Home / Romansa / MENIKAH DENGAN BOS DUDA / Bertanya Hal yang Sama

Share

Bertanya Hal yang Sama

Author: Lystania
last update Last Updated: 2024-07-06 11:50:39

Menjelang siang mereka akhirnya tiba juga di rumah. Di awal Eric ingin mengantarkan Aya pulang terlebih dulu, namun Aya menolak. Gadis itu beralasan ingin pergi mencari sesuatu sebelum pulang ke rumah padahal sebenarnya tidak. Dengan dijemput taksi online, Aya meninggalkan rumah Eric.

Begitu tiba di rumah, Aya langsung menyibukkan diri dengan membersihkan rumah serta mencuci pakaian kotornya. Ia juga harus menyiapkan baju kerjanya untuk seminggu ke depan.

“Iya, Ma,” sahut Aya menerima panggilan dari Mama.

“Lusa mungkin Mama, Ay. Pesawat sore kayaknya,” ucap Mama memberitahu.

“Akhirnya. Aya kira Mama lupa punya anak,” celetuk Aya yang sudah hampir sebulan ditinggal Mama.

“Ya maaf, Mama kelamaan. Ya sudah, kamu baik-baik di sana ya,” lanjut Mama mengakhiri panggilannya.

Aya lantas memilih untuk tidur setelah semua pekerjaannya selesai. Gadis itu baru terbangun di pukul tujuh kurang itu juga karena ponselnya yang berdering. Tangannya meraih ponsel yang ada di atas meja samping kasurnya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Gagal Resign

    Sedang merapikan kertas di mejanya, Aya menemukan map putih terselip di antara kertas-kertas bekas. Ia lalu mengambil map itu dalam melihat isinya. Gadis itu cukup kaget saat membaca apa isi map putih itu.“Ini surat resign Putri,” gumam Aya dalam hati teliti membaca setiap isi kertas itu. Di dalamnya juga ada formulir persetujuan Eric atas pengunduran diri Putri dengan alasan akan mengikuti suami.“Serius amat, Ay. Gak mau pulang, sudah jam setengah enam ini,” kata Wisnu yang sudah memegang kunci motornya.“Eh iya. Sebentar lagi,” sahut Aya.“Ya udah. Aku duluan ya,” pamit Wisnu keluar dari ruangan.Aya kemudian sibuk mengutak-atik file di komputernya dan akhirnya menemukan file ia cari. Tak membuang waktu, Aya langsung melengkapi berkas pengajuan pengunjung diri itu.“Oke, besok bakal aku ajuin,” kata Aya mantap dalam hati. Sebenarnya ini Aya lakukan hanya untuk melihat reaksi Eric saja, tapi kalau nanti malah disetujui Aya juga tidak masalah. Ia bisa mencari kerja di tempat lain at

    Last Updated : 2024-07-08
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Masuk Rumah Sakit

    Cuti hari pertama ini, Aya nikmati dengan bersantai di rumah setelah menjemput Mama di Bandara. Gadis itu asyik membongkar tas dan koper yang Mama bawa. Apalagi, kalau bukan mencari oleh-oleh. Aneka makanan khas kota tempat tantenya tinggal, banyak Mama bawa."Kamu gak bilang kalay cuti?" tanya Mama ikut duduk di sofa sambil menonton tivi."Lupa, Ma. Cutinya dadakan sih," sahut Aya yang sedari tadi sibuk mengunyah kripik.Mama kemudian berjalan menuju dapur mengecek persediaan makanan yang ada di kulkas.***Berhubung Eric sedang ada rapat, ia lalu meminta Via untuk menyuruh supir kantor menjemput Farah di sekolah. Gadis kecil itu terlihat pucat saat supir kantor menjemputnya. Ia hanya mengangguk sesekali tersenyum kecil saat supir kantor bertanya padanya."Farah kenapa?" tanya Bu Sri saat menyambut Farah pulang.Gadis kecil itu menggeleng tidak bersemangat. Bu Sri kemudian mengajak Farah untuk berganti baju lantas menemaninya makan siang. Farah yang biasanya selalu menghabiskan makan

    Last Updated : 2024-07-09
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Menginap Di Rumah Sakit

    “Mama Aya di sini aja ya. Farah mau ditemani Mama Aya,” pinta Farah meneteskan air mata.Melihat pemandangan itu, Aya tidak bisa berkata-kata. Dengan senyum tipis Aya menganggukan kepala.“Sekarang tidur ya,” ucap Aya mengusap kepala Farah.Dari tempatnya duduk, Eric memandangi Aya yang sangat sabar menghadapi Farah. Ia jadi menyesal sudah bernada tinggi saat menyuruh Farah makan tadi.Cukup lama Farah baru benar-benar tertidur. Setiap kali Aya hendak beranjak, Farah langsung membuka mata dan menahannya untuk tidak pergi."Mama Aya, jangan pergi." Farah mengigau dan tanpa sadar melepaskan pegangan tangannya. Aya yang tadinya sudah berniat untuk pulang saat Farah tertidur, jadi merasa tidak tega meninggalkan gadis kecil itu. Jam yang ada di dinding rumah sakit telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Khawatir Mama akan menunggunya, ia lalu keluar dari kamar dan menghubungi Mama."Boleh ya, Ma? Aya nemenin temen Aya di rumah sakit jagain anaknya?""Iya gak apa-apa. Mumpung kamu lagi cuti

    Last Updated : 2024-07-10
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Suapan Eric

    Alhasil dua hari cutinya habis menemani Farah di rumah sakit, tentunya bersama dengan Eric. Menurut hasil cek darah, Farah mengalami infeksi dan harus tetap tinggal di rumah sakit hingga tiga hari ke depan sampai obat yang telah diresepkan habis."Makan dulu ya," kata Aya membawakan makanan yang baru saja di antar. Sementara Eric pamit keluar untuk mencari makanan, padahal makanan yang lain masih cukup banyak. Meski makanan yang disajikan rumah sakit tidak menggugah selera, Farah tetap menghabiskannya. Namun dengan imbalan roti coklat. Mau tak mau Aya harus mengubungi Eric untuk membelikan kue yang dimaksud oleh Farah."Ada apa?" tanya Eric yang baru saja membeli dua porsi makanan."Farah mau roti coklat.""Kalau kamu apa? Mau roti keju?" tanya Eric.Aya terdiam sejenak. Gadis itu merasa heran kenapa Eric bisa tahu kalau ia suka keju. Walau begitu Aya menolak, ia tidak mau apa-apa dari Eric.Ia kemudian menghampiri Farah yang minta ditemani ke kamar mandi. Gadis itu sempat merengek in

    Last Updated : 2024-07-11
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Kembali Pulang

    Terbangun masih dalam pelukan Eric, tanpa sadar Aya mengelus-elus lengan Eric yang melingkari pinggangnya.“Selamat pagi, Aya,” sapa Eric mencium belakang leher Aya membuat gadis itu bergidik geli. Sadar apa yang ia lakukan tadi adalah sebuah kesalahan, cepat ia mendorong Eric hingga membuat pria itu mengaduh.“Maaf, Pak,” ucap Aya keluar dari dalam selimut dan duduk di tepi ranjang. Bisa-bisanya ia terbuai dalam pelukan pria itu.“Masih subuh, Aya. Tidur lagi aja,” kata Eric setelah melihat jam dinding. Pria itu dengan santainya berpindah dan meletakkan kepala di pangkuan Aya. Aya sempat mematung beberapa menit sebelum akhirnya ia meminta Eric untuk beralih dari pangkuannya. Berkali-kali Aya berusaha mengangkat kepala Eric, tap pria itu malah memeluknya.“Pak, nanti ada yang lihat. Orang nanti malah mikir yang negatif,” kata Aya tidak enak.“Oke,” ucap Eric mengangkat kepalanya tapi malah memberikan ciuman kilat di bibir Aya.Aya menggigit bibir bawahnya seraya memalingkan wajahnya.

    Last Updated : 2024-07-12
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Kedatangan Ajeng

    Bukan main terkejutnya Eric saat melihat Ajeng dan Tari tiba di rumah. Hal itu membuat Eric mau tak mau menunda dulu keberangkatannya ke kantor. Tanpa basa basi Ajeng lalu mendudukan Eric dan mengomeli anak pertamanya itu. Pada saat yang sama Tari langsung menemui Farah yang berada di kamarnya, sebelum keponakannya itu keluar dan melihat papanya di omeli.“Halo cantiknya, Tante,” ucap Tari membuka lebar kedua tangannya dan memeluk gadis kecil itu.“Tante Tari sama siapa? Sama Oma ya?” tanya Farah.Tari mengangguk tapi tidak membawa Farah keluar dari kamarnya. Ia meminta Farah untuk bercerita kenapa sampai masuk rumah sakit. Dengan antusias gadis kecil itu bercerita semuanya, termasuk saat Eric dan Aya terlihat begitu manis.“Memangnya Farah mau kalau Tante Aya jadi mamanya Farah?” tanya Tari penasaran.“Ya mau dong, Tante. Tante Aya baik, perhatian, sayang sama Farah,” ucap Farah dengan wajah penuh senyum.“Karena wajah Tante Aya mirip ya sama mamanya Farah?” selidik Tari. Ia ingin ta

    Last Updated : 2024-07-16
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Mengiyakan Eric

    Aya kemudian pamit hendak kembali ke ruangannya setelah berada di ruangan Eric hampir lima belas menit. Ia sudah berusaha menahan agar Farah tidak ikut dengannya tapi gagal. Gadis kecil itu bersikeras ingin ikut ke ruangan Aya. Tidak ingin Farah menjadi tantrum, Ajeng langsung mengiyakan dan meminta Aya membawa cucunya itu.Sepeninggal Aya dan Farah, Ajeng langsung menghujani Eric dengan berbagai macam pertanyaan seputar Aya. Apalagi ditambah dengan pemandangan tadi yang ia lihat."Mama memangnya lihat apa?" tanya Eric dengan wajah polos."Ya ampun, Mas. Tari juga lihat Mas Eric tadi itu mau –““Kamu susulin Farah aja ke atas,” kata Eric cepat memotong ucapan Tari.“Tari masih mau di sini. Mau makan cemilan ini,” sahut Tari menolak sambil meraih setoples kue coklat yang ada di meja.Eric enggan menjawab setiap pertanyaan yang Ajeng lontarkan dan lebih memilih berpura-pura sibuk mengetik sambil menatap layar laptopnya.“Kamu jawab Mama dong?” Ajeng menutup paksa laptop yang sedang Eric

    Last Updated : 2024-07-17
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Mulai Bingung

    Aya duduk bersandar sambil memijat-mijat keningnya. Gadis itu merasa bodoh dengan apa yang ia ucapkan saat di mobil tadi. Bisa-bisanya ia terbawa emosi lantas mengiyakan ucapan Eric. Sekarang Aya jadi bingung sendiri harus bersikap bagaimana."Cara jelasin ke Mama gimana?" gumam Aya pasrah."Jelasin apa memangnya, Ay?" Reflek Mama bertanya kala ia membuka pintu kamar Aya dan mendengar jelas ucapan anak gadisnya itu. Mama sengaja datang ke kamar Aya karena sudah pagi begini Aya tidak terlihat keluar dari dalam kamar."Nggak, Ma," ucap Aya tersenyum kecil sambil cepat memikirkan alasan, "ini perut Aya sakit, jadi hari ini izin gak masuk kantor," lanjut Aya memegangi perutnya."Oh ya sudah. Kalau gitu Mama jalan dulu ya. Di dapur Mama sudah masak, jangan lupa kamu makan ya," pesan Mama tersenyum sembari mendekat.Mengantarkan Mama hingga pintu depan, Aya lantas mengunci pintu rumah. Ia bersyukur karena Mama percaya dengan alasannya tadi. Setelah mandi, gadis itu menuju dapur dan sarapan.

    Last Updated : 2024-07-24

Latest chapter

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Terima Kasih Sayang

    Perlahan membuka matanya, Eric merasa kram di salah satu bahunya karena Aya tidur sangat dekatnya tepat di atas dadanya. Wajah Aya begitu tenang hingga Eric tidak tega untuk membangunnya. Dengan sangat hati-hati Eric menggeser Aya lantas menyelimuti istrinya itu. Bergegas ia mengenakan pakaian yang keluar dari kamar untuk mengecek Farah. Beruntung Bu Sri sudah datang dan membantu Farah bersiap-siap."Mama mana, Pa?" tanya Farah kala melihat Eric masuk ke dapur."Masih tidur. Papa antar sekarang?""Mama sakit, Pa? Farah mau lihat," kata Farah bersiap turun dari kursi."Gak usah, Sayang. Kasian nanti Mama kebangun, biar Mama istirahat dulu ya," ucap Eric cepat mencegah Farah yang ingin menghampiri Aya. Pasalnya Aya tidur hanya berbalutkan selimut.Setelah menghabiskan makanannya, Eric mengantar Farah untuk sekolah. Ia sempat bertemu dengan Mama di sekolah yang membawakan makanan untuk Eric dan juga Aya. Eric sempat berbincang sebentar dengan Mama sebelum memutuskan untuk pulang.Setiban

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Akhirnya Terjadi

    Sampai tamu bulanan Aya selesai, baik Eric maupun Aya lupa pergi ke dokter karena kesibukan di kantor. Beberapa janji dengan klien yang sudah deal harus batal karena terjadi masalah yang tidak pernah diduga sebelumnya."Pokoknya kalian harus tuntut, saya gak mau tahu. Mereka harus ganti rugi!" seru Eric penuh amarah kepada divisi legal di ruang rapat. Via yang berada di ruang rapat sampai takut melihat emosi Eric. Baru kali ini ia melihat Eric seperti itu.Selesai meluapkan emosinya, Eric keluar dari ruangan dengan membanting pintu. Via sampai mematung dibuatnya. Ia kemudian menghampiri staff legal yang masih ada di ruangan dan mendengarkan mereka berdiskusi."Astaga, kok bisa sampai kena tipu?" gumam Via dalam hati mendengar obrolan mereka. Begitu mereka meninggalkan ruang rapat, Via langsung keluar hendak menemui Aya tapi tidak jadi karena Aya tahu-tahu sudah ada di dekat ruang rapat. Ia langsung menarik tangan Via dan menanyakan kebenaran berita yang ia dengar."Iya, Vi," ucap Aya

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Sakit Itu

    "Kamu kenapa?" tanya Eric khawatir."Perut aku sakit, Mas," ucap Aya meremas perutnya.Eric meraih baju kimono kemudian memberikannya pada Aya. Tanpa komando Eric menggendong Aya yang tadi mengatakan ingin ke kamar mandi."Kamu di luar aja, Mas," ucap Aya kala Eric malah ikut masuk ke dalam kamar mandi. Dengan berat hati Eric keluar dari tempat itu tapi tidak menutup pintu itu dengan rapat. Beberapa menit kemudian, Aya muncul dari balik pintu dan minta diambilkan tasnya."Mau ngambil apa? Biar aku ambilkan," kata Eric ngotot hendak mengambilkan apa yang hendak Aya minta."Aku datang bulan, Mas," ucap Aya lirih dengan wajah menahan sakit.Cepat Eric mencari apa yang Aya minta. Ia juga sampai memasangkan benda itu pada tempatnya. Jelas saja itu membuat Aya malu."Ay, kamu kenapa lama? Aku masuk ya," ucap Eric mendorong sedikit pintu kamar mandi. Tidak ada jawaban, tapi beberapa detik kemudian Aya keluar dengan wajah menunduk. Eric lantas duduk di samping Aya yang sudah membaringkan diri

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Makan Malam Bersama

    Mereka baru saja mendarat di Jakarta dan langsung bergegas menuju rumah Eric. Rasa lelah setelah pesta kemarin masih sangat terasa. Menempati kamar tidur Eric, Aya segera merebahkan diri setelah selesai berganti pakaian.“Katanya tadi lapar?” tanya Eric baru saja masuk kamar setelah menidurkan Farah di kamarnya.“Kayaknya tidur aja deh, Mas. Ngantuk banget,” sahut Aja menguap lebar dan masuk ke dalam selimut.Pria itu kemudian bergegas mengganti pakaiannya dan ikut membaringkan diri di samping Aya. Sambil memandangi Aya yang sepertinya sudah terlelap tidur, senyum mengambang dari bibir pria itu. Salah satu tangan Eric mengelus perutnya yang lapar. Bayangannya tadi ia masih makan bersama dengan Aya, tapi istrinya itu malah tidur duluan. Ia kemudian memutuskan untuk mengambil beberapa bungkus roti dari luar dan membawanya masuk ke dalam kamar.Meski sudah sangat pelan membuka bungkus roti itu, ternyata Aya masih bisa mendengar dan akhirnya terbangun.“Kamu gak tidur, Mas?” tanya Aya men

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Menikah Denganmu

    Setelah menunggu beberapa bulan sesuai dengan permintaan Mama, hari ini akhirnya tiba. Pernikahan Aya dan Eric akan dilangsungkan di salah satu ballroom hotel berbintang yang ada. Aya begitu beruntung karena tak perlu repot mengurus segala persiapan pernikahannya. Semua sudah diatur oleh Eric. Tamu yang datang didominasi oleh orang-orang kantor serta keluarga dan teman-teman Aya juga Mama. Penuh senyum Aya dan Eric menerima setiap tamu yang datang dan memberikan selamat."Selamat ya, Ay," ucap Via sembari memeluk Aya yang ini resmi menjadi istri bosnya itu."Jangan lupa cerita nanti gimana ya malam pertamanya," bisik Via membuat Aya melotot.Dari atas pelaminan, Aya dapat melihat kalau beberapa sepupu serta keluarga dari mendiang papanya datang dan turut mengantri hendak naik ke atas. Aya benar-benar berterima kasih karena mereka tidak berbuat yang aneh-aneh di acaranya hari ini. Meski tak ada senyum saat mereka memberikan selamat.Hingga pesta yang di mulai pukul empat sore akhirnya

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Berubah Panggilan

    Setelah terus ditanya oleh Eric, Aya akhirnya mau menceritakan sedikit mengenai keluarga papanya. Mendengar apa yang Aya ceritakan, Eric malah minta untuk dipertemukan agar ia bisa meminta izin. Jelas saja Aya menolak. Ia sudah kenyang mendengar cacian demi cacian."Tapi tetap aja kita harus minta izin, Sayang," ucap Eric mencoba membujuk."Gak penting, Pak. Minta izin atau enggak ya sama aja. Kalau kita ke sana itu namanya cari penyakit. Saya gak mau, Pak," tolak Aya tegas menatap Eric tajam.Tak ingin membuat gadis itu tambah bete, Eric kemudian melemah dan mengajaknya untuk pergi makan siang keluar.Hubungan Aya dan Eric sudah diketahui oleh semua orang kantor, jadi Eric tidak segan untuk menunjukkan perhatiannya pada Aya di depan umum. Namun hal itu terbading terbalik dengan Aya. Gadis itu masih segan bahkan enggan menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan Eric. Beberapa kali ia mendengar omongan yang tidak enak dari beberapa karyawan kantor."Kata Mama, Farah ikut pulang ke r

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Lamaran

    Sama seperti Eric, Aya juga langsung menginterogasi Mama begitu tiba di rumah. Pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di otaknya spontan keluar dari mulutnya. Bertubi-tubi hingga Mama tidak bisa menjawabnya."Satu-satu dong tanyanya, Ay? Kamu pikir Mama robot? Robot juga belum tentu bisa langsung jawab banyak pertanyaan," seloroh Mama melenggang menuju dapur membawa satu kardus cukup besar yang sepertinya makanan."Ya habisnya Aya heran aja, kok bisa Mama bisa akrab gitu sama Ibunya Pak Eric," ucap Aya mengekor Mama ke dapur."Namanya juga satu pesawat terus duduk sebelah-sebelah, ya kita pasti ngobrol lah," sahut Mama."Terus Mama ngomongin apa?""Urusan orang tua, Ay. Kamu banyak tanya deh," kata Mama memicingkan mata menatap anak gadisnya itu."Aya kan mau tahu, masa gak boleh?""Ini masih jam kerja, kamu gak balik kantor?"Mendengar jawaban Mama yang seperti itu, Aya memanyunkan bibirnya. Ia kemudian pamit balik ke kantor karena memang belum jam pulang kantor.Mobil Eric sudah terpa

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Jemput Di Bandara

    Begitu jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit, Aya menghampiri Wisnu dan pamit hendak ke bandara mau menjemput Mama. Tapi sebelum itu ia minta tolong untuk tidak memberitahukan tujuannya pada Eric kalau pria itu bertanya. Ia cepat menuruni tangga dan masuk ke mobil. Namun perjalanannya menuju bandara harus terhambat karena di depannya ada kecelakaan truk terbalik. Mau tidak mau ia harus menunggu hingga truk itu bisa dievakuasi, karena posisinya yang tidak memungkinkan untuk putar balik."Ma, tunggu ya. Ini lagi ada macet," kata Aya menghubungi Mama."Iya, gak apa-apa," sahut Mama yang ternyata sedang menunggu di salah satu tempat makan bersama seorang wanita yang sempat duduk bersebelahan di dalam pesawat.Mama kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali berbincang."Ada macet, jadi disuruh tunggu," ucap Mama memberitahu wanita yang tidak lain adalah Ajeng.Omanya Farah itu sengaja tidak memberitahukan kedatangannya pada Eric. Saat bertemu di pesawa

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Mie Kuah

    Tak berselang lama, Aya tiba di rumah Eric dengan membawakan pesanana makanan gadis kecil itu. Ada sup buah hingga ayam goreng."Papanya Farahnya mana?" tanya Aya masuk dan meletakkan bungkusan itu di meja tamu."Papa di kamar, Tante. Kayaknya baru selesai mandi," ucap Farah dengan wajah yang tidak sabar ingin makan makanan yang Aya bawa.Aya sedikit heran mendengar jawaban Farah tadi, karena kalau ia sakit ia pasti jarang mandi. Gaditu kemudian ke dapur dan membawa beberapa piring mangkuk serta sendok garpu ke ruang tamu depan. Langkahnya sempat terhenti saat melihat Eric sudah duduk di samping Farah dengan wajah yang terlihat sudah segar."Tapi badannya masih demam," gumam Aya dalam hati saat tak sengaja menyentuh tangan Eric saat memindahkan bungkusan sup buah ke mangkuk."Gak usah pakai es yang, Farah," kata Aya menyodorkan semangkuk penuh sup buah berwarna pink. Dengan wajah tersenyum dan menganggukan kepala, gadis kecil itu menerima mangkuk dari Aya lantas menyantapnya."Aku mau

DMCA.com Protection Status