Share

Bab117# Penawaran

last update Last Updated: 2024-12-22 22:01:04

Setelah satu jam lebih menunggu, akhirnya pintu dibuka dari dalam, menampilkan seorang dokter berbaju biru, lengkap dengan kacamata bening dan masker medis.

Sang dokter segera melepaskan masker yang ia kenakan. Lalu, menatap lurus pada wajah tegang Max. "Nyonya Grace telah melewati masa kritis." Hela napas berat terdengar, "hanya saja—" Ia tercekat.

"Apa, Dokter Marthino?" desak Max tidak sabar. Kedua tangannya memegang pundak sang dokter dan sedikit menyentaknya.

"Tulang hidung dan rahang Istri Anda mengalami sedikit pergeseran juga penyempitan saluran yang ada di rongga mulut, sehingga kemungkinan besar Dia—" Dokter Marthino kembali menghela napas berat, merasa sangat sedih dan menyesalkan kejadian ini.

"Apa, Dokter?! Tolong jangan berbelit-belit!" desak Max, mengguncang lengan sang dokter dengan kuat. Ia benar-benar tidak sabar, sekaligus marah.

"Kemungkinan besar Nyonya Grace akan kesusahan berkomunikasi. Tapi, Kami akan berusaha
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (46)
goodnovel comment avatar
CICICICOT
gila si darren.. astgfirullah
goodnovel comment avatar
Attin26
Darren kayanya ada kelainan deh... emang rada rada ya... max ayo dong gercep, chelsea udah emergency nih....
goodnovel comment avatar
bojone mas Rohmat
max...... cepetan tolongin. chelsea
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab118# Kekejaman Freya

    Setelah melihat kejadian yang berada di diskotik saat acara ulang tahunnya. Kini, Freya berjalan mondar mandir di dalam kamar. Wanita itu memikirkan keadaan Chelsea karena Darren membawa adik Max. "Dasar bodoh Darren, bisa-bisanya dia menculik Chelsea!" umpat Freya mengingat tragedi itu. Ia pun tidak menduga bila Darren akan senekat itu pada Chelsea. Pasalnya, ia sengaja membuat pesta itu untuk mempertemukan Darren dengan Chelsea. Karena Freya terikat karena pinjaman dadakan yang ia pinjam tempo lalu. "Masa bodoh! Aku tidak ingin disalahkan Max!" gusar wanita itu bermonolog. "Tapi ... kejadian ini juga sangat menguntungkan aku! Aku harap Grace akan cacat dan Max cepat menceraikannya! Max benar-benar pria bodoh!" Wanita itu menyugar rambutnya ke belakang. Seakan meyakinkan diri, Max tidak akan menyangkut pautkan dirinya. "Bagaimana keadaan Grace sekarang?" Rasa penasaran Freya sangat tinggi hingga ia mencari t

    Last Updated : 2024-12-23
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab119# Aksi Gila

    Meskipun wanita itu berusaha berteriak sekencang mungkin. Tetap saja tidak akan ada yang menolongnya, sekalipun pelayan Villa tersebut. Dengan wajah berurai air mata, penutup mata itu sudah basah karena tangisan Chelsea. "Berhenti dengan ulah menjijikkanmu ini, Darren!" jeritnya.Tubuhnya semakin bergetar ketakutan saat Chelsea mulai merasakan kulitnya bersentuhan dengan pria itu."Sssttt ...! Diamlah ... Ini tidak akan sakit, Sayang. Justru akan aku buat kamu melayang terbang bersamaku ...!"Bibir Chelsea terkatup kuat. Ia tidak akan memberikan kebebasan Darren untuk mengeksplor ciuman.Cuih!Ludahan Chelsea seketika mengenai wajah Darren. Pria itu sontak mengalihkan wajah kemudian mengusapnya. Raut wajah Darren mengeras. Ia menatap Chelsea, langsung menarik rahang wanita itu sangat kuat."Argh ...!""Kamu sangat berani menentangku, Sayang! Aku tidak akan melepaskanmu! Ayo kita nikmati pesta ini

    Last Updated : 2024-12-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab120# Tanpa Ampun

    Namun, sesuatu tiba-tiba menghantam pundaknya dengan kuat hingga ia terjatuh ke samping kiri bersama pekik kesakitan, kala terbentur dengan lantai. "Oh, shit! Siapa yang su—" Dor!Suaranya tercekat, kala sesuatu yang panas terasa menembus paha sebelah kanannya."Argh! Fuck You!"Darren meneguk ludah kasar sembari meringis kesakitan melihat kakinya kini mengucurkan darah. Pria itu perlahan mengangkat pandangan, hingga ia bisa melihat siapa sosok yang tengah menodongkan senjata jenis revolver kepadanya. Wajahnya sedikit memucat bersama keringat dingin keluar dari pori-pori wajah, mengalir turun hingga leher. "YOU CRAZY, MAX!!"Sementara itu, seseorang segera menutupi tubuh Chelsea dengan sebuah selimut tebal. Dialah Kenan. Setelahnya, ia terlihat melepaskan satu persatu borgol yang terpasang, lantas membantu wanita itu duduk. "Ke-kenan ...?" Tubuh Chelsea bergetar hebat saat melihat sang supir yang ternyata da

    Last Updated : 2024-12-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab121# Max Di Tahan?

    Kenan berhasil membawa Chelsea kembali ke rumah. Sebab, Max pun harus menemui, melihat bagaimana keadaan Grace yang baru saja terbebas dari kematian."Bawa Chelsea kembali, Ken! Aku percaya kamu bisa menjaganya!" ucap Max sebelum berpisah. Bagaimana mungkin Max langsung percaya begitu saja pada Kenan yang hanya seorang supir? Kesetiaan Kenan mengabdi pada Chelsea tak diragukan lagi. Tentu saja Max sangat yakin Kenan bisa melindungi sang adik."Baik, Tuan. Saya akan melindungi Nyonya Chelsea," balas Ken tertunduk sekilas.Setelah mendapat kepastian jawaban Kenan, Max langsung masuk ke dalam mobilnya sendiri, dan melajukan menuju rumah sakit.Sementara Kenan pun langsung masuk ke dalam mobil Chelsea yang dikemudikannya. "Perlu kita ke rumah sakit, Nyonya?" tanya Ken dari balik kemudi. Ia tadi melihat ada sayatan pada paha sang majikan.Chelsea duduk meringkuk dalam balutan selimut, tersentak kemudian mendongak,

    Last Updated : 2024-12-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab122# Kebebasan

    Keluarga Anderson menuntut CEO McKesson Group atas tuduhan penganiayaan atas anak tunggal, yaitu Darren Anderson.Max enggan ditahan karena Grace pasti sedang menunggunya. Sementara pengacara McKesson Group sedang bernegosiasi dengan kepala kepolisian."Aku tidak akan menghabisinya bila dia tidak melukai istriku dan melecehkan adikku! Apa kau juga akan diam bila itu terjadi dengan keluargamu!" sarkas Max dengan wajah dingin. Namun, ucapannya terdengar ketus. "Untung saja aku tidak membunuhnya!"Petugas polisi yang mengintrogasi Max menatap nanar karena menghadapi dilema. Kasus dua keluarga konglomerat yang tidak kunjung usai itu benar-benar menarik atensi masyarakat."Tetapi Anda tidak bisa menghakiminya sendiri, Tuan. Anda bisa menghubungi kami.""Bila aku menghubungi kalian, apa kalian bisa bergerak cepat sebelum adikku terluka, hah? Bisa-bisa bukan hanya terluka, Chelsea mungkin saja sudah dia bunuh bila aku tidak cepat datang! Ce

    Last Updated : 2024-12-25
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab123# Keputusan Tepat

    Mobil yang di tumpangi Leon dan yang lainnya ternyata berpapasan dengan anak buah Jack. Entah mengapa Edward saat itu membuka kaca mobilnya sebentar sehingga Carlos mengenalinya. Carlos memekik terkejut saat melihat Edward berada di dalam mobil itu. Meskipun kejadian yang sangat singkat itu membuat Alfonso tidak yakin. "Ah, yang benar saja kamu! Mana mungkin dia di mobil itu? Bukannya dia sedang di rumah sakit?" balas Alfonso. Carlos berdecak kesal karena rekannya tidak mempercayainya. "Kenapa kau tidak percaya padaku? Kau kira mataku sudah buta, hah?! Itu dia! Suami target kita!" "Diamlah! Lagi pula bagaimana cara kita mengejar. Lampu di depan masih merah!" Alfonso mengeram. Perdebatan di dalam mobil belum juga menemukan solusi, hingga bunyi klakson dari mobil belakang berbunyi sangat nyaring. "Cepat jalan! Kita kejar mereka!" Alfonso bergegas menginjak pedal gas

    Last Updated : 2024-12-26
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab124# Leon Hilang!

    "Berita hari ini. Saham Mckesson grup perhari ini telah menurun hingga 50%. Ini terjadi semenjak meledaknya berita penyerangan brutal yang dilakukan oleh Putra tunggal keluarga Mckesson kepada mantan adik iparnya—keluarga Anderson. Kami juga melapo—" Alexander bergegas mematikan televisi yang menayangkan berita sembari menghela napas berat. Kesal karena berita tersebut telah membuat mereka rugi miliaran dolar. Kemudian, melempar asal remote ke atas meja. Tak lama berselang, pintu kamar dibuka seseorang dari luar, membuat Alexander mendongak. Pria itu melambaikan tangan, meminta sosok itu mendekat. "Hey, ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu terlihat begitu kusut?" tanya Felly sembari menelusup dalam pelukan. Tak lupa membubuhkan kecupan manis di pipi. "Entahlah, Mi." Alexander menggendik dengan kening berkerut, tampak begitu banyak beban di pundaknya. "Ada apa, Pi?" Felly melepaskan pelukan. Ia menatap dalam wa

    Last Updated : 2024-12-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab125# Tepukan Pundak

    Brian, Stella, Edward berpencar mencari Leon dan Alika. Brian khawatir dengan kondisi Leon. Sementara Stella dan Edward justru lebih takut bila kedua anak itu bertemu dengan orang jahat.Ketiganya berpencar mencari sekeliling arena taman bermain. Brian mencari di sekitar permainan ayunan, dan bianglala. Edward dan Stella bersatu mencari di sekitaran taman bunga dan cafetaria."Bagaimana bila mereka diculik, Edward!" "Omong kosong! Jangan bicara sembarangan kamu, Stella! Terus cari sampai ketemu!" sergah Edward justru menggertak Stella yang berbicara asal. "Kamu yang menyebabkan semua ini!""Apa katamu? Kamu pikir aku tidak bisa menjaga Leon! Kalau perutku tidak sakit, aku juga tidak akan meninggalkan anak itu sendiri!"Perdebatan sengit terjadi di antara Edward dan sang perawat. Masing-masing membela diri sendiri."Berhentilah mengoceh, Stella! Atau Nyonya Grace akan marah!" bentak Edward kemudian memisahkan diri dari Stella.

    Last Updated : 2024-12-28

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab255# Happy Ending

    Sudah hampir satu bulan sejak Chelsea mulai melakukan pencarian terhadap suaminya secara mandiri. Meskipun pihak kepolisian Jerman sudah menutup kasus kecelakaan ini. Pencarian polisi berakhir, bersamaan dengan ditutupnya kasus itu dan menyatakan dua orang sebagai korban. "Kenapa harus berakhir dengan begini, Ken ..." Chelsea meratapi di tempat kejadian sebelum mobil Kenan masuk ke jurang. "Kembalikan suamiku wahai alam. Kembalikan dia meskipun itu hanya abu atau tulang belulangnya ... Ijinkan aku memeluknya sekali lagi. Aku tidak akan marah padamu. Bagaimana aku bisa marah, kalau kau adalah rumah suamiku sekarang, selamanya ...." Wanita itu bahkan tidak kuasa menahan isak tangis. Setiap hari, ia tak kenal lelah, menyerahkan segalanya untuk mencari keberadaan Kenan. "Maaf, Nyonya." Suara Christ yang tiba-tiba pun tidak menghentikan isakan Chelsea. Sang asisten yang telah setia membantu, bersama dengan beberapa orang yang dikerahkan untuk mencari, sudah melakukan segala cara

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab254# Aku Punya Mommy & Daddy

    Kelopak bulu mata lentik membuka matanya perlahan, samar-samar cahaya matahari menembus tirai jendela.Pusingnya pun masih terasa, dan tubuhnya juga masih lemah, namun Grace mencoba mengingat apa yang terjadi. Semua kenangan tentang operasi dan masa koma itu kabur, tapi ada satu hal yang sangat jelas di pikirannya. Anak laki-lakinya, Leon."Ergghhh ..." Grace memegangi kepalanya yang masih berdenyut.Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan menoleh ke sekeliling ruangan. Namun, tak ada siapapun di sana. Kosong!"Apa aku masih hidup?" Grace sendiri hampir tidak percaya dirinya masih bernyawa. Kemudian mengusap perutnya yang seakan tidak ada apa-apa. "Ke mana bayiku?" tanyanya kebingungan, entah pada siapa.Wanita itu lantas menoleh. Di sana, di ranjang yang terpisah, Leon sedang tertidur pulas. Wajah kecilnya tampak damai, meskipun di hati Grace, ada kekhawatiran yang menggantung."Leon, Mommy b

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab253# Harapan Terakhir

    Reaksi Brian membuat Max menarik paksa hasil tes kesehatannya. Pria itu dinyatakan cocok menjadi pendonor tulang sumsum untuk Leon.Dengan wajah binar, Max langsung bangkit dari duduknya. "Ayo cepat, ke mana aku harus pergi, Brian!" "Ayo! Aku juga sudah tidak sabar menunggu waktu ini!" Brian langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar yang diikuti Max.Setelah kurang lebih satu jam proses pengambilan sel tulang sumsum Max, petugas Laboratorium mulai memprosesnya.Max keluar dari ruang periksa dengan langkah yang sedikit terhuyung. Udara dingin di ruang rumah sakit tak bisa mengurangi rasa lega yang perlahan merayap dalam dirinya. "Apapun yang terjadi, Daddy akan berusaha segala cara Leon," tekad Max lirih.Meski perasaan berat masih menggantung, setidaknya ia tahu bahwa tulang sumsum yang baru saja didonorkan untuk Leon, memiliki peluang besar untuk menyelamatkan hidupnya. Hasil tes genetik men

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab252# Kamu Yang Bisa Menolongnya

    Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu bergerak pelan. Aroma desinfektan membuat Chelsea sadar seketika. Kepala terasa berat, tubuhnya lelah, dan rasa sakit mulai merayapi seluruh tubuhnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat apa yang terjadi. "Kenaann ..." Ia berharap semua yang baru saja ia lihat adalah sebuah mimpi. Namun, sayangnya itu adalah hal nyata yang baru saja dialaminya. Chelsea melihat bekas tanah yang terdapat di sela-sela pada kuku-kuku. "Ini bukan mimpi ..." ratapnya menahan isak. Melihat sang Nyonya sudah sadar, Christ mendekati Chelsea yang terbaring di atas brankar rumah sakit. "Apa yang Anda rasakan, Nyonya?" tanyanya. Chelsea menatap asisten sang kakak, "Katakan kalau semua ini hanya mimpi kan, Christ?" Chelsea berharap asisten itu menggeleng, namun nyatanya Christ menggangguk, hatinya tahu bahwa ini semua kenyataan.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab251# Selamatkan Bayiku

    Kegelapan langit malam berubah merah menyala karena ledakan mobil Kenan yang masuk ke jurang. Serpihan body mobil pun berterbangan hingga menjadi bagian terkecil. Semua orang mengalihkan wajah, menutup mata dengan lengan masing-masing. "Tidak Keennn ..." Chelsea meratapi terduduk di atas tanah. Tatapannya kosong pada nyala api di angkasa. Arthur memegang pundak Chelsea, menguatkan wanita itu, "Semua akan baik-baik saja, Chel. Kenan pasti selamat ..." Meski sejujurnya Arthur juga ragu akan ucapannya. Jurang dan ledakan sebesar itu mana mungkin tidak menghancurkan tubuh seseorang. Christ berlari ke tepian jurang, lalu menatap ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana. Hanya ada pecahan puing yang berserakan dan masih menyisakan bara api yang berkobar. Kemudian ia berbalik badan lalu menggeleng lirih. Isyarat Christ semakin membuat Chelsea semakin histeris. "Tidak! Kembali padaku Kenaannn ...!" Tangisan Chelsea yang terdengar pilu makin tak terkendali, hingga tiba-tiba semu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan. "Hm, benar ini tempatnya." Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ... Brak! Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami. "Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju. Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jelas berdiri di sisi Freya. Sekarang tampak seperti musuh yang berdiri di samp

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status