Share

MDTM II 05

Author: nic-taurus
last update Last Updated: 2023-07-01 15:46:55

Sudah dua minggu berlalu setelah acara lamaran malam. Clara dengan berat hati mau nggak mau harus menerimanya ketika sang papa justru menyetujui lamaran tersebut. Rencananya acara pertunangan akan dilakukan setelah kepulangan pria bernama Georgino Kanigara kembali ke Jakarta.

Di pagi hari yang cerah, suasana di Kanigara University sudah terlihat ramai berdatangan mahasiswa yang berlalu lalang mengisi kawasan kampus tersebut.

Ada yang sudah memulai aktivitas belajar mengajarnya, ada juga yang masih menunggu kehadiran sang dosen yang belum kunjung hadir ke ruang kelas belajar mereka.

“Anjir, pagi-pagi gue udah dibuat olahraga sama nih kampus.”

Clara tampak sedang menaiki tangga menuju lantai tiga gedung fakultas Ekonomi Bisnis.

“Untung kelas gue ada di lantai tiga.”

“Pakai lift napa sih. Masa di gedung sebelah udah dibuat liftnya. Dasar tuh petinggi-petinggi kampus pilih kasih banget.”

Sepanjang menaiki tangga, Clara terus mengomel. Tak hanya itu, sesekali Clara juga menyempat diri untuk menyapa mahasiswa yang berpapasan dengannya dan tentunya yang ia kenali saja.

Selesai menapaki tiap-tiap anak tangga, akhirnya di ujung tangga Clara dapat melihat ruang belajarnya.

Sepertinya dosen yang mengajar di kelas itu belum datang, terlihat dari beberapa teman yang seruangan dengannya masih ada yang berkeliaran di depan kelas.

Sementara di dalam ruang kelas, Tasya dan Karina berbarengan menoleh ke arah pintu dan melihat Clara yang kehadirannya mereka tunggu sudah datang.

“Kenapa lama sekali?”

“Iya, biasanya lo yang duluan datang sebelum kami,” timpal Tasya.

“Semalam aku bergadang, jadi tadi bangunnya kebablasan deh,”

Clara meletakkan tasnya di kursi pilihannya.  Kali ini mereka memilih duduk di barisan kedua paling depan.

Sudah seperti biasanya kalau sebelum dosen masuk mereka akan memilih kursi yang akan mereka duduki secara random.

Biasanya kursi jajaran paling depan akan diduduki oleh mahasiswa pintar dan aktif. Jadi Clara sudah bisa tandai siapa-siapa aja yang duduk di barisan paling depan, apalagi yang belakang.

Clara tipekal yang netral selalu memilih duduk di kursi bagian kedua atau tiga biar tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan dosen.

Saat Clara ingin membuka suara mengobrol dengan kedua temannya, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara dari arah pintu.

“Woy Feli cepatan. Itu rombongan anak BEM mau keluar dari ruangan 306.”

Sontak mahasiswi yang bernama Felicia itu langsung berdiri histeris dan turun menuju pintu ruangan.

Sudah tidak heran lagi bagi teman-teman kelas mereka jika Felicia sangat terobsesi dengan seseorang yang bergabung di BEM Universitas Kanigara tersebut.

“Si gatal mulai beraksi lagi nih,” ujar Clara sembari menatap geli pada Feli dari tempat duduknya.

***

Hari sudah semakin siang, di tempat lain sebuah mobil mewah berwarna hitam memasuki gerbang kediaman yang terdapat ada tulisan ‘Kediaman Kanigara Family’

Mobil itu akhirnya berhenti ketika sudah mereka sampai tujuan. Seseorang keluar dari dalam mobil dan disusul oleh sopirnya yang keluar untuk membawa koper milik tuannya.

Saat pintu utama terbuka, dua orang paruh baya berbeda gender terlihat menyambut kedatangannya. “Welcome home Georgino,” teriak Carissa penuh semangat.

Reinard datang mendekat dan segera memeluk putranya sembari berkata. “Selamat datang nak.”

Georgino tersenyum hangat membalas ucapan papanya lalu menyalam tangan papanya. Kemudian ia beralih mendekati mamanya dan juga menyalam tangannya.

“Kenapa lama sekali?”  tanya Carissa heran. Pasalnya Georgino tiba di rumah telat satu jam dari waktu yang sudah dijanjikan oleh putranya di telpon tadi pagi.

“Tadi Gino ada urus sesuatu, terus singgah beli ini untuk mama,” ucap pria itu lalu memberikan sebuket bunga lily kesukaan mamanya.

Carissa terlihat senang dan menerima buket itu. “Terima kasih sayang,” seru Carissa.

“Mama senang kamu kembali dan kamu terlihat semakin tampan saja,” ucapnya sembari menatapi wajah Georgino.

“Mama bisa aja.”

Georgino jadi salah tingkah dibuat oleh mamanya.

“Mah biarin dia masuk dulu,” saran Reinard. Putranya baru saja melakukan perjalanan jauh, pasti terasa sangat melelahkan.

“Papa benar, mama keasikan bicara jadi kelupaan. Ayo masuk.”

“Oh ya nanti malam kita kedatangan tamu. Jadi siap minum teh kamu langsung istirahat ya,” titah Carissa pada putra sulungnya.

“Siapa?” Georgino terlihat penasaran.

“Calon istrimu. Untuk beberapa hari ini dia akan menginap di sini karena orang tuanya ada urusan ke Batam.”

Georgino tampak tidak memberi respon apapun. Kini mereka sudah sampai  di ruang keluarga dan duduk di sofa empuk itu.

Lalu Carissa menyajikan teh untuk mereka, kemudian membuka penutup makanan ringan yang sudah disiapkan olehnya sebelum kedatangan Georgino.

“Kenapa dia menginap di sini?”

Setelah menyesap tehnya. Georgino pun kembali membuka suara untuk mempertanyakan lagi mengenai kedatangan gadis yang akan dijodohkan dengannya.

“Salah rupanya?”

“Kan yang pergi itu orang tuanya bukan rumahnya. Jadi kenapa harus menginap di sini?”

“Hei, mama yang mengajaknya. Nanti dia sendirian di rumahnya.”

“Dia sudah besar, nggak anak kecil lagi.”

“Entahlah, mama lelah berdebat dengan kamu Gino. Tapi mama nggak butuh pendapatmu, intinya mama yang mengajak Clara menginap ke sini. Jadi jangan ada yang bantah.”

Georgino  tidak menjawab.

“Kalian itu memang tidak bisa ya buat mama ngerasain punya anak perempuan itu gimana.” omelnya pada kedua pria yang duduk bersamanya.

Sementara Reinard dibuat bingung oleh ucapan istrinya. Sejak kapan dirinya menolak keinginannya. Lainnya dengan Georgino. Pria itu terlihat penasaran akan seperti apa sosok gadis yang sudah berhasil membuat mamanya jadi terobsesi pada calon istrinya itu.

“Yaudah boleh-boleh deh. Jadi maafin Gino udah buat mama jadi sedih gini.”

Carissa tidak menjawab. Wanita itu hanya senyum-senyum sendiri karena akhirnya Georgino gagal debat dengannya.

‘Aku jadi nggak sabar nunggu malam. Awas kau.’

Georgino kembali meminum tehnya lalu memikirkan rencana untuk membuat kejutan untuk calon istrinya.

Related chapters

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 06

    “Ma,” seru Georgino memanggil mamanya.Hari sudah menjelang sore, setelah tidur sebentar Georgino terbangun dan langsung turun ke bawah menemui mamanya.Georgino berjalan cepat menuruni anak tangga lalu mengedarkan pandanganya mencari keberadaan sang mama.“Mama dimana?”Georgino mencoba pergi ke ruang santai, siapa tau mamanya sedang menonton drakor di sana, pikir Georgino. Tapi hasilnya nihil, Georgino tidak mendapati mamanya ada di sana.‘Kemana, apa lagi di dapur?’Tanpa menunggu lama Georgino turun ke dapur untuk memastikan.“Gino kamu udah bangun.”Ketika ingin masuk ke dapur, Georgino tersentak kaget mendengar suara mamanya dari arah belakangnya, “Mama dari mana saja sih, Gino dari tadi nyariin," raut wajahnya terlihat kesal sekali, mungkin karena dibuat terkejut sama mamanya.Lain dengan Carissa justru terlihat kebingungan, “Mama nggak kem

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 07

    “Bisa tepos bokong gue kalau lama-lama duduk di sini,” gerutu Clara. Dia sedang menunggu seseorang di salah satu kursi beton yang tersedia tak jauh dari gerbang utama Universitas Kanigara sembari mengipas-ngipas karena kegerahan.‘Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku.’Clara justru jadi bernyanyi dalam hatinya.Seseorang yang diutus untuk menjemputnya belum menunjukkan tanda-tanda akan kedatangan dari orang tersebut.Kedua teman Clara sudah pulang duluan sekitar sepuluh menit yang lalu. Makanya Clara duduk sendirian di sana.“Kenapa lama sekali? Nggak tau apa menunggu itu capek banget,” hanya itulah yang bisa Clara lakukan, menggerutu lalu kesal sendiri.“Tau gitu, aku nebeng sama Tasya tadi.”Clara jadi melamun dengan tatapan yang memandang lurus ke arah gerbang.Lalu tak lama kemudian Clara menajamkan penglihatannya ketika melihat sebuah mobil mewah berwarna mer

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 08

    ‘Sebastian panjang umurnya,’ pikir Clara. Orang yang sedang mereka bicarakan akhirnya datang juga. Sementara Sebastian di dalam mobilnya dengan tatapan heran melihat Clara sedang menunjuk ke arahnya. “Ngapain lagi nih orang?” Di sisi lain, Carissa berjalan maju mendekati mobil itu membuat Sebastian jadi menghentikan mobilnya sejengkal tepat di depan mamanya. Terlihat Carissa langsung mengitari mobilnya menuju pintu tempat Sebastian berada. Sebastian menoleh ke samping melihat mamanya. “Ian... keluar mama bilang,” ujar Carissa sambil terus mengetuk kaca jendela mobilnya. Sebastian di dalam mobil mengabaikan perkataan mamanya, dia justru memalingkan wajah dan melihat ke arah Clara sedang memeletkan lidah ke arahnya, “Gue nggak tau dia sudah ngomong apa sama mama. Awas kau Clara.” Kemudian Sebastian menoleh ke samping dan melihat wajah mamanya, “Firasat gue nggak enak lagi.” “Ian buka pintunya,” perin

    Last Updated : 2023-07-14
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 09

    “Selamat datang di rumah kami sayang,” seru Carissa ketika pintu besar rumah itu sudah terbuka, “Semoga kamu nyaman menginap di sini ya.”Clara mengangguk pelan dan tampak ragu. Clara tidak tau apakah dirinya akan merasa nyaman atau tidak di sana apalagi mengingat ada Sebastian di rumah itu.Dan jangan lupa juga dengan calon suaminya. Siapa tau keduanya memiliki sikap yang tak jauh berbeda, sama-sama menjengkelkan.Ah... memikirkan itu Clara jadi mendadak merasa jadi tidak betah. Padahal dia akan memasuki rumah besar tersebut.‘Tidak-tidak, kau sendiri yang menyetujuinya Clara.’Karena menghargai Carissa yang berstatus lebih tua darinya, Clara jadi setuju untuk menginap beberapa hari di sana sembari menunggu kepulangan orang tuanya dari Bali.Raut wajah Clara yang tadi tampak sedang berkeluh kesah seketika berubah menjadi full senyum ketika memasuki rumah besar itu yang tampak seperti istana.Kini Clara berdiri tercengang merasa takjub melihat rumah besar milik keluarga Kanigara. Des

    Last Updated : 2023-07-15
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 09

    “Selamat datang di rumah kami sayang,” seru Carissa ketika pintu besar rumah itu sudah terbuka, “Semoga kamu nyaman menginap di sini ya.” Clara mengangguk pelan dan tampak ragu. Clara tidak tau apakah dirinya akan merasa nyaman atau tidak di sana apalagi mengingat ada Sebastian di rumah itu. Dan jangan lupa juga dengan calon suaminya. Siapa tau keduanya memiliki sikap yang tak jauh berbeda, sama-sama menjengkelkan. Ah... memikirkan itu Clara jadi mendadak merasa jadi tidak betah. Padahal dia akan memasuki rumah besar tersebut. ‘Tidak-tidak, kau sendiri yang menyetujuinya Clara.’ Karena menghargai Carissa yang berstatus lebih tua darinya, Clara jadi setuju untuk menginap beberapa hari di sana sembari menunggu kepulangan orang tuanya dari Bali. Raut wajah Clara yang tadi tampak sedang berkeluh kesah seketika berubah menjadi full senyum ketika memasuki rumah besar itu yang tampak seperti istana. Kini Clara berdiri tercengang merasa takjub melihat rumah besar milik keluarga Kanigar

    Last Updated : 2023-07-15
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 10

    “Apa yang kau lakukan, nak? Astaga.., kamu kan bisa tahan sebentar napa sampai kalian menikah?”Georgino langsung menjauhkan tubuhnya ketika mendengar suara mamanya, dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.Carissa meletakkan nampan berisi minuman dan makanan ringan ke atas meja lalu menghampiri Clara.Lalu tatapan yang nyalang tertuju pada Georgino, “Kamu mau apakan dia?” Carissa tak lupa memberi pukulan pada lengan kekarnya Georgino.Tanpa sadar Clara tersenyum tipis menyaksikan itu.“Gino nggak ngapain-ngapain dia.” Kemudian melihat ke arah Clara, “Tadi matanya kelilipan, terus dia minta tolong itu nge-check siapa tau ada yang masuk.”“Ya kan?” tanya Georgino sambil menatap Clara dengan intimidasi seakan menyuruh Clara untuk membenarkan ucapannya barusan.

    Last Updated : 2023-07-15
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 11

    Pagi hari sudah menyapa. Tidur Clara tampak terusik kala sinar matahari masuk dari celah-celah ventilasi jendela kamar menyapa wajahnya.Clara mendudukkan dirinya. Dia terdiam seakan sedang mencerna sesuatu, "Aku dimana? Ini bukan kamarku." kemudian Clara meneput keningnya, "Astaga."Clara baru mengingat kalau dia sekarang sedang berada dikediaman Kanigara.Di sisi lain di kediaman Kanigara, Georgino dan Sebastian sedang menikmati teh bersama di balkon. Tampak Georgino sedang menyesap teh sembari menatapi kolam renang dari tempatnya.Sementara Sebastian sedang mencoba memainkan bola kaki yang baru dia beli dengan beberapa skill-nya yang dia bisa.Mata Georgino memicing tajam saat ia melihat sesuatu yang menarik di bawah sana. Georgino lantas berdiri ingin melihat jelas ke bawah tempat Clara berada.Clara terlihat sedang berdiri di tepi kolam renang sambil tersenyum takjub.Sebastian menghentikan kegiatannya. Dia berjalan mengham

    Last Updated : 2023-07-15
  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   12. Pertemuan Dua Keluarga

    Seminggu telah berlalu, sejak kejadian Clara tercebur ke kolam dan membuat Reinard serta Carissa jadi marah kepada Sebastian.Hal itu mereka ketahui setelah melihat bola di dekat kolam dan juga pengakuan Clara ketika sudah sadarkan diri.Melihat ada raut penyesalan diwajahnya Sebastian, Clara pun mencoba mendinginkan suasana. Dia memaafkan Sebastian dan mengatakan kalau Sebastian tidak sengaja melakukan itu.Karena pembelaan dari Clara membuat Sebastian kini bahkan sudah menjadi bestie-nya Clara. Sejak kejadian itu mereka semakin dekat, tetapi berbeda dengan Georgino.Pria itu ternyata tidak pergi mendatangi kolam, melainkan pergi menuju kamarnya.Georgino benar-benar definisi pria kurang ajar.Di sinilah Clara sekarang menatap sinis ke arah pria kurang ajar tersebut.'Dia bahkan bersikap biasa saja,'Sekarang kedua keluarga yang akan bersatu itu berkumpul di meja makan di sebuah restoran mahal pilihan Carissa. Minus Seba

    Last Updated : 2023-07-16

Latest chapter

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 58

    “Baiklah, besok aku akan pergi ke sana.” Clara menutup panggilan telponnya. Clara menoleh ketika pintu kamarnya terbuka. Ada Georgino yang berdiri di sana lalu berjalan pelahan memasuki kamar.Seperti tidak ada niat untuk menyambut kepulangan sang suami, dia melangkah acuh menuju kasur dan duduk ditepi ranjang kemudian memainkan ponselnya.Georgino di dekat meja untuk meletakkan tas kerjanya di sana.“Apa masih sakit?”Clara tidak menjawab, dia sibuk memainkan ponselnya. Georgino mendekat, "Hei", panggil Georgino. "Aku sedang berbicara denganmu.”"Oh. Kau memanggilku— sorry, saking sibuknya dengan ponsel.” Clara berpura-pura seakan-akan tidak mendengarnya tadi.Clara mengalihkan pandangannya dan jadi salah tingkah karena Georgino hanya diam namun terus memandangnya dengan tajam. “Kenapa kau menatapku seperti itu?” Clara tidak tahan lagi saat ditatap seperti itu oleh Georgino.Pria itu mengabaikannya, Georgino masih menatap Clara dengan intens. "Apa masih sakit?" Georgino kembali bert

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 57

    “Ra, bisa diam napa, gue jadi pusing lihat lo mondar-mandir gitu.”Karina menoleh menghadap Tasya lalu menatap Clara lagi. “Betul tuh. Apa udah nggak sakit lagi. Lo kan baru siap coblos semalam?”Keduanya sedari tadi sibuk memperhatikan Clara yang mondar-mandir seperti setrika sejak mereka memberitaukan bahwa Georgino bersama Kiara diperpustakaan.‘Sial. Udah dapat enaknya aja, berani juga dia asik-asik’an dengan si Kiara itu.’“Kalian tidak berbohong, kan? Mereka nggak ngapa-ngapain, kan?” tanyanya yang tidak tahan lagi karena penasaran di dorong rasa cemburu. Maybe.“Tadi sih nggak ada. Cuma Kiara aja nabrak kak Darian habis itu dia pergi, makanya kami bisa bertemu dengan pak Gino.” sahut Karina.“Tapi bisa aja, kan pas kita pergi dia jumpai pak Gino lagi.” timpal Tasya membuat Karina terlebih Clara menatap heran ke arah gadis itu.“Lo kok gitu sih Sya.” Karina memukul kakinya Tasya.Tasya terkekeh ditempatnya melihat Clara yang sudah meringkuk di sofa panjang di depannya. Dari waj

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 56

    Clara sudah berada di dalam kamarnya lagi tengah berbaring memeluk gulingnya dengan erat sembari memikirkan sesuatu yang membebani pikirannya.“Kenapa ya? Heran aja gitu, tumben-tumbenan aja dia mau balik ke sini. Biasa juga harus dipaksa dulu, itupun kalau boleh dihitung biasanya cuma setahun sekali, udah kayak anniversary aja.” Clara bergumam pelan.Suara ketukan pintu membuat Clara menoleh ke arah pintu. “Siapa?” Clara bertanya pada dirinya sendiri. “Mama kan baru pergi lagi? Apa bibi? Tapi ngapain?”Meski merasa malas, Clara memaksa dirinya berjalan membuka pintu kamar. Saat pintu terbuka, Clara dengan wajah melongoh terkejut melihat kehadiran kedua sahabatnya.“Hai.” sapa Karina.“Kalian sejak—Maksudku ngapain kalian kesini?”Karina tidak menjawab, dia tersenyum-senyum sendiri karena sikap Clara yang sangat menggemaskan saat ini. Clara terlihat lucu dimatanya kalau sedang dalam mode blo-on“Gila. Rumah suami lo besar juga ya. Rumah orang tua gue nggak ada apa-apanya.” decak Karin

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 55

    “Semoga tim kak Darian menang. Sayang kita nggak bisa datang, mana si Clara juga ijin nggak masuk lagi.” tutur Karina.“Katanya sih sakit.” timpal Tasya. “Tapi sumpah deh aku jera kalau mau ngajak dia ke bar lagi. Tatapan pak Gino waktu itu seram. Untung si Clara bertingkah, jadi bisa ngalihin perhatian dia.”“Masa sih.” seru Karina tidak percaya.“Kau mah nggak tau. Kan kau lagi mabuk juga waktu itu.”Di kampus, Tasya dan Karina sudah berjalan keluar dari gedung fakultas mereka. Untuk hari ini mereka hanya satu jadwal matkul saja. Jadi setelah tidak memiliki kegiatan lagi.“Kita mau kemana?”“cari makan dulu, siap itu kita pergi lihat Clara.”“Memang kau tau dia tinggal dimana?”“Kan bisa ditanya nanti sama Clara lewat telpon, kalau nggak sharelock.”Langkah keduanya mendadak terhenti ketika melihat sosok pria yang sangat dia kenal.“Pak Gino.”Tasya dan Karina saling tatap-tatapan. Sepertinya pikiran mereka saling terhubung hingga tanpa dikomando terlelebih dahulu, baik Karina dan

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 54

    “Apa yang kau kau lakukan di dalam sana? Udah lumutan aku gara-gara nungguin kalian.”Georgino malas menanggapinya, dia menatap Haris dengan raut wajah datar. “Berisik.” ucapnya singkat, namun wajahnya tampak begitu kesal. “Kalau kau memang nggak mau kerja samaku lagi mending kembali ke Singapura sana.”Haris mencebikkan bibirnya. “Santai napa bos. Sensi amat.”Georgino mengulurkan tangannya mengambil paper bag yang dipegang sama Haris. Dia membukanya untuk memeriksa barang yang dibawakan oleh asistennya itu.“Pakaian dari rumah, kan?”“Iya. Aku mana tau ukuran baju istrimu, jadi mending ke rumah aja, eh syukurnya ada nyonya besar di rumah. Jadi gampang deh, yang susahnya cuma nungguin kalian di sini.”“Orangtuaku udah pulang?” Georgino mengabaikan ucapan terakhir dari Haris.“Sudah, makanya pakaian nona Clara mamamu yang ngambilin.”“Oke, terima kasih. Kalau begitu kau boleh pulang.”“Tentu saja... eh tapi kalian mau pulang sekarang, kan? Mamamu tadi nanyain. Kau sih orang nelpon ngg

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 53

    Keesokan harinya Clara terbangun dari tidurnya, dia memegang kepalanya yang serasa mau pecah. Sementara disebelahnya, Georgino merasa masih ngantuk, langsung menarik Clara ke dalam dekapannya. "Jangan bergerak. Lebih baik kau tidur lagi.”Mendengar suara serak Georgino membuat mata Clara melotot sempurna. Dia menoleh dan melihat Georgino dalam keadaan shirtless alias bertelanjang dadanya.Merasakan ada sensasi hangat yang terhantar karena tubuh mereka saling bersentuhan, sontak Clara menyibak selimut dan melihat tubuhnya dalam keadaan polos yang sedang didekap oleh Georgino.“Akkkhhh.”Clara menjerit kala melihat sesuatu tersembunyi di dalam selimut dan sukses membuat Clara kembali menutup selimutnya. Clara segera terduduk membuat tidur Georgino jadi terganggu.“Kenapa kau berisik sekali?!”“Apa yang sudah kau lakukan padaku?” cecar Clara dengan tatapan sinis bercampur marah.“Memangnya apa yang sudah kulakukan padamu?”Clara menggeram tak percaya. Ingin bertanya, justru pria itu ya

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 52

    “Clara! Gadis ini,” Georgino merasa mendadak merasa pusing menghadapi tingkah Clara.Gadis itu memisahkan diri dari Georgino yang sedang melakukan check in hotel. Mau tidak mau Georgino harus datang menjemput Clara yang terlihat menunjuk ke arah dinding.“Apa yang kau lakukan di sini?”Clara melihat Georgino sebentar lalu tersenyum senang.“Aku mau lukisan ini. Cantik.”Menyadari Clara ingin menggapai lukisan itu, Georgino pun dengan cepat mencegah. Tanpa berpikir panjang Georgino langsung menarik tangan Clara menuju meja resepsionis.Sedari tadi tingkah mereka tak luput dari perhatian dari para resepsionis di sana. Georgino kembali lanjut menyelesaikan adminitrasinya sementara Clara terkurung karena dikekep oleh oleh salah satu tangan Georgino. Antisipasi agar Clara tidak berulah lagi.“Dia istri saya.”Georgino akhirnya kembali membuka suaranya dan memberitau kalau perempuan yang ada disampingnya itu adalah istrinya. Pasalnya sedari tadi resepsionis hotel itu terus menatap aneh ke a

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 51

    Acara seminar sudah selesai, Darian terburu-buru meninggalkan kampus. Mobilnya keluar dari parkiran dan melaju meninggalkan kawasan kampus.. Ia membawanya mobilnya dengan kecepatan tinggi karena terburu-buru mengejar sesuatu.Tiba-tiba ketika di gerbang kampus, ada seorang gadis yang berjalan keluar tanpa memperhatikan jalannya karena fokus memainkan ponsel. Darian yang telat menyadarinya langsung membantir stir tapi naas, mobilnya ternyata tetap mengenai gadis itu hingga tak sadarkan diri.Darian mendapati ada luka di dahi dan pelipisnya, tapi dia mencoba untuk mengabaikannya dan langsung turun dan keluar untuk menemui orang itu.“Sial. Dia pinsan lagi.” Umpat Darian saat melihat gadis itu tertidur tengkurap di jalan.Darian mendekat dan membalikan tubuh korban dari mobilnya. Darian seperti pernah melihat dan mengenali gadis itu.Darian menatap ke sekelilingnya. Melihat tidak ada orang pada moment itu, Darian pun buru-buru membawanya masuk ke dalam mobil. Jika ada yang tau, bisa ruy

  • MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN   MDTM II 50

    “Mama mau kemana?”Sepulang dari kampus Clara melihat mertuanya tampak bersiap-siap hendak pergi ke suatu tempat.“Sayang, apa sudah siap?” Tiba-tiba Reinard muncul menghampiri istrinya dan menantunya. “Eh kamu sudah pulang,” ucap Reinard saat baru menyadari keberadaan Clara.“Iya Pa.” balas Clara sekenanya. “Ini Papa dan Mama pada mau kemana?”“Mau ke Singapura sayang,” jawab Carissa sambil membetulkan dasi yang dikenakan oleh Reinard.“Singapura? Ngapain Ma? Ada urusan kerja ya?”“Iya, sekalian juga menghadiri acara pernikahan putri dari rekan kerja papamu.”Clara hanya mengangguk. “Memang berapa hari mama dan papa di sana?”“Paling dua tiga hari sayang. Sehabis pesta, besoknya kami langsung pulang.” jawab Carissa sementara Reinard sedang sibuk menghubungi seseorang di ponselnya.“Bukan besok ya pestanya?”Carissa mengeleng. “Lusa. Kalau besok Mama dan Papa liburan dulu.”“Seandainya Gino nggak ada kegiatan seminar, udah kamu dan Gino yang mama suruh pergi ke sana,” tambah Carissa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status