Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab12# Getaran Yang Berbeda

Share

Bab12# Getaran Yang Berbeda

last update Last Updated: 2024-10-23 09:01:29

Setelah kejadian di kantor Max, Grace tidak akan menyerah hanya karena Max melemparkan kotak makan buatannya. Wanita itu sadar jika Max wajar melakukannya, karena pria itu pasti sangat kecewa saat dirinya ditinggalkan.

Pagi ini Grace sudah berdandan cantik. Sebelum naik ke lantai atas, wanita itu melirik sekilas makanan di atas meja, piring dan gelas masih bersih.

"Ternyata dia belum berangkat," lirih Grace terus meniti anak tangga.

Tiba di depan pintu kamar Max, Grace menarik napas dalam menenangkan diri sebelum mengetuk pintu tersebut. Beberapa kali ketukan, ternyata tidak ada balasan apapun hingga membuat Grace masuk ke dalam kamar Max tanpa permisi.

"Hm, sepi ...?" gumamnya terus melangkah, mengamati setiap sudut kamar Max.

Wanita itu kemudian memindai walk in closed di ruang luas tersebut. Beberapa kemeja tergantung dengan rapi, begitu pula dengan setelan jas. Di meja tengah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (68)
goodnovel comment avatar
Ugik Kph
jangan membuat hidupmu makin hancur dengan menjadikan Freya kekasihmu, Max
goodnovel comment avatar
Attin26
max kamu keterlaluan banget, harus nya cari tau kenapa Grace pergi dari mu saat itu pasti ada alasannya jangan langsung membenci Grace begitu aja. apalagi lagi secara terang-terangan mau berhubungan sama Freya si licik itu...
goodnovel comment avatar
Lidia Rahayu
jangan max jangan dekati freya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab13# Diluar Dugaan

    Pria berwajah tampan sedang termanggu mengingat kejadian pagi ini. Reaksi Grace sangat di luar dugaan Max. Max mengira Grace akan marah secara brutal, jika Grace mendengar dirinya akan mendekati Freya. Semua salah! Grace sama sekali tidak bereaksi. "Bagaimana mungkin dia diam saja saat aku menggertaknya?!" Max merasa ada salah dengan Grace. "Apa aku kurang serius mengatakannya?" Max terus berpikir, bagaimana cara dia menyingkirkan Grace dari hidupnya. Sesungguhnya, itu hanyalah omong kosong Max untuk menakuti Grace, agar wanita itu menjauhinya. Namun, apa yang Max lihat? Mengapa wanita itu tidak bereaksi saat dia mengancamnya? Christ yang melihat Max termenung, merasa heran dengan sang CEO. "Ada masalah apa, Tuan? Nyonya berulah lagi?" tanyanya. "Tidak. Bukan dia," balas Max menyembunyikan kenyataan, ia segera m

    Last Updated : 2024-10-23
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab14# Rasa Cemburu

    Kecemburuan seketika merasuki diri Max. Akan tetapi, pria itu tetap mengingkari rasa yang entah sulit dia ungkapkan. Apakah benar Max cemburu dengan pria yang bersama Grace sekarang? Mata elang itu bak siap memangsa lawan. "Apa yang dia kerjakan di sini?" desisnya. Namun, masih bisa terdengar Christ. "Siapa, Tuan?" tanyanya kemudian mengikuti arah pandangan sang CEO. "Oh... setahu saya pria itu adalah pemilik Golden Brilliance, namanya Tuan Steve. Anda punya kepentingan dengannya?" Christ bahkan tidak paham mengenai pertanyaan Max. Max bukan membahas soal Steve. Tapi, tentang Grace yang berada di tempat yang sama dengan dirinya, terlebih bertemu pria lain. "Cari tahu tentang kerja sama Phoenix dengan Golden Brilliance!" titah Max akhirnya, kemudian membawa langkahnya meninggalkan tempat tersebut. Grace dan Steve setelah itu menghabiskan waktu dengan obrolan santai. Wanita itu kini fokus pada inti yang direncanakannya. Ia tidak ingin semua orang tahu rencananya di balik

    Last Updated : 2024-10-23
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab15# Kekesalan

    "Pria siapa yang kau bicarakan? Kau melihatku, Max?" tanya Grace. Wanita itu berhati-hati mengolah kata-kata, jangan sampai justru dirinya yang terjebak dengan pertanyaan Max dan akhirnya terbongkar apa yang ia rencanakan. "Jangan coba bohong padaku, Grace! Atau ... aku akan lakukan sesuatu. Kau tahu bukan, aku bahkan bisa mendapatkan apa yang orang lain inginkan!" ancam Max. Grace sangat paham jika Max menginginkan sesuatu sangat mudah bagi pria itu. Semudah menjentikkan jarinya! "Dia hanya temanku," ungkap Grace. "Lagipula biasanya kau tidak pernah peduli padaku ...?" Kini Grace yang mencari kebenaran di wajah Max. Pria itu seketika mengalihkan pandangan ke arah lain. Grace menghela napas. "Ya sudah, kalau begitu aku ke kamar. Aku sangat lelah." Wanita itu meninggalkan Max dengan merentangkan dua tangan seraya menguap, seakan ia benar-ben

    Last Updated : 2024-10-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab16# Ada Apa Dengan Leon?

    Grace berjalan menuju mobilnya yang berada di depan lobi hendak ke rumah orang tuanya. Dalam perjalanan menuju keluarga Malay, Agatha menghubungi Grace yang sedang mengemudi. Melalui telepon yang terhubung dengan mobil, Grace menerima panggilan itu. "Hallo, Tha." "Grace, kita mau adain pesta. Kau pasti ikutan, kan?" tanya Agatha pada ujung panggilan. "Dalam rangka apa? Tidak biasanya kalian adakan party tanpa ada hari spesial." "Yaelah, sudah biasa dari dulu kali Grace, kita selalu party. Kau saja yang seperti baru datang dari planet Mars," sahut Agatha terbahak. "Bisa saja kau!" seru Grace ikut tertawa. "Gimana, kau ikut, kan? Nanti aku infoin Celin." Agatha menunggu jawaban. Grace berpikir sejenak kemudian mengangguk. Tidak ada salahnya ia ikut bergabung. "Oke, aku ikut." "Yes, deal!" sorak gadis itu bersamaan dengan Grace mengakhiri panggilan. Se

    Last Updated : 2024-10-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab17# Jaga Rahasiaku

    Di negara lain, ruang kamar inap rumah sakit terbesar di kota Jerman. Seorang wanita baru saja menekan tombol darurat setelah melihat keadaan Leon yang mengalami kesulitan pernafasan. Ia menekan tombol itu karena merasa takut terjadi sesuatu pada anak tersebut. Selain Brian dokter spesialis yang menangani Leon, Stella adalah wanita yang dipercaya Grace untuk menjaga Leon selama dirinya tidak ada di negara tersebut. Maka dari itu, Stella sangat khawatir dengan keadaan anak laki-laki yang sudah dianggapnya seperti keponakannya. "Apa yang terjadi, Stella?" tanya Brian tergopoh membuka pintu lebar masuk ke ruang rawat. Brian dibantu dua orang perawat langsung memeriksa keadaan Leon, anak tersebut mengalami Hipoksia Anemia, kondisi yang terjadi karena kurangnya oksigen dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga mengganggu sistem pernapasan di saat tidur. Pria itu menarik masker oksigen kemudian memasangkannya de

    Last Updated : 2024-10-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab18# Sial

    Setelah mengungkap keberadaan Leon, Arthur kini juga mengetahui rahasia Grace. Dengan begitu, Grace merasa sedikit lega karena Grace yakin Arthur bisa dipercaya untuk menjaga rahasianya. Pria itu juga bersedia membantu jika Grace membutuhkan bantuan. Usai merapikan dan memoles wajahnya dengan make up tipis, Grace kini sedang perjalanan menuju ke rumah Max. Sepanjang perjalanan itu, Grace menghubungi sang suami. "Kemana sih dia?!" omel Grace dengan fokus mengemudi. Panggilan yang tidak terjawab itu membuat Grace merasa kesal, karena menduga Max sengaja melakukannya. "Awas saja jika dia benar mengabaikan teleponku!" Grace harus melewati jalan lururs yang berliku dengan pemandangan kanan kirinya pohon cemara. Lampu penerangan jalan pun tidak berfungsi dengan baik, sehingga Grace tidak melihat jika ada lubang di tengah jalan, lantas terjadi guncangan kecil yang mengakibatkan mobil itu sedikit oleng hingga turun ke bahu jalan.

    Last Updated : 2024-10-25
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab19# Guyuran Shower

    Tidak ada jawaban dari Max, ia hanya mengucapkan satu kata yang membuat Grace sangat kesal. "Ayo, pulang!" Grace bersedekap dada. "Jika kau datang hanya untuk membuatku marah, lebih baik tidak usah datang, Max! Lebih baik aku seperti gelandangan di tepi jalan! Kenapa kau melarang Steve mengantarku?! Wanita itu masih mengomel dan berteriak di bahu jalan, hingga ia menjadi bahan tontonan para pengguna jalan lainnya. "Jika kau tidak punya malu, silahkan lakukan saja seperti itu terus. Tapi, aku tidak suka pria itu berada di dekatmu!" "Kenapa?!" jerit Grace semakin murka. "Kenapa kau melarangku sedangkan kau tidak ingin menyentuhku!" Ocehan Grace hampir membuat Max malu, ia mengusap wajahnya kasar. Suara Grace sangat lantang, hingga membuat para pejalan kaki tersenyum mendengarnya. "Kau?! tunjuk Max kemudian menurunkan tangannya, lalu mengga

    Last Updated : 2024-10-25
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab20# Dua Pria Misterius

    Ada debaran jantung yang semakin berdetak cepat. Tangan Max refleks meraih pinggang Grace semakin mendekatkan dengan tubuhnya, sontak membuat satu tangan Grace terlepas dari kalungan pundak pria itu. Renda putih yang terdapat pada baju tidur nan tipis itu juga mulai luruh dari pundak Grace, menampakkan sebagian dada wanita itu terlihat samar-samar. Max mengamati itu semua. Rasanya ia ingin melepaskan baju tipis Grace sekarang, menuruti apa yang instingnya katakan. Satu tangannya mengikuti nalurinya, meraih belakang tengkuk Grace, menatapnya lekat. Tanpa adanya suara, hanya dengan sentuhan keduanya saling memberi isyarat. "Ah..." Satu leguhan panjang baru saja keluar dari bibir tipis Grace saat tangan Max yang berada di pinggangnya, mulai menyentuh bagian belakang bongkahan kenyal milik wanita itu. Keduanya masih menyelami pikiran masing-masing. Max merasakan sesuatu yang berbeda. Sekian tahun tidak mel

    Last Updated : 2024-10-25

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab255# Happy Ending

    Sudah hampir satu bulan sejak Chelsea mulai melakukan pencarian terhadap suaminya secara mandiri. Meskipun pihak kepolisian Jerman sudah menutup kasus kecelakaan ini. Pencarian polisi berakhir, bersamaan dengan ditutupnya kasus itu dan menyatakan dua orang sebagai korban. "Kenapa harus berakhir dengan begini, Ken ..." Chelsea meratapi di tempat kejadian sebelum mobil Kenan masuk ke jurang. "Kembalikan suamiku wahai alam. Kembalikan dia meskipun itu hanya abu atau tulang belulangnya ... Ijinkan aku memeluknya sekali lagi. Aku tidak akan marah padamu. Bagaimana aku bisa marah, kalau kau adalah rumah suamiku sekarang, selamanya ...." Wanita itu bahkan tidak kuasa menahan isak tangis. Setiap hari, ia tak kenal lelah, menyerahkan segalanya untuk mencari keberadaan Kenan. "Maaf, Nyonya." Suara Christ yang tiba-tiba pun tidak menghentikan isakan Chelsea. Sang asisten yang telah setia membantu, bersama dengan beberapa orang yang dikerahkan untuk mencari, sudah melakukan segala cara

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab254# Aku Punya Mommy & Daddy

    Kelopak bulu mata lentik membuka matanya perlahan, samar-samar cahaya matahari menembus tirai jendela.Pusingnya pun masih terasa, dan tubuhnya juga masih lemah, namun Grace mencoba mengingat apa yang terjadi. Semua kenangan tentang operasi dan masa koma itu kabur, tapi ada satu hal yang sangat jelas di pikirannya. Anak laki-lakinya, Leon."Ergghhh ..." Grace memegangi kepalanya yang masih berdenyut.Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan menoleh ke sekeliling ruangan. Namun, tak ada siapapun di sana. Kosong!"Apa aku masih hidup?" Grace sendiri hampir tidak percaya dirinya masih bernyawa. Kemudian mengusap perutnya yang seakan tidak ada apa-apa. "Ke mana bayiku?" tanyanya kebingungan, entah pada siapa.Wanita itu lantas menoleh. Di sana, di ranjang yang terpisah, Leon sedang tertidur pulas. Wajah kecilnya tampak damai, meskipun di hati Grace, ada kekhawatiran yang menggantung."Leon, Mommy b

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab253# Harapan Terakhir

    Reaksi Brian membuat Max menarik paksa hasil tes kesehatannya. Pria itu dinyatakan cocok menjadi pendonor tulang sumsum untuk Leon.Dengan wajah binar, Max langsung bangkit dari duduknya. "Ayo cepat, ke mana aku harus pergi, Brian!" "Ayo! Aku juga sudah tidak sabar menunggu waktu ini!" Brian langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar yang diikuti Max.Setelah kurang lebih satu jam proses pengambilan sel tulang sumsum Max, petugas Laboratorium mulai memprosesnya.Max keluar dari ruang periksa dengan langkah yang sedikit terhuyung. Udara dingin di ruang rumah sakit tak bisa mengurangi rasa lega yang perlahan merayap dalam dirinya. "Apapun yang terjadi, Daddy akan berusaha segala cara Leon," tekad Max lirih.Meski perasaan berat masih menggantung, setidaknya ia tahu bahwa tulang sumsum yang baru saja didonorkan untuk Leon, memiliki peluang besar untuk menyelamatkan hidupnya. Hasil tes genetik men

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab252# Kamu Yang Bisa Menolongnya

    Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu bergerak pelan. Aroma desinfektan membuat Chelsea sadar seketika. Kepala terasa berat, tubuhnya lelah, dan rasa sakit mulai merayapi seluruh tubuhnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat apa yang terjadi. "Kenaann ..." Ia berharap semua yang baru saja ia lihat adalah sebuah mimpi. Namun, sayangnya itu adalah hal nyata yang baru saja dialaminya. Chelsea melihat bekas tanah yang terdapat di sela-sela pada kuku-kuku. "Ini bukan mimpi ..." ratapnya menahan isak. Melihat sang Nyonya sudah sadar, Christ mendekati Chelsea yang terbaring di atas brankar rumah sakit. "Apa yang Anda rasakan, Nyonya?" tanyanya. Chelsea menatap asisten sang kakak, "Katakan kalau semua ini hanya mimpi kan, Christ?" Chelsea berharap asisten itu menggeleng, namun nyatanya Christ menggangguk, hatinya tahu bahwa ini semua kenyataan.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab251# Selamatkan Bayiku

    Kegelapan langit malam berubah merah menyala karena ledakan mobil Kenan yang masuk ke jurang. Serpihan body mobil pun berterbangan hingga menjadi bagian terkecil. Semua orang mengalihkan wajah, menutup mata dengan lengan masing-masing. "Tidak Keennn ..." Chelsea meratapi terduduk di atas tanah. Tatapannya kosong pada nyala api di angkasa. Arthur memegang pundak Chelsea, menguatkan wanita itu, "Semua akan baik-baik saja, Chel. Kenan pasti selamat ..." Meski sejujurnya Arthur juga ragu akan ucapannya. Jurang dan ledakan sebesar itu mana mungkin tidak menghancurkan tubuh seseorang. Christ berlari ke tepian jurang, lalu menatap ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana. Hanya ada pecahan puing yang berserakan dan masih menyisakan bara api yang berkobar. Kemudian ia berbalik badan lalu menggeleng lirih. Isyarat Christ semakin membuat Chelsea semakin histeris. "Tidak! Kembali padaku Kenaannn ...!" Tangisan Chelsea yang terdengar pilu makin tak terkendali, hingga tiba-tiba semu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan. "Hm, benar ini tempatnya." Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ... Brak! Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami. "Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju. Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jelas berdiri di sisi Freya. Sekarang tampak seperti musuh yang berdiri di samp

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status