Share

Bab119# Aksi Gila

Penulis: Blue_Starlight
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 11:01:19

Meskipun wanita itu berusaha berteriak sekencang mungkin. Tetap saja tidak akan ada yang menolongnya, sekalipun pelayan Villa tersebut.

Dengan wajah berurai air mata, penutup mata itu sudah basah karena tangisan Chelsea. "Berhenti dengan ulah menjijikkanmu ini, Darren!" jeritnya.

Tubuhnya semakin bergetar ketakutan saat Chelsea mulai merasakan kulitnya bersentuhan dengan pria itu.

"Sssttt ...! Diamlah ... Ini tidak akan sakit, Sayang. Justru akan aku buat kamu melayang terbang bersamaku ...!"

Bibir Chelsea terkatup kuat. Ia tidak akan memberikan kebebasan Darren untuk mengeksplor ciuman.

Cuih!

Ludahan Chelsea seketika mengenai wajah Darren.

Pria itu sontak mengalihkan wajah kemudian mengusapnya. Raut wajah Darren mengeras. Ia menatap Chelsea, langsung menarik rahang wanita itu sangat kuat.

"Argh ...!"

"Kamu sangat berani menentangku, Sayang! Aku tidak akan melepaskanmu! Ayo kita nikmati pesta ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (42)
goodnovel comment avatar
SalmiaSR
anak buah si mx kmna sih pada ga bisa nolong chelse apa aiihhh
goodnovel comment avatar
Kristianti Chandra
darren gila, max n Samuel kemana koq blm tiba
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
wah wah apa bnr Darren bisa melaksanakan keinginannya sama chelsea ya dan apakah chelsea akn ad yg menolong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab120# Tanpa Ampun

    Namun, sesuatu tiba-tiba menghantam pundaknya dengan kuat hingga ia terjatuh ke samping kiri bersama pekik kesakitan, kala terbentur dengan lantai. "Oh, shit! Siapa yang su—" Dor!Suaranya tercekat, kala sesuatu yang panas terasa menembus paha sebelah kanannya."Argh! Fuck You!"Darren meneguk ludah kasar sembari meringis kesakitan melihat kakinya kini mengucurkan darah. Pria itu perlahan mengangkat pandangan, hingga ia bisa melihat siapa sosok yang tengah menodongkan senjata jenis revolver kepadanya. Wajahnya sedikit memucat bersama keringat dingin keluar dari pori-pori wajah, mengalir turun hingga leher. "YOU CRAZY, MAX!!"Sementara itu, seseorang segera menutupi tubuh Chelsea dengan sebuah selimut tebal. Dialah Kenan. Setelahnya, ia terlihat melepaskan satu persatu borgol yang terpasang, lantas membantu wanita itu duduk. "Ke-kenan ...?" Tubuh Chelsea bergetar hebat saat melihat sang supir yang ternyata da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab121# Max Di Tahan?

    Kenan berhasil membawa Chelsea kembali ke rumah. Sebab, Max pun harus menemui, melihat bagaimana keadaan Grace yang baru saja terbebas dari kematian."Bawa Chelsea kembali, Ken! Aku percaya kamu bisa menjaganya!" ucap Max sebelum berpisah. Bagaimana mungkin Max langsung percaya begitu saja pada Kenan yang hanya seorang supir? Kesetiaan Kenan mengabdi pada Chelsea tak diragukan lagi. Tentu saja Max sangat yakin Kenan bisa melindungi sang adik."Baik, Tuan. Saya akan melindungi Nyonya Chelsea," balas Ken tertunduk sekilas.Setelah mendapat kepastian jawaban Kenan, Max langsung masuk ke dalam mobilnya sendiri, dan melajukan menuju rumah sakit.Sementara Kenan pun langsung masuk ke dalam mobil Chelsea yang dikemudikannya. "Perlu kita ke rumah sakit, Nyonya?" tanya Ken dari balik kemudi. Ia tadi melihat ada sayatan pada paha sang majikan.Chelsea duduk meringkuk dalam balutan selimut, tersentak kemudian mendongak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab122# Kebebasan

    Keluarga Anderson menuntut CEO McKesson Group atas tuduhan penganiayaan atas anak tunggal, yaitu Darren Anderson.Max enggan ditahan karena Grace pasti sedang menunggunya. Sementara pengacara McKesson Group sedang bernegosiasi dengan kepala kepolisian."Aku tidak akan menghabisinya bila dia tidak melukai istriku dan melecehkan adikku! Apa kau juga akan diam bila itu terjadi dengan keluargamu!" sarkas Max dengan wajah dingin. Namun, ucapannya terdengar ketus. "Untung saja aku tidak membunuhnya!"Petugas polisi yang mengintrogasi Max menatap nanar karena menghadapi dilema. Kasus dua keluarga konglomerat yang tidak kunjung usai itu benar-benar menarik atensi masyarakat."Tetapi Anda tidak bisa menghakiminya sendiri, Tuan. Anda bisa menghubungi kami.""Bila aku menghubungi kalian, apa kalian bisa bergerak cepat sebelum adikku terluka, hah? Bisa-bisa bukan hanya terluka, Chelsea mungkin saja sudah dia bunuh bila aku tidak cepat datang! Ce

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab123# Keputusan Tepat

    Mobil yang di tumpangi Leon dan yang lainnya ternyata berpapasan dengan anak buah Jack. Entah mengapa Edward saat itu membuka kaca mobilnya sebentar sehingga Carlos mengenalinya. Carlos memekik terkejut saat melihat Edward berada di dalam mobil itu. Meskipun kejadian yang sangat singkat itu membuat Alfonso tidak yakin. "Ah, yang benar saja kamu! Mana mungkin dia di mobil itu? Bukannya dia sedang di rumah sakit?" balas Alfonso. Carlos berdecak kesal karena rekannya tidak mempercayainya. "Kenapa kau tidak percaya padaku? Kau kira mataku sudah buta, hah?! Itu dia! Suami target kita!" "Diamlah! Lagi pula bagaimana cara kita mengejar. Lampu di depan masih merah!" Alfonso mengeram. Perdebatan di dalam mobil belum juga menemukan solusi, hingga bunyi klakson dari mobil belakang berbunyi sangat nyaring. "Cepat jalan! Kita kejar mereka!" Alfonso bergegas menginjak pedal gas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab124# Leon Hilang!

    "Berita hari ini. Saham Mckesson grup perhari ini telah menurun hingga 50%. Ini terjadi semenjak meledaknya berita penyerangan brutal yang dilakukan oleh Putra tunggal keluarga Mckesson kepada mantan adik iparnya—keluarga Anderson. Kami juga melapo—" Alexander bergegas mematikan televisi yang menayangkan berita sembari menghela napas berat. Kesal karena berita tersebut telah membuat mereka rugi miliaran dolar. Kemudian, melempar asal remote ke atas meja. Tak lama berselang, pintu kamar dibuka seseorang dari luar, membuat Alexander mendongak. Pria itu melambaikan tangan, meminta sosok itu mendekat. "Hey, ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu terlihat begitu kusut?" tanya Felly sembari menelusup dalam pelukan. Tak lupa membubuhkan kecupan manis di pipi. "Entahlah, Mi." Alexander menggendik dengan kening berkerut, tampak begitu banyak beban di pundaknya. "Ada apa, Pi?" Felly melepaskan pelukan. Ia menatap dalam wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab125# Tepukan Pundak

    Brian, Stella, Edward berpencar mencari Leon dan Alika. Brian khawatir dengan kondisi Leon. Sementara Stella dan Edward justru lebih takut bila kedua anak itu bertemu dengan orang jahat.Ketiganya berpencar mencari sekeliling arena taman bermain. Brian mencari di sekitar permainan ayunan, dan bianglala. Edward dan Stella bersatu mencari di sekitaran taman bunga dan cafetaria."Bagaimana bila mereka diculik, Edward!" "Omong kosong! Jangan bicara sembarangan kamu, Stella! Terus cari sampai ketemu!" sergah Edward justru menggertak Stella yang berbicara asal. "Kamu yang menyebabkan semua ini!""Apa katamu? Kamu pikir aku tidak bisa menjaga Leon! Kalau perutku tidak sakit, aku juga tidak akan meninggalkan anak itu sendiri!"Perdebatan sengit terjadi di antara Edward dan sang perawat. Masing-masing membela diri sendiri."Berhentilah mengoceh, Stella! Atau Nyonya Grace akan marah!" bentak Edward kemudian memisahkan diri dari Stella.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab126# Semua Berjalan Lancar

    Setelah beberapa waktu yang lalu saham McKesson Group mengalami penurunan yang sangat drastis. Christ dan bagian divisi lainnya berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat agar saham perusahaan kembali stabil. Helaan napas terdengar saat Christ melihat indeks pada layar monitor yang menampilkan catatan saham dari beberapa perusahaan terkenal di Italia. Nama McKesson Group kembali berada di puncak tertinggi."Hm, untung saja kita bergerak cepat, Sarah," ujar Christ membenahi kacamata.Asisten Max masih berdiri dengan memasukkan kedua tangan di saku celana, menatap layar monitor besar di ruang rapat."Benar kata anda, Tuan. Mungkin Tuan Alexander bisa tenang sekarang. Saya tau kecemasan Beliau saat menghubungi saya kemarin. Menanyakan apa perusahaan sudah bergerak mengatasi hal ini," ungkap Sarah—Sekretaris Christ."Ya, begitupula dengan Tuan Max. Karena hari ini Nyonya Grace akan menjalani operasi lagi," balas Christ lagi. "Ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab127# Darren Tak Jera

    Chelsea tersentak kaget mendengar penuturan sang kakak. Ia menggelengkan kepala, "Tidak, Max! Aku tidak ingin membuat masalah lagi.""Apa menurutmu menikah suatu masalah?""Itu untuk wanita sempurna. Sedangkan aku ..." Chelsea tidak mampu meneruskan ucapannya."Bila kamu tidak keberatan, pakailah dia sebagai penjaga. Mungkin itu lebih aman untukmu," usul Max.Di antara percakapan adik dan kakak, sosok wanita yang baru saja setengah sadar, menggerakkan jari jemarinya. "M-Max ..." lirih terdengar nama sang pria disebutnya.Grace perlahan menggerakkan kepalanya ke samping setelah kelopak matanya terbuka bebas.Max dan Chelsea senangnya bukan kepalang, menoleh, lantas bergegas mendekat di samping brankar."Ada apa, Baby? Jangan bicara banyak dulu," pinta Max agar Grace tidak banyak bergerak, "Aku bersyukur suaramu sudah kembali."Pria itu menatap teduh, menciumi kening sang wanita. Chelsea p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29

Bab terbaru

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab148# Cari & Temukan

    Ruang kerja Max terasa lebih sunyi dari biasanya. Di balik meja kerjanya yang besar, Max duduk dengan punggung tegak, tatapannya tajam menembus jendela kaca yang memperlihatkan pemandangan gedung bertingkat yang ramai. Christ baru saja mengetuk pintu ruangannya. Meskipun pria itu selalu datang dengan informasi yang bisa diandalkan, kali ini Max merasa gelisah. Ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya, sesuatu yang membuatnya meragukan apa yang akan Christ katakan padanya."Masuk!" titah Max dari dalamTak berselang lama, Christ masuk dengan langkah mantap, meskipun wajahnya nampak sedikit kelelahan. Ia tahu Max sedang berada dalam kebingungannya, dan ia harus segera menjelaskan apa yang sudah dia temukan.Sang asisten menarik bangku, lalu duduk di kursi di depan meja Max. Suasana hening sejenak sebelum Max membuka suara. "Apa yang kamu dapatkan, Christ?" tanya Max dengan penuh harap.Christ menatap sang CEO yakin. Ia suda

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab147# Data Karyawan

    Setelah acara hampir selesai, tatapan Chelsea mencari Kenan, yang ternyata pria itu sedang membelakanginya. Pantas saja jika sejak tadi Chelsea tidak bisa melihat wajahnya, karena hampir rata-rata setelan jas yang dipakai Kenan menyamai para tamu undangan."Itu dia!" Chelsea bergegas menghampiri. Tepukan tangannya pada pundak Kenan mengejutkan sang bodyguard. "Eh, Nyonya." Kenan berbalik badan. Dengan sigap ia memasukkan tangannya ke dalam saku celana yang menggenggam sesuatu."Acaranya hampir selesai, kita pulang, yuk!" Tanpa menjawab, Kenan mengangguk lirih, kemudian berjalan di belakang sang majikan. Tiba di samping mobil, pria itu langsung membukakan pintu tengah, "Silahkan, Nyonya."Darren pun demikian. Sejak tadi ia mengintai kesempatan untuk membalaskan dendamnya. Nyatanya, sampai pesta hampir berakhir ia tidak mendapat kesempatan."Brengsek! Supir sialan!"**Siang ini, Max sedang duduk di ruang k

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab146# Berbagi Rahasia

    Acara ulang tahun Alexander, ayah mertua Grace, berlangsung meriah di sebuah ballroom hotel mewah. Para tamu berdiri berkelompok, mengobrol dan menikmati hidangan mewah yang disajikan. Musik yang merdu terdengar di latar belakang, sementara para undangan tertawa riang. Namun, di tengah keramaian itu, Grace tampak sedikit cemas. Wajahnya pucat, dan matanya berusaha untuk tetap terbuka meskipun tubuhnya mulai lemas. Kehamilannya yang masih muda membuatnya merasa sangat tidak nyaman, namun dia berusaha menahan diri agar tidak menonjolkan keadaan."Kamu?! Berhenti memaksaku, Freya!"Saat Grace perlahan berusaha menjauhi Freya, justru wanita ular itu semakin mendesaknya."Kenapa harus takut?!"Grace merasa kepalanya semakin pusing, dan tubuhnya kehilangan keseimbangan. Tanpa diduga, tubuhnya hampir terhuyung, dan beruntungnya, Arthur, sepupu Grace, melihatnya dari kejauhan.Dengan refleks, dia bergegas menghampiri Grace yang ham

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab145# Tidak Minum Alkohol

    Ternyata Darren selalu memancing amarah Chelsea dengan merendahkan Kenan. Meski wanita cantik itu terus menghindar, namun mantan suaminya tidak melepaskannya begitu saja. Chelsea pun heran siapa yang memberi Darren undangan? "Ah, Chelsea, aku melihat kamu sangat menikmati pesta malam ini," katanya dengan nada yang menyebalkan. Chelsea menghela napas panjang. "Darren, aku tidak ingin ada masalah lagi malam ini. Bisakah kamu pergi dan biarkan aku sendiri?" Namun, Darren justru tertawa kecil. "Masalah? Aku hanya ingin ngobrol santai. Atau mungkin bodyguard-mu ini terlalu posesif sehingga kamu tidak bisa berbicara dengan orang lain?" Kenan, yang sejak tadi berdiri siaga, menatap Darren tajam. "Tugas saya melindungi Nyonya Chelsea, bukan untuk mendengarkan omong kosong Anda, Tuan Darren yang terhormat." Darren menyeringai, menikmati reaksi Kenan. "Wah, luar biasa sekali. Kamu benar-benar serius dengan pekerjaan ini, ya? Sayang sekali, Chelsea, aku tidak tahu kalau selera pria ba

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab144# Supir Naik Pangkat

    Ballroom hotel mewah itu dipenuhi dengan kilauan lampu gantung dan dekorasi elegan bernuansa hitam dan emas. Para tamu yang hadir mengenakan pakaian terbaik mereka, menambah kesan glamor acara malam itu. Alexander berdiri di pintu masuk ballroom dengan setelan tuksedo hitam yang rapi, menyambut setiap tamu dengan senyuman hangat dan genggaman tangan yang penuh wibawa. Grace, yang mengenakan gaun merah anggur dengan desain sederhana namun memukau, berdiri di samping Max. Di sudut lain ballroom, Chelsea masuk dengan Kenan di sisinya. Kenan mengenakan jas hitam yang dipilih khusus untuk malam itu, membuatnya terlihat berbeda dari biasanya. Meskipun ia merasa canggung berada di antara para tamu kaya dan berpengaruh, Kenan menjaga sikapnya tetap tenang."Astaga ... ini sangat mewah, Nyonya," ujar Kenan sambil melihat sekeliling ballroom, mencoba menenangkan dirinya.Chelsea tersenyum kecil, meski matanya tampak gelisah. "Papi selalu menyukai aca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab143# Undangan Istimewa

    Kedua pasang suami istri di ruang itu saling bertanya-tanya. Felly sendiri merasa melupakan anak perempuan keluarga Dicaprio."Apa?! Aduh, bagaimana ini? Anak itu pasti mengomel bila tidak diikutkan," ucap Felly dengan ekspresi cemas."Tenang saja, Mi. Chelsea pasti tidak marah. Dia pasti bisa memahami," timpal Grace menenangkan mertuanya."Lain kali Mami harus mencatat nama Chelsea di kepala Mami," seloroh Alex terbahak. Pria itu sadar bila usia sudah menguras daya pikir mereka."Wah, Papi bisa saja!" sahut mereka semua tergelak.Setelah hidangan pembuka disajikan, Alex membuka percakapan. "Jadi, ulang tahunku kali ini akan menjadi sesuatu yang berbeda. Aku ingin acara ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, bukan hanya untukku, tapi untuk semua tamu yang hadir."Grace tersenyum sambil menatap Alexander. "Itu ide yang luar biasa, Pi."Alexander bersandar di kursinya dengan tangan terlipat. "Aku sudah meminta asis

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab142# Kesalahan Siapa?

    Saat Grace menatap jendela, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tegas di lantai yang membuatnya menoleh seketika. Max, suaminya, muncul dari arah tangga dengan mengenakan setelan jas abu-abu rapi. Dasi biru tua yang kontras melengkapi penampilannya yang selalu tampak sempurna. Grace tersenyum kecil melihatnya, meskipun ia tahu Max mungkin sedang terburu-buru seperti biasa."Selamat pagi, Max," sapa Grace lembut sambil berdiri dari kursinya."Pagi, Baby," balas Max sambil merapikan kerah jasnya di depan cermin dinding. "Kamu sudah bangun lebih dulu pagi ini. Apa ada sesuatu yang penting?" tanyanya tanpa menoleh.Grace menggeleng sambil berjalan mendekat. "Tidak ada yang penting. Aku hanya menerima telepon Chelsea yang membahas Kenan. Oh, apa kamu sudah sarapan? Aku bisa siapkan sesuatu yang cepat kalau mau."Max menoleh dan memberikan senyum tipis. "Terima kasih, Baby. Tapi, aku agak buru-buru. Ada rapat pagi ini di kantor ya

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab141# Bodyguard Baru

    Pagi yang cerah menyelimuti kediaman Chelsea. Di halaman depan, Kenan, pria dengan postur tegap berusia 28 tahun, sedang mengelap kaca mobil dengan kain microfiber. Gerakan tangannya terampil, menampakkan kebiasaannya yang teliti dan profesional. Namun, meski tubuhnya bekerja, pikirannya mengembara. Tawaran Chelsea untuk menjadi bodyguard pribadinya terus menghantui pikirannya sejak semalam.Langkah kaki halus terdengar mendekat. Kenan mengangkat wajah dan melihat Chelsea berjalan ke arahnya dengan senyum tipis. Wanita itu terlihat anggun dalam pakaian kasual, kemeja putih dan celana panjang krem yang membuatnya tampak segar namun tetap elegan."Selamat pagi, Ken," sapa Chelsea lembut."Selamat pagi, Nyonya," balas Kenan sambil menurunkan kain yang dipegangnya. "Ada yang bisa saya bantu?"Chelsea menggeleng kecil, lalu menyandarkan punggungnya ke bodi mobil. "Tidak ada yang khusus, hanya ingin berbicara denganmu. Tentang tawaran yang aku ajuk

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab140# Pria Di Balik Kaca Mobil

    Rasa bahagia begitu menyelimuti Grace. Pasalnya, Max tidak benar-benar mandul seperti apa yang dinyatakannya. Dan sekarang, wanita itu sangat senang karena bisa segera mengobati putra semata wayangnya dengan calon bayi yang sedang ia kandung.Sebisa mungkin ia ingin kabur secepatnya sekarang juga mengingat sekarang nyawanya di Italia sedang dalam bahaya. Namun, Ia teringat kembali pada pesan Dokter Emily yang mengatakan kandungannya kemungkinan masih dalam keadaan rentan. Yang artinya masih bisa terjadi keguguran."Aku tidak boleh gegabah sekarang. Aku harus menunggu beberapa bulan untuk menguatkan calon bayi ini," ucap Grace lirih sembari mengusap perutnya yang masih datar. "Untungnya Max juga tidak banyak pertanyaan. Walaupun aku tau dia sedikit curiga ..."Wanita itu memeluk dirinya sendiri, merasakan tubuhnya yang masih menyisakan goresan. Beruntungnya saat di rumah Grace bisa menutupinya dengan dengan foundation.Grace kini sedang duduk

DMCA.com Protection Status