Martin memperkenalkan istrinya pada mereka. “Ini Sara. Dan Sara ini Reinard dan Carissa.”

Mereka pun saling menjabat tangan sembari memperkenalkan diri.

Martin terlihat bangga melihat temannya. Tidak hanya di Jakarta Reinard mampu membangun kerajaan bisnisnya berkembang pesat di Bali.

Kunjungan mereka ke kediamannya sangat di sambut baik oleh Martin dan istrinya.

“Kau makin sukses saja,” ujar Martin.

“Kau juga bung.”

“Iya, tapi tidak sesukses dirimu.”

“Sudah syukurin saja apa yang sudah Tuhan beri.”

Para istri hanya menyimak pembicaraan suaminya mereka. Tetapi mata mama Clara sedang mengamati sesuatu.

“Oh ya putra kalian dimana?” tanya mama Clara.

“Dia akan segera datang. Kami ke sini beda mobil.”

Ibu Clara mengangguk-angguk mendengar ucapan istri teman suaminya itu.

“Ayo masuk, putri kami juga ada di dalam rumah.”

Ibu dan ayah Clara membawa tamunya masuk ke dalam kediaman mereka.

Sesampainya di sana, mama Clara menyuruh salah satu asisten mereka untuk memanggil Clara turun ke bawah bergabung bersama mereka.

Bi Asih pun pergi ke lantai atas menuju kamar milik nonanya. “Nona Clara,” panggil bi Asih sesampainya di sana sambil mengetuk pintu beberapa kali hingga terdengar jawaban dari dalam sana untuk menyuruhnya menunggu.

Pintu kamar akhirnya terbuka. Terlihat Clara benar-benar sudah siap untuk bertemu dengan tamunya.

“Apa mereka sudah datang?”

Bi Asih pun mengangguk. “ Sudah nona.”

“Bagaimana bentuknya?”

Dahi bi Asih berkerut. “Maksudnya nona?” tanyanya bingung karena tak paham dengan pertanyaan nonanya.

“Sudah lupakan, bibi terlalu lemot sekali.”

Clara terlihat kesal sekali. Ia kemudian menghela nafasnya panjang mencoba menghilangkan rasa gugupnya. Hal itu ia lakukan berkali-kali sambil memejamkan matanya. “Baiklah. Mari kita buat keluarga calon suamimu yang tidak pasti menjadi tidak suka denganmu, Ara.”

Sementara bi Asih melihat tingkah nonanya hanya bisa mengeleng. Ia sendiri tidak tau kenapa nonanya itu terlihat tidak suka dengan perjodohan tersebut.

Jika seandainya dia menjadi nonanya, maka bi Asih pastikan akan menerimanya apalagi setelah mendengar calon suami dan calon keluarga suaminya merupakan orang kaya.

Tapi itu hanya seandainya, dan dia juga tidak bisa memaksa nonanya. Bukan urusannya sampai harus menanyakan apa penyebab nonanya selalu menolak lamaran tersebut.

Di sisi lain, Clara mengepalkan tangannya kuat dengan wajah songongnya. Dengan penuh tekad yang bulat, Clara menyakinkan diri kalau perjodohan kali ini akan berakhir gagal.

Dengan langkah senang, Clara pun beranjak menggerakan kedua kakinya sambil bergoyang alanya menuju lantai bawah.

Sesampainya di ruang tamu Clara melihat dua sosok paruh baya yang ia yakini adalah orang tua dari pria yang akan dijodohkan dengannya.

Mereka pun akhirnya bertatap muka, sambil tersenyum Clara memperkenalkan diri pada kedua tamu mereka.

“Perkenalkan om dan tante saya Clara Magenta putri satu-satunya dari papa Martin yang tampan dan mama Sara yang cantik,” ucapnya ramah sambil memasang muka manis yang sedikit berlebihan bertujuan agar mereka merasa ilfeel dengan apa yang dilakukan oleh Clara.

Sementara mama Clara memandang geli pada putrinya, lain halnya dengan Martin yang termenung memikirkan sesuatu.

‘Apa putriku salah minum obat? Kenapa tingkahnya aneh sekali.”

Martin pun menoleh ke samping menatap istrinya hendak menanyakan apa yang terjadi pada putri mereka melalui tatapannya. Tapi mama Clara mengendik bahu artinya tidak tau sebagai responnya.

Gotcha.

Clara tersenyum senang melihat kedua targetnya terdiam menatapinya dengan tatapan aneh. Memang itu tujuan dari misinya.

Clara tau siapa yang sedang berkunjung ke rumahnya. Reinard Kanigara pemilik dan pendiri kampus Kanigara tempatnya berkuliah sekaligus Founder Kanigara Hotel terbesar kedua di indonesia yang beroperasi di Bali.

Mereka sangat kaya raya jadi jika dia bersikap berlebihan dan tidak menunjukkan sikap elegannya seperti tadi tentu saja itu akan berpengaruh pada lamarannya nanti. Mereka akan malu jika merekrut mantu modelan seperti dirinya.

“Putrimu sangat manis sekali Sara, aku jadi sangat menginginkan anak perempuan. Tapi tuhan malah memberikanku dua anak lelaki. Di rumah aku terus merasa jenuh karena keduanya sibuk dengan urusannya masing-masing.”

Carissa kemudian menatap Reinard yang duduk disebelahnya.

“Pah, aku menyukainya. Dia cocok jadi mantunya mama,” seru Carissa pada suaminya.

Dahi Clara berkerut kala mendengar respon targetnya. “Apa tan?”

Clara mengerjapkan mata lalu menatap pada mamanya guna untuk menyampaikan kalau membantah keras lamaran itu.

“Baguslah jeng kalau kamu menyukai putri saya yang manis ini. Aku merasa beruntung dan merasa sangat senang ternyata putriku mendapatkan mertuanya yang mau menerimanya.”

Mata Clara menyipit mendengar ucapan mamanya, tapi kala pasangan Kanigara itu menoleh ke arahnya Clara langsung tersenyum manis. Tidak mungkin kan dia memasang wajah masamnya, kasihan papanya nanti. Kena julid sama temannya kalau udah pulang.

Lalu Clara mengedarkan pandangannya mencari sosok yang akan dijodohkan dengannya nanti. Tapi dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan akan sosok itu.

‘Idih. Mau lamaran saja dia tidak menunjukkan atensinya. Gimana kalau pas nikah nanti.’

“Tan, om dimana—?”

Ucapan Clara terhenti ketika mendengar suara pintu terbuka. Seseorang masuk ke dalam dituntun oleh pelayan mereka menuju ruang tamu.

“Itu dia putra kami.”

Clara berbalik dan melihat pemuda yang jika dia amati dengan baik sangat terlihat muda darinya.

‘Astaga berondong.'

Clara mengerjapkan matanya.

'Hello. Apa nanti kata bestieku? Astaga... mereka pasti akan membullyku kalau tau ini. Padahal tadi aku sudah bilang sama mereka kalau ada om-om yang hot dan kaya raya mau melamarku. Bukannya om-om malah bocah SMA yang masih bau kencur yang datang kemari.’

Mata Clara bergerak melihat calon mama mertuanya berdiri dan menghampiri putranya yang masih bau kencur itu.

“Kamu kenapa lama sekali, cepat kenalkan dirimu sama tante Sara dan om Martin.”

Pemuda itu pun memperkenalkan dirinya, “Maaf om tan saya terlambat, tadi ada sedikit pekerjaan yang harus saya selesaikan.”

“Kerja?”

“Iya. Sekolah sambilan kerja tan. Kan lumayan dapat ilmu dan uang.”

“Benar-benar turunanmu Rei.” Ujar papa Martin menatap bangga pada putra temannya.

“Oh ya kelupaan. Perkenalkan om, tan saya Sebastian panggil Ian aja. Saya anak kedua dan bungsu, masih duduk di kelas 2 SMA.”

Usai memperkenal diri pada orang tua Clara. Kini pemuda bernama Sebastian itu menatap ke arah Clara lalu tersenyum manis lalu mengulurkan tangan pada Clara untuk mengajaknya berkenalan.

“Ada apa sayang?” tanya papa Martin melihat putri tidak merespon justru diam dengan mulut sedikit ternganga.

Dengan posisi yang masih berdiri di tempat Clara masih mengamati orang disebelahnya.

Mata Clara bergerak liar memandangi Sebastian dari atas sampai ke bawah.

Masih SMA katanya, jadi aku menikah dengan—’

Tunggu dulu.

Clara mengakui kalau pria yang akan dijodohkan dengannya sangatlah tampan dan sangat pekerja keras. Meskipun dia sangat tinggi, tapi wajah tidak bisa berbohong, Sebastian terlihat sangat muda jika disandingkan dengannya.

Jujurly Clara lebih menyukai pria yang berusia lebih tua darinya tapi nggak tua-tua banget. Maksimal berjarak 6 sampai 7 tahunan begitu.

Tapi meskipun begitu jika ia bertemu pria-pria yang tampannya melebihi cogan-cogan spanyol kalau dirinya tidak suka duluan dulu, itu pria mah lewat.

Jadi intinya harus dirinya yang suka duluan, jadi Sebastian ini pass.

Clara tidak menyambut uluran tangan Sebastian. Ia justru datang mendekati orang tuanya.

“Ma ini serius dia yang mau dinikahkan sama Clara. Nggak salah? Clara nggak mau nikah sama berondong kayak dia,” tolak Clara mentah-mentah.

Related chapters

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 03

    Suasana ruang tamu mendadak hening setelah Clara mengutarakan pendapatnya. Sementara anggota Kanigara menghela nafas. Ada kesalahpahaman di sini dan itu harus segera diluruskan. “Bukan begitu sayang. Bukan sama Sebastian, ya kali sama putra kedua tante ini. Kan dia masih sekolah.” Carissa menuntun Clara duduk ke sofa yang kosong dan muat untuk mereka berdua. “Maksudnya?” Kini giliran Clara yang mendadak lemot, seperti yang ia tuduh pada bi Asih. “Sebenarnya tante dan om melamar kamu untuk nikah sama putra pertama kami bukan sama Ian. Cuma malam ini dia tidak bisa datang karena mengurus perpindahan dari Singapura.” “Oh dia benar-benar jadi kuliah di sana?” tanya Martin yang sedari tadi hanya menyimak sama seperti istrinya. Ia juga sempat mengira kalau putrinya akan dilamar untuk putra keduanya. Jelas hal itu membuat Martin tidak setuju. Tapi dia memilih diam menunggu respon dan keputusan dari Clara dulu siapa tau putrinya benar-benar suka dan mau menerima lamaran itu. Reinard m

    Last Updated : 2023-07-01
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 04

    Di malam hari dekat gerbang kediaman Magenta terlihat dua orang berpakaian hitam dengan memakai penutup kepala layaknya seorang pencuri mencoba membuka pintu gerbang tersebut. “Gerbangnya nggak dikunci sek.” “Kita kayak pencuri anjrit.” “Lebih tepatnya penguntit pesek.” “Stop panggil gue pesek napa,” serunya tidak suka. “Kan memang faktanya begitu sayang. Sudah... kita debatnya nanti aja. Ayo masuk... keburu penjaganya datang.” Kedua orang itu melewati pos jaga. Terlihat di sana seseorang sudah tertidur pulas di dalam pos tersebut. “Pelan-pelan. Tungguin gue,” ucap orang itu memanggil temannya yang berjalan cepat di depannya. “Kurasa ini terlalu berlebihan nggak? Mending kita langsung masuk ke rumahnya secara baik-baik daripada ngendap-endap gini.” Orang yang berjalan paling depan menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang. “Itu memang bagus, tapi aku suka ide ini, lebih menantang dan menegangkan tau,” “Ntar lo tanggung jawab ya kalau bokap sama nyokap gue sampai tau

    Last Updated : 2023-07-01
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 05

    Sudah dua minggu berlalu setelah acara lamaran malam. Clara dengan berat hati mau nggak mau harus menerimanya ketika sang papa justru menyetujui lamaran tersebut. Rencananya acara pertunangan akan dilakukan setelah kepulangan pria bernama Georgino Kanigara kembali ke Jakarta. Di pagi hari yang cerah, suasana di Kanigara University sudah terlihat ramai berdatangan mahasiswa yang berlalu lalang mengisi kawasan kampus tersebut. Ada yang sudah memulai aktivitas belajar mengajarnya, ada juga yang masih menunggu kehadiran sang dosen yang belum kunjung hadir ke ruang kelas belajar mereka. “Anjir, pagi-pagi gue udah dibuat olahraga sama nih kampus.” Clara tampak sedang menaiki tangga menuju lantai tiga gedung fakultas Ekonomi Bisnis. “Untung kelas gue ada di lantai tiga.” “Pakai lift napa sih. Masa di gedung sebelah udah dibuat liftnya. Dasar tuh petinggi-petinggi kampus pilih kasih banget.” Sepanjang menaiki tangga, Clara terus mengomel. Tak hanya itu, sesekali Clara juga menyempat di

    Last Updated : 2023-07-01
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 06

    “Ma,” seru Georgino memanggil mamanya.Hari sudah menjelang sore, setelah tidur sebentar Georgino terbangun dan langsung turun ke bawah menemui mamanya.Georgino berjalan cepat menuruni anak tangga lalu mengedarkan pandanganya mencari keberadaan sang mama.“Mama dimana?”Georgino mencoba pergi ke ruang santai, siapa tau mamanya sedang menonton drakor di sana, pikir Georgino. Tapi hasilnya nihil, Georgino tidak mendapati mamanya ada di sana.‘Kemana, apa lagi di dapur?’Tanpa menunggu lama Georgino turun ke dapur untuk memastikan.“Gino kamu udah bangun.”Ketika ingin masuk ke dapur, Georgino tersentak kaget mendengar suara mamanya dari arah belakangnya, “Mama dari mana saja sih, Gino dari tadi nyariin," raut wajahnya terlihat kesal sekali, mungkin karena dibuat terkejut sama mamanya.Lain dengan Carissa justru terlihat kebingungan, “Mama nggak kem

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 07

    “Bisa tepos bokong gue kalau lama-lama duduk di sini,” gerutu Clara. Dia sedang menunggu seseorang di salah satu kursi beton yang tersedia tak jauh dari gerbang utama Universitas Kanigara sembari mengipas-ngipas karena kegerahan.‘Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku.’Clara justru jadi bernyanyi dalam hatinya.Seseorang yang diutus untuk menjemputnya belum menunjukkan tanda-tanda akan kedatangan dari orang tersebut.Kedua teman Clara sudah pulang duluan sekitar sepuluh menit yang lalu. Makanya Clara duduk sendirian di sana.“Kenapa lama sekali? Nggak tau apa menunggu itu capek banget,” hanya itulah yang bisa Clara lakukan, menggerutu lalu kesal sendiri.“Tau gitu, aku nebeng sama Tasya tadi.”Clara jadi melamun dengan tatapan yang memandang lurus ke arah gerbang.Lalu tak lama kemudian Clara menajamkan penglihatannya ketika melihat sebuah mobil mewah berwarna mer

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 08

    ‘Sebastian panjang umurnya,’ pikir Clara. Orang yang sedang mereka bicarakan akhirnya datang juga. Sementara Sebastian di dalam mobilnya dengan tatapan heran melihat Clara sedang menunjuk ke arahnya. “Ngapain lagi nih orang?” Di sisi lain, Carissa berjalan maju mendekati mobil itu membuat Sebastian jadi menghentikan mobilnya sejengkal tepat di depan mamanya. Terlihat Carissa langsung mengitari mobilnya menuju pintu tempat Sebastian berada. Sebastian menoleh ke samping melihat mamanya. “Ian... keluar mama bilang,” ujar Carissa sambil terus mengetuk kaca jendela mobilnya. Sebastian di dalam mobil mengabaikan perkataan mamanya, dia justru memalingkan wajah dan melihat ke arah Clara sedang memeletkan lidah ke arahnya, “Gue nggak tau dia sudah ngomong apa sama mama. Awas kau Clara.” Kemudian Sebastian menoleh ke samping dan melihat wajah mamanya, “Firasat gue nggak enak lagi.” “Ian buka pintunya,” perin

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 09

    “Selamat datang di rumah kami sayang,” seru Carissa ketika pintu besar rumah itu sudah terbuka, “Semoga kamu nyaman menginap di sini ya.”Clara mengangguk pelan dan tampak ragu. Clara tidak tau apakah dirinya akan merasa nyaman atau tidak di sana apalagi mengingat ada Sebastian di rumah itu.Dan jangan lupa juga dengan calon suaminya. Siapa tau keduanya memiliki sikap yang tak jauh berbeda, sama-sama menjengkelkan.Ah... memikirkan itu Clara jadi mendadak merasa jadi tidak betah. Padahal dia akan memasuki rumah besar tersebut.‘Tidak-tidak, kau sendiri yang menyetujuinya Clara.’Karena menghargai Carissa yang berstatus lebih tua darinya, Clara jadi setuju untuk menginap beberapa hari di sana sembari menunggu kepulangan orang tuanya dari Bali.Raut wajah Clara yang tadi tampak sedang berkeluh kesah seketika berubah menjadi full senyum ketika memasuki rumah besar itu yang tampak seperti istana.Kini Clara berdiri tercengang merasa takjub melihat rumah besar milik keluarga Kanigara. Des

    Last Updated : 2023-07-15
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 09

    “Selamat datang di rumah kami sayang,” seru Carissa ketika pintu besar rumah itu sudah terbuka, “Semoga kamu nyaman menginap di sini ya.” Clara mengangguk pelan dan tampak ragu. Clara tidak tau apakah dirinya akan merasa nyaman atau tidak di sana apalagi mengingat ada Sebastian di rumah itu. Dan jangan lupa juga dengan calon suaminya. Siapa tau keduanya memiliki sikap yang tak jauh berbeda, sama-sama menjengkelkan. Ah... memikirkan itu Clara jadi mendadak merasa jadi tidak betah. Padahal dia akan memasuki rumah besar tersebut. ‘Tidak-tidak, kau sendiri yang menyetujuinya Clara.’ Karena menghargai Carissa yang berstatus lebih tua darinya, Clara jadi setuju untuk menginap beberapa hari di sana sembari menunggu kepulangan orang tuanya dari Bali. Raut wajah Clara yang tadi tampak sedang berkeluh kesah seketika berubah menjadi full senyum ketika memasuki rumah besar itu yang tampak seperti istana. Kini Clara berdiri tercengang merasa takjub melihat rumah besar milik keluarga Kanigar

    Last Updated : 2023-07-15

Latest chapter

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 58

    “Baiklah, besok aku akan pergi ke sana.” Clara menutup panggilan telponnya. Clara menoleh ketika pintu kamarnya terbuka. Ada Georgino yang berdiri di sana lalu berjalan pelahan memasuki kamar.Seperti tidak ada niat untuk menyambut kepulangan sang suami, dia melangkah acuh menuju kasur dan duduk ditepi ranjang kemudian memainkan ponselnya.Georgino di dekat meja untuk meletakkan tas kerjanya di sana.“Apa masih sakit?”Clara tidak menjawab, dia sibuk memainkan ponselnya. Georgino mendekat, "Hei", panggil Georgino. "Aku sedang berbicara denganmu.”"Oh. Kau memanggilku— sorry, saking sibuknya dengan ponsel.” Clara berpura-pura seakan-akan tidak mendengarnya tadi.Clara mengalihkan pandangannya dan jadi salah tingkah karena Georgino hanya diam namun terus memandangnya dengan tajam. “Kenapa kau menatapku seperti itu?” Clara tidak tahan lagi saat ditatap seperti itu oleh Georgino.Pria itu mengabaikannya, Georgino masih menatap Clara dengan intens. "Apa masih sakit?" Georgino kembali bert

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 57

    “Ra, bisa diam napa, gue jadi pusing lihat lo mondar-mandir gitu.”Karina menoleh menghadap Tasya lalu menatap Clara lagi. “Betul tuh. Apa udah nggak sakit lagi. Lo kan baru siap coblos semalam?”Keduanya sedari tadi sibuk memperhatikan Clara yang mondar-mandir seperti setrika sejak mereka memberitaukan bahwa Georgino bersama Kiara diperpustakaan.‘Sial. Udah dapat enaknya aja, berani juga dia asik-asik’an dengan si Kiara itu.’“Kalian tidak berbohong, kan? Mereka nggak ngapa-ngapain, kan?” tanyanya yang tidak tahan lagi karena penasaran di dorong rasa cemburu. Maybe.“Tadi sih nggak ada. Cuma Kiara aja nabrak kak Darian habis itu dia pergi, makanya kami bisa bertemu dengan pak Gino.” sahut Karina.“Tapi bisa aja, kan pas kita pergi dia jumpai pak Gino lagi.” timpal Tasya membuat Karina terlebih Clara menatap heran ke arah gadis itu.“Lo kok gitu sih Sya.” Karina memukul kakinya Tasya.Tasya terkekeh ditempatnya melihat Clara yang sudah meringkuk di sofa panjang di depannya. Dari waj

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 56

    Clara sudah berada di dalam kamarnya lagi tengah berbaring memeluk gulingnya dengan erat sembari memikirkan sesuatu yang membebani pikirannya.“Kenapa ya? Heran aja gitu, tumben-tumbenan aja dia mau balik ke sini. Biasa juga harus dipaksa dulu, itupun kalau boleh dihitung biasanya cuma setahun sekali, udah kayak anniversary aja.” Clara bergumam pelan.Suara ketukan pintu membuat Clara menoleh ke arah pintu. “Siapa?” Clara bertanya pada dirinya sendiri. “Mama kan baru pergi lagi? Apa bibi? Tapi ngapain?”Meski merasa malas, Clara memaksa dirinya berjalan membuka pintu kamar. Saat pintu terbuka, Clara dengan wajah melongoh terkejut melihat kehadiran kedua sahabatnya.“Hai.” sapa Karina.“Kalian sejak—Maksudku ngapain kalian kesini?”Karina tidak menjawab, dia tersenyum-senyum sendiri karena sikap Clara yang sangat menggemaskan saat ini. Clara terlihat lucu dimatanya kalau sedang dalam mode blo-on“Gila. Rumah suami lo besar juga ya. Rumah orang tua gue nggak ada apa-apanya.” decak Karin

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 55

    “Semoga tim kak Darian menang. Sayang kita nggak bisa datang, mana si Clara juga ijin nggak masuk lagi.” tutur Karina.“Katanya sih sakit.” timpal Tasya. “Tapi sumpah deh aku jera kalau mau ngajak dia ke bar lagi. Tatapan pak Gino waktu itu seram. Untung si Clara bertingkah, jadi bisa ngalihin perhatian dia.”“Masa sih.” seru Karina tidak percaya.“Kau mah nggak tau. Kan kau lagi mabuk juga waktu itu.”Di kampus, Tasya dan Karina sudah berjalan keluar dari gedung fakultas mereka. Untuk hari ini mereka hanya satu jadwal matkul saja. Jadi setelah tidak memiliki kegiatan lagi.“Kita mau kemana?”“cari makan dulu, siap itu kita pergi lihat Clara.”“Memang kau tau dia tinggal dimana?”“Kan bisa ditanya nanti sama Clara lewat telpon, kalau nggak sharelock.”Langkah keduanya mendadak terhenti ketika melihat sosok pria yang sangat dia kenal.“Pak Gino.”Tasya dan Karina saling tatap-tatapan. Sepertinya pikiran mereka saling terhubung hingga tanpa dikomando terlelebih dahulu, baik Karina dan

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 54

    “Apa yang kau kau lakukan di dalam sana? Udah lumutan aku gara-gara nungguin kalian.”Georgino malas menanggapinya, dia menatap Haris dengan raut wajah datar. “Berisik.” ucapnya singkat, namun wajahnya tampak begitu kesal. “Kalau kau memang nggak mau kerja samaku lagi mending kembali ke Singapura sana.”Haris mencebikkan bibirnya. “Santai napa bos. Sensi amat.”Georgino mengulurkan tangannya mengambil paper bag yang dipegang sama Haris. Dia membukanya untuk memeriksa barang yang dibawakan oleh asistennya itu.“Pakaian dari rumah, kan?”“Iya. Aku mana tau ukuran baju istrimu, jadi mending ke rumah aja, eh syukurnya ada nyonya besar di rumah. Jadi gampang deh, yang susahnya cuma nungguin kalian di sini.”“Orangtuaku udah pulang?” Georgino mengabaikan ucapan terakhir dari Haris.“Sudah, makanya pakaian nona Clara mamamu yang ngambilin.”“Oke, terima kasih. Kalau begitu kau boleh pulang.”“Tentu saja... eh tapi kalian mau pulang sekarang, kan? Mamamu tadi nanyain. Kau sih orang nelpon ngg

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 53

    Keesokan harinya Clara terbangun dari tidurnya, dia memegang kepalanya yang serasa mau pecah. Sementara disebelahnya, Georgino merasa masih ngantuk, langsung menarik Clara ke dalam dekapannya. "Jangan bergerak. Lebih baik kau tidur lagi.”Mendengar suara serak Georgino membuat mata Clara melotot sempurna. Dia menoleh dan melihat Georgino dalam keadaan shirtless alias bertelanjang dadanya.Merasakan ada sensasi hangat yang terhantar karena tubuh mereka saling bersentuhan, sontak Clara menyibak selimut dan melihat tubuhnya dalam keadaan polos yang sedang didekap oleh Georgino.“Akkkhhh.”Clara menjerit kala melihat sesuatu tersembunyi di dalam selimut dan sukses membuat Clara kembali menutup selimutnya. Clara segera terduduk membuat tidur Georgino jadi terganggu.“Kenapa kau berisik sekali?!”“Apa yang sudah kau lakukan padaku?” cecar Clara dengan tatapan sinis bercampur marah.“Memangnya apa yang sudah kulakukan padamu?”Clara menggeram tak percaya. Ingin bertanya, justru pria itu ya

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 52

    “Clara! Gadis ini,” Georgino merasa mendadak merasa pusing menghadapi tingkah Clara.Gadis itu memisahkan diri dari Georgino yang sedang melakukan check in hotel. Mau tidak mau Georgino harus datang menjemput Clara yang terlihat menunjuk ke arah dinding.“Apa yang kau lakukan di sini?”Clara melihat Georgino sebentar lalu tersenyum senang.“Aku mau lukisan ini. Cantik.”Menyadari Clara ingin menggapai lukisan itu, Georgino pun dengan cepat mencegah. Tanpa berpikir panjang Georgino langsung menarik tangan Clara menuju meja resepsionis.Sedari tadi tingkah mereka tak luput dari perhatian dari para resepsionis di sana. Georgino kembali lanjut menyelesaikan adminitrasinya sementara Clara terkurung karena dikekep oleh oleh salah satu tangan Georgino. Antisipasi agar Clara tidak berulah lagi.“Dia istri saya.”Georgino akhirnya kembali membuka suaranya dan memberitau kalau perempuan yang ada disampingnya itu adalah istrinya. Pasalnya sedari tadi resepsionis hotel itu terus menatap aneh ke a

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 51

    Acara seminar sudah selesai, Darian terburu-buru meninggalkan kampus. Mobilnya keluar dari parkiran dan melaju meninggalkan kawasan kampus.. Ia membawanya mobilnya dengan kecepatan tinggi karena terburu-buru mengejar sesuatu.Tiba-tiba ketika di gerbang kampus, ada seorang gadis yang berjalan keluar tanpa memperhatikan jalannya karena fokus memainkan ponsel. Darian yang telat menyadarinya langsung membantir stir tapi naas, mobilnya ternyata tetap mengenai gadis itu hingga tak sadarkan diri.Darian mendapati ada luka di dahi dan pelipisnya, tapi dia mencoba untuk mengabaikannya dan langsung turun dan keluar untuk menemui orang itu.“Sial. Dia pinsan lagi.” Umpat Darian saat melihat gadis itu tertidur tengkurap di jalan.Darian mendekat dan membalikan tubuh korban dari mobilnya. Darian seperti pernah melihat dan mengenali gadis itu.Darian menatap ke sekelilingnya. Melihat tidak ada orang pada moment itu, Darian pun buru-buru membawanya masuk ke dalam mobil. Jika ada yang tau, bisa ruy

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 50

    “Mama mau kemana?”Sepulang dari kampus Clara melihat mertuanya tampak bersiap-siap hendak pergi ke suatu tempat.“Sayang, apa sudah siap?” Tiba-tiba Reinard muncul menghampiri istrinya dan menantunya. “Eh kamu sudah pulang,” ucap Reinard saat baru menyadari keberadaan Clara.“Iya Pa.” balas Clara sekenanya. “Ini Papa dan Mama pada mau kemana?”“Mau ke Singapura sayang,” jawab Carissa sambil membetulkan dasi yang dikenakan oleh Reinard.“Singapura? Ngapain Ma? Ada urusan kerja ya?”“Iya, sekalian juga menghadiri acara pernikahan putri dari rekan kerja papamu.”Clara hanya mengangguk. “Memang berapa hari mama dan papa di sana?”“Paling dua tiga hari sayang. Sehabis pesta, besoknya kami langsung pulang.” jawab Carissa sementara Reinard sedang sibuk menghubungi seseorang di ponselnya.“Bukan besok ya pestanya?”Carissa mengeleng. “Lusa. Kalau besok Mama dan Papa liburan dulu.”“Seandainya Gino nggak ada kegiatan seminar, udah kamu dan Gino yang mama suruh pergi ke sana,” tambah Carissa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status