Share

Part 59

Aku merebahkan diri di ranjang. Memikirkan apa yang sebaiknya aku lakukan. Tadinya kupikir setelah memegang kartu om Harris, Tania akan lebih mudah untuk kujatuhkan. Nyatanya, aku terjebak dengan rencanaku sendiri.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Bang Malik nanti. Dia pasti akan langsung menyeretku keluar dari rumah ini, begitu tahu siapa suami Aira yang sebenarnya.

.

Hari menjelang sore, aku kembali memberikan laporan kepada Bang Malik di kantor. Dia tampak serius dengan pekerjaannya yang masih menumpuk.

"Hari ini Abang lembur. Temenin?"

Aku mengangguk.

Sejenak aku memperhatikan raut wajahnya. Jauh berbeda dengan Malik yang masih remaja dulu. Kulitnya kini tampak lebih bersih, tubuhnya jauh lebih tinggi. Rambutnya tak lagi kucel saat menjaga parkiran di masjid dulu.

Dia terlihat ramah kepada siapa saja yang singgah di sana. Tak jarang dia mengajak mereka mengobrol. Entah apa saja yang mereka bicarakan waktu itu.

Pernah suatu hari dia mengajak seorang bapak sep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status