Share

Tolong, Jangan Bunuh Aku

Wus! Wus! Wus!

Angin berhembus begitu kencang ketika Hakya pingsan di kaki Bukit Utara tersebut. Mungkin harga sudah berjalan terlalu lemah dengan kondisi luka yang sangat parah. Beruntungnya sebelum pingsan Hakya sempat membalur lukanya dengan daun tersebut.

Guk! Guk! Guk!

Seekor anjing hutan yang melihat Hakya pingsan tersebut segera berlari mendekat, dia menyalak di samping Hakya, mungkin bermaksud memanggil Hakya atau mencari temannya yang lainnya untuk membantu Hakya.

Entah mungkin anjing tersebut bisa merasakan kalau Hakya itu bukanlah orang sembarangan, dia adalah titisan dewa hingga memancarkan cahaya terang yang khusus. Anjing tersebut mengelilingi tubuh Hakya yang pingsan sambil terus menyalak.

Tidak berapa lama beberapa hewan hutan tampak berkumpul di dekat anjing itu, ada ular dan juga monyet yang berkumpul di sana sementara anjing terus menyalak.

Binatang-binatang tersebut seperti mengambil posisi untuk menjaga Hakya agar Hakya tidak diserang oleh binatang lainnya, sehing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status