Share

Part 52

Pagi

Aku sampai di tempat kerja seperti biasa. Menyiapkan semua pekerjaan yang akan ku kerjakan. Sesekali kulirik dia yang tengah serius mengerjakan tugas.

Tak lama dia meninggalkan ruangan, tak lupa memberikan kode pamit padaku, karena hari ini tidak bisa makan siang bersama. Dia harus melakukan inspeksi ke berbagai outlet.

"Cha, sesekali makan siang di luar yuk," ajak Haikal saat jam istirahat.

"Buat apa? Udah disediain makanan kok. Mubajir tau. Buang-buang duit."

"Aku yang traktir. Kan baru gajian." Lagi-lagi dia tersenyum menggoda sambil menaik-naikkan alisnya.

"Ciee... gaji pertama nih."

"Mau nggak?"

"Males."

"Sombong banget sih. Atau kita pergi nonton?Kamu pulang sama aku, ya?" Lagi, dia lebih terang-terangan dalam menunjukkan sikap.

"Kal...?"

"Gimana?"

Ingin sekali rasanya aku mengatakan bahwa aku dan Abangnya sudah berpacaran. Tapi aku masih takut, entah takut Bang Malik marah, atau takut melukai perasaan Haikal.

Tapi, benarkah Haikal benar-benar akan terluka dengan peng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status