Share

Pov Nawang – Cerita Asih

Sampai juga taksi yang kami naiki  dihalaman rumah mbak Asih. Udah gak sabar ketemu Mbakku itu. Kami cuma dua bersaudara, sejak kecil selalu kompak. Beberapa waktu tak melihatnya secara langsung, membuat rasa rindu membuncah di dalam dada. Apalagi Ibuk, jelas rindunya sudah sampai di ubun-ubun. 

Aku menggendong Tama, yang tertidur pulas, Ibu yang membawa tas kami berdua. Kami tak membawa banyak baju, hanya baju buat jalan-jalan saja. Ibu sudah mengagendakan, kami akan pergi ke beberapa tempat rekreasi. Kalau baju rumah, nanti bisa pakai punya mbak Asih saja. 

TOK TOK TOK

Ibu mengetuk pintu rumah mbak Asih, belum ada jawaban. Ibu mengetuk lagi, tak lama  terdengar suara kunci pintu yang di putar. Pintu terbuka, tapi bukan mbak Asih yang kami lihat. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status